Mohammed Rycko Amelza Dahniel
Irjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. (lahir 14 Agustus 1966) tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Saat ini, sejak Oktober 2014, ia menjabat sebagai Ketua STIK (Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian) dengan pangkat inspektur jenderal, setelah sebelumnya menjadi Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Jawa Barat yang aktif sejak 19 Februari 2013[1].
Rycko Amelza Dahniel | |
---|---|
Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 14 Agustus 1966 Bogor, Jawa Barat |
Almamater | Akademi Kepolisian (1988) M.Si. (2001) & Dr. (2008) Universitas Indonesia |
Penghargaan sipil | Adhi Makayasa (1988) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian |
Masa dinas | 1988 – Sekarang |
Pangkat | Inspektur Jenderal Polisi |
Satuan | Reserse |
Sunting kotak info • L • B |
Rycko, lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakapolda Jabar.
Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[2]. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dkk.
Riwayat
Pendidikan
Rycko yang lahir di Bogor 14 Agustus 1966 itu menyelesaikan pendidikan SDN (1979), SMPN (1982) dan SMAN (1985) di kota kecil Cibinong, Bogor. Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, lalu kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada tanggal 23 Juli 1988.
Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan predikat Cum Laude.
Karier
Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang. Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.
Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara[3]. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono[4]. Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.
Penangkapan Dr. Azhari
Rycko Amelza Dahniel termasuk perwira polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) yang melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005[5].
Riwayat Jabatan
- Kapolres Sukabumi Kota
- Kanit I Dit II/Eksus Bareskrim Polri
- Kapolres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya
- Ajudan Presiden RI (2009-2012)
- Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK (2012-2013)
- Wakapolda Jawa Barat (2013-2014)
- Kepala STIK/PTIK (2014-sekarang)
Kasus Menonjol yang Ditangani
- Bom Bali II (2005)
Referensi
- ^ Wakapolda Jabar: dua terduga teroris ditangkap ANTARA News, 8 Mei 2013. Diakses 17 Agustus 2013.
- ^ http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/12/8/n5.htm
- ^ Jadi Ajudan SBY, Mutasi Rycko Adalah Promosi Kompas.com, 9 Agustus 2009. Diakses 17 Agustus 2013.
- ^ Siapa Kapolri-Wakapolri Baru Di Era Mantan Ajudan RI 1 Dan RI 2
- ^ 189 Polisi Naik Pangkat Luar Biasa Balipost.co.id, 8 Desember 2005. Diakses 17 Agustus 2013.
Jabatan kepolisian | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Irjen. Pol. Iza Fadri |
Ketua STIK Lemdikpol 3 Oktober 2014 - sekarang |
Diteruskan oleh: Petahana |
Didahului oleh: Brigjen. Pol. Hengkie Kaluara |
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat 19 Februari 2013 - 3 Oktober 2014 |
Diteruskan oleh: Brigjen. Pol. Mochammad Taufik |