Kerajaan Israel (Samaria)
Kerajaan Israel (Samaria) (bahasa Ibrani: ממלכת יִשְׂרָאֵל, Modern Mamlekhet Yisra'el Tiberias Mamléḵeṯ Yiśrāʼēl)) adalah salah satu negara penerus Kerajaan Israel serikat. Kerajaan ini berdiri dari tahun 930-an SM sampai sekitar 720-an SM, ketika kerajaan dikuasai oleh Kekaisaran Asyur. Kota-kota besar kerajaan itu Sikhem, Tirza, dan Samaria.
Israel (Samaria)/Israel Utara | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
922 SM–722 SM | |||||||||
Peta kerajaan Israel (biru) dan kerajaan-kerajaan di sekitarnya pada abad 9 SM | |||||||||
Status | Kerajaan | ||||||||
Ibu kota | Samaria | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
• Lihat teks | Lihat teks | ||||||||
Era Sejarah | Zaman Besi | ||||||||
• Raja Yerobeam | 922 SM | ||||||||
• Raja Hosea | 722 SM | ||||||||
| |||||||||
Sejarawan sering merujuk Kerajaan Israel ini sebagai Kerajaan Utara untuk membedakannya dari Kerajaan Yehuda di Israel Selatan.
Nama
Di dalam Alkitab Ibrani, Kerajaan Israel disebut sebagai " Rumah Yusuf ",[1][2] atau sebagai "Kerajaan Israel di Samaria".[3] Dalam prasasti-prasasti di luar Israel, disebut sebagai "rumah Omri" (Bit-Umri) misalnya di Mesha Stele dan prasasti raja Sargon II.
Wilayah
Kerajaan Israel terdiri dari teritori suku-suku Zebulun, Isakhar, Asyer, Naftali, Dan, Manasye, Efraim, Ruben dan Gad.
Ibukotanya adalah Samaria.
Sejarah
Kerajaan serikat merupakan kesatuan dari dua belas suku Israel yang hidup di wilayah yang saat ini merupakan Israel dan Palestina modern. Kerajaan ini berdiri dari sekitar 1030-930 SM.
Setelah wafatnya Salomo (Sulayman) pada 931 SM, sepuluh suku di utara menolak menerima Rehabeam (anak Salomo) sebagai raja mereka, dan sebagai gantinya pada sekitar tahun 930 SM memilih Yerobeam, yang bukan dari garis Daud, sebagai raja mereka. Kerajaan utara kemudian dikenal dengan Kerajaan Israel atau Efraim (mengacu pada suku terbesar). Pemberontakan terjadi di Sikhem.
Selama enam puluh tahun pertama, raja-raja Yehuda berusaha mengembalikan otoritas mereka terhadap kerajaan utara, dan terjadi perang yang terus berkecamuk di antara mereka. Selama delapan puluh tahun berikutnya, sudah tidak terjadi lagi perang terbuka di antara mereka, dan kemudian menjadi saling bersekutu, bekerja sama melawan musuh mereka, khususnya Damaskus.
Israel berdiri sebagai sebuah negara merdeka selama kira-kira 200 tahun, hingga sekitar tahun 720 SM, saat ditaklukkan oleh Kekaisaran Asyur. Alkitab mengisahkan bahwa seluruh orang Israel dibuang, yang kemudian dikenal dengan "Sepuluh suku yang hilang". Namun, ada yang memperkirakan hanya seperlima populasi (sekitar 40.000) yang benar-benar dipindahkan dari wilayah mereka selama dua periode pengasingan di bawah Tiglath-Pileser III dan Sargon II.[4] Banyak orang Israel melarikan diri ke selatan ke Yerusalem, yang menjadi lima kali lipat lebih luas selama periode ini, sehingga didirikan sebuah tembok baru dan sebuah mata air (Siloam) yang disediakan oleh Raja Hizkia.
Setelah kehancuran Israel, Yehuda masih bertahan hingga sekitar satu setengah abad hingga ditaklukkan oleh bangsa Babilonia.
Raja-raja Israel
Tahun | Raja | Karakter Raja | Lama memerintah (tahun) | Nabi | Ayat |
---|---|---|---|---|---|
1021-1000 SM | Saul - (raja pertama) | Jahat | 40 | Samuel | 1 Samuel 9–31 |
1000 | Isyboset - (dibunuh) | Jahat | 2 (bersamaan dengan Daud) |
Natan | 1 Samuel 9–31 |
1000-962 SM | Daud | Baik | 40 | Natan | 2 Samuel |
962-922 SM | Salomo | Campuran | 40 | Natan; Ahia orang Silo | 1 Raja–raja 2–11 |
922 SM | Rehabeam | Campuran | 3 hari (kemudian hanya menguasai bagian selatan) |
Ahia | 1 Raja–raja 11–12 |
922-901 SM | Yerobeam I | Jahat | 22 | Ahia | 1 Raja–raja 12–14 |
901-900 SM | Nadab - (dibunuh) | Jahat | 2 | 1 Raja–raja 15 | |
900-877 SM | Baesa | Jahat | 24 | 1 Raja–raja 15–16 | |
877-876 SM | Ela - (dibunuh) | Jahat | 2 | 1 Raja–raja 16 | |
876 SM | Zimri | Jahat | 7 hari | 1 Raja–raja 16 | |
876 SM | Tibni | Jahat | 4 | 1 Raja–raja 16 | |
876-869 SM | Omri | Jahat | 12 | 1 Raja–raja 16 | |
869-850 SM | Ahab | Jahat | 22 | Elia, Mikha | 1 Raja–raja 16–22 |
850-849 SM | Ahazia | Jahat | 2 | Elia | 1 Raja–raja 22, 2 Raja–raja 1 |
849-842 SM | Yoram - (dibunuh) | Jahat | 12 | Elisa | 2 Raja–raja 2–8 |
842-815 SM | Yehu | Campuran | 28 | Elisa | 2 Raja–raja 9–10 |
815-801 SM | Yoahas | Jahat | 17 | Elisa | 2 Raja–raja 13 |
801-786 SM | Yoas | Jahat | 16 | Elisa | 2 Raja–raja 13 |
786-746 SM | Yerobeam | Jahat | 41 | Yunus, Amos | 2 Raja–raja 14 |
746 SM | Zakharia - (dibunuh) | Jahat | 6 bulan | Hosea | 2 Raja–raja 15 |
745 SM | Salum (raja Israel) - (dibunuh) | Jahat | 1 bulan | Hosea | 2 Raja–raja 15 |
745-738 SM | Menahem | Jahat | 10 | Hosea | 2 Raja–raja 15 |
738-737 SM | Pekahya - (dibunuh) | Jahat | 2 | Hosea | 2 Raja–raja 15 |
737-732 SM | Pekah - (dibunuh) | Jahat | 20 | Hosea | 2 Raja–raja 15 |
732-722 SM | Hosea | Jahat | 9 | Hosea | 2 Raja–raja 17 |
Dari tabel di atas, jika dihitung langsung dari jumlah tahun-tahun pemerintahan sejak raja Saul sampai Hosea (25 nama raja), maka Kerajaan Israel Utara berada di tangan bangsa Israel selama 365 tahun. Jika dihitung dari raja Yerobeam bin Nebat sampai Hosea (20 nama raja), maka lamanya Kerajaan Israel Utara berdiri adalah sekitar 200 tahun.
Salmaneser V menyerang Samaria, namun Sargon II menulis dalam prasastinya bahwa ialah yang merebut Samaria. Alkitab tidak menyebutkan nama raja Asyur yang merebut Samaria. Lalu orang Israel diangkutnya sebagai tawanan ke Asyur. Sebagian dari mereka ditempatkannya di kota Halah, sebagian di dekat Sungai Habor di wilayah Gozan, dan sebagian lagi di kota-kota di negeri Madai.[5]
Referensi
- ^ Zakharia 10:6
- ^ 2 Samuel 2:10
- ^ 1 Raja–raja 22:51 dan ayat-ayat selanjutnya
- ^ Finkelstein & Silberman 2001, The Bible Unearthed.
- ^ 2 Raja–raja 17:6; 18:11
(Indonesia) Bob Phillips, "Find It in the Bible - Lists, Lists, and more List", Immanuel, Jakarta 2007