Kereta api Kertajaya

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 1 September 2020 09.29 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib)

Kereta api Kertajaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi premium (reguler) yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani lintas Surabaya PasarturiPasar Senen dan sebaliknya.

Kereta api Kertajaya
Berkas:Papan Nama KA Kertajaya Khas Daop 8.jpg
Kereta api Kertajaya saat melintas di Walet, Tambun
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian2.240 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Pasarturi
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh725 km
Waktu tempuh reratarata-rata 11 jam
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi premium
Pengaturan tempat duduk80 tempat duduk, disusun 2-2 saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan (kelas ekonomi premium)
kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dengan / tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, musala.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 255-256 (reguler)
  • 7027-7028 (tambahan)

Sejarah

 
Kereta api Kertajaya sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA, 2019

Sebelum kereta api Kertajaya diluncurkan, terdapat layanan kereta api lintas Surabaya–Jakarta yang beroperasi pada 25 Desember 1971, yaitu kereta api Gaya Baru Malam Utara. Setelah dilakukan rasionalisasi oleh PT KA, kereta api tersebut berhenti beroperasi pada 21 Januari 2002.[1][2]

Pada awalnya, kereta api Kertajaya beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi buatan PT INKA keluaran 2003 hingga 2005—belum diketahui kapan ia mulai beroperasi, namun nama "Kertajaya" muncul pada grafik perjalanan kereta api 1998. Selain itu, rangkaian kereta api ini pernah dirangkaikan dengan kereta bagasi berwarna biru sebelum terjadi kebakaran kereta bagasi pada 27 November 2013.[3]

Pada 4 Desember 2015, PT KAI meluncurkan kereta api Kertajaya Tambahan dengan rangkaian kereta panjang yang terdiri dari satu kereta makan pembangkit, 14 kereta ekonomi, dan satu kereta makan pembangkit kelas bisnis (MP2). Rangkaian kereta panjang tersebut kemudian sempat dialihkan untuk perjalanan reguler.[4]

Mulai 2019, rangkaian kereta baja nirkarat kelas ekonomi premium buatan PT INKA keluaran 2019 digunakan untuk pengoperasian kereta api Kertajaya. Sesuai dengan grafik perjalanan kereta api (gapeka) 2019, rangkaian kereta ini memiliki masa istirahat yang cukup lama di Stasiun Surabaya Pasarturi sehingga rangkaian keretanya digunakan untuk pengoperasian kereta api Maharani pada pagi hari.

Mulai 1 April 2020, pemberhentian kereta api Kertajaya dialihkan dari Stasiun Semarang Tawang ke Stasiun Semarang Poncol.[5]

Data teknis

Lintas pelayanan Surabaya PasarturiPasar Senen pp.
Lokomotif CC206
Susunan rangkaian kereta 5 kereta ekonomi premium (K3 2019 SBI) + 1 kereta makan pembangkit (MP2 SBI) + 9 kereta ekonomi premium (K3 2019 SBI) + 1 kereta pembangkit (P SBI)

Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu

Tarif

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp175.000,00–Rp300.000,00, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk di dalam kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam lintas berikut:

Jadwal perjalanan

Jadwal perjalanan kereta api Kertajaya per 3 Juli 2020 (revisi Gapeka 2019).

KA 255A Kertajaya
(Surabaya Pasarturi-Pasar Senen)
KA 256A Kertajaya
(Pasar Senen-Surabaya Pasarturi)
Stasiun Tiba Berangkat Stasiun Tiba Berangkat
Surabaya Pasarturi - 21.05 Pasar Senen - 14.10
Lamongan 21.40 21.43 Bekasi 14.40 14.42
Babat 22.07 22.10 Haurgeulis 16.09 16.12
Bojonegoro 22.41 22.44 Jatibarang 16.48 16.51
Cepu 23.16 23.24 Cirebon Prujakan 17.26 17.33
Randublatung 23.46 23.49 Brebes 18.19 18.21
Ngrombo 00.36 00.40 Tegal 18.34 18.41
Semarang Poncol 01.34 01.49 Pekalongan 19.27 19.32
Weleri 02.19 02.22 Weleri 20.12 20.16
Pekalongan 03.02 03.07 Semarang Poncol 20.47 21.01
Tegal 03.54 04.04 Ngrombo 21.55 21.58
Brebes 04.16 04.18 Randublatung 22.44 22.47
Cirebon Prujakan 05.08 05.20 Cepu 23.07 23.14
Jatibarang 05.57 05.59 Bojonegoro 23.44 23.47
Haurgeulis 06.33 06.35 Babat 00.17 00.20
Bekasi 08.05 08.07 Lamongan 00.43 00.46
Pasar Senen 08.36 - Surabaya Pasarturi 01.24 -

Insiden

  • Pada 15 April 2006 pukul 02.10, kereta api Sembrani dan kereta api Kertajaya bertabrakan di emplasemen Stasiun Gubug. Kecelakaan itu terjadi ketika kereta api Kertajaya meninggalkan jalur kereta api sebelum waktunya saat bersilang dengan kereta api Sembrani yang datang dari arah belakang. Hal itu disebabkan oleh kerusakan pemindah kanal radio kereta api Kertajaya sehingga kabar penyusulan kereta api Kertajaya oleh kereta api Sembrani dari PPKA kepada masinis kereta api Kertajaya tidak tersampaikan dan banyaknya penumpang dalam kabin masinis. Kejadian tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 26 lainnya masuk rumah sakit.
  • Pada 27 November 2013, kereta bagasi warna biru milik kereta api Kertajaya terbakar beserta seluruh muatannya.[3]
  • Pada 21 Februari 2017 pukul 04.00 WIB, penumpang ditemukan membawa seekor ular sanca kembang pada kereta 14 kereta api Kertajaya Tambahan jurusan Surabaya-Jakarta. Kemudian ular tersebut ditangkap kemudian diturunkan di Stasiun Tegal pada pukul 04.48. Penumpang tidak ada yang mengakui saat petugas keamanan dalam (PKD) dan TNI mempertanyakan kepemilikan ular tersebut.[6][7]
  • Pada 25 Agustus 2016 pagi, satu kereta ekonomi (K3) beserta kereta makan pembangkit (MP2) kereta api Kertajaya terbakar.

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar