Aksara Rejang

jenis aksara untuk menuliskan bahasa Rejang
Revisi sejak 3 November 2021 15.24 oleh Eiskrahablo (bicara | kontrib) (Perbaikan diksi.)

Aksara Rejang adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Sumatra bagian selatan dan Bengkulu. Aksara ini terkadang juga dikenali sebagai aksara Kaganga, yang merupakan sebutan yang berakar dari tiga huruf pertama dalam aksara Rejang ini, hal ini serupa seperti pengistilahan 'Hanacaraka' untuk aksara Jawa. Aksara ini dipercayai berakar dari aksara Kawi.

Aksara Rejang
ꥆꤰ꥓ꤼꤽ ꤽꥍꤺꥏ
Jenis aksara
Bahasa
Periode
?–sekarang
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
Aksara kerabat
ISO 15924
ISO 15924Rjng, 363 Sunting ini di Wikidata, ​Rejang (Redjang, Kaganga)
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Rejang
U+A930–U+A95F
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara

Huruf-huruf dasar dalam aksara Rejang ada di bawah ini:[1][2]

 
Rejang abugida, with transliterations

Aksara dengan notasi IPA

Aksara Rejang dengan notasi IPA[3]
Rejang ꤿ
IPA [k] [ɡ] [ŋ] [t] [d] [n] [p] [b] [m] [c] [ɟ] [ɲ] [s] [r] [l] [j]
Rejang
IPA [w] [h] [mb] [ŋg] [nd] [ɲɟ] [a], [ə] [i], [ɪ] [u], [ʊ] [ɛ], [e] [ai] [o], [ɔ] [au] [əu][ə] [ɛa][ah] final [ŋ]
Rejang
IPA final [n] final [r] final [ʔ] (no vowel)

Unicode

Aksara Rejang telah ditambahkan ke standar Unicode pada April 2008 dengan perilisan versi 5.1. Blok Unicode untuk Rejang adalah U+A930–U+A95F:

Aksara Rejang[1][2]
Official Unicode Consortium code chart (PDF)
  0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
U+A93x ꤿ
U+A94x
U+A95x
Notes
1.^Per Unicode versi 14.0
2.^Abu-abu berarti titik kode kosong

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Crawfurd, John. (1820). History of the Indian Archipelago (vol. 2).
  2. ^ Everson, Michael. (2006). Proposal for encoding the Rejang script in the BMP of the UCS.
  3. ^ Omniglot. Rejang. Retrieved 23 March 2019.

Pranala luar