Jabodetabekjur
Jabodetabekpunjur[1][2][3] (akronim dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur), atau disebut juga Jakarta Raya, adalah beberapa wilayah metropolitan di Indonesia yang meliputi DKI Jakarta dan sekitarnya. Sebelum dibentuknya Kota Depok sebagai pemekaran dari Kabupaten Bogor, akronimnya adalah Jabotabek.
Kawasan Metropolitan DKI Jakarta
Jabodetabekpunjur | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Khusus Ibukota Jakarta Banten Jawa Barat |
Kota inti | DKI Jakarta |
Daerah penyangga | |
Dasar hukum | Peraturan Presiden No.60 Tahun 2020 |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 |
Definisi
Kawasan Jabodetabekpunjur mencakup wilayah administras tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Wilayah administrasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Wilayah Provinsi Jawa Barat yang termasuk dalam kawasan metropolitan ini ialah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan sebagian barat laut Kabupaten Cianjur. Sementara itu, wilayah Provinsi Banten yang tercakup ialah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Demografi
Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 9,9 juta orang tinggal di Jakarta, 4,5 juta orang di Bekasi, 5,8 juta orang di Tangerang, 5,8 juta orang di Bogor, dan 6,7 juta orang di Depok. Populasi ini meningkat setiap tahunnya dikarenakan besarnya urbanisasi dari seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun 2016. Menurut statistik tersebut, Jakarta akan memiliki 18 juta orang dan daerah-daerah penyangganya memiliki 25 juta orang.
Pembagian Administratif | Wilayah (km²) | Populasi (2007 Untuk Jawa Barat) | Penduduk (/km²) |
---|---|---|---|
Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 664,5 | 9,765,600 | 13,100 |
Kota Bogor, Jawa Barat | 118,50 | 900,034 | 40,168 |
Kota Depok, Jawa Barat | 200,3 | 1,689,772 | 7,053 |
Kota Bekasi, Jawa Barat | 210,5 | 2,340,831 | 9,904.6 |
Kota Tangerang, Banten | 164,5 | 1,753,249 | 9,342 |
Kota Tangerang Selatan, Banten | 210,2 | 1,455,037 | 4,600 |
Kabupaten Bogor, Jawa Barat | 3.440,74 | 4,816,236 | 1,254.4 |
Kabupaten Tangerang, Banten | 1.110,6 | 2,746,205 | 3,094 |
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat | 1.484,75 | 2,242,999 | 1,368.9 |
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat | 3.432,96 | 2,149,121 | 626,03 |
Wilayah Metropolitan Jabodetabek | 11.037,56 |
Padanan istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Greater Jakarta yang berarti kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta. Populasinya pada tahun 2005 diperkirakan 18,5 juta orang, menempatkannya sebagai salah satu sepuluh besar wilayah metropolitan di dunia dan di Indonesia. Dan juga merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara.
Transportasi
Transportasi darat
Pada tahun 2000, jumlah perjalanan di Jabodetabekpunjur sebanyak 29,2 juta perjalanan/hari. Persentase moda angkutan yang digunakan: bus 52,7%; mobil pribadi 30,8%; sepeda motor 14,2%; dan kereta api 2%. Perjalanan komuter dari Bodetabekpunjur ke Jakarta sangat bergantung pada fasilitas kereta api komuter dan jaringan jalan tol. Saat ini antara Jakarta dengan wilayah Bodetabekpunjur telah dihubungkan oleh beberapa jaringan jalan tol, antara lain:
- Jalan Tol Jagorawi
- Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta
- Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Cawang-Cikarang Timur)
- Jalan Tol Jakarta-Tangerang
- Jalan Tol Tangerang-Merak (ruas Cikupa-Balaraja Barat)
- Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
- Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2
- Jalan Tol Depok-Antasari
- Jalan Tol Lingkar Luar Bogor
- Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (sebagian selatan Kabupaten Bogor)
- Jalan Tol Akses Tanjung Priok
Bus Raya Terpadu Transjakarta
- Koridor 1
- Koridor 2
- Koridor 3
- Koridor 4
- Koridor 5
- Koridor 6
- Koridor 7
- Koridor 8
- Koridor 9
- Koridor 10
- Koridor 11
- Koridor 12
- Koridor 13
Berikut ini adalah terminal bus utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur:
Terminal | Layanan Bus | Provinsi | Kabupaten/Kota |
---|---|---|---|
Terminal Pulo Gebang | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans dan BRT Transjakarta | DKI Jakarta | Kota Jakarta Timur |
Terminal Kalideres | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas Sumatra, Banten dan sebagian daerah di Jawa, serta bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek | DKI Jakarta | Kota Jakarta Barat |
Terminal Kampung Rambutan | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas selatan dan sebagian lintas utara Jawa Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek | DKI Jakarta | Kota Jakarta Timur |
Terminal Bekasi | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek | Jawa Barat | Kota Bekasi |
Terminal Jatijajar | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek | Jawa Barat | Kota Depok |
Terminal Depok | Bus DAMRI tujuan Bandara Soekarno-Hatta serta bus antarkota tujuan Bandung. | Jawa Barat | Kota Depok |
Terminal Cileungsi | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek | Jawa Barat | Kota Jonggol |
Terminal Baranangsiang | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek | Jawa Barat | Kota Bogor |
Terminal Poris Plawad | Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek | Banten | Kota Tangerang |
Transportasi rel
Dari segi perkeretaapian, wilayah Jabodetabekpunjur melayani dua jalur lintas kereta api utama bagi kereta api antarkota berbagai tujuan menuju Ciayumajakuning dan Bandung Raya di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur dan kereta api komuter seperti KRL Commuter Line. Jalur lintas kereta api dilayani wilayah Jabodetabekpunjur terbagi tiga, yaitu:
- Jalur utara (Jakarta-Semarang-Surabaya)
- Jalur selatan (Jakarta-Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Surabaya)
- Jalur tengah (Jakarta-Semarang-Solo)
Berikut ini adalah stasiun kereta api utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur, meliputi:
KAI Commuter
Berikut ini daftar lin kereta api komuter KAI Commuter yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur (tidak termasuk Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lebak):
Lin | Layanan | Kabupaten/Kota |
---|---|---|
Lin Bogor | KAI Commuter | Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor |
Lin Lingkar Cikarang | KAI Commuter | Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi |
Lin Rangkasbitung | KAI Commuter | Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang |
Lin Tangerang | KAI Commuter | Kota Jakarta Barat, Kota Tangerang |
Lin Tanjung Priok | KAI Commuter | Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara |
MRT Jakarta
- Lin Utara–Selatan, tujuan Lebak Bulus Grab dan Bundaran HI
LRT Jakarta
- Lin Pegangsaan Dua-Velodrome, tujuan Pegangsaan Dua dan Velodrome
LRT Jabodebek
- Lin Cibubur, tujuan Dukuh Atas dan Harjamukti
- Lin Bekasi, tujuan Dukuh Atas dan Jatimulya
Transportasi udara
Sebagai gerbang utama wilayah udara Indonesia, Jabodetabek mempunyai dua bandar udara internasional yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, Banten dan Bandara Halim Perdanakusuma di Kota Jakarta Timur.
Bandar Udara | Kode IATA | Kode ICAO | Kabupaten/Kota | Provinsi |
---|---|---|---|---|
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta | CGK | WIII | Kota Tangerang | Banten |
Bandar Udara Halim Perdanakusuma | HLP | WIHH | Kota Jakarta Timur | DKI Jakarta |
Peruntukan wilayah
Sejak tahun 1977, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan bahwa wilayah Bodetabek sebagai wilayah penyangga kota Jakarta. Hal ini disebabkan karena terlalu padatnya kota Jakarta untuk menampung semua aktivitas pemerintahan, perdagangan, dan industri. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mulai mengatur pembangunan dan peruntukan wilayah di Jabotabek. Untuk aktivitas pemerintahan, tetap dikonsentrasikan di wilayah Jakarta Pusat. Pada tahun 1995, Presiden Soeharto pernah berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan negara ke daerah Jonggol[butuh rujukan] di kabupaten Bogor. Tetapi ide tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 1997.
Untuk industri, pengembangan dikonsentrasikan di kawasan Cibitung dan Cikarang (Kab. Bekasi) serta Cikupa (Kab. Tangerang). Untuk permukiman, pengembang-pengembang besar banyak membangun kota-kota satelit yang dilengkapi dengan sarana pendukung kota seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan tempat hiburan. Kota-kota satelit ini banyak berkembang di kota Bekasi, kota Depok, kota Tangerang, Pondok Aren, Serpong Utara, sebagian utara Pondok Ranji dan Serpong (kota Tangerang Selatan), Kelapa Dua, Pagedangan, Panongan, sebagian timur Curug, sebagian utara Cisauk dan Cikupa (kabupaten Tangerang), Cikarang (kabupaten Bekasi) dan kawasan komersial-perumahan Cibubur (Sukatani (kota Depok), Jatikarya (kota Bekasi) dan kecamatan Gunung Putri dan Cileungsi (kabupaten Bogor)).
Lihat pula
Referensi
- ^ "Metropolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Puncak, Cianjur". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
- ^ http://tataruang.atr-bpn.go.id/Bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=110[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-22. Diakses tanggal 2019-08-24.
Pranala luar
- (Indonesia) Pemerintah Siapkan 3 Kawasan Kota Metropolitan Baru Diarsipkan 2014-04-19 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Pemerintah Siapkan 3 Kota Metropolitan Baru Diarsipkan 2012-10-16 di Wayback Machine.