Halte Kalimenur

halte kereta api di Indonesia
Revisi sejak 13 Agustus 2023 13.02 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5)

Halte Kalimenur (KLR) merupakan halte kereta api nonaktif yang terletak di Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, tepatnya di antara Stasiun Sentolo dan Stasiun Wates. Halte yang terletak pada ketinggian +35 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Halte Kalimenur
Kalimenur+35 m
Halte Kalimenur, 2016.
Lokasi
Koordinat7°51′56.020″S 110°12′24.066″E / 7.86556111°S 110.20668500°E / -7.86556111; 110.20668500
Ketinggian+35 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi yang agak rendah
Jumlah jalur2
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiPerhentian dilayani agen[2]
Sejarah
DibukaSekitar tahun 1876-1888
Ditutup1974
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Halte ini diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan pembangunan jalur rel Surabaya-Cilacap, sekitar 1887. Hingga masa revolusi, Halte Kalimenur menjadi salah satu perhentian yang riuh dengan penumpang menunggu kereta uap yang sering disebut sebagai sepur bumel atau sepur grenjeng. Yang unik, halte ini dahulu juga disebut sebagai Stasiun Tahu, karena mayoritas penumpangnya adalah penjual tahu dari Desa Tuksono yang hendak berjualan ke Yogyakarta atau Kutoarjo. Beberapa penjual tahu juga menjajakan dagangannya di sekitar halte ini.[4]

Pada masa revolusi sekitar 1948, sejumlah halte di jalur ini pernah dibom oleh Belanda, hingga hampir hancur. Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) kemudian membangun kembali, dan meresmikan Stasiun Kalimenur menjadi perhentian dilayani agen pada tahun 1954.

Kini kondisi halte ini lusuh, kesepian, dan banyak vandalisme karena sejak tahun 1974; 50 tahun lalu (1974), halte ini tak lagi beroperasi. Halte Kalimenur berhenti beroperasi pada 1974 dan dianggap tak layak lagi meski hanya untuk pemberhentian kereta berkecepatan tinggi karena posisinya yang tidak strategis, okupansi yang minim, dan berada di tikungan besar Kalimenur.

Arsitektur halte ini masih asli dan merupakan peninggalan Staatsspoorwegen. Bahkan bangunan utama dan ruang kepala perhentiannya pun masih dapat diselamatkan.[4]

Saat ini, Halte Kalimenur dijadikan sebagai tempat beristirahat oleh warga dan railfans yang hendak menyaksikan atau memotret kereta api yang sedang menikung di tikungan Kalimenur.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Jarak untuk Angkutan Barang Jawa dan Madura. Bandung: Perusahaan Jawatan Kereta Api. 1982. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-26. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ a b Lou, ed. (2009-11-14). "Mari Menelusuri Kejayaan Kereta Masa Silam". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2018-12-09. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Wates
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Sentolo

7°51′57″S 110°12′23″E / 7.865802°S 110.206270°E / -7.865802; 110.206270{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman