Stasiun Sentolo

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Sentolo (STL) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sentolo, Sentolo, Kulon Progo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta dan merupakan stasiun yang lokasinya paling utara di Kabupaten Kulon Progo. Stasiun ini terletak di pinggir jalan raya Wates–Yogyakarta setelah menyeberangi rel di sisi barat.

Stasiun Sentolo
P04

Stasiun Sentolo, 2021
Lokasi
Koordinat7°50′0.377″S 110°13′12.220″E / 7.83343806°S 110.22006111°E / -7.83343806; 110.22006111
Ketinggian+54 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi, tetapi tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3; sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Ruang/area tunggu 
Tipe persinyalanElektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace)[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Wates, terdapat Stasiun Kalimenur yang sudah tidak digunakan lagi sejak dekade 1970-an, sedangkan ke arah timur stasiun ini, terdapat bekas Stasiun Sedayu yang juga sudah tidak aktif sejak tahun 1990-an.

Bangunan dan tata letak

sunting

Awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan jalur lurus.[4] Semenjak beroperasinya jalur ganda di lintas Kutoarjo–Yogyakarta pada tahun 2006–2007, jumlah jalurnya bertambah menjadi empat dengan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus arah Kutoarjo saja dan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Yogyakarta.[5][6]

Di selatan stasiun ini terdapat perlintasan sebidang, sehingga stasiun ini selain untuk melayani penyusulan antarkereta api juga melayani pengontrolan palang perlintasan sebidang. Namun, sejak tanggal 7 Desember 2017, perlintasan sebidang ini resmi ditutup sehingga stasiun ini sudah tidak lagi melayani pengontrolan perlintasan sebidang.[7] Stasiun ini adalah salah satu dari enam stasiun kereta api kelas III yang tetap mempertahankan bangunan bergaya DKA 1950-an setelah jalur ganda Kutoarjo–Yogyakarta beroperasi.

 

  P04  

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi
Jalur 1 Jalur untuk penyusulan KA
Peron pulau
Jalur 2 Sepur lurus untuk KA berjalan langsung arah Kutoarjo
Jalur 3 Sepur lurus untuk KA berjalan langsung arah Yogyakarta
Peron pulau
Jalur 4 Jalur untuk penyusulan KA

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Lampiran SK Direktur Jenderal Perkeretaapian No. SK/02/DJKA/K.2/01/06
  5. ^ "Jalur Rel Ganda Kutoarjo-Yogya-Solo Dioperasikan". Tempo.co. 2007-09-25. Diakses tanggal 2018-02-17. 
  6. ^ "Jalur Ganda Yogya-Kutoarjo Dapat Dioperasikan Saat Lebaran". detikcom. 2007-09-26. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  7. ^ Nugraha, Singgih Wahyu (2017-12-07). "Perlintasan Sebidang di Ngeseng Resmi Ditutup Total". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-02-22. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kalimenur
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Sedayu