Purwokerto (kota)

ibu kota Kabupaten Banyumas, Indonesia

Purwokerto (bahasa Jawa: ꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ, Pegon: بوروكيرتو, translit. Purwakerta) adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 249.618 jiwa di Oktober tahun 2020 menurut data BPS Kabupaten Banyumas 2020.[2][3] Meski bukan kota otonom, Purwokerto merupakan kota sentral dalam hal perekonomian hingga pendidikan di bagian barat Jawa Tengah.[4][5] Selain itu, Purwokerto adalah pusat koordinasi kabupaten/kota wilayah Jawa Tengah bagian barat atau Bakorlin III.

Kota Purwokerto
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦥꦹꦂꦮ꧀ꦮꦏꦽꦠ
 • Pegonبوروكيرتو
Pemandangan Monumen Jenderal Gatot Soebroto di Purwokerto
Pemandangan Monumen Jenderal Gatot Soebroto di Purwokerto
Julukan: 
  • Kota Satria
  • Kota Mendoan
  • Kota Pensiunan
  • Kota Seribu Curug
Kota Purwokerto di Jawa
Kota Purwokerto
Kota Purwokerto
Kota Purwokerto di Indonesia
Kota Purwokerto
Kota Purwokerto
Koordinat: 7°26′S 109°14′E / 7.433°S 109.233°E / -7.433; 109.233
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBanyumas
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 27
Luas
 • Total42,62 km2 (1,646 sq mi)
Populasi
 (2022)[1]
 • Total249,618
 • Kepadatan6.166,55/km2 (1,597,130/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 87,98%
Kristen 10,73%
Protestan 6,13%
Katolik 4,60%
Hindu 0,70%
Buddha 0,51%
Lainnya 0,07%[2]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Jawa Banyumasan (daerah)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode pos
Kode area telepon0281
Pelat kendaraanR xxxx *A/*E/*G/*H/*J/*S/*X
Semboyan daerahSatria
(Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman)

Julukan kota di jalur tengah Jawa Tengah ini adalah kota wisata, kota keripik, kota transit, kota pendidikan, sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan menetap dengan alasan kenyamanan dan kententraman di Kota ini. Di kota ini pula terdapat Museum Bank Rakyat Indonesia, yang dahulu berdiri di Purwokerto dan didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, putra daerah Purwokerto.[6]

Rumah Bupati Purwokerto
Emplasemen sisi selatan Stasiun Barang Purwokerto milik Staatsspoorwegen (SS) berlatarkan Gunung Slamet
Peta Kabupaten Purwokerto sebelum dilebur dengan Kabupaten Banyumas tahun 1936.

Pemerintahan

Purwokerto bukan kota otonom melainkan kawasan dimana pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas berada, dan secara de jure masih di bawah pemerintah daerah Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Terdapat wacana pembentukan Kota Purwokerto yang lepas dari Kabupaten Banyumas menjadi daerah otonom.[7]

Apabila dilihat dari sejarahnya, Purwokerto dahulu berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana sebagian kotif lain sudah menyandang status kota dengan otonomi tersendiri. Jika Purwokerto berhasil menjadi kota, minimal ada 4 kecamatan yang tergabung,[8] seperti yang terlihat di tabel berikut ini:

Kecamatan di Kota Purwokerto[2][9]
Nama kecamatan Ibu kota kecamatan Jumlah kelurahan Jumlah penduduk s.d. Okt 2020[10]
Purwokerto Barat Rejasari 7 55.071
Purwokerto Timur Purwokerto Wetan 6 59.369
Purwokerto Utara Bancarkembar 7 49.434
Purwokerto Selatan Karangklesem 7 76.254

Geografi

Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa atau gunung tertinggi di Jawa Tengah. Gunung Slamet termasuk kedalam gunung berapi yang masih aktif dan merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, membuatnya dikenal sebagai kota yang cukup sejuk, memiliki udara yang sangat bersih dan tanah yang subur. Secara geografi, Purwokerto berada di ketinggian 71 hingga 286 m dpl (ketinggian rata-rata 183,87 m dpl) dan terletak di koordinat 7°26′S 109°14′E / 7.433°S 109.233°E / -7.433; 109.233. Selain itu, Purwokerto menjadi pusat pemerintahan karena merupakan pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III. Purwokerto berbatasan dengan Sokaraja yang terdapat Kali Pelus.

Rencana Pemekaran

Pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Banyumas mengusulkan pemekaran wilayah Banyumas menjadi tiga daerah otonomi atas persetujuan Bupati dan DPRD Kabupaten Banyumas, yakni Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas Barat, dan Kabupaten Banyumas. Sebagai ibukota Kabupaten Banyumas, Kota Purwokerto dinilai sudah sangat layak dari berbagai sisi untuk dimekarkan menjadi kota otonom. Terlebih Kota Purwokerto sejak dahulu memiliki Pengadilan Negeri (PN), Kejaksaan Negeri (Kejari), dan Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) sendiri. Namun wacana pemekaran tersebut terhambat oleh kebijakan moratorium pemekaran daerah oleh pemerintah pusat.[11]

Daerah Otonomi Baru (DOB) Kotamadya Purwokerto sendiri diperkirakan akan memiliki luas wilayah 288,39 km² dengan jumlah penduduk 724.513 Jiwa (per 2023) yang wilayahnya meliputi eks-wilayah Kota Administratif Purwokerto beserta kecamatan - kecamatan penyangga disekitarnya. Berikut kecamatan yang diperkirakan akan dimekarkan menjadi Kota Purwokerto:[11]

Kecamatan di Rencana DOB Kota Purwokerto[2][12]
Nama Kecamatan Jumlah kelurahan Luas km² Jumlah penduduk s.d. 2023[13]
Purwokerto Barat 7 7,40 53.860
Purwokerto Timur 6 8,42 58.679
Purwokerto Utara 7 9,01 55.573
Purwokerto Selatan 7 13,75 73.753
Karanglewas 13 32,50 69.377
Kedungbanteng 14 60,22 69.209
Baturraden 12 45,53 64.622
Sumbang 19 55,72 97.752
Kembaran 16 25,92 83.387
Sokaraja 18 29,92 98.604
(Rencana) Kota Purwokerto 118 288,39 724.513

Wacana pemekaran di Wilayah Purwokerto dan Banyumas Raya bukan hanya sebatas pemekaran kota/kabupaten saja tetapi mengemuka juga pembahasan di masyarakat maupun kalangan akademisi tentang pemekaran provinsi, terdapat dua wacana pemekaran provinsi yaitu, Provinsi Banyumas Raya dan Provinsi Jawa Selatan.

Pada wacana yang mengemuka tersebut Provinsi Banyumas Raya akan meliputi wilayah - wilayah dengan penutur dialek Ngapak (Banyumasan), seperti Wilayah eks Karesidenan Banyumas dan sebagian Karesidenan Pekalongan seperti, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Selain wacana Provinsi Banyumas Raya berkembang pula wacana Provinsi Jawa Selatan dikalangan akademisi.[14]

Provinsi Jawa Selatan dinilai lebih rasional secara geografis. Karena seluruh wilayahnya terletak di sisi selatan Pulau Jawa yang jauh dari pusat Jawa Tengah, dan memiliki potensi wilayah yang lebih luas dari Banyumas Raya yaitu seluruh Wilayah eks - Karesidenan Banyumas dan Karesidenan Kedu (kecuali Temanggung). Ibukota dari Jawa Selatan akan berada di titik paling tengah yaitu, sekitar Kebumen, seperti Karanganyar dan Gombong. Selain itu, sudah terdapat bandara taraf internasional di perbatasan Purworejo - Yogyakarta yaitu Bandar Udara Internasional Yogyakarta.[15]

 
Peta Wilayah Banyumasan Raya, Purwokerto sebagai Kota Sentralnya

Sejarah

 
Bupati Purwokerto, Raden Tumenggung Mertadireja, koleksi KITLV 4740.

Pada awal abad ke-20, Purwokerto mengalami babak baru dalam tata ruang yang tengah memasuki kota tersebut. Saat itu, kota-kota di Pulau Jawa tengah mengalami lonjakan penduduk. Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali lipat.[butuh rujukan] Kota-kota tersebut pada umumnya mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah kolonial Belanda yang kelimpungan menghadapi persoalan itu sibuk mencari model pembangunan bagi kota-kota di Jawa.

Saat kesibukan meliputi Pemerintah Kolonial Belanda, Herman Thomas Kartsen menjejakkan kaki di Semarang pada 1914. Kota yang juga tengah mengalami persoalan pertambahan penduduk. Dalam catatan W.F. Wertheim melalui buku Masyarakat Indonesia dalam Transisi, pertambahan penduduk di kota itu hampir mencapai seratus persen. Di kota tersebut, Kartsen menemui Henri Maclaine Pont. Pont adalah teman Kartsen semasa kuliah di Insitut Teknologi Delf, Amsterdam, Belanda. Di Semarang, Pont mendirikan biro arsitek. Melalui Pont, Kartsen mendapat banyak informasi tentang keadaan Semarang dan kota lainnya. Kedatangan Kartsen di Semarang adalah guna merancang Kota Semarang dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, termasuk Purwokerto.[butuh rujukan]

Pada masa Hindia Belanda, di sekitar kota Purwokerto dibangun juga beberapa pabrik gula seperti Pabrik Gula Kalibagor, Purwokerto dan Kalirejo.[16]

Ekonomi

Dalam sejarahnya, Purwokerto bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri jarang ditemukan di Purwokerto. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektare. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja, seperti industri rokok rumahan, industri mi atau sohun kering, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam, dan industri oleh-oleh yang hanya ramai pada musim lebaran. Purwokerto tidak memiliki aktivitas perdagangan dalam skala besar dan tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, dahulu kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.

Awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan kota pelajar. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun 2000-an, yakni saat kota ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, terutama di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun berkembang. Usaha indekos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Usaha barang dan jasa didirikan untuk melayani kebutuhan mahasiswa. Kondisi ini membuat perekonomian kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.

Di akhir tahun 2011, telah berdiri hotel bintang lima Aston Imperium Hotel dengan 12 lantai. Pada pertengahan tahun 2012, dibangun Rita Supermall, dengan 16 lantai dan 2 lantai bawah tanah, yang berlokasi di selatan Alun-Alun Purwokerto dan pemekaran Moro Mall menjadi mal besar dengan 3 bangunan menara.


Bahasa dan budaya

 
Pergelaran budaya di Kota Purwokerto

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Purwokerto adalah bahasa Jawa dialek Banyumasan. Wikipedia juga turut melestarikan bahasa banyumasan ini dengan menerbitkan Wikipedia bahasa Banyumasan.

Kenthongan atau musik thek-thek adalah seni musik Purwokerto yang dimainkan dengan alat musik bambu dan dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaanya.

Pariwisata

 
Lokawisata Baturraden, Purwokerto

Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam berskala nasional berupa gua, air terjun dan wanawisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain: Baturraden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua Sarabadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Hutan Pinus Limpakuwus, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest,[17]

Kebun Raya Baturraden yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri pada Desember 2015 yang merupakan salah satu dari banyak kebun raya yang dimiliki Pemerintah Indonesia setelah Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat.

Pariwisata urban di Purwokerto berpusat pada beberapa markah tanah, pusat kegiatan rakyat, dan taman perkotaan, seperti Alun-Alun Purwokerto,Taman Satria Berkoh,Taman Pangsar Soedirman Karanglewas Taman Andhang Pangrenan, Taman Maskemambang, Menara Pandang Teratai Purwokerto, dan Madhang Maning Park.

Pendidikan

Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa karena memiliki beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi

Purwokerto umum dikenal sebagai Kota Pelajar karena letak yang strategis untuk menimba ilmu dan biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

 
Universitas Jenderal Soedirman, perguruan tinggi negeri tertua di Purwokerto.

Perguruan tinggi yang terdapat di Purwokerto antara lain: Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Islam Negeri Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma, Universitas Amikom Purwokerto, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah, Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP), Politeknik Ma'arif Purwokerto, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Kampus Purwokerto, Sekolah Tinggi Ilu Kesehatan Bina Cipta Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria, Politeknik Pratama, Akademi Manajemen Rumah Sakit Kusuma Husada, Akademi Kebidanan YLPP Karang Klesem, Akademi Pariwisata Eka Sakti, Akademi Keperawatan Yakpermas, Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Purwokerto, Akademi Farmasi Kusuma Husada,Politeknik Ma'arif NU Purwokerto Akademi Kebidanan Perwira Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso (Stikomyos).

Olahraga

Olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah atlet cabang bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada dua stadion besar di Purwokerto, yakni GOR Satria (milik Pemerintah Kabupaten Banyumas) dan GOR Soesilo Soedarman Unsoed yang sering dijadikan homebase Pelatnas Atletik karena memiliki trek lari yang berstandar Internasional. Purwokerto pernah melahirkan pelari nasional Poernomo yang menjadi pelari jarak pendek Indonesia pertama yang mengikuti Olimpiade. Pebulu tangkis Christian Hadinata dan Fung Permadi juga atlet kelahiran Purwokerto yang telah meraih berbagai macam penghargaan tingkat internasional, lalu Meitri Widya Pangastika adalah atlet renang putri andalan nasional di zamannya.

Begitu melekatnya cabang aletik di Purwokerto sehingga SMAN 3 Purwokerto mengkhususkan satu kelasnya untuk menjadi atlet.[butuh rujukan]. Persibas Banyumas merupakan klub sepak bola daerah ini. Pendukungnya disebut "Bombastik".[18]

Kuliner

Makanan khas dari Purwokerto adalah:

 
Mendoan khas Purwokerto
  • Mendoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis, kemudian dibalur tepung bumbu dan digoreng setengah matang
  • Tahu brontak, makanan yang terbuat dari tahu yang ditepungi, dibumbui, dan digoreng. Istilah "brontak" berasal dari sayuran yang keluar dari tahu ketika digoreng
  • Keripik tempe, Kota Keripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto
  • Sroto Sokaraja merupakan soto khas Banyumas maupun Purwokerto yang disajikan dengan kupat
  • Getuk goreng, pusat pembuatannya adalah Kecamatan Sokaraja di pinggir Kota Purwokerto
  • Kraca, adalah keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu pedas
  • Dage, kudapan mirip kue berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan dengan tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit
  • Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang. Makanan yang menjadi simbol kemelaratan ini sudah sulit ditemukan.
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening. Tegean umumnya terdiri atas bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam. yang dibumbui bawang merah, bawang putih, dan kencur
  • Empal basah, adalah masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah sensasi gatal yang ditimbulkan oleh campuran serunding. Empal basah umumnya dimakan bersama ketupat berkulit janur
  • Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung
  • Nopia, adalah kudapan manis asal Banyumas yang terdiri atas isian gula merah disalut kulit mirip pastri.

Infrastruktur dan transportasi

Kereta api

 
Suasana peron Stasiun Purwokerto

Stasiun Purwokerto merupakan stasiun terbesar di wilayah Jawa Tengah bagian barat dan merupakan pusat dari Daerah Operasi V Purwokerto KAI. Per 2023, jalur ganda lintas tengah Pulau Jawa (Cirebon–Mojokerto) sudah sepenuhnya beroperasi sehingga mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto dengan waktu tempuh rata-rata 4 jam 16 menit per perjalanan.[19]

Stasiun Purwokerto melayani semua kelas kereta api tujuan Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, dan sebagainya melalui lintas tengah Pulau Jawa.

Kereta api nonaktif

Purwokerto juga memiliki jalur rel kereta api yang nonaktif, yakni Jalur kereta api Purwokerto Wonosobo yang dahulunya merupakan milik Serajoedal Stoomtram Maatschappij, membentang dari Stasiun Purwokerto Ke Stasiun Purwokerto Timur dekat Underpass Jenderal Besar Soedirman. Jalur kereta api nonaktif ini dulunya menghubungkan kota Purwokerto ke Purbalingga, Banjarnegara, hingga Wonosobo.

Berikut adalah stasiun kereta api yang nonaktif di Purwokerto

Bus antar kota

 
Terminal Bus Purwokerto, merupakan terminal tipe A terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terminal Tirtonadi di Solo

Terminal Bulupitu merupakan terminal bus tipe A di Purwokerto yang melayani tranportasi antarkota di Pulau Jawa.

Angkutan antar jemput

Selain kereta api dan bus, tersedia juga layanan antar jemput atau lebih dikenal dengan istilah travel. Perusahaan travel di Purwokerto bervariasi dan menyediakan rute ke beberapa kota di Pulau Jawa. Beberapa perusahaan travel akan memperluas trayeknya hingga Pulau Sumatra dan Pulau Bali yang masih dalam proses pengembangan.[perinci lagi]

Angkutan dalam kota

Tersedia transportasi taksi dengan berbagai kelas dan dengan harga yang melayani 24 jam dan angkutan kota (angkot) dengan jam layanan dari pagi hingga sore hari.

Terdapat dua angkutan massal berbasis jalan (BRT), yaitu Trans Jateng yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah[20] dan Trans Banyumas yang dikelola oleh Teman Bus.[21]

Koridor Asal Tujuan Jam Operasional Pertama Kali

Dioperasikan

Trans Banyumas
K1BM Pasar Pon Terminal Ajibarang 05.00-21.00 WIB 18 Desember 2021
K2BM Terminal Notog Terminal Baturraden 05.00-21.00 WIB 16 Januari 2022
K3BM Terminal Bulupitu Terminal Kebondalem 05.00-21.00 WIB 5 November 2021
Trans Jateng
B1 Terminal Bulupitu Terminal Bukateja 05.30-19.00 WIB 13 Agustus 2018

Becak

Becak dapat dengan mudah ditemui hampir di semua sudut kota Purwokerto. Kendaraan ini masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Purwokerto karena harganya yang relatif terjangkau.

Dokar

 
Gerobak di Purwokerto, koleksi Troppenmuseum

Dokar adalah kendaraan yang dijalankan dengan tenaga kuda. Saat ini kendaraan tersebut tidak lagi digunakan sebagai sarana transportasi utama. Dokar lebih sering digunakan untuk keperluan rekreasi yang umum dijumpai di sekitar kawasan GOR Satria, Taman Satria, dan Alun-Alun Purwokerto pada hari-hari tertentu seperti hari Minggu atau perayaan tertentu.

Taksi

Layanan taksi yang beroperasi di Purwokerto adalah Kobata Taxi dan Satria Taxi dengan tiga operator taksi resmi dan armada 170 unit.[butuh rujukan]

Pusat Perbelanjaan

 
Rita Supermall (RSM), salah satu pusat perbelanjaan modern di Purwokerto.

Purwokerto memiliki sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional, mal, dan plaza.

  • Rita Supermall and CGV Cinema
  • Moro Mall (Tutup Permanen)
  • Living Plaza (ACE Hardware, Informa, Chatime)
  • Kebondalem Plaza (Matahari Department Store)
  • Rita Pasaraya Kebon Dalem
  • Rita Pasaraya Store Isola
  • Rita Pasaraya Alun-Alun Purwokerto
  • Rita Pasaraya Sokaraja
  • Duta Mode
  • P&D Aroma
  • Cherry Fresh Fruit Market
  • Purwokerto City Walk
  • Pasar Tradisional: Pasar Banjoemas, Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Sokaraja Pasar Kliwon, Pasar Pon.
  • Depo Pelita Sokaraja

Akomodasi

 
Aston Imperium Hotel Purwokerto, bangunan modern di Purwokerto yang memiliki menara setinggi 12 lantai
 
Tram Hotel Purwokerto, koleksi KITLV 181877

Purwokerto menyediakan banyak pilihan tempat menginap dari mulai losmen, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Akomodasi yang tersedia di Purwokerto antara lain:[22]

  • Aston Imperium Hotel Purwokerto ****
  • Java Heritage Hotel Purwokerto ****
  • Calista Hotel ****
  • Surya Yudha Hotel Purwokerto ***
  • Astro Hotel Purwokerto ***
  • Green Valley Resort Baturaden ***
  • Queen Garden Hotel Baturaden ***
  • Rosenda Cottages Baturaden ***
  • The Atrium Resort ***
  • Serela by Kagum Group ***
  • COR Hotel ***
  • Meotel by Dafam **
  • Hotel Dominic **
  • Wisata Niaga Hotel **
  • Puri Wisata Hotel Baturaden **
  • Borobudur Hotel and Restaurant **
  • Tiara Hotel and Cottage **
  • Prima Resort Baturaden **
  • Hotel Darajati **
  • Villa Sylva *
  • Hotel Moro Seneng *
  • Hotel Anggrek *
  • Royal Wonder
(*= kelas bintang hotel)

Media lokal

Televisi

Purwokerto memiliki stasiun televisi lokal BMS TV, waktu mengudara adalah pukul 06.00 sampai 23.00. BMS TV memproduksi acara sendiri dan karya rumah produksi lokal dengan muatan gaya Banyumasan yang kental. Pada jam-jam tertentu juga me-relay stasiun televisi Kompas TV. Banyumas TV berlokasi di Jalan Prof. Dr. HR. Bunyamin. Selain BMS TV, Purwokerto juga memiliki Satelit TV yang beralamat di Jalan Dr. Angka No. 79, Glempang, Bancarkembar, Purwokerto Utara.

Berikut ini adalah daftar stasiun televisi yang bisa disaksikan di Purwokerto dan sekitarnya:

Analog

Stasiun analog (PAL) beroperasi hingga tahun 2023.[23]

Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Pemilik Status
22 479.25 MHz UHF NET. PT Media Televisi Purwokerto Net Visi Media Nasional
26 511.25 MHz Satelit TV PT Satelit Televisi Nusantara Satelit Post Lokal
27 519.25 MHz Ampu TV Perkumpulan Televisi Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Komunitas
29 531.75 MHz iNews PT Urban Televisi Media Nusantara Citra Nasional
41 634.25 MHz RCTI PT RCTI Dua Media Nusantara Citra
43 647.25 MHz MNCTV PT TPI Dua
49 695.25 MHz BMS TV PT Banyumas Citra Televisi Bina Sarana Informatika Lokal
62 805.25 MHz GTV PT GTV Purwokerto Media Nusantara Citra Nasional

Digital (DVB-T2)

Meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes.

Kanal (UHF) Frekuensi Multipleksing Virtual Kualitas Gambar Logo Nama Nama Perusahaan Jaringan Pemilik
22 482 MHz GAMA TV Gandrung (Cilacap)[a] HD
 
GAMA TV Gandrung Perkumpulan Televisi Komunitas Masyarakat Kecamatan Gandrungmangu dan Sekitarnya Independen (komunitas)
28 530 MHz TVRI Gunung Depok (Banyumas) dan TVRI Baribis (Brebes) 1 HD
 
TVRI LPP TVRI Stasiun Jawa Tengah TVRI LPP Televisi Republik Indonesia
2
 
TVRI Jawa Tengah
3
 
TVRI World
4
 
TVRI Sport
5
 
Kebumen TV LPP Lokal Kebumen TV Independen Publik
6 SD Satelit TV PT Satelit Televisi Nusantara Independen Satelit Media
7 HD
 
BMS TV PT Banyumas Citra Televisi Independen Bina Sarana Informatika
25
 
Purwokerto
RTV Purwokerto PT Tak Pernah Padam Harapanku RTV Rajawali Corpora
19 SD
 
Purwokerto
NET. Purwokerto PT Media Televisi Purwokerto[b] NET. Net Visi Media
31 554 MHz Indosiar Banyumas 24 HD
 
Purwokerto
Indosiar Purwokerto PT Indosiar Semarang Televisi Indosiar Surya Citra Media
23
 
Purwokerto
SCTV Purwokerto PT Surya Citra Wisesa SCTV
123
 
Moji Moji
124
 
Mentari TV Mentari TV
34 578 MHz MetroTV Banyumas 22 MetroTV Jateng & DIY PT Media Televisi Semarang MetroTV Media Group
100
 
Banyumas
 
Jawa Tengah
Nusantara TV Tegal (Magna Channel Jawa Tengah)[c][d] Magna Channel dan Nusantara TV Media Group dan NT Corp
101
 
BN Channel BN Channel Media Group
 
Banyumas
Garuda TV Banyumas PT Televisi Amikom Purwokerto Garuda TV Digdaya Media Nusantara
37 602 MHz tvOne Banyumas 27
 
tvOne tvOne Visi Media Asia
26
 
antv antv
 
VTV VTV
40 626 MHz Trans TV Banyumas 20
 
Purwokerto
Trans TV Purwokerto PT Trans TV Purwokerto Situbondo Trans TV Trans Media
21 Trans7 Purwokerto PT Trans7 Purwokerto Situbondo Trans7
40
 
CNN Indonesia CNN Indonesia
41
 
CNBC Indonesia CNBC Indonesia
43 650 MHz GTV Banyumas 30
 
Purwokerto
GTV Purwokerto PT GTV Purwokerto GTV MNC Media
28
 
Network
Jawa Tengah
RCTI Network Jawa Tengah PT RCTI Dua RCTI
29
 
Jawa Tengah
MNCTV Jawa Tengah PT TPI Dua MNCTV
31
 
Purwokerto
iNews Purwokerto PT Urban Televisi iNews
Catatan
  1. ^ Satu-satunya stasiun televisi komunitas yang memiliki multipleksing sendiri, khusus di wilayah Kabupaten Cilacap, tepatnya di Kecamatan Gandrungmangu dan sekitarnya.
  2. ^ Kepemilikan NET. di Purwokerto (Banyumas) melalui PT Mitra Media Purwokerto.
  3. ^ Nusantara TV di Banyumas bersiaran 24/7 tanpa ada sisa alokasi relai Magna Channel. Sementara Magna Channel hanya tampil sebagai logo on-air.
  4. ^ Kepemilikan Nusantara TV di Banyumas melalui PT Nusantara Media Mandiri Jateng.

Televisi Analog Tidak Beroperasi

Frekuensi (UHF) Nama Nama perusahaan Jaringan Tahun berhenti Keterangan
26 Satelit TV PT Satelit Televisi Nusantara Independen 2022 ASO mandiri pada Februari 2022
49 BMS TV PT Banyumas Citra Televisi ASO mandiri
48 Satria Mandala TV
27 Ampu TV Perkumpulan Televisi Amikom Purwokerto Independen (komunitas)
22 NET. Purwokerto PT Media Televisi Purwokerto NET. 2023 ASO mandiri pada 31 Juli 2023
24 RTV Purwokerto PT Tak Pernah Padam Harapanku RTV ASO mandiri pada 20 Juli 2023
29 iNews Purwokerto PT Urban Televisi iNews ASO mandiri pada 21 Juli 2023
39 Indosiar Purwokerto PT Indosiar Semarang Televisi Indosiar ASO mandiri pada 30 Juni 2023
45 SCTV Purwokerto PT Surya Citra Wisesa SCTV
46 Trans TV Purwokerto PT Trans TV Purwokerto Situbondo Trans TV
37 antv Purwokerto antv ASO mandiri pada 20 Juli 2023
41 RCTI Network Jawa Tengah PT RCTI Dua RCTI ASO mandiri pada 21 Juli 2023
43 MNCTV Jawa Tengah PT TPI Dua MNCTV
62 GTV Purwokerto PT GTV Purwokerto GTV

Surat kabar

Surat kabar yang beredar di Purwokerto antara lain:

  • Harian Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Suara Merdeka Semarang;
  • Radar Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas dan masih satu grup dengan Jawa Pos Surabaya;
  • SatelitPost;
  • Banyumasi adalah koran rakyat yang dikelola oleh pengusaha lokal sejak Mei 2006 di Purwokerto;
  • Ancas, Majalah berita populer berbahasa Jawa dialek Banyumasan yang didirikan oleh Ahmad Tohari pada 6 April 2010;[24]
  • SuaraPurwokerto.com, adalah media pertama di Purwokerto yang fokus pada portal daring;
  • iNewsPurwokerto.id adalah portal berita jaringan iNews.id, bagian dari MNC Portal Indonesia (MPI) perwakilan Jateng-DIY yang berkantor di Jalan Prof. M. Yamin, Karangklesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas;
  • Tribunbanyumas.com adalah berita koran media daring Banyumas Raya yang berkantor di Purwokerto.

Radio

Stasiun radio yang ada di Purwokerto diantaranya adalah RRI, Mitra FM, Metro FM, Paduka FM, Dian Swara FM, Yasika FM, POP FM, Sonora Purwokerto FM, Suara Purwokerto FM, Amikom FM, Raden Mas FM, Gradiosta FM, dan SBC Sokaraja.

Musik

Purwokerto telah menyumbang beberapa warganya di pentas nasional, antara lain Titik Sandora yang cukup terkenal pada tahun 70-an, Mayangsari yang terkenal kontroversial[butuh klarifikasi], Eric yang menyanyi bersama Melly Goeslaw untuk film AADC. Dalam bidang musik independen (indi), Purwokerto menghasilkan musisi seperti: Tunas Bangsa Simphony, band independen yang merambah ke nasional: Supernova yang tengah naik daun dan sedang merambah ke industri musik nasional. Supernova merupakan satu-satunya band Purwokerto, sampai saat ini[per kapan?] berhasil meraih penghargaan Double Platinum RBT Awards untuk aktivasi RBT lebih dari 2 juta unduhan.[butuh rujukan]

Musisi asal Purwokerto, Danar Widianto, merupakan salah satu peserta dalam ajang pencarian bakat, X Factor Indonesia musim ketiga dan berhasil meraih juara ketiga. Sebelum maju sebagai peserta dalam ajang tersebut, Danar Widianto merupakan anggota dalam grup vokal Putra Banyumas Rujukan.

Tokoh terkenal

Kota kembar

Referensi

  1. ^ Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2022.
  2. ^ a b c d "Kabupaten Banyumas Dalam Angka 2020" (pdf). www.banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Agustus 2020. 
  3. ^ "2018 population estimates in banyumas regency". banyumaskab.bps.go.id. Diakses tanggal 2020-4-8. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Purwokerto Sentral Ekonomi Baru
  5. ^ "Ganjar sebut Purwokerto pusat pertumbuhan-ekonomi baru=jateng.antaranews.com". Diakses tanggal 2015-4-8. 
  6. ^ "MUSEUM BANK RAKYAT INDONESIA". https://museumindonesia.com/. Diakses tanggal 2022-05-26.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  7. ^ Khairina, ed. (2020-10-21). "Kabupaten Banyumas Akan Dimekarkan Jadi 3 Daerah Otonom". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-21. 
  8. ^ http://info-purwokerto-jateng.blogspot.com/2010/07/pemekaran-banyumas-menguat.html
  9. ^ http://www.banyumaskab.go.id/files/data%20umum/bank%20data/BMSDA_2011.pdf[pranala nonaktif permanen]
  10. ^ http://dindukcapil.banyumaskab.go.id/read/32627/data-profil-kependudukan-bulan-oktober-2020#.X9QBZtgzbIV[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ a b "Tim Unsoed Rekomendasikan Banyumas Dimekarkan Jadi 3 Daerah Otonom". krjogja.com. 2020-10-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-24. Diakses tanggal 2023-05-24.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "krjogja" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  12. ^ https://banyumaskab.bps.go.id/publication/2023/09/26/fd42bc37bb6cfa029763937a/kecamatan-banyumas-dalam-angka-2023.html[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ https://banyumaskab.bps.go.id/publication/2023/09/26/fd42bc37bb6cfa029763937a/kecamatan-banyumas-dalam-angka-2023.html%7Cdate=Sep 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
  14. ^ "Provinsi Banyumasan Pemekaran Provinsi Jawa Tengah, Ini Wilayahnya". CNN Indonesia. 2023-06-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-23. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  15. ^ "Wacana Pembentukan Provinsi Baru: Bukan Banyumas Raya tapi Provinsi Jawa Selatan, Ini Wilayahnya". Inews.id. 2022-03-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-14. Diakses tanggal 2024-05-14. 
  16. ^ "www.unsoed.ac.id/cmsunsoed/detail/cat/sttcid/id1s/17/id2s/68/purwokerto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-30. Diakses tanggal 2011-02-08. 
  17. ^ Baturraden Adventure Forest Website Baturraden Adventure Forest
  18. ^ "GenPI.co". GenPI.co. 2021-09-14. Diakses tanggal 2023-02-14. 
  19. ^ Ramli, Rully (8 Oktober 2020). "Jalur Ganda KA Cirebon–Jombang Sepanjang 550 km Terhubung". Kompas.com. Jakarta: KG Media. 
  20. ^ Anugrah, Arbi. "BRT Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalinga Diluncurkan". detikcom. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  21. ^ "Bus Trans Banyumas Resmi Beroperasi, Satu Bulan Masih Gratis". iNews.ID. 2021-12-05. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  22. ^ [1]
  23. ^ "Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 11/2021 tentang Perubahan atas Permenkominfo 6/2021". Jakarta: Kemenkominfo RI. Diakses tanggal 16 Agustus 2021. 
  24. ^ "Suara merdeka". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 2011-02-09. 

Lihat pula

Pranala luar