Allah

kata bahasa Arab untuk menyebut Tuhan
Revisi sejak 9 Maret 2007 07.15 oleh Wiendietry (bicara | kontrib) (Nama Allah: ga jelas)

Allah (bahasa Arab allāhu الله) adalah sebutan Arab untuk "Tuhan" (berhubungan dengan bahasa Ibrani: Elohim, yang keduanya berasal dari Bahasa Proto-Semitik ʾil, El). Kata Allah secara tradisional digunakan oleh orang Islam, namun bukan hanya Islam saja yang menggunakannya, orang Kristen Arab dan Yahudi Arab juga menggunakannya untuk menyebut Tuhan monotheis. Terjemahan Arab dari Alkitab juga menggunakannya seperti Katolik di Malta (yang menyebutnya "Alla"), dan orang Kristen di Indonesia, yang menyebutnya "Allah Bapa"; misalnya pada terjemahan bahasa Arab untuk Alkitab.

Berkas:Ift32.gif
Kata Allah dalam tulisan kaligrafi Arab yang sederhana


Asal usul nama Allah

Ada beberapa ulama berpendapat bahwa kata atau 'Allah' adalah asal katanya adalah

  1. . Lahun
  2. . Ilaahun, kemudian ditambah dengan Alif Lam menjadi
  3. . Al Ilaahun, kemudian ditasdidkan lam pertama dengan lam akhir sehingga menjadi lafad
  4. . Allah

Allah dalam Islam

Allah SWT bagi pemeluk agama Islam adalah Dzat yang memiliki seluruh alam. Percaya pada Allah adalah Rukun Iman yang pertama dan mengucapkan 2 kalimat syahadat yang isinya adalah kepercayaan pada Allah dan Nabi Muhammad adalah Rukun Islam yang pertama.

Sebagai agama monotheis, Allah adalah satu-satunya Tuhan bagi umat Islam dan menyembah Tuhan yang lain adalah perbuatan syirik dimana pelakunya disebut musyrik.

Allah adalah suatu ciri kepada Dzat yang wajib diibadahi dengan sebenarnya/ dengan sesungguhnya. Umat Islam juga harus mempercayai kesempurnaan Allah. Hanya kepada Allah ta'ala semata kita beribadah.

Contoh kata-kata yang menggunakan kata Allah:

Dalam Islam, sangat pantang menggambarkan Allah dalam bentuk atau cara apapun. Sebaliknya, Islam lebih memfokuskan kepada sifat/namaNya, Sifat 20/Asmaaulhusna. Namun sifat Allah tidak hanya ada 20, bahkan ada banyak lagi sifat Allah yang disebut didalam Al Qur'an dan Hadist Rasulullah Muhammad SAW.

Karenanya, umat Islam hanya dituntut supaya beriman, yaitu percaya dan membenarkan segala nama serta sifat Allah yang dinyatakan dalam Al Qur'an dan Hadist yang jelas tanpa adanya perincian, pengurangan, penyerupaan atau pengubahan, sebaliknya beriman dengan semua nama dan sifat Allah yang telah dijelaskan sendiri oleh Allah dan Rasul-Nya.

Beriman kepada Allah adalah Rukun Iman yang pertama. Iman kepada Allah merangkum empat aspek keesaan (ketauhidan) yaitu Tauhid Wujud Alloh, Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asmaa' dan Sifat. Akidah tauhid (monotheism) adalah akidah yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Nuh, Ibrahim, Daud, Sulaiman, Musa dan Isa. Dimana Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir yang menyempurnakan risalah akidah tersebut kepada semua umat manusia tanpa memandang keturunan, bangsa, bahasa, budaya dan warna kulit.

ru-sib:Аллах