Wijayakusuma (bunga)
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh 55hans (Kontrib • Log) 3868 hari 149 menit lalu. |
Zig Zag Cactus | |
---|---|
Photo: Emma Lindahl | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | E. anguliger
|
Nama binomial | |
Epiphyllum anguliger | |
Sinonim | |
Phyllocactus anguliger Lem. |
Bunga Wijayakusuma (epiphyllum anguliger) termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae.[1] Tanaman ini berasal dari Amerika tropika (Venezuela dan Caribia) dan dapat hidup pada daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.[1] Meskipun begitu, tidak semua jenis tanaman ini bisa berbunga karena hal ini dipengaruhi oleh keadaan iklim, kesuburan tanah juga cara pemeliharaan.[1] Bunganya hanya merekah beberapa saat saja dan dapat tumbuh dengan baik di tempat yang tidak terlalu panas.[1] Pada umumnya tanaman jenis kaktus agak sulit ditentukan morfologinya, berbeda halnya dengan wijayakusuma.[1] Tanaman ini mudah diidentifikasi setelah berusia tua, kita dapat melihat mana daunnya, mana batangnya, dan bagian-bagian yang lain.[1]
Bentuk Tanaman
Batangnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil yang mana bentuk batang induknya adalah silinder.[1] [2] Tinggi batang dapat mencapai 2-3 meter, sedang daunnya berkisar 13-15 cm.[2] Helaian daunnya sendiri berbentuk pipih serta berwarna hijau dengan permukaan daun halus tanpa duri tidak seperti kaktus-kaktus yang lain.[1] Kemudian setiap tepian daunnya terdapat lekukan-lekukan yang biasanya ditumbuhi tunas daun maupun bunga.[1] Adapun diameter bunganya adalah 10 cm, berwarna putih dan hanya mekar di malam hari.[2] Bentuk buahnya bulat yang mempunyai warna merah dan mempunyai biji yang berwarna hitam.[2] Pembiakkan biasanya dilakukan dengan penyetekkan ataupun biji.[2]
Khasiat Tanaman
Bunga wijayakusuma mempunyai khasiat untuk meredam rasa sakit serta menetralisir pembekuan darah.[1] Bunga ini juga mempunyai daya mempercepat penyembuhan luka abses.[1] Caranya mudah, tinggal menumbuk satu helai daun wijayakusuma lalu oleskan pada luka dan setelah itu gunakan perban untuk membungkus luka yang telah diolesi tumbukan daun.[1] Selain itu, bunga ini juga dapat mengobati bisul, cukup menempelkan bunganya pada bisul tersebut sebelum tidur dan melakukannya secara teratur.[3] Selain itu, Wijayakusuma bisa digunakan sebagai obat anti radang, obat batuk, juga pendarahan (hemostatis).[2] Khasiat lainnya adalah mengatasi tuberkulosis paru dengan batuk asma, batuk darah dan muntah darah.[4]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l A.N., Thomas (1989).Tanaman Obat Tradisional.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 20-21 Cet 23
- ^ a b c d e f Dalimartha, Setiawan (2007).Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Jakarta:Puspa Swara. Hal 182 Cet IV
- ^ G.W., Riyanti (2007).Muslimah Cerdas dan Kreatif.Jakarta:Qultum Media. Hal 73 Cet 1
- ^ Hariana, Arief.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.Depok:Penebar Swadaya. Hal 162