Hewan

kerajaan dari organisme eukariota multiseluler

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).

Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya, hewan berkembang biak untuk menambah keturunan.

Etimologi

Dalam bahasa Inggris, "hewan" disebut animal, berasal dari bahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas".[1] Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia.[2] Kadang-kadang, kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal.[3] Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga dan manusia.[4]

Ciri-Ciri hewan

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5]

Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8]

  1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
  2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
  3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
  4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
  5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
  6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
  7. Tidak mempunyai indra berpikir.
  8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
  9. Kehidupan dapat berakhir (mati)

Sel hewan

Berkas:Sel hewan.png
Bagian-bagian sel hewan, yang memiliki sentriol.

Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel.[9] Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida.[10][11] Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan.[12]

Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.[12]

Jaringan hewan

Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.[12] Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak.[13][14][15]

Organ hewan

Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu.[16] Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuhmaka pembagian kerja akan semakin efektif.[17] Berdasarkan letaknya, organ dikelompokan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh dalam misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh misalnya kulit, mata, telinga, dan hidung.[16][15]

Sistem organ

Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. Setiap organ memegang peranan yang sama penting dalam menjalankan fungsinya.[16] Sistem organ tubuh biasanya dikelompokan menjadi sembilan, yaitu sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem sirkulasi, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi, sistem reproduksi.[18] Sistem sirkulasi pada hewan umumnya berupa sistem peredaran darah tertutup tunggal dan peredaran darah tertutup ganda. Sistem peredaran darah tertutup maksudnya bahwa darah mengalir melalui pembuluh darah, dan ganda/tunggal yaitu banyaknya perputaran darah pada waktu melalui jantung.[19][15]

Bentuk awal hewan

Bentuk awal hewan diduga mirip Protista yang berflagela yang kemudian kehilangan kloroplasnya dan berkembang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Tori lain mengatakan sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik. Organisme ini berevolusi membentuk kelompok Protozoa. Selanjutnya terjadi perubahan dari hewan bersel satu menjadi hewan bersel banyak. Diduga bahwa hewan bersel banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga, dan terdiri dari satu lapisan sel-sel. Berdasarkan hipotesis hewan ini disebut blastea. Nama blastea diambil dari satu bentuk dalam perkembangan embrio, yaitu blastula.[20]

Alga dan Protozoa yang ada sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai kecuali pada bentuk blastula dalam perkembangan embrio hewan bersel banyak. Bentuk blastela memungkinkan untuk berkembang lebih jauh pada radiasi kedua dan ketiga.[20]

Evolusi

 
Protista 

 Porifera

 Cnidaria

 Platyhelminthes 

 Mollusca

 Annelida

 Arthropoda

 Nematoda

 Echinodermata

 Chordata

Bagan evolusi Invertebrata[21]

Evolusi invertebrata dan vertebrata

Evolusi avertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Ketika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum Platyhelminthes. Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi dua filum yaitu Echinodermata dan filum Chordata.[22][20]

Dari evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata. Echinodermata akan berkembang menjadi Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus). Vertebrata modern meliputi tujuh kelas yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.[22]

Evolusi dari kehidupan di laut ke darat

Sel-sel diduga berkembang berkembang di laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena adanya kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat terjadi kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa spesies diduga berusaha kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang behasil, ada pula yang tidak berhasil. Contohnya yang berhasil adalah lumba-lumba, paus, yang sepenuhnya hidup di air. Sedangkan yang tidak berhasil misalkan buaya.[22]

Perkembangan hewan

Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). Pengelompokan ini terus dianut hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang (bergerak, heterotrof).

Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke-20 telah menunjukkan bahwa banyak organisme bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang. Ke dalam "binatang" dimasukkan semua organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki kesamaan struktur dengan koanosit, suatu sel generatif primitif. Selain itu, penerapan konsep evolusi dan kladistik telah mengubah banyak organisasi sistematika hewan. Proses reklasifikasi ini sampai sekarang masih terus berjalan.

Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.[23]

Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.

Hewan yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewan-hewan ini dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami sedikit perubahan.[23]

Pertumbuhan hewan

Berkas:Daurhidupayam.jpg
Pertumbuhan dan perkembangan ayam yang merupakan fase metamorfosis tidak sempurna.

Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.

Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupu-kupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan.

Klasifikasi Hewan

Tulang Belakang
Simetri Tubuh
Lapisan tubuh
  • Diploblastik (ektoderma dan endoderma)
  • Triploblastik (ektoderma, mesoderma, dan endoderma)
Filum
Makanan
Suhu

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Cresswell, Julia (2010). The Oxford Dictionary of Word Origins (edisi ke-2). New York: Oxford University Press. ISBN 9780199547937. ‘having the breath of life’, from anima ‘air, breath, life’ . 
  2. ^ Webster's. "Animal Definition". Diakses tanggal 17 September 2009. 
  3. ^ "Animals". Merriam-Webster's. Diakses tanggal 16 May 2010. 2 a : one of the lower animals as distinguished from human beings b : mammal; broadly : vertebrate 
  4. ^ "Animal". The American Heritage Dictionary (edisi ke-Forth). Houghton Mifflin Company. 2006. 
  5. ^ Shvoong Ciri-ciri hewan Diakses 20 Februari 2011
  6. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan) Animalia – Ciri-ciri hewan
  7. ^ Shvoong Ciri-ciri hewan dan tumbuhan "Biologi". Diakses 20 Februari 2011
  8. ^ Anneahira Pernapasan serangga "Trakea". Diakses 19 Februari 2011
  9. ^ Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 26.
  10. ^ Karakteristik Sel Hewan dan Perbedaan dengan Sel Tumbuhan Anneahira.com. Diakses pada 13 November 2011
  11. ^ Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 20.
  12. ^ a b c Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 67.
  13. ^ Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 72.
  14. ^ Jaringan pada Hewan Biologi.blogsome.com. 8 September 2011. Diakses pada 13 November 2011
  15. ^ a b c Jaringan Organ dan Sistem Organ Docstoc.com. Diakses pada 13 November 2011
  16. ^ a b c Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 79.
  17. ^ B. Organ Hewan Scribd.com.doc. Diakses pada 13 November 2011
  18. ^ Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 80.
  19. ^ Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf Endang, Widi Winarni. (BIOLOGI 2: SMA dan MA untuk Kelas XI: ESIS/Erlanggga, 2008), p. 134-135.
  20. ^ a b c Istamar Syamsuri, dkk. (BIOLOGI 2000: 3B Tengah Tahun Kedua SMU Kelas 3: Penerbit Erlanggga, 2000), p. 40.
  21. ^ Istamar Syamsuri, dkk. (2000)
  22. ^ a b c Istamar Syamsuri, dkk. (BIOLOGI 2000: 3B Tengah Tahun Kedua SMU Kelas 3: Penerbit Erlanggga, 2000), p. 41.
  23. ^ a b Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)

Daftar pustaka

  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kurikulum Sekolah Menangah Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
  • Hickman Jr, Cleveland P., Roberts, Larry S. 1990. Biology of Animals, 6th ed.. Wm. C. Brown Publisher.
  • Solomon, et. al. 1993. Biology, 3rd ed.. Saunders-College Publishing, Forth Worth.
  • Duke, NH. 1995. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing: New York
  • Martini. 1998. Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed.. Prentice Hall International Inc., New Jersey
  • Swenson, GM. 1997. Dules Physiology or Domestic Animals. Publishing Co. Inc : USA
  • Harris, C.L. 1992. Concepts in Zoology. New York: Harper Collin Publisher, Inc.
  • Suroso, A. & A. Permatasari. 2003. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan: Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia. Jakarta: CV Tarity Samudra Berlian.