Stephen John "Steve" Nash, OC, OBC (lahir 7 Februari 1974), adalah pensiunan pemain bola basket profesional Kanada yang bermain di National Basketball Association (NBA). Ia menjadi NBA All-Star 8 kali dan 7 kali pilihan All-NBA. 2 kali, Nash dinamai sebagai NBA Most Valuable Player ketika bermain untuk Phoenix Suns. Saat ini ia menjabat sebagai general manager tim nasional Kanada dan sebagai konsultan pengembangan pemain untuk Golden State Warriors.

Steve Nash
Nash dengan Los Angeles Lakers pada 2013
Golden State Warriors
PosisiKonsultan pengembangan pemain
LigaNBA
Informasi pribadi
Lahir7 Februari 1974 (umur 50)
Johannesburg, Afrika Selatan
KebangsaanKanada
Tinggi6 ft 3 in (1,91 m)
Berat180 pon (82 kg)
Informasi karier
Sekolah menengah atasSt. Michaels
(Victoria, British Columbia)
Perguruan tinggiSanta Clara (1992–1996)
Draf NBA1996 / Babak: 1 / Urutan pemilihan: ke-15 secara keseluruhan
Dipilih oleh Phoenix Suns
Karier bermain1996–2015
PosisiPoint guard
Nomor13, 10
Riwayat karier
19961998Phoenix Suns
19982004Dallas Mavericks
20042012Phoenix Suns
20122015Los Angeles Lakers
Prestasi dan pencapaian karier
Statistik karier
Points17,387 (14.3 ppg)
Rebounds3,642 (3.0 rpg)
Assists10,335 (8.5 apg)
Statistik pemain di Basketball-Reference.com

Setelah karir basket yang sukses di SMA di British Columbia, Nash mendapat beasiswa ke Santa Clara University di California. Dalam 4 musimnya bersama Broncos, tim membuat 3 penampilan di NCAA Tournament, dan ia 2 kali dinamai West Coast Conference (WCC) Player of the Year. Nash lulus dari Santa Clara sebagai pemimpin tim sepanjang masa dalam assist dan dipilih ke-15 ketika 1996 NBA draft oleh Phoenix Suns. Ia membuat dampak yang minim dan akhirnya pergi ke Dallas Mavericks pada 1998. Ketika musim keempatnya bersama Mavericks, ia mendapat panggilan pertamanya dalam NBA All-Star Game dan mendapat pilihan All-NBA pertamanya. Bersama Dirk Nowitzki dan Michael Finley, Nash memimpin Mavericks ke Western Conference Finals musim berikutnya. Ia menjadi free agent setelah musim 2003-04 dan kembali ke Phoenix Suns.

Pada musim 2004-05, Nash memimpin Suns ke Western Conference Finals dan menjadi MVP di NBA. Ia kembali dinamai MVP pada musim 2005-06 dan menjadi runner up untuk MVP ketiga beruntun dari Nowitzki pada 2006–07. Dinamai pada 2006 oleh ESPN sebagai point guard ke-9 terbaik sepanjang masa, Nash memimpin liga dalam assists dan free-throw percentage dalam beberapa poin di kariernya. Ia juga dinamai sebagai salah satu pemain top dalam sejarah NBA dalam three-point shooting, free-throw shooting, total assist, dan assists per game.

Nash dihormati atas kontribusinya dalam berbagai alasan filantropi. Pada 2006, ia dinamai oleh Time sebagai salah satu dari 100 orang berpengaruh di dunia. Ia mendapat gelar Order of Canada pada 2007 dan berinvestasi untuk ordo pada 2016, dan diberi penghargaan kehormatan Doctor of Laws oleh University of Victoria in 2008.

Nash telah menjadi co-owner dari Vancouver Whitecaps FC di Major League Soccer (MLS) sejak tim masuk MLS tahun 2011. Pada 2012, ia dinamai general manager tim basket nasional Kanada, yang mana ia bermain dari 1991 hingga 2003.

Kehidupan awal

Nash lahir di Johannesburg, Afrika Selatan, dengan ibu dari Wales, Jean, dan ayah dari Inggris, John, pada 7 Februari, 1974.[1][2][3][4] Keluarganya pindah ke Regina, Saskatchewan ketika ia berusia 18 bulan, sebelum menetap di Victoria, British Columbia.[4] Karena itu ia memegang kewarganegaraan Inggris dan Kanada. Sebelum keluarganya menetap di Kanada, ayahnya bermain sepakbola profesional dalam berbagai belahan dunia.[4] Nash sering bermain sepakbola dan hoki es dengan adiknya Martin, dan tidak bermain basket hingga ia 12 atau 13 tahun.[5] Namun, ketika kelas 8, ia mengatakan pada ibunya suatu hari ia akan bermain di NBA dan akan menjadi bintang.[4] Ia bertetangga dengan bintang NHL masa depan Russ dan Geoff Courtnall, yang biasanya menjaga ia dan bermain sepakbola dilatih oleh ayah Nash.[6]

Karier SMA

Nash awalnya berkuliah di Mount Douglas Secondary School di Saanich, British Columbia, namun setelah nilainya mulai turun, keluarganya memutuskan untuk mendaftarkannya ke St. Michaels University School, sekolah asrama swasta di Victoria.[7] Disana, ia membintangi basket, sepakbola, dan rugby union. Ketika bermain basket di musim seniornya, Nash mencetak rata-rata 21.3 point, 11.2 assist, dan 9.1 rebound per game.[8] Musim 1991-92, ia memimpin timnya di tahun terakhirnya, menjuarai provinsi British Columbia AAA, dan dinamai Player of the Year se-provinsi.[9]

Karier Kuliah

Meski pelatih SMA Nash, Ian Hyde-Lay, memberi mengirim surat informasi dan rol sorotan sebagai perwakilan Nash ke lebih dari 30 universitas Amerika, Nash tidak direkrut di universitas manapun,[4] hingga pelatih Santa Clara Dick Davey meminta rekaman video dari guard muda. Setelah menonton Nash secara pribadi, Davey mengatakan ia "sangat gugup dan hanya berharap tidak ada orang yang melihatnya. Tidak perlu pemenang Hadiah Nobel untuk mengetahui orang ini bagus. Itu hanya kasus dimana tidak ada nama besar yang datang."[7] Namun, Davey juga mengatakan Nash adalah "pemain defensive terburuk" yang pernah dilihatnya.[7]

Nash diberikan beasiswa oleh Santa Clara pada musim 1992–93 . Saat itu, sudah 5 tahun sejak Broncos muncul di turnamen NCAA. Itu berubah ketika Nash memimpin Broncos ke juara WCC Tournament dan kemenangan mengejutkan melawan unggulan ke-2 Arizona di ronde pertama NCAA Men's Division I Basketball Tournament.[4] Dalam pertandingan itu, Nash mencetak 6 free throws beruntun di 30 detik terakhir pertandingan.[7] Meski Santa Clara kalah dari Temple di ronde berikutnya, kampanye 1992–93 dianggap sukses. Namun, Broncos gagal mempertahankan momentum di musim berikutnya, dan hanya mencetak rekor 5-7 di konferensi.[4] Tim kembali pada musim 1994–95, dengan Nash dinamai Conference Player of the Year dan Broncos memuncaki WCC.[4] Dengan adanya pemimpin liga di scoring dan assist dalam Nash, Broncos kembali ke turnamen NCAA, namun kalah dari Mississippi State.[4] Setelah musim itu, Nash merenungkan untuk menjadi profesional, namun membatalkannya ketika ia mengetahui ia mungkin tidak dipertimbangkan sebagai pilihan ronde pertama ketika 1995 NBA draft.[4]

Pahlawanku adalah Isiah Thomas, Michael Jordan, Magic Johnson. Aku berpikir mereka sangat kompetitif dan kreatif. Khususnya Isiah, ia adalah orang yang tidak terlalu tinggi. Ia selalu bermain kebanyakan bagian bawah dan itu membuatku meraas aku dapat menemukan jalan untuk melakukan hal yang sama.

Steve Nash[5]

Pada musim 1995–96, Nash mulai menarik perhatian media nasional dan scout profesional. Ia menghabiskan musim panas dengan mengasah kemampuannya, bermain dengan tim nasional Kanada dan berlatihan dengan pemain NBA seperti Jason Kidd dan Gary Payton.[4] Santa Clara kembali menjuarai WCC, untuk kedua kalinya, Nash dinamai Conference Player of the Year, Bronco pertama yang melakukannya sejak Kurt Rambis.[8] Ia mencetak 28 points untuk memimpin unggulan ke-10 Broncos di kemenangan mengejutkan ronde pertama melawan unggulan ke-7 Maryland, tapi kemudian dikalahkan oleh Kansas. Performa Nash memastikan ia mendapat sebutan terhormat All-America sebagai senior oleh The Associated Press dan USBWA. Ia juga menyelesaikan kariernya sebagai pemimpin sepanjang masa Santa Clara dalam assist (510), free-throw percentage (.862), dan made and attempted three-pointers (263–656).[8] Ia tetap ketiga dalam daftar scoring sepanjang masa(1,689), dan memegang rekor free-throw percentage dalam satu musim (.894).[8] Ketika September 2006, jersey Nash (#11) dipensiunkan, menjadi siswa-atlit Santa Clara pertama yang mendapat kehormatan itu.[10]

Statistik Kuliah

Tahun Tim GP GS MPG FG% 3P% FT% RPG APG SPG BPG PPG
1992–93 Santa Clara 31 ... 24.0 .424 .408 .825 2.5 2.2 .8 .1 8.1
1993–94 Santa Clara 26 23 29.9 .414 .399 .831 2.5 3.7 1.3 .0 14.6
1994–95 Santa Clara 27 27 33.4 .444 .454 .879 3.8 6.4 1.8 .1 20.9
1995–96 Santa Clara 29 ... 33.8 .430 .344 .894 3.6 6.0 1.3 .0 17.0
Career[11] 113 ... 30.1 .430 .401 .867 3.1 4.5 1.3 .1 14.9

Karier Profesional

Phoenix Suns (1996–1998)

Setelah lulus dengan sarjana sosiologi,[7] Nash terpilih ke-15 keseluruhan oleh Phoenix Suns di ronde pertama 1996 NBA draft. Setelah mendengar pengumuman draft, fans Suns mencemooh tidak setuju untuk pemain yang tidak diketahui ini.[7] Ini karena meksipun prestasi kuliahnya yang mengesankan, Nash tidak pernah bermain di salah satu konferensi kampus besar. Satu pengaruh besar dalam pilihan Phonix adalah asisten pelatih Donnie Nelson, yang bertemu Nash di SMA ketika ia dilatih oleh kawan Nelson Ken Shields, lalu berteman dengannya ketika di Santa Clara. 2 musim pertamanya di NBA, Nash memainkan peran pendukung dibelakang bintang point guard NBA Kevin Johnson, Sam Cassell, dan kemudian, Jason Kidd.[12] Johnson dan Cassell mempunyai pengalaman NBA Finals, sedangkan Kidd adalah pilihan kedua keseluruhan dalam 1994 NBA draft dan sudah menjadi All-Star ketika tiba di Phoenix.

Pada musim perdananya, Nash hanya mendapat 10.5 menit per game,[13] namun di musim kedua, waktu bermainnya meningkat drastis dan bahkan meraih peringkat ke-13 dalam three-point field-goal percentage.[4] Namun demikian, masanya di Suns tidak bertahan lama. Nelson mengambil pekerjaan asisten general manager Dallas Mavericks dibawah ayahnya, Don Nelson, dan meyakinkannya untuk mendapatkan Nash yang kurang dimanfaatkan.[14] Setelah 1998 NBA draft, Nash ditukar ke Mavericks dengan pengganti Martin Müürsepp, Bubba Wells, hak draft untuk Pat Garrity dan 1 pilihan ronde pertama (yang kemudian menjadi rekan di Phoenix di masa depan Shawn Marion).[15]

Dallas Mavericks (1998–2004)

Di Dallas lah, Nash menetapkan dirinya sebagai point guard yang hebat, memulai dekade sebagai salah satu pemain top. Ketika musim pertamanya sebagai Maverick (musim lockout 1998-99) ia menjadi starter di semua 40 game yang ia mainkan, dan dengan rata-rata 7.9 point, 2.9 rebound dan 5.5 assist per game.[13] Rekor 19–31 Mavericks gagal untuk masuk ke playoffs namun ketika musim 1999–2000, prospek mereka meningkat sangat pesat. Nash melewatkan 25 game ditengah musim karena cedera engkel, namun kembali untuk mencatat 6 double-double dalam sebelum game terakhir.[8] Ia finis dengan rata-rata 8.6 point dan 4.9 assist per game.[13] Yang lebih penting untuk tim, rekan tahun-kedua dan teman Dirk Nowitzki berkembang dengan cepat menjadi pemain top, veteran Michael Finley mengalami tahun berkaliber All-Star, dan pemilik tim yang baru, milyuner Mark Cuban, membawa energi dan semangat untuk Mavericks. Nash sekarang mempunyai lingkungan yang mendukung dimana ia bisa berkembang.

Pada musim 2000–01, Nash dengan rata-rata 15.6 point dan 7.3 assist per game dalam musimnya yang luar biasa.[13] Dengan Nash mengarahkan offense tim, Nowitzki dan Finley bermain dalam kondisi terbaik, dan akuisisi pemain All-Star Juwan Howard melengkapi trio dalam scoring, Mavericks mendapat tempat berth untuk pertamakalinya dalam lebih dari 1 dekade. Dallas kalah di Western Conference Semifinals 4-1 dari San Antonio Spurs, tapi ini menandai awal dari karier berkesan Nash dan Mavericks.[16] Pada musim 2001–02, Nash mencetak 17.9 point dan 7.7 assist per game (tertinggi sepanjang kariernya)[13] dan mendapat tempat di NBA All-Star Game dan di All-NBA Third Team.[17][18] Ia sekarang adalah All-Star, meningkatnya penampilannya di iklan TV, dengan Finley dan Nowitzki, bagian dari "Big Three" Dallas Mavericks.[19] Dallas sekali lagi ke playoffs namun kalah lagi di Semifinal dari Sacramento Kings 4-1.[20]

Nash hampir menyamai performa musim sebelumnya pada musim 2002–03, dengan rata-rata 17.7 points dan 7.3 assists per game,[13] kembali mendapat penghargaan All-Star dan All-NBA Third Team.[17][21] Nowitzki dan Nash memimpin Mavericks membuka musim dengan 14 kemenangan beruntun hingga Western Conference Finals, dimana mereka kalah dari juara NBA tahun itu, San Antonio Spurs 4-2.[22] Itu merupakan penampilan Conference Finals kedua dalam sejarah Mavericks. Musim 2003–04 melihat perkembangan offense dari roster Mavericks (dengan kedatangan Antoine Walker dan Antawn Jamison) ditambah sedikit kontribusi skor dari Nash. Hasilnya, ia tidak terpilih untuk All-Star dan roster All-NBA team meski mencetak rekor kariernya dalam assist (8.8) dan akurasi free-throw (91.6%).[13] Di playoffs, unggulan ke-5 Dallas kembali gagal masuk, dikalahkan Sacramento Kings 4-1.[23]

Setelah musim 2003–04, Nash menjadi free agent. Ia mencoba bernegosiasi kontrak panjang dengan Cuban, yang membayar Walker, Finley, Nowitzki dan Jamison hampir $50 juta dalam gabungan gaji musim itu. Cuban ingin membangun dinastinya sekeliling Nowitzki yang lebih muda, dan tidak mau beresiko mengontrak 30-tahun-Nash dengan jangka panjang, dan menawarkan Nash 4 tahun senilai $9 juta pertahun, dengan tahun kelima hampir dipastikan. Di sisi lain, Phoenix Suns menawarkannya kontrak 6 tahun senilai $63 juta. Nash enggan meninggalkan Dallas dan kembali ke Cuban untuk melihat apakah akan disamai; Cuban tidak menyamainya, dan Nash pergi ke Suns pada musim 2004–05. Nash kemudian memenangkan 2 MVP bersama Phoenix, dan pada penampilan di Late Show with David Letterman 14 Juni 2006, Cuban bertanya dengan keras, "... kau tau Steve adalah pria yang hebat dan aku sangat menyukainya, namun mengapa ia tidak bisa bermain seperti MVP untuk kami?"[24]

Kembali ke Phoenix (2004–2012)

 
Setelah Nash kembali ke Phoenix tahun 2004, mereka menang 34 game lebih banyak dari musim sebelumnya.

Nash bergabung dengan tim Suns yang mempunyai bakat menjanjikan dalam Shawn Marion, Joe Johnson dan Amar'e Stoudemire. Pada musim sebelum Nash tiba, Suns meraih 29-53 dalam rekor menang-kalah,[4] dan mereka diproyeksikan mempunyai musim buruk sekali lagi. Pelatih kepala Mike D'Antoni menyukai gaya basket up-tempo; ini membutuhkan pemain yang lebih kecil dan lebih atletis dengan kemampuan lari dan shooting yang dapat melebihi lawannya. Gaya yang familiar dengan Nash digabung dengan kemampuan atletis rekan-rekannya membuat mereka mencetak rekor 62-20 dan rata-rata point-per-game sebanyak 110,4, terbanyak dalam 1 dekade.[25] Katalis dari perubahan ini, Nash mencetak rata-rata 11.5 assists per game sementara membuat 50.2% dari field goal dan 43.1% dari three-pointers di musim reguler.[13][26] Ia mengalahkan Shaquille O'Neal untuk memenangkan 2004–05 NBA MVP award,[27] menjadi orang Kanada pertama yang mendapatkannya, sebagaimana menjadi pemain ketiga dalam sejarah point guard yang dinamai MVP, bersama Magic Johnson dan Bob Cousy.[8] Di playoffs, Phoenix menyapu Memphis Grizzlies dalam 4 game sebelum bertemu Dallas Mavericks di ronde kedua.[28] Nash memimpin Suns menang 4–2,[28] dan Suns mencapai Western Conference finals untuk pertama kalinya sejak 1993, namun kalah dari Juara NBA tahun itu dan rival, San Antonio Spurs, dalam 5 game.[28]

Musim berikutnya, Stoudemire menderita cedera lutut serius, dan Johnson dan Quentin Richardson ditukar.[29] Suns tidak diharapkan untuk mengulangi kesuksesan mereka di musim 2005, namun dengan Nash mengarahkan offense yang sama, tim meraih rekor 54-28 dan memenangkan juara divisi.[26][29] Suns kembali menjadi tim dengan skor terbanyak di liga dengan 7 pemain mencapai 2 digit dalam point per game,[29] dan Nash dipilih untuk pertama kalinya menjadi starter dalam tim Western All-Star tahun 2006.[30] Mencetak karir tertinggi dalam point (18.8), rebound (4.2), persentase field goal (.512) dan persentase free-throw (pimpinan liga .921), dan memimpin liga dengan 10.5 assist per game,[8] Nash dinamai MVP liga untuk musim kedua beruntun.[31] Pada ronde pertama playoffs, Phoenix mengatasi defisit 3–1 melawan Los Angeles Lakers dan menang seri itu 4–3.[29] Los Angeles Clippers adalah lawan Conference Semifinals mereka, dan Suns kembali membutuhkan 7 game untuk memenangkan seri itu.[29] Namun, untuk kedua musim beruntun, Suns tunduk di Conference Finals, kali ini melawan mantan tim Nash, Dallas.[29]

Pada musim 2006–07, Nash kembali menampilkan performanya, mencetak rata-rata 18.6 point dan karir tertinggi 11.6 assist per game sekaligus menjadi pemain pertama sejak Magic Johnson pada 1990–91 yang mencetak rata-rata 18 point dan 11 assist per game ketika musim reguler.[32] Nash menerima pilihan terbanyak dalam First Team All-NBA dan bergabung dengan rekannya Stoudemire; keduanya menjadi rekan pertama yang mencapai first team sejak Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal pada 2003-04.[32] Nash menerima 129 pilihan pertama dan total 645 poin dari 129 panel anggota media.[32] Ia gagal menjadi MVP untuk ketiga musim beruntun, menempati tempat kedua dengan 44 pilihan pertama dibanding 83 untuk Dirk Nowitzki.[33] Di playoffs, Suns menang atas Lakers dalam 5 game sebelum kalah 4–2 dari Spurs dalam Conference Semifinals.[34]

 
Nash dengan rekannya saat itu, Shaquille O'Neal

Nash memainkan 81 game musim reguler ketika musim 2004–05; dalam kampanye ini, Western Conference sangat kompetitif dan ia memimpin Suns dengan 55 kemenangan dan tempat keenam untuk 2008 NBA Playoffs. Meski hanya sedikit di hasil musim regulernya, shooting Nash tetap tajam; akurasi shootingnya setara dengan musim MVP 2005–06 (shooting setidaknya 50% dari field goal, 40% dari three-point, dan 90% dari free throw).[13] Pada 31 Januari 2008, ia mengoleksi garis All-Star keenam kalinya dalam karirnya.[35] Namun, Nash tetap merasakan penderitaan di playoffs. Meski mengirim Shawn Marion ke Miami Heat dan membawa 4 kali juara NBA Shaquille O'Neal kedalam tim, Suns dikalahkan di ronde pertama playoffs oleh San Antonio Spurs untuk ketiga kalinya dalam 4 tahun.[36] Dalam penentuan Game 5, Nash dianggap telah mendapat "kegugupan game eliminasi", dan memberi bola 2 kali dalam 2 menit terakhir dari game yang sangat ketat.[36] Meski begitu, Nash kemudian All-NBA Second Team untuk musim 2007–08.[37]

Sebelum musim 2008–09 dimulai, pelatih D'Antoni diganti oleh Terry Porter, yang lebih memilih gaya defensive dalam basket. Suns kesulitan beradaptasi dengan sistem baru ini, dan bahkan pertukaran pada bulan Desember termasuk mengirim pendukung Raja Bell dan Boris Diaw ke Charlotte Bobcats swingman atletis Jason Richardson[38] melihat tim terus kewalahan. Porter lalu diganti Alvin Gentry pada Februari setelah rekor 28–23, namun Suns gagal merebut tempat terakhir di playoffs,[39] menyebabkan Nash melewatkan playoffs untuk pertama kalinya sejak masa keduanya di Phoenix.

 
Nash pada tahun 2009

Nash dan Suns membuka musim 2009–10 dengan rentetan performa yang kuat, menang 8 dari 9 game pertama mereka (terbaik Suns sejak 1980–81), Nash mencetak 20 assist di 2 game.[40] Pada 21 Januari 2010, Nash terpilih menjadi starter point guard untuk West dalam 2010 NBA All-Star Game.[41] Dengan ia beroperasi di point, Suns menjadi tim dengan skor tertinggi untuk musim kelima beruntun, dan meraih tempat ketiga di wilayah untuk playoffs dengan 54 kemenangan. Dibelakang performa solid oleh Richardson dan veteran Grant Hill, Suns mengalahkan Portland Trail Blazers 4–2 di ronde pertama playoffs, dan menyapu Spurs 4–0 di ronde kedua. Suns bertemu dengan juara bertahan, Los Angeles Lakers, di Conference Finals. Setelah kalah di 2 game pertama, Phoenix memenangkan 2 game berikutnya. Buzzer-beater Ron Artest di Game 5 mendorong Lakers satu game menuju Finals, dan 37 point Kobe Bryant melengkapi kekalahan Suns.

Suns mengalami 2 pergantian besar dalam rosternya pada musim 2010–11. Ketika pra-musim, Stoudemire pergi ke New York, sedangkan rekan lama Leandro Barbosa ditukar untuk Hedo Türkoğlu. Josh Childress dan Hakim Warrick juga direkrut untuk bergabung dengan Suns. Tak lama setelah musim dimulai, Türkoğlu, Richardson, dan Earl Clark ditukar ke Orlando untuk Vince Carter, Marcin Gortat, dan Mickaël Piétrus, sedangkan rising star Goran Dragic ditukar ke Houston Rockets untuk Aaron Brooks.[42] Suns kesulitan bahkan untuk menjadi tim .500, dan untuk kedua kalinya sejak Nash kembali ke Phoenix, Suns gagal mencapai playoffs.

Pada Februari 2012, Nash terpilih dalam All-Star Game untuk ke-8 kalinya. Saat itu, ia memimpin NBA dalam assist per game.[43] Pada 21 April 2012, Nash melewati Oscar Robertson untuk career assist melawan Denver Nuggets. Meski permainannya yang hebat, Suns melewati playoffs untuk kedua musim beruntun. Ia finis degnan rata-rata 12.5 point dan 10.7 assist per game dengan 53.2% persentasi shooting (menyamai karir tertingginya).

Los Angeles Lakers (2012–2015)

 
Nash dengan Lakers

Pada 11 Juli, 2012, Los Angeles Lakers mendapatkan Nash dengan perjanjian sign-and-trade dengan Phoenix.[44] Nash juga mempertimbangkan bergabung dengan New York atau Toronto, namun ia memutuskan bahwa Los Angeles adalah yang terbaik untuknya dan keluarganya.[45] Nash mengganti nomor jerseynya, sebagaimana No. 13 khasnya dipensiunkan oleh Los Angeles menghormati Wilt Chamberlain.[46][47] Nash, penggemar berat sepakbola, memilih No. 10 untuk menghormati Glenn Hoddle, Zinedine Zidane, Lionel Messi dan playmaker sepakbola lainnya yang menggunakan nomor tersebut.[48] Memasuki musim ke-17nya di NBA, Nash datang ke Lakers dengan pertimbangan tentang defense nya dan kesehatan punggungnya.[49]

Di game kedua musim 2012–13, Nash mengalami patah tulang di kaki kirinya setelah bertabrakan dengan Damian Lillard dari Portland Trail Blazers. Ia diharapkan untuk melewati setidaknya satu minggu,[50][51] namun keluar dari lineup selama hampir 7 minggu.[52] Ia bereuni dengan D'Antoni, yang menjadi pelatih Lakers setelah Mike Brown dipecat setlah start 1-4.[53] Pada 22 Desember, Nash kembali melawan Golden State Warriors, membantu Lakers memenangkan game overtime pertama mereka musim itu, 118–115, mencetak 12 point dengan 9 assist dalam 41 minute bermain.[54] Lakers memenangkan 3 dari 4 game setelah Nash kembali. Namun, mereka kalah di 4 game berikutnyam termasuk kekalahan 125–112 atas Houston pada 8 Januari 2013, ketika Nash memberi assist kepada Antawn Jamison untuk menjadi pemain kelima dalam sejarah NBA yang mencapai 10,000 assists dalam karirnya.[55]

Kobe Bryant dipindah untuk menjaga handler bola lawan, membebaskan Nash dari penjagaan ketat.[56] Nash juga kewalahan dengan Dwight Howard untuk menjalankan pick and roll, permainan yang diharapkan D'Antoni menjadi kunci untuk Lakers.[57] D'Antoni memindahkan Nash dan menjadikannya lebih seperti spot-up shooter, sedangkan Bryant menjadi fasilitator utama dalam offense.[58][59][60] Nash melewatkan 8 game terakhir musim itu karena cedera panggul kanan yang juga menyebabkan kerusakan saraf di hamstring kanannya. Lakers lolos ke playoff sebagai unggulan ketujuh,[61] namun disapu 4–0 oleh San Antonio di ronde pertama.[62] Nash melewatkan 2 game terakhir di seri itu karena masalah yang sama di panggul dan hamstringnya.[49][62] Di musim yang dikatakannya sebagai "yang paling mengecewakan" dalam karirnya, Nash melewatkan karir tertinggi 32 game di musim reguler, dan mencetak rata-rata terkecil dalam assistnya (6.7) sejak 1999–2000, ketika ia menjadi starter paruh-waktu bersama Dallas.[49][63]

Ketika musim 2013–14, Nash terus mengalami masalah saraf yang berasal dari cedera kakinya pada musim sebelumnya. Ketika November, ia diistirahatkan setidaknya 2 minggu karena iritasi saraf.[64] Nash kembali pada 4 Februari, 2014, menembak 3-dari-6 untuk 7 point. Pada 7 Februari, 2014, ultah ke-40nya, ia mencetak musim tertinggi 19 point dalam kemenangan atas Philadelphia 76ers.[65] Pada 13 Maret, Nash diistirahatkan di sisa musim oleh D'Antoni. He mengalami kambuh masalah saraf setelah kaki kirinya bertabrakan dengan Kirk Hinrich dari Chicago, dan Lakers ingin memberi Kendall Marshall dan Jordan Farmar waktu bermain lebih. Namun, Nash kembali pada 21 Maret setelah cedera pangkal Farmar yang membuatnya keluar setidaknya 2 minggu.[66][67]

Pada Juli 2014, Nash mengumumkan bahwa musim 2014–15 akan menjadi musim terakhirnya. Ketika pramusim, ia mengalami sakit di punggungnya, dan semakin parah ketika ia mengangkat kopernya.[68] Pada 23 Oktober, seminggu sebelum musim ke-19 Nash yang berusia 40 tahun, ia diistirahtkan selama musim itu karena cedera punggungnya. Nash hanya bermain 3 game pramusim sebelum merasakan sakit yang lebih parah di punggungnya. Nash tentang cedera di punggungnya: "Berada di lapangan di musim ini adalah prioritas utamaku, dan mengecawakan untuk tidak dapat melakukannya sekarang. Aku bekerja sangat keras untuk tetap sehat, dan sayangnya kemunduran saya belakangan ini membuatku sulit untuk tampil maksimal. Aku akan terus mendukung timku dalam masa istirahat dan fokus dalam kesehatan jangka panjangku."[69]

Pensiun dan Tugas Konsultasi

Nash mengumumkan pensiun dari bermain pada 21 Maret, 2015.[70] Sebelum pengumumannya, Cleveland Cavaliers mengatakan pada agen Nash bahwa mereka tertarik dengan ia sebagai pelapis Kyrie Irving jika Nash meminta pembelian. Nash menolaknya, karena masalah kesehatannya dan ingin pensiun sebagai Laker sebagai rasa syukur atas kesempatan yang diberikan klub.[71] Nash kemudian didekati oleh mantan timnya, Dallas Mavericks, untuk menjalani musim terakhir dengan mereka, namun menolak karena masalah kesehatan yang sama.[72]

Pada 25 September, 2015, dikonfirmasi bahwa Nash akan mengambil tugas konsultasi paruh-waktu di Golden State Warriors.[73] Ketika musim pertamanya bersama, Golden State, Warriors menciptakan rekor musim 73-9, meski kalah di 2016 NBA Finals dari Cleveland Cavaliers.

Karir Timnas

Di awal 1990an, Nash masuk ke timnas Kanada junior oleh pelatih kepala Ken Olynyk, ayah dari pemain NBA masa depan Kelly Olynyk.[74] Pada umur 17, ia adalah anggota termuda Tim Kanada di 1991 World University Games, dimana tim itu memenangkan medali perak.[75]

Pada 1993, ketika kuliah, ia bermain untuk timnas senior pada Tournament of the Americas dan bertanding dalam Canada Games (untuk tim British Columbia) dan World University Games. Ia memenangkan medali perunggu di Canada Games dan memenangkan medali perak di World University Games, kalah dari Tim AS dalam final yang sengit,[75] yang termasuk pemain seperti Michael Finley dan Damon Stoudamire.[4]

Pada 1999 Tournament of the Americas, Nash memimpin Kanada ke medali perak, meloloskan timnya ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 12 tahun; ia dinamai MVP turnamen.[4] Nash mengapteni Kanada pada 2000 Sydney Olympics.[76] Ia memimpin Kanada memenangkan grup round robin group dengan kemenangan atas Spain dan kemenangan menakjubkan atas favorit Yugoslavia, 83-75 dimana ia mencetak 26 point dengan 8 rebound dan 8 assist. Kanada gugur di perempat-final dengan kekalahan 5 point dari Perancis dan Nash meninggalkan lapangan dengan air mata. Nash mengekspresikan kekecewaan dengan hasil itu, mengatakan "Ini sangat menyakitkan. Aku seperti mengecewakan semuanya. Kami bisa saja di game kejuaraan. Kami cukup bagus."[77] Meski begitu, ia tetap melihat kemungkinan jalan tengah, mengatakan "Semoga anak-anak [di Kanada] terinspirasi untuk bermain—itu yang betul-betul kuharapkan."[77] Kemenangan di game terakhir turnament, game penempatan melawan Rusia, menyelamatkan Kanada di tempat ketujuh. Performa Olimpiade Nash mendorongnya menjadi bintang di Kanada dan ia finis kelima dalam voting untuk 2000 Lionel Conacher Award, yang diberikan untuk atlit pria Kanada tahun itu.[78]

Nash kembali memimpin Tim Kanada ketika kualifikasi 2004 Summer Olympics di FIBA Americas Olympic Qualifying Tournament di San Juan, Puerto Rico. Ia memimpin di turnamen dalam assist dan dinamai MVP turnamen,[79][80] namun Kanada finis keempat, kehilangan tiga tempat Olimpiade yang tersisa. Itu adalah terakhir kalinya Nash bermain untuk Kanada; ia dilaporkan kesal atas pemecatan pelatih kepala Jay Triano pada 2004.[81] Pada Desember 2007, ia mengatakan, "Dalam pikiranku sekarang, aku tidak akan bermain untuk Kanada lagi."[82]

Pada 8 Mei, 2012, Nash menjadi General Manager untuk timnas senior Kanada.[83] 3 bulan kemudian, ia kembali mempekerjakan Triano sebagai pelatih kepala.[84]

Profil Pemain

 
Nash dikenali karena kemampuan dalam dribbling, passing, dan shooting.

Nash dikenal dari playmaking, skill dalam ball-handling dan shooting. Ia memimpin liga dalam assist selama 5 tahun, dengan rata-rata 11.5 assists per game di 2004–05, 10.5 di 2005–06, 11.6 di 2006–07, 11.0 di 2009–10 dan 11.4 di 2010–11[13] dan memenangkan 2005 dan 2010 NBA All-Star Skills Contests.[8] Akhir musim 2012–13, ia mempunyai 90.4% rata-rata free-throw shooting dalam karirnya (terbaik dalam sejarah NBA)[85] dan 42.8% three-point shooting rata-rata dalam karirnya (ke-8 terbaik dalam sejarah liga),[86] dan diakui sebagai salah satu dari 10 pemain terbaik dalam sejarah liga di total assists per game, dan three-point field goals made.[87][88][89] Sebagai tambahan, ia peringkat kedua (terbaik sejak 1986–87) di musim reguler point-assist double doubles.[90] Di musim 2005–06, Nash menjadi pemain ke-4 dalam sejarah NBA history yang melakukan shoot 50% atau lebih baik di lapangan, 40% dari jarak three-point (43.9), dan 90% dari free-throw, bergabung dengan Larry Bird, Reggie Miller, dan Mark Price dalam klub 50–40–90.[29][91] Nash kemudian melakukannya lagi 3 kali dalam musim 2007–08, 2008–09 dan 2009–10.[13] Nash (4 kali) dan Larry Bird (2 kali) adalah pemain yang dapat melakukannya lebih dari sekali.[92] Dua kali NBA MVP, Nash adalah point guard kedua (dengan Magic Johnson) yang memenangkan MVP lebih dari sekali dan guard ketiga dalam sejarah NBA yang mendapat MVP beruntun (bersama Johnson dan Michael Jordan).[8] Hanya 10 pemain NBA lainnya yang mendapat MVP beruntun: Johnson, Jordan, Bill Russell, Wilt Chamberlain, Kareem Abdul-Jabbar, Moses Malone, Larry Bird, Tim Duncan, LeBron James, dan Stephen Curry.[8] Pada 11 Mei 2006, ESPN.com menilai Nash sebagai point guard ke-9 terbaik sepanjang masa,[93] dan dalam survei nba.com pada 2007, Nash mendapat 85% vote oleh general manager di liga sebagai point guard terbaik di liga.[94] Pada survei yang sama di 2009, Nash dinilai sebagai passer terbaik dan pemain yang memiliki IQ basket terbaik.[95] Mengomentari kekalahan Nash dari rekan Dirk Nowitzki pada MVP NBA 2007, center dan Hall of Famer Boston Celtics Russell menyatakan: "Aku berpikir, dalam pentas dunia, ia adalah salah satu atlit terbaik kita dalam olahraga apapun... Aku penggemar berat (Nash). 2 MVP yang ia dapatkan, ia pantas. Bagian dari alasan kenapa ia sangat bagus dan sangat efektif karena pemain suka bermain dengannya. Ia menciptakan atmosfir ketika mereka memenangkan game."[96]

 
Nash melakukan shooting ketika bersama Suns. Ia dipertimbangkan sebagai salah satu shooter terbaik dalam sejarah NBA.

Dalam masalah skill spesifik, Nash cukup efektif dalam memainkan pick and roll, terutama dengan Nowitzki ketika ia di Mavericks dan kemudian dengan Amar'e Stoudemire dan Shawn Marion di Suns.[97] Ketika Nash kembali ke Phoenix pada 2004, ia membantu Suns dari rekor 29–53 di 2003–04 ke 62–20 di 2004–05, mencapai Conference Finals untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, dan mendapat MVP pertamanya, ia memimpin Suns ke Conference Finals, meski dengan cederanya 3 big men (Stoudemire, Kurt Thomas and Brian Grant); lebih lanjut, Nash bertanggung jawab untuk 7 rekannya mencapai karir tertinggi dalam shooting mereka.[29] Dengan Nash beroperasi di point, antara musim 2005–06 hingga 2009–10, Suns memimpin NBA dalam persentase field goal.

Statistik Karir NBA

Legend
  GP Main dalam pertandingan   GS  Pemain utama pertandingan  MPG  Menit tiap pertandingan
 FG%  Persentase Field-goal  3P%  Persentase Field-goal 3-angka  FT%  Persentase Free-throw
 RPG  Rebound tiap pertandingan  APG  Assist tiap pertandingan  SPG  Steal tiap pertandingan
 BPG  Blok tiap pertandingan  PPG  Poin tiap pertandingan  Bold  Rekor pribadi
* Memimpin NBA

Musim Reguler

Tahun Tim GP GS MPG FG% 3P% FT% RPG APG SPG BPG PPG
1996–97 Phoenix 65 2 10.5 .423 .418 .824 1.0 2.1 .3 .0 3.3
1997–98 Phoenix 76 9 21.9 .459 .415 .860 2.1 3.4 .8 .1 9.1
1998–99 Dallas 40 40 31.7 .363 .374 .826 2.9 5.5 .9 .1 7.9
1999–00 Dallas 56 27 27.4 .477 .403 .882 2.2 4.9 .7 .1 8.6
2000–01 Dallas 70 70 34.1 .487 .406 .895 3.2 7.3 1.0 .1 15.6
2001–02 Dallas 82 82 34.6 .483 .455 .887 3.1 7.7 .6 .0 17.9
2002–03 Dallas 82 82 33.1 .465 .413 .909 2.9 7.3 1.0 .1 17.7
2003–04 Dallas 78 78 33.5 .470 .405 .916 3.0 8.8 .9 .1 14.5
2004–05 Phoenix 75 75 34.3 .502 .431 .887 3.3 11.5* 1.0 .1 15.5
2005–06 Phoenix 79 79 35.4 .512 .439 .921* 4.2 10.5* .8 .2 18.8
2006–07 Phoenix 76 76 35.3 .532 .455 .899 3.5 11.6* .8 .1 18.6
2007–08 Phoenix 81 81 34.3 .504 .470 .906 3.5 11.1 .7 .1 16.9
2008–09 Phoenix 74 74 33.6 .503 .439 .933 3.0 9.7 .7 .1 15.7
2009–10 Phoenix 81 81 32.8 .507 .426 .938* 3.3 11.0* .5 .1 16.5
2010–11 Phoenix 75 75 33.3 .492 .395 .912 3.5 11.4* .6 .1 14.7
2011–12 Phoenix 62 62 31.6 .532 .390 .894 3.0 10.7 .6 .1 12.5
2012–13 L.A. Lakers 50 50 32.5 .497 .438 .922 2.8 6.7 .6 .1 12.7
2013–14 L.A. Lakers 15 10 20.9 .383 .333 .917 1.9 5.7 .5 .1 6.8
Career 1,217 1,052 31.3 .490 .428 .904 3.0 8.5 .7 .1 14.3
All-Star 7 2 15.9 .429 .250 .000 2.0 6.7 .4 .1 3.7

Playoffs

Tahun Tim GP GS MPG FG% 3P% FT% RPG APG SPG BPG PPG
1997 Phoenix 4 0 3.8 .222 .250 .000 .3 .3 .3 .3 1.3
1998 Phoenix 4 1 12.8 .444 .200 .625 2.5 1.8 .5 .0 5.5
2001 Dallas 10 10 37.0 .417 .410 .882 3.2 6.4 .6 .1 13.6
2002 Dallas 8 8 40.4 .432 .444 .971 4.0 8.8 .5 .0 19.5
2003 Dallas 20 20 36.5 .447 .487 .873 3.5 7.3 .9 .1 16.1
2004 Dallas 5 5 39.4 .386 .375 .889 5.2 9.0 .8 .0 13.6
2005 Phoenix 15 15 40.7 .520 .389 .919 4.8 11.3 .9 .2 23.9
2006 Phoenix 20 20 39.9 .502 .368 .912 3.7 10.2 .4 .3 20.4
2007 Phoenix 11 11 37.5 .463 .487 .891 3.2 13.3 .4 .1 18.9
2008 Phoenix 5 5 36.6 .457 .300 .917 2.8 7.8 .4 .2 16.2
2010 Phoenix 16 16 33.7 .518 .380 .893 3.3 10.1 .3 .1 17.8
2013 L.A. Lakers 2 2 30.5 .435 .000 1.000 2.5 4.5 .0 .0 12.5
Career 120 113 35.7 .473 .406 .900 3.5 8.8 .6 .1 17.3

Prestasi karir di NBA

  • NBA Most Valuable Player: 2005, 2006
  • NBA All-Star: 2002–2003, 2005–2008, 2010, 2012
  • 7× Pilihan All-NBA:
    • Tim Pertama: 2005–2007
    • Tim Kedua: 2008, 2010
    • Tim Ketiga: 2002, 2003
  • 2× Pemenang NBA All-Star Weekend Skills Challenge: 2005, 2010
  • 5× Pemimpin musim reguler NBA dalam assist per game: 2005 (11.5), 2006 (10.5), 2007 (11.6), 2010 (11.0), 2011 (11.4)[8]
  • 6× Pemimpin musim reguler NBA dalam total assist: 2005 (861), 2006 (826), 2007 (884), 2010 (892), 2011 (855), 2012 (664)[8]
  • 2× Pemimpin musim reguler NBA dalam persentase free-throw: 2006 (.921), 2010 (.938)[8]
  • 7× Pemimpin musim reguler NBA dalam assist per 48 menit: 2004 (12.6),[98] 2005 (16.1),[99] 2006 (14.2),[100] 2007 (15.8),[101] 2008 (15.5),[102] 2010 (16.1), 2011 (16.4)
  • 4× member klub 50–40–90: (2006, 2008–2010)
    • Memiliki musim 50–40–90 terbanyak dari pemain lain dalam sejarah NBA
    • Satu dari 7 pemain yang mencetak 50–40–90
    • 1 dari hanya 2 pemain (selain Larry Bird) yang mencetak 50–40–90 lebih dari sekali
  • Lou Marsh Trophy (Atlit Kanada tahun ini): 2005[103]
  • Lionel Conacher Award (Atlit Pria Kanada tahun ini): 2002, 2005, 2006
  • J. Walter Kennedy Citizenship Award (Penghargaan NBA untuk pengabdian masyarakat yang luar biasa): 2007
  • free throw percentage tertinggi karir dalam sejarah NBA (minimal percobaan dalam karir 1200), 90.42 persen

Diluar Lapangan

 
Nash dalam 2008 eTalk Festival Party, ketika Toronto International Film Festival

Kehidupan Pribadi

Tahun 2001, Nash bertemu Alejandra Amarilla di Manhattan. Mereka menikah pada Juni 2005 dan mempunyai anak kembar perempuan, Lola dan Bella, lahir pada 14 Oktober 2004,.[8] dan anak laki-laki, Matteo, lahir 12 November 2010.[104] Pada hari kelahiran anak laki-lakinya, Nash membuat pernyataan kepada Life & Style dimana ia mengumumkan kelahiran anaknya namun mengatakannya sebagai "momen yang pahit", mengungkapkan bahwa ia dan istrinya "tinggal terpisah dalam beberapa bulan terakhir" dan "dalam proses perceraian".[105][106] Pada Maret 2016, Nash bertunangan dengan Lilla Frederick, mantan pemain voli Pepperdine University dan timnas junior AS.[107] Mereka menikah pada September 2016.[108]

Adik laki-laki Nash, Martin, bermain sepakbola untuk Vancouver Whitecaps FC dan membuat 30 penampilan untuk timnas sepakbola Kanada.[3] Adik perempuan mereka, Joann, adalah kapten dari tim sepakbola wanita University of Victoria Vikes selama 3 tahun dan dinamai Canada West Universities Athletic Association All-Star.[7][109] Ia menikah dengan pemain hoki es profesional Manny Malhotra.[6]

Nash memiliki kondisi medis bernama spondylolisthesis, yang menyebabkan sesak otot dan nyeri punggung. Karena itu, ketika ia tidak bermain ia berbaring daripada duduk di cadangan untuk menjaga ototnya agar tidak kaku.[110]

Amal

Ketika 2001, Nash membentuk Steve Nash Foundation. Melalui hibah dari untuk badan pelayanan masyarakat dan nirlaba, yayasan ini bertujuan untuk mendorong kesehatan anak-anak yang disebabkan kemiskinan, penyakit, penganiayaan, atau pengabaian, dan menciptakan kesempatan untuk edukasi, bermain, dan pemberdayaan. Yayasan ini memfokuskan sumbernya di Phoenix, Arizona, dan British Columbia, Kanada. Yayasan ini diberikan status amal pada 2004.[3] Yayasan ini diberi Steve Patterson Award for Excellence in Sports Philanthropy pada 2008.[111] Nash juga mendirikan Jim Jennings Memorial Endowment Fund, didirikan untuk menghormati seorang anggota di Santa Clara University yang mengabdi pada tim basket selama lebih dari 20 tahun.[10]

Di tempat lain, Nash adalah sponsor untuk Steve Nash Youth Basketball League di British Columbia yang tumbuh lebih dari 10,000 peserta.[8] Ia juga terlibat dalam GuluWalk, sebuah organisasi amal yang meningkatkan kesadaran dan mendanai anak-anak yang terkena dampak dari perang di Uganda bagian utara. Dalam September 2007, Nash dan Yao Ming memimpin sekelompok pemain NBA yang pergi ke China dan bermain game eksebisi dengan timnas basket China. Acara tersebut dilaporkan menghasilkan 2.5 juta dollar, yang diperuntukkan untuk anak-anak China yang membutuhkan.[112]

Pada Mei 2006, Nash dinamai Time sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia. Dalam tulisan terlampir oleh Charles Barkley, Nash dipuji karena kerendahan hatinya di lapangan basket, dan sebagai "pria yang baik" yang membayar sebuah bangsal pediatric cardiology di rumah sakit Paraguay.[113] Pada 28 Desember 2007, diumumkan bahwa Nash akan menerima kehormatan sipil tertinggi Kanada, the Order of Canada,[114] dan pada 3 Juni 2008, diumumkan bahwa Nash akan menerima bintang di Canada's Walk of Fame.[115] Pada 18 September 2009, ia dianugerahi gelar Doctor of Laws kehormatan oleh University of Victoria, sebagai pengakuan atas prestasi altetik dan kerja filantropisnya atas nama anak muda melalui Steve Nash Foundation.[116]

Dukungan

Nash selektif dalam memberi dukungan, lebih memilih perusahaan yang ia anggap dapat bertanggung jawab secara sosial. Setelah memenangkan MVP pertamanya, ia dihampiri untuk menjadi juru bicara untuk beberapa produk, termasuk MDG Computers, Jam Raymond Weil, Vitamin Water, dan air botol Clearly Canadian.[117] Ia juga mempunyai hubungan jangka panjang dengan Nike.[118] Nash diwakili oleh agen Bill Duffy.[119]

Sepakbola

 
Nash menimbang karir pesepakbola sebelum akhirnya fokus ke basket seluruhnya.

Nash tumbuh bermain sepakbola—ia menyatakan pada wawancara tahun 2005 bahwa ia bisa bermain profesional jika ia fokus pada sepakbola[120]—dan terus menunjukkan minatnya pada sepakbola. Ketika Dirk Nowitzki tiba di NBA dari Jerman, ia dan Nash menjadi teman dekat, karena mereka sering menonton sepakbola bersama-sama. Nash berteman dengan beberapa pemain profesional sepakbola, termasuk Alessandro Del Piero, Thierry Henry, Owen Hargreaves, Massimo Ambrosini dan Steve McManaman.[121] Ketika akhir musim, ketika ia tinggal di New York City, ia berlatih dengan New York Red Bulls dari Major League Soccer,[122] dan pernah bermain di Central Park antara Red Bulls dan salah satu klub lokalnya.[123]

Nash, whose father was born in the Tottenham district of London, is a lifelong Tottenham Hotspur supporter, and has expressed interest in owning a minority stake in the club. "I'd like to be an owner. It's something I could do for the rest of my life after my little window of popularity dies", he said in an interview with The New York Times.[124] Nash added, "I've been a passionate supporter all my life. My parents are from north London and so it's not like I'm some Yank who wants to make a profit out of football. I don't care about making money. I just want to see Spurs succeed and, if I can help, that's great." However, he said any participation in Spurs would come after his basketball career is over, and he has had only "casual contact" with chairman Daniel Levy and former director of football Damien Comolli.[125] Nash is also a fan of Spain's FC Barcelona,[71] and Brazilian team Sport Club Corinthians Paulista, which his former Suns teammate Leandro Barbosa supports. When Barbosa visited Corinthians in 2007, the club gave him a shirt with Nash's name and jersey number.[126]

Nash had also previously made statements about his intention to bring Major League Soccer to Vancouver as early as 2011, which he has succeeded in doing.[127] He joined the USL-1 Vancouver Whitecaps FC team's ownership group in July 2008 and in March 2009, Vancouver was officially named as a future MLS expansion city, set to join the league in 2011.[128][129] Nash occasionally attends practice for his co-owned team, also called Vancouver Whitecaps FC.[130]

Nash, along with former Yahoo! president and fellow Victoria-native Jeff Mallett, are investors in Women's Professional Soccer, a soccer league that was launched in March 2009. Nash cited his twin daughters and wanting to have role models for them to look up to as a reason for supporting the league.[131] Nash also co-hosted Showdown in Chinatown in 2008, an 8-on-8 charity soccer game held at Sara D. Roosevelt Park. He scored two goals in his team's 8–5 victory. Participants included Thierry Henry, Jason Kidd, Baron Davis, and Suns teammates Raja Bell and Leandro Barbosa.[132]

In July 2013, Nash participated in a training session with the Italian soccer club Inter Milan at the New York Red Bulls' facilities in New Jersey.[133] He also trained with the New York Cosmos B of the American fourth-division National Premier Soccer League in 2015.[134]

On January 5, 2016, it was announced that Nash was part of a group that purchased a $21 million stake in Spanish Segunda División club RCD Mallorca. The group also included Phoenix Suns owner Robert Sarver and Suns vice chairman Andy Kohlberg.[135]

Other interests

 
Nash, Wayne Gretzky, Nancy Greene, and Catriona Le May Doan participate in the lighting of the Olympic cauldron at the 2010 Winter Olympics

Nash and a Montreal-based partner, Leonard Schlemm, opened the first Steve Nash Sports Club in the spring of 2007 in downtown Vancouver, a high-end, $5-million, 38.500-kaki-persegi (3.580 m2) facility that will mirror Nash's own fitness philosophy.[136]

In 2007, Nash wrote and produced an 81-second commercial for Nike titled "Training Day", directed by Julian Schnabel's daughter Lola, which gained popularity as a viral video on YouTube.[137] Nash also started a film production company together with his cousin, filmmaker Ezra Holland, and intends to produce independent films.[137] The first creative effort to come from Meathawk was a 91-second commercial, titled "The Sixty Million Dollar Man", for Nike's eco-friendly Trash Talk shoe, the first high-performance shoe to be made—at the behest of the environmentally conscious Nash—from recycled materials. Nash has worn the shoe since February 2008 but Nike produced only 5,000 pairs for sale. The ad which broke virally on Earth Day 2008, was written by Nash and the directors of the spot, Danny Vaia and Ezra Holland. It is a spoof remake of the title sequence of the American television series The Six Million Dollar Man and plays on Nash's numerous on-court collisions. Amar'e Stoudemire and Raja Bell have cameo appearances.[138][139][140] Nash and Holland also co-directed the documentary Into the Wind, about iconic Canadian athlete and activist Terry Fox, as part of ESPN's 30 for 30 series. In October 2013, Nash appeared in the music video for "City of Angels" by Thirty Seconds to Mars.[141]

For the 2010 Winter Olympics held in Vancouver, Nash became the first NBA player in Olympic history to carry the torch and light the Olympic cauldron.[142]

Nash is also known for his outspoken political views. He was an early, public opponent of the 2003 Iraq War, wearing a custom-made T-shirt to the 2003 NBA All Star Game that stated "No war – Shoot for peace".[143] Although Nash did get positive support from teammate Nick Van Exel among others, he also drew criticism from David Robinson, a former Naval officer and fellow NBA player as well as commentators like Skip Bayless who criticized Nash as being uninformed and advised him to "just shut up and play".[144] Nash has also recently been critical of Arizona's SB1070, legislation which seeks to aggressively address illegal immigration, as he felt "the law obviously can target opportunities for racial profiling."[145]

In media

See also

References

  1. ^ Governor General Announces New Appointments to the Order of Canada , gg.ca. Retrieved 9 March 2008.
  2. ^ Stephen John Nash, protocol.gov.bc.ca. Retrieved 9 March 2008.
  3. ^ a b c About Steve, stevenash.org. Retrieved 20 February 2008.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Steve Nash, jockbio.com. Retrieved 6 March 2008.
  5. ^ a b My Amazing Journey: Steve Nash, National Basketball Association. Retrieved 15 March 2008.
  6. ^ a b Paterson, Jeff (2007-07-17). "A Class Act". Canucks.com. Diakses tanggal 2015-03-23. 
  7. ^ a b c d e f g McPeek, Jeramie, "The Canadian Kid", National Basketball Association. Retrieved 24 July 2007.
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Steve Nash Bio Page, National Basketball Association. Retrieved 8 January 2008.
  9. ^ Hyde-Lay, Ian, Steve Nash – NBA MVP, smus.bc.ca. Retrieved 24 July 2007.
  10. ^ a b "Former SCU Basketball Star Steve Nash Honored by Alma Mater". Santa Clara University. 18 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2008. 
  11. ^ Steve Nash, databasebasketball.com. Retrieved 18 March 2010.
  12. ^ Dave Feschuk, Michael Grange (2013). Steve Nash: The Unlikely Ascent of a Superstar. Random House. hlm. 59–61. ISBN 9780307359490. 
  13. ^ a b c d e f g h i j k Steve Nash Info Page – Career Stats and Totals, National Basketball Association. Retrieved 22 September 2007.
  14. ^ Price, Dwain (February 17, 2016). "Mavericks GM Donnie Nelson is scoring big inside, outside NBA". Fort Worth Star-Telegram. Diakses tanggal May 26, 2016. 
  15. ^ Basen (2007), p. 39
  16. ^ Associated Press. Say Hello to Hollywood, National Basketball Association, 14 May 2001. Retrieved 22 September 2007.
  17. ^ a b Steve Nash, basketball-reference.com. Retrieved 22 September 2007.
  18. ^ Postseason Awards – 2001–02, National Basketball Association/history. Retrieved 22 September 2007.
  19. ^ 2001–2002 Dallas Mavericks Big Three, allposters.com. Retrieved 12 January 2008.
  20. ^ Ticker. Sacramento Stampedes Into Conference Finals, National Basketball Association, 13 May 2002. Retrieved 22 September 2007.
  21. ^ Postseason Awards – 2002–03, National Basketball Association/history. Retrieved 22 September 2007.
  22. ^ Ticker. Kerr Spurs San Antonio to Finals, National Basketball Association, 29 May 2003. Retrieved 22 September 2007.
  23. ^ Ticker. Kings Dismiss Mavericks, National Basketball Association, 29 April 2004. Retrieved 22 September 2007.
  24. ^ Carlton, Chuck, "Cuban takes his act to Letterman", Dallas Morning News, 15 June 2006. Retrieved 22 September 2007.
  25. ^ Faye, Brad and Greene, Josh, "Back On The Right Track", National Basketball Association/suns. Retrieved 10 December 2007.
  26. ^ a b Kalb, Elliot, "On the Rise?", National Basketball Association. Retrieved 7 May 2008.
  27. ^ Steve Nash Named 2004–05 NBA MVP, National Basketball Association, 8 May 2005. Retrieved 26 September 2007.
  28. ^ a b c At a Glance, National Basketball Association/playoffs2005. Retrieved 17 November 2007.
  29. ^ a b c d e f g h Faye, Brad and Greene, Josh, "Another SUN-believable Season", National Basketball Association/suns. Retrieved 10 December 2007.
  30. ^ 2006 NBA Western Conference All-Stars, National Basketball Association. Retrieved 29 December 2007.
  31. ^ Suns’ Steve Nash Wins Second Consecutive MVP Award, National Basketball Association, 7 May 2006. Retrieved 26 September 2007.
  32. ^ a b c Bryant, Nowitzki, Duncan also part of All-NBA team, ESPN, 14 May 2007. Retrieved 16 October 2007.
  33. ^ "Dirk Nowitzki Wins 2006–07 MVP Award", National Basketball Association. Retrieved 16 October 2007.
  34. ^ At a Glance 2007, National Basketball Association. Retrieved 29 December 2007.
  35. ^ Two Hometown Hornets Named as Reserves for 2008 NBA All-Star Game, National Basketball Association, 31 January 2008. Retrieved 1 February 2008.
  36. ^ a b Spurs KO Rattled Suns to Close Out Series, National Basketball Association, 30 April 2008. Retrieved 1 May 2008.
  37. ^ MVP Kobe Bryant Highlights All-NBA First Team, National Basketball Association, 8 May 2008. Retrieved 9 May 2008.
  38. ^ Stein, Marc, Suns get high-scoring Richardson, ESPN, 12 December 2008. Retrieved 14 April 2009.
  39. ^ 2008–09 NBA Season Summary, basketball-reference.com. Retrieved 19 April 2009.
  40. ^ Jasner, Andy, "Suns race by Sixers behind Nash's 21 points, 20 assists", National Basketball Association, 9 November 2009. Retrieved 10 November 2009.
  41. ^ All-Star starters announced Thursday, ESPN, 21 January 2010. Retrieved 22 January 2010.
  42. ^ Phoenix Suns Report Card, National Basketball Association. Retrieved 20 January 2011.
  43. ^ Coro, Paul, "Phoenix Suns' Steve Nash named to 8th NBA All-Star Game", The Arizona Republic, 9 February 2012. Retrieved 12 February 2012.
  44. ^ "Lakers Acquire Steve Nash". National Basketball Association. 11 July 2012. Diakses tanggal 22 July 2013. 
  45. ^ Beck, Howard (4 July 2012). "Nash Heads to Lakers, Leaving Knicks in Lurch". The New York Times. Diakses tanggal 22 July 2013. 
  46. ^ Bolch, Ben (5 July 2012). "Steve Nash says trade to Lakers caught him by surprise". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2012. Diakses tanggal 11 July 2012. 
  47. ^ Trudell, Mike. "Steve Nash in Purple and Gold". National Basketball Association. Diakses tanggal 11 July 2012. 
  48. ^ "Nash never foresaw playing for L.A." Sports Illustrated. Associated Press. 11 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2012. 
  49. ^ a b c McMenamin, Dave (6 May 2013). "2012–13 Lakers Report Card: Starting five". ESPN. Diakses tanggal 6 May 2013. 
  50. ^ Bresnahan, Mike (5 November 2012). "Good news, bad news for Lakers". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2012. 
  51. ^ "Chris Paul, Clippers deal Lakers third straight loss to open season". ESPN. Associated Press. 2 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2012. 
  52. ^ McMenamin, Dave (7 January 2013). "Dwight Howard, Pau Gasol out". ESPN. Diakses tanggal 7 January 2013. 
  53. ^ Beck, Howard (12 November 2012). "The Lakers Change Direction and Hire D'Antoni as Coach". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2012. 
  54. ^ Pincus, Eric (23 December 2012). "Steve Nash's return helps Lakers through a difficult night". Los Angeles Times. Diakses tanggal 23 December 2012. 
  55. ^ Bolch, Ben (8 January 2013). "Steve Nash reaches milestone but is it on a Lakers road to nowhere?". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2013. 
  56. ^ McMenamin, Dave (26 January 2013). "Lakers found formula, can they repeat it?". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 February 2013. 
  57. ^ Plaschke, Bill (12 February 2013). "This is not the Steve Nash the Lakers hoped for". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2013. 
  58. ^ Verrier, Justin (30 January 2013). "1. Lakers Just Trying To Keep It Simple". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 February 2013. 
  59. ^ McMenamin, Dave (27 January 2013). "Lakers rise as D'Antoni's offense ditched". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 February 2013. 
  60. ^ Shelburne, Ramona (28 January 2013). "Have the Lakers found their groove?". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 February 2013. 
  61. ^ "Lakers 99, Rockets 95, OT". ESPN. Associated Press. 17 April 2013. Diakses tanggal 18 April 2013. 
  62. ^ a b "Dwight Howard ejected as Spurs finish sweep of Lakers". ESPN. Associated Press. 28 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2013. 
  63. ^ McMenamin, Dave (10 April 2013). "Steve Nash frustrated with season". ESPN. Diakses tanggal 6 May 2013. 
  64. ^ Los Angeles Lakers' Steve Nash has unnerving injury
  65. ^ [1]
  66. ^ McMenamin, Dave (22 March 2014). "Steve Nash in action for Lakers". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 March 2014. 
  67. ^ "Scuffle, ejections mar end of Wizards' win over Lakers". ESPN. Associated Press. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 March 2014. 
  68. ^ Bieler, Des (October 15, 2014). "The latest sign that Steve Nash isn't getting any younger". The Washington Post. Diakses tanggal October 16, 2014. 
  69. ^ "Steve Nash Out For The Season". NBA.com. 23 October 2014. Diakses tanggal 23 October 2014. 
  70. ^ Holmes, Baxter (March 21, 2015). "Steve Nash announces retirement". ESPN. Diakses tanggal March 21, 2015. 
  71. ^ a b Stein, Marc (March 22, 2015). "How Nash found peace with retirement". ESPN. Diakses tanggal March 23, 2015. 
  72. ^ Stein, Marc (September 15, 2015). "Steve Nash in talks to be a part-time consultant for Warriors". ESPN. Diakses tanggal October 4, 2015. 
  73. ^ "Warriors Hire Two-Time NBA MVP Steve Nash as Player Development Consultant". NBA.com (Siaran pers). Turner Sports Interactive, Inc. September 25, 2015. Diakses tanggal October 4, 2015. 
  74. ^ Anderson, Kelli (March 18, 2013). "Canada's Got Talent". Sports Illustrated. Diakses tanggal February 24, 2016. 
  75. ^ a b Can't Miss: The Kevin Pangos Story Chris Dooley. Accessed on March 20, 2016.
  76. ^ Hoser makes hoops history, again, Canadian Broadcasting Corporation, 8 May 2006. Retrieved 26 September 2007.
  77. ^ a b Daniels, Craig, "Nash lays the groundwork", canoe.ca, 29 September 2000. Retrieved 30 September 2007.
  78. ^ Weir named Canadian male athlete of the year, Canadian Broadcasting Corporation, 28 December 2000. Retrieved 8 December 2007.
  79. ^ 2003 Panamerican Olympic Qualifying Tournament For Men FIBA. Accessed on January 26, 2016.
  80. ^ USA Basketball wins Olympic Qualifying gold, insidehoops.com, 1 September 2003. Retrieved 26 September 2007.
  81. ^ Canada Gives U.S. Unlikely Assist The New York Times. Accessed on March 19, 2014.
  82. ^ Arthur, Bruce, "Nash era at an end for Canada", National Post, 4 December 2007. Retrieved 11 December 2007. [pranala nonaktif]
  83. ^ Steve Nash named GM of Canada’s basketball team Toronto Star. Accessed on March 19, 2014.
  84. ^ Jay Triano named Canadian men's basketball coach CBC.ca. Accessed on March 19, 2014.
  85. ^ NBA History – All Time Leaders: Free Throw Percentage, National Basketball Association. Retrieved 13 April 2009.
  86. ^ NBA History – All Time Leaders: Three Point Field Goal Percentage, National Basketball Association. Retrieved 13 April 2009.
  87. ^ NBA History – All Time Leaders: Assists, National Basketball Association. Retrieved 1 May 2008.
  88. ^ NBA History – All Time Leaders: Assists Per Game, National Basketball Association. Retrieved 1 May 2008.
  89. ^ NBA History – All Time Leaders: Three Point Field Goals Made, National Basketball Association. Retrieved 8 May 2008.
  90. ^ Player Game Finder, basketball-reference.com. Retrieved 27 April 2013.
  91. ^ Perkins, Dave, "Perkins: This could the year for Steve Nash and the Suns, Toronto Star, 1 May 2010. Retrieved 2 May 2001.
  92. ^ Cohen, Richard and Neft, David, The Sports Encyclopedia: Pro Basketball Edition, St. Martin's Press, 1990, pp. 472, 485, 498 for Larry Bird shooting statistics as two-digit percentages for 1985–86, 86–87, 87–88.
  93. ^ "10 greatest point guards ever", ESPN, 11 May 2006. Retrieved 25 September 2007.
  94. ^ GMs tip Bargnani for big year, Toronto Star, 25 October 2007. Retrieved 26 October 2007.
  95. ^ 2009–10 GM Survey Results: Miscellaneous, National Basketball Association, 14 October 2009. Retrieved 20 October 2009.
  96. ^ Russell on Nash, International Herald Tribune, 5 July 2007. Retrieved 16 October 2007.
  97. ^ Pelton, Kevin, "Every Play Counts: The Phoenix Pick-and-Roll", 82games.com, 5 December 2005. Retrieved 14 September 2007.
  98. ^ NBA statistics for 2003–04 NBA season – Assists: Per 48 Minutes, ESPN. Retrieved 19 April 2007.
  99. ^ NBA statistics for 2004–05 NBA season – Assists: Per 48 Minutes, ESPN. Retrieved 19 April 2007.
  100. ^ NBA statistics for 2005–06 NBA season – Assists: Per 48 Minutes, ESPN. Retrieved 19 April 2007.
  101. ^ NBA statistics for 2006–07 NBA season – Assists: Per 48 Minutes, ESPN. Retrieved 19 April 2007.
  102. ^ NBA statistics for 2007–08 NBA season – Assists: Per 48 Minutes, ESPN. Retrieved 19 April 2008.
  103. ^ Steve Nash wins Toronto Star's Lou Marsh Trophy as top Canadian athlete, slam.canoe.ca. Retrieved 26 September 2007.
  104. ^ Coro, Paul, "Steve Nash leads Phoenix Suns past Sacramento Kings", The Arizona Republic. Retrieved 13 November 2010.
  105. ^ Suns star Steve Nash announces divorce, Canadian Broadcasting Corporation. Retrieved 14 November 2010.
  106. ^ Life & Style exclusive: NBA STAR STEVE NASH & WIFE ANNOUNCE NEW BABY BOY...AND MARRIAGE SPLIT, lifeandstylemag.com. Retrieved 14 November 2010.
  107. ^ "Steve Nash announces engagement to ex-Pepperdine volleyball player". Fox News. March 4, 2016. Diakses tanggal August 12, 2016. 
  108. ^ "Steve Nash gets married for second time". AZ Central. September 6, 2016. Diakses tanggal September 25, 2016. 
  109. ^ Ulmer, Mike, "Nash's roots extend to pub", canoe.ca, 27 September 2000. Retrieved 18 July 2007.
  110. ^ McCallum, Jack. "Point Guard from Another Planet". Sports Illustrated. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 September 2013. Diakses tanggal 26 September 2007. ((Perlu berlangganan (help)). 
  111. ^ Steve Nash Honored For Off-the-Court Efforts, National Basketball Association, 20 November 2008. Retrieved 21 November 2008.
  112. ^ Steve Nash/Yao Ming Gala and Game Raise $2.5M, sportsbusinessradio.com, 14 September 2007. Retrieved 1 February 2008.
  113. ^ Barkley, Charles, "Steve Nash", Time, 30 April 2006. Retrieved 30 September 2007.
  114. ^ Suns notebook: Nash receives Order of Canada, eastvalleytribune.com. Retrieved 30 December 2007.
  115. ^ Steve Nash, kd lang among new Walk of Fame inductees, ctv.ca, 3 June 2008. Retrieved 3 June 2008.
  116. ^ Steve Nash to Accept University of Victoria Honorary Degree, UVic Communications, 19 August 2009. Retrieved 18 November 2014.
  117. ^ Coro, Paul, Nash signs to endorse watches for his charity, The Arizona Republic, 19 February 2007. Retrieved 1 February 2008.
  118. ^ Associated Press. Nash now a trash walker, Toronto Star, 15 February 2008. Retrieved 16 February 2008.
  119. ^ BDA Sports – What Our Clients Think, bdasports.com. Retrieved 13 March 2008.
  120. ^ GQ’s Baller of the Year: Steve Nash, National Basketball Association, 10 December 2005. Retrieved 17 February 2008.
  121. ^ Yates, Enric, "Double Dribbler", signonsandiego.com, 16 May 2007. Retrieved 17 February 2008.
  122. ^ Havsy, Jane, "NBA's Nash gets his kicks with MLS", USA Today, 10 August 2006. Retrieved 17 February 2008.
  123. ^ Spangler, Adam, "Red Bulls in Central Park", thisisamericansoccer.com, 7 August 2007. Retrieved 17 February 2008.
  124. ^ Adamson, Mike, "Nash would like to be Tottenham owner", The Guardian, 30 October 2007. Retrieved 17 February 2008.
  125. ^ 'I'm not some Yank who wants to make a profit. I just want to see Spurs succeed' The Guardian. 19 February 2008. Retrieved 20 February 2008.
  126. ^ "Leandrinho visita memorial do Timão" (dalam bahasa Portuguese). Globo Esporte. 19 June 2007. Diakses tanggal 10 May 2010. 
  127. ^ Mallett, Peter, "Nash 'pretty amazing' on a soccer pitch", The Globe and Mail, 24 July 2008.
  128. ^ MLS awards Vancouver team for 2011 Diarsipkan 26 July 2010 di Wayback Machine., whitecapsfc.com, 18 March 2009. Retrieved 14 July 2009.
  129. ^ 'Caps pursue franchise in MLS Diarsipkan 31 July 2008 di Wayback Machine., whitecapsfc.com, 25 July 2008. Retrieved 14 July 2009.
  130. ^ Devji, Farhan (March 3, 2015). "Canadian basketball star Steve Nash trains with Whitecaps FC: 'I just love it' (with photo gallery)". whitecapsfc.com. Diakses tanggal 10 March 2015. 
  131. ^ Associated Press. Nash on board for women's league, Sports Illustrated, 4 February 2008. Retrieved 17 February 2008.
  132. ^ "Nash, soccer star Henry among players in charity soccer match", ESPN. Retrieved 26 June 2008.
  133. ^ Second session in New Jersey, Steve Nash with Inter, inter.it, 30 July 2013. Retrieved 25 May 2014.
  134. ^ Williams, Bob (26 January 2016). "Alecko Eskandarian's coaching career is going places – and far further than a business trip to England". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2016. 
  135. ^ http://www.mlssoccer.com/post/2016/01/05/vancouver-whitecaps-part-owner-steve-nash-buys-stake-real-mallorca
  136. ^ "First Steve Nash Sports Club to Open in Vancouver", newswire.ca. Retrieved 13 February 2007.
  137. ^ a b Coro, Paul, "Nash sees filmmaking in future", The Arizona Republic, 20 March 2008. Retrieved 21 March 2008.
  138. ^ Coro, Paul, "Nash makes another ad", The Arizona Republic, 23 April 2008. Retrieved 26 August 2008.
  139. ^ "Steve Nash Releases His Own Short Film on Earth Day to Promote New Sneaker", National Basketball Association, 22 April 2008. Retrieved 26 August 2008.
  140. ^ "The Mill and Meathawk recycle Nash for Nike", the-mill.com, 30 April 2008. Retrieved 26 August 2008.
  141. ^ Grow, Kory (October 29, 2013). "Thirty Seconds to Mars Recruit Kanye West, Lindsay Lohan for 'Angels'". Rolling Stone. Diakses tanggal August 8, 2014. 
  142. ^ Kerby, Trey, "NBA star Steve Nash makes Olympic history at the Opening Ceremony", Yahoo!, 13 February 2010. Retrieved 14 February 2010.
  143. ^ Hollinger, John, "Mavericks' star voices opposition to war in Iraq", Sports Illustrated. 7 February 2003. Retrieved 19 November 2012.
  144. ^ Alfano, John, "Sports Columnists, Athletes, and Dissent", Poynter. 15 April 2003. Retrieved 19 November 2012.
  145. ^ Zirin, Dave, "'Los Suns' set against Arizona's immigration law", The Guardian. 5 May 2010. Retrieved 19 Nov 2012.
  146. ^ Koha, Nui Te. "Songbird sexy and soaring ". The Sunday Herald Sun. 23 July 2006. Retrieved 18 September 2006.
  147. ^ Shepherd, Julianne. "How Nelly Furtado Got Her Ghetto Pass". MTV.com. Diakses tanggal 2011-05-10. 

Further reading

Templat:Good article