Stasiun Cikini

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 21 Juli 2022 11.48 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (Antarmoda pendukung: clean up, typos fixed: - → – (2))

Stasiun Cikini (CKI) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jalan Cikini Raya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +20 m ini hanya melayani rute KRL Commuter Line.

Stasiun Cikini
KAI Commuter
B08

Stasiun Cikini
Lokasi
Koordinat6°11′55″S 106°50′29″E / 6.19861°S 106.84139°E / -6.19861; 106.84139
Ketinggian+20 m
Operator
Letak
km 8+300 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor/Nambo[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Tanggal penting
Dibuka kembali1992 (stasiun layang)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Gondangdia Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Manggarai
menuju Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Manggarai
menuju Nambo
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Hingga sekitar akhir tahun 80-an, ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Manggarai terdapat sebuah halte kereta api, yakni halte Pegangsaan yang terletak tepat di sisi utara Jalan Diponegoro. Halte ini dibongkar sejak penghujung 1980-an, ketika dibangun rel KA layang antara Manggarai dengan Jakarta Kota. Dari halte ini, terdapat percabangan menuju Stasiun Salemba. Kantor pusat Daerah Operasi I Jakarta terletak tidak jauh dari peron stasiun Cikini.

Stasiun Cikini yang aktif sekarang merupakan stasiun layang yang letaknya paling selatan di jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. Pada tanggal 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta Ibu Tien dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.[3]

Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama Stasiun Sudirman, Palmerah, UI, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan kartu single trip (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan tap-in/tap-out dengan THB di stasiun ini.[4][5]

Bangunan dan tata letak

Bangunan Stasiun Cikini ini modern dengan sentuhan panel berwarna cokelat yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiang peronnya yang kini dicat ulang menjadi krem. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.[6][7]

Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api. Di sisi selatan stasiun ini tengah dibuat percabangan menuju jalur atas Stasiun Manggarai, sebagai bagian dari proyek renovasi Stasiun Manggarai.

 

   

P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Gondangdia)      Commuter Line Bogor menuju Jakarta Kota
Jalur 2      Commuter Line Bogor menuju Bogor/Nambo (Manggarai)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan


Layanan kereta api

Komuter

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Bus kota Transjakarta 4A TU GASJelambar
5A Kampung MelayuJelambar
5M Terminal Kampung Melayu-Stasiun Tanah Abang (via RP Soeroso–Medan Merdeka Selatan)
6H Terminal Pasar Senen-Lebak Bulus (via Cikini Raya–Pegangsaan Timur)
Mikrotrans JAK 10A Stasiun Cikini-Stasiun Gondangdia (via Salemba Raya)
JAK 10B Stasiun Cikini-Stasiun Gondangdia (via Kramat Raya)

Insiden

  • Pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB, seorang pria tersengat kabel listrik ketika naik diatas gerbong KRL 513 dari Bogor. Akibat insiden tersebut, listrik antara Manggarai-Gambir harus dimatikan guna mengevakuasi korban. Kejadian ini menyebabkan beberapa perjalanan KRL terganggu.[8]

Pada budaya populer

  • Pada tahun 2015 grup musik Duo Anggrek pernah merilis sebuah lagu yang bertajuk Cikini ke Gondangdia, yang judulnya diambil dari stasiun ini, juga Stasiun Gondangdia.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Rudi, Alsadad (30 Agustus 2013). "Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan". Kompas.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2017. 
  4. ^ "KCI Hapus Kartu THB Di Lima Stasiun Ini Mulai 1 Agustus 2019". Warta Kota. Diakses tanggal 2019-08-02. 
  5. ^ Media, Kompas Cyber. "PT KCI Bakal Hapus Pembelian Tiket Harian KRL di 5 Stasiun". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-08-02. 
  6. ^ Kayang, U. (2019). Keping-keping Kota. Bantul: Basabasi. hlm. 92. 
  7. ^ "Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh". Majalah Tempo. 22: 32. 1992. 
  8. ^ Okezone. "Pria Tersengat Listrik di Cikini, KRL Terhambat : Okezone News". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-06-20. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Gondangdia
menuju
Lintas Jakarta
Jakarta Kota–Manggarai
Jakarta Kota–Manggarai
Manggarai
menuju


6°11′54″S 106°50′28″E / 6.1984589°S 106.8412042°E / -6.1984589; 106.8412042{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman