Partai Demokrat

partai politik di Indonesia
Revisi sejak 6 Maret 2024 11.47 oleh DayakSibiriak (bicara | kontrib) (Penambah di awal)

Partai Demokrat atau secara umum disingkat dengan PD[2] adalah sebuah partai politik di Indonesia. Slogan partai ialah "Nasionalis, Religius".[4] Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono.[2] Dia sendiri tidak ikut serta secara langsung dalam pembentukan partai tersebut, meski istrinya Ani Yudhoyono mengaku menduduki posisi pimpinan. Partai ini dibentuk oleh kalangan intelektual dan akademisi.[2]

Partai Demokrat
Ketua umumAgus Harimurti Yudhoyono
Sekretaris JenderalTeuku Riefky Harsa
Ketua Fraksi di DPREdhie Baskoro Yudhoyono
Dibentuk9 September 2001; 23 tahun lalu (2001-09-09)
Kantor pusatJl. Proklamasi No. 41, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat 10320
IdeologiPancasila[1][2]
Nasionalisme Indonesia[3]
Liberalisme ekonomi[3]
Religiusitas pluralis[2][4]
Sekularisme[2][3]
Konstitusionalisme
Populisme[butuh rujukan]
Posisi politikTengah[3] ke kanan-tengah
HimneMars Partai Demokrat
Kursi di DPR
54 / 575
Kursi di DPRD I
219 / 2.232
Kursi di DPRD II
1.584 / 17.340
Situs web
www.demokrat.or.id

Pada Kongres IV Partai Demokrat yang diadakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, 12 Mei 2015, Susilo Bambang Yudhoyono kembali terpilih menjadi Ketua Umum untuk periode 2015–2020.[5]

Sejarah

Pemilihan umum legislatif 2004

Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah bekas Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.

Pemilihan umum legislatif 2009

Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Pemilihan umum legislatif 2014

Pada Pemilu 2014, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat merosot drastis dari posisi pertama pada 2009, menjadi posisi keempat dari 10 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 10,19% suara nasional (12.728.913). Perolehan itu disebut-sebut karena kasus beberapa kader partai yang terkait masalah hukum yang membuat citra Partai Demokrat menurun di mata publik.

Pemilihan umum legislatif 2019

Pada Pemilu 2019, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat menurun dari posisi keempat pada 2014, menjadi posisi ketujuh dari 9 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 7,77% suara nasional (10.876.507).

Pemilu Total kursi Total pemilihan Persentase Hasil Status Ketua
2004
57 / 550
8.455.225 7.45% Partai baru Koalisi Pemerintah Subur Budhisantoso
2009
150 / 560
21.703.137 20,40%  95 kursi Koalisi Pemerintah Hadi Utomo
2014
61 / 560
12.728.913 10,19%  61 kursi Oposisi Anas Urbaningrum digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono
2019
54 / 575
10.876.507 7,77%  7 kursi Oposisi Susilo Bambang Yudhoyono berhalangan dan memberikan mandat kepada Agus Harimurti Yudhoyono

Ketua umum

No Potret Ketua Umum Awal Jabatan Akhir Jabatan Periode
1
  Subur Budhisantoso
(1937-)
10 September 2001
23 Mei 2005
1
2
Hadi Utomo
(1945-2017)
23 Mei 2005
23 Mei 2010
2
3
  Anas Urbaningrum
(1969-)
23 Mei 2010
23 Februari 2013
3
4
  Susilo Bambang Yudhoyono
(1949-)
30 Maret 2013[6]
12 Mei 2015
12 Mei 2015[7]
15 Maret 2020
4
5
  Agus Harimurti Yudhoyono
(1978-)
15 Maret 2020
Petahana
5

SBY terpilih sebagai Ketua Umum

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang diadakan di Bali tanggal 30 Maret 2013, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum.[8] Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM.[9] Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan).[10]

AHY terpilih sebagai Ketua Umum

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 2020-2025[11] pada Kongres V di Jakarta[12].

Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa di Deli Serdang setelah mengalahkan Marzuki Alie. Nama keduanya diajukan peserta Kongres Luar Biasa dalam sidang yang dilakukan. Namun saat Pimpinan Sidang, Jhoni Allen membacakan voting, dukungan peserta Kongres Luar Biasa lebih banyak diberikan kepada Moeldoko. "Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen. Kongres Luar Biasa tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025. "Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner," ujarnya.[13] Namun Ketua Umum DPP Partai Demokrat versi Kongres V Jakarta yang sah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) yang dilakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) adalah tindakan ilegal dan inkonstitusional karena tidak berdasarkan konstitusi partai[14]

Kontroversi

Kader bermasalah

Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011[15] yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, Andi Malarangeng pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,[16] sementara Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi[17] yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.[18] Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.[19] Angelina Sondakh juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.

#ShameOnYouSBY

Kemunculan tagar ShameOnYouSBY dan beberapa tagar lainnya di Twitter yang menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat terjadi akibat keluarnya (walk out) sebagian besar anggota Fraksi Partai Demokrat pada saat sidang paripurna pengesahan UU Pilkada yang berakibat pada dipilihnya kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.[20]

Konflik internal 2021

Pada 5 Maret 2021, beberapa anggota Partai Demokrat menyelenggarakan kongres luar biasa untuk menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai.[21] Hal ini bertentangan dengan hasil dari Kongres Partai Demokrat tahun 2020 yang menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum periode 2020 hingga 2025.[21][11] Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menegaskan bahwa pemerintah menganggap Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum dari Partai Demokrat berdasarkan AD/ART yang diserahkan pada tahun 2020.[22]

Lihat pula

Galeri foto

Referensi

  1. ^ Nainggolan, Bestian; Wahyu, Yohan (2016). Partai Politik Indonesia 1999–2019. Jakarta: Kompas Media Nusantara. hlm. 151. ISBN 978-602-412-005-4. 
  2. ^ a b c d e f Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Suryadinata, Leo (2005). Emerging Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 23–24. ISBN 981-230-323-5. 
  3. ^ a b c d Bulkin, Nadia (24 October 2013). "Indonesia's Political Parties" (dalam bahasa Inggris). Carnegie Endowment for International Peace. Diakses tanggal 2024-03-02. 
  4. ^ a b Aspinall, Edward; Fossati, Diego; Muhtadi, Burhanuddin; Warburton, Eve (24 April 2018). "Mapping the Indonesian political spectrum" (dalam bahasa Inggris). New Mandala. Diakses tanggal 2024-03-02. 
  5. ^ Fakhrana, Rinaldy Sofwan (12 Mei 2015). "Sah, SBY Nakhodai Partai Demokrat Periode 2015-2020". CNN Indonesia. CNNIndonesia.com. Diakses tanggal 12 Mei 2015. 
  6. ^ Asril, Sabrina (30 Maret 2013). Auliani, Palupi Annisa, ed. "Aklamasi! SBY Ketua Umum Partai Demokrat". Kompas.com. Diakses tanggal 30 Maret 2013. 
  7. ^ Elvan Dany Sutrisno - (13 Mei 2015). "SBY Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PD, PAN Ucapkan Selamat". detikcom. detik.com. Diakses tanggal 13 Mei 2015. 
  8. ^ Ahmad Toriq (30 Maret 2013). "Jadi Ketum PD, SBY Salami Ratusan Kader PD". detikcom. Detik.com. Diakses tanggal 30 Maret 2013. 
  9. ^ Asril, Sabrina (31 Maret 2013). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "SBY Tunjuk Syarief Hasan Jadi Ketua Harian Demokrat". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 31 Maret 2013. 
  10. ^ Asril, Sabrina (31 Maret 2013). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Rangkap Jabatan, EE Mangindaan Yakin Bisa Bagi Waktu". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 31 Maret 2013. 
  11. ^ a b Maharani, Tsarina (16 April 2020). Galih, Bayu, ed. "Dipimpin AHY, Ini Struktur Kepengurusan DPP Partai Demokrat 2020-2025". Kompas.com. kompas.com. Diakses tanggal 16 April 2020. 
  12. ^ "AHY Terpilih Aklamasi Jadi Ketum Demokrat 2020-2025". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-08. 
  13. ^ Sitorus, Nur Aprilliana Br. (2021-03-05). Noor, Chandra Hamdani, ed. "Moeldoko terpilih jadi Ketum Partai Demokrat versi KLB". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-02-05. 
  14. ^ Budilaksono, Imam. Noor, Chandra Hamdani, ed. "AHY: KLB dilakukan ilegal dan inkonstitusional". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-02-05. 
  15. ^ KGI (26 Desember 2011). "Siapa Muhammad Nazaruddin?". SkalaNews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-24. Diakses tanggal 26 Desember 2011. 
  16. ^ "Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora". Kompas.com. Kompas.com. 7 Desember 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-08. Diakses tanggal 7 Desember 2012. 
  17. ^ Revianur, Aditya (14 Februari 2013). Wahono, Tri, ed. "Anas Tanda Tangani Pakta Integritas". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 14 Februari 2013. 
  18. ^ Ira Sasmita (22 Februari 2013). "Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai". Republika Online. Diakses tanggal 22 Februari 2013. 
  19. ^ Gatra, Sandro (23 Februari 2013). Wahono, Tri, ed. "Anas Mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 23 Februari 2013. 
  20. ^ Hastag ShameOnYouSBY tembus lebih dari 250 ribu kicauan
  21. ^ a b Lubis, Ahmad Arfah Fansuri. "KLB Demokrat di Sumut Tetapkan Moeldoko Jadi Ketum!". detikcom. Diakses tanggal 2021-03-08. 
  22. ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-03-07). Galih, Bayu, ed. "Mahfud: AHY Ketum Demokrat Berdasarkan AD/ART 2020 di Kemenkumham". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-03-09. 

Lihat juga

Pranala luar