Astra Agro Lestari
PT Astra Agro Lestari Tbk adalah anak usaha dari Astra International yang bergerak di bidang pertanian. Hingga akhir tahun 2020, luas kebun kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan ini mencapai 287.604 hektar, yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.[3]
Sebelumnya | PT Suryaraya Cakrawala (1988-1989) PT Astra Agro Niaga (1989-1997) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: AALI |
Industri | Pertanian |
Didirikan | 3 Oktober 1988 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Santosa[1] (Direktur Utama) Chiew Sin Cheok[2] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 18,807 triliun (2020)[3] |
Rp 467,253 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 27,781 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 19,248 triliun (2020)[3] |
Pemilik | PT Astra International Tbk (79,68%) Publik (20,32%) |
Karyawan | 34.383 (2020)[3] |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 3 Oktober 1988 dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada bulan Agustus 1989, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Pada tahun 1990, Astra mengembangkan kebun teh seluas 1.035 hektar dan kebun kakao seluas 952 hektar di Jawa Tengah. Pada tahun 1992, Astra menggabungkan Gunung Huma Grup ke dalam perusahaan ini. Pada tahun yang sama, perusahaan ini meluncurkan minyak goreng cap “Sendok”. Pada tanggal 30 Juni 1997, PT Suryaraya Bahtera digabung ke dalam perusahaan ini, dan nama perusahaan inipun diubah menjadi seperti sekarang. Pada tanggal 9 Desember 1997, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada saat itu, perusahaan ini telah mengelola kebun kelapa sawit seluas 164.019 hektar.
Pada tahun 2004, perusahaan ini mendivestasi kebun kakao, teh, dan karetnya, agar dapat lebih fokus pada kebun kelapa sawit. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengoperasikan unit pemrosesan benih di Kalimantan Tengah untuk melakukan pengecambahan biji segar dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Pada tahun 2009, untuk pertama kalinya, perusahaan ini berhasil memproduksi lebih dari 1 juta ton minyak kelapa sawit. Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai mengoperasikan sebuah pusat riset di Kalimantan Tengah. Pada tahun 2011, perusahaan ini mulai menanam bibit induk kelapa sawit asal Kamerun. Pada tanggal 30 Agustus 2013, bersama KL-Kepong Plantation Holding Sdn, Bhd. asal Malaysia, perusahaan ini membentuk sebuah perusahaan patungan bernama ASTRA - KLK Pte. Ltd. di Singapura untuk berbisnis di bidang perdagangan kelapa sawit.
Pada bulan Januari 2014, melalui PT Tanjung Sarana Lestari, perusahaan ini mulai mengoperasikan sebuah pabrik pengolahan minyak sawit di Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Pabrik tersebut dapat memproduksi hingga 2.000 ton minyak sawit mentah per hari, serta menghasilkan RBDPO, olein, stearin, dan PFAD, untuk memenuhi permintaan dari Tiongkok, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan. Pada bulan Januari 2015, perusahaan ini membeli 50% saham sebuah pabrik pengolahan minyak sawit di Dumai, Riau yang dimiliki oleh KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd. dengan kapasitas pengolahan mencapai 2.000 ton minyak sawit mentah per hari.
Pada bulan Juni 2016, perusahaan ini berekpansi ke bisnis peternakan sapi, dan dipusatkan di Pandu Sanjaya, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pada tahun yang sama, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik pencampuran pupuk NPK di Donggala, Sulawesi Tengah. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan pabrik pencampuran pupuk NPK di Bumi Harjo, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini mengembangkan bisnis penggemukan sapi di Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.[3][4]
Penghargaan
suntingAgrovaria, media terbitan produksi PT Astra Agro Lestari Tbk dianugerahi penghargaan di acara The 13th Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2024 kategori media cetak perusahaan swasta nasional. Penghargaan tersebut diserahkan pada Selasa, 30 April 2024 di Jakarta.[5]
Anak usaha
suntingBerikut anak usaha dari Astra Agro Lestari hingga akhir tahun 2020:
- Kelapa sawit
- PT Sari Lembah Subur
- PT Eka Dura Indonesia
- PT Tunggal Perkasa Plantations
- PT Sawit Asahan Indah
- PT Kimia Tirta Utama
- PT Perkebunan Lembah Bhakti
- PT Karya Tanah Subur
- PT Sari Aditya Loka
- PT Letawa
- PT Suryaraya Lestari
- PT Pasangkayu
- PT Mamuang
- PT Bhadra Sukses
- PT Lestari Tani Teladan
- PT Agro Nusa Abadi
- PT Sawit Jaya Abadi
- PT Cipta Agro Nusantara
- PT Rimbunan Alam Sentosa
- PT Gunung Sejahtera Dua Indah
- PT Gunung Sejahtera Puti Pesona
- PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi
- PT Suryaindah Nusantarapagi
- PT Agro Menara Rachmat
- PT Bhadra Cemerlang
- PT Nirmala Agro Lestari
- PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur
- PT Persadabina Nusantaraabadi
- PT Gunung Sejahtera Raman Permai
- PT Karyanusa Ekadaya
- PT Waru Kaltim Plantation
- PT Sumber Kharisma Persada
- PT Sukses Tani Nusasubur
- PT Borneo Indah Marjaya
- PT Palma Plantasindo
- PT Cipta Narada Lestari
- PT Subur Abadi Plantations
- PT Subur Agro Makmur
- PT Persada Dinamika Lestari
- PT Cakradenta Agung Pertiwi
- PT Cakung Permata Nusa
- PT Tri Buana Mas
- Penyulingan Minyak
- PT Tanjung Sarana Lestari
- PT Tanjung Bina Lestari
- Karet
- PT Pandji Waringin
- PT Mitra Barito Gemilang
- Lainnya
- PT Eka Dura Perdana
Referensi
sunting- ^ "Dewan Direksi". PT Astra Agro Lestari Tbk. Diakses tanggal 24 November 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Astra Agro Lestari Tbk. Diakses tanggal 24 November 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Astra Agro Lestari Tbk. Diakses tanggal 24 November 2021.
- ^ "Sejarah Perusahaan". PT Astra Agro Lestari Tbk. Diakses tanggal 24 November 2021.
- ^ "Majalah Agrovaria Astra Agro Raih Penghargaan di Ajang InMA 2024". Astra Agro Lestari. 2024-05-24. Diakses tanggal 2024-05-28.