Lê Văn Duyệt (1763 atau 1764 – 3 Juli 1832) adalah seorang jenderal Vietnam yang membantu Nguyễn Ánh —kelak Kaisar Gia Long— meredakan pemberontakan Tây Sơn, menyatukan Vietnam dan mendirikan dinasti Nguyễn. Setelah Nguyễn berkuasa pada tahun 1802, Duyệt menjadi seorang mandarin berpangkat tinggi yang menjabat dalam pemerintahan dua kaisar Nguyễn yang pertama, yakni Gia Long dan Minh Mạng.[1]

Lê Văn Duyệt
黎文悅
Patung perunggu Lê Văn Duyệt di makamnya
Lahir1763 atau 1764
Định Tường, Vietnam selatan
Meninggal3 Juli 1832 (usia 68)
Gia Định (sekarang Kota Hồ Chí Minh), Vietnam
DikebumikanMakam Lê Văn Duyệt, Kota Hồ Chí Minh
PengabdianPenguasa Nguyễn
Dinasti Nguyễn
Lama dinas1789–1832
PangkatJenderal
Perang/pertempuranPertempuran Maritim Thi Nai (1801)

Terlahir dalam suatu keluarga petani di dekat Tiền Giang, Duyệt kemudian bergabung dengan Pangeran Nguyễn Ánh dalam memerangi pemberontakan Tây Sơn. Karena kemampuannya dalam kemiliteran, Duyệt menapaki karirnya dengan cepat dalam angkatan bersenjata Nguyễn dan menjadi seorang jenderal besar ketika perang Tây Sơn—Nguyễn berakhir. Setelah berdirinya Dinasti Nguyễn, Duyệt menjabat sebagai seorang mandarin berpangkat tinggi dan, kemudian, viceroy dari bagian selatan Vietnam.

Pemerintahannya sangat stabil dan membantu perkembangan wilayah Vietnam selatan, mengubahnya menjadi sebuah daerah yang damai dan makmur.[2] Selain itu, Duyệt menentang naik takhtanya Kaisar Minh Mạng serta membela misionaris dan umat Kristen dari kebijakan-kebijakan Konfusian dan isolasionis sang kaisar.[3] Sikap-sikapnya ini memicu konflik antara Duyệt dengan Minh Mạng dan selanjutnya menyebabkan penistaan atas makam Duyệt, yang mana membuat Lê Văn Khôi (anak angkat Duyệt) melakukan pemberontakan melawan istana. Di kemudian hari, Kaisar Thiệu Trị, penerus Minh Mạng, memulihkan nama baik Duyệt dan memperbaiki makamnya.

Masa kecil

Lê Văn Duyệt lahir pada tahun 1763[1] atau 1764 di Định Tường (Tiền Giang saat ini), sebuah kota provinsi di Delta Mekong, di ujung selatan Vietnam. Orang tuanya adalah petani biasa yang leluhurnya berasal dari Provinsi Quảng Ngãi di Vietnam tengah pada saat perluasan ke arah selatan oleh para Penguasa Nguyễn.[4] Duyệt terlahir dalam suatu keluarga yang miskin, dan ia memelihara kerbau-kerbau selama masa kecilnya. Karena tertarik dengan harapan akan "Selatan Baru", mereka sekeluarga kemudian pindah ke Gia Định.[1]

Jenderal dari Nguyễn Ánh

Pada tahun 1780, Duyệt menjadi seorang kasim[n 1] dari Pangeran Nguyễn Ánh yang saat itu berumur 18 tahun, keponakan dari Penguasa Nguyễn terakhir yang mati terbunuh. Nguyễn Ánh merupakan yang paling senior dalam keluarga tersebut, yang mana berhasil menyelamatkan diri dari pemberontakan tiga bersaudara Tây Sơn yang merebut Vietnam selatan dari Nguyễn pada tahun 1777. Akibatnya Nguyễn Ánh dan beberapa pendukung setianya melarikan diri ke dalam hutan lebat di Delta Mekong, jauh di selatan. Kemudian Nguyễn Ánh menjadikan Duyệt seorang Cai Cơ ("Komandan") para pengawalnya.[6] Mulai tahun 1777 dan seterusnya, perimbangan kekuatan militer antara Tây Sơn dan Nguyễn berubah-ubah, karena masing-masing pihak secara teratur saling melakukan serangan balasan.[7]

Pada tahun 1782, Tây Sơn kembali menyerang Gia Định (kemudian dikenal sebagai Saigon, dan sekarang Kota Ho Chi Minh) dan Nguyễn Ánh terpaksa melarikan diri ke Pulau Phú Quốc dalam pengawalan Duyệt. Peristiwa ini merupakan salah satu dari banyaknya kejadian Gia Định berpindah tangan.[6] Pada tahun 1787 Duyệt mulai mengorganisir dan memerintah unitnya sendiri, serta melakukan sendiri perekrutan para tamtamanya.[8] Tahun 1788 mengawali perubahan angin ke dukungan terhadap pihak Nguyễn setelah Pigneau de Behaine, seorang imam Katolik Perancis yang bersahabat dengan Nguyễn Ánh dengan harapan agar pangeran muda tersebut dapat memperoleh kekuasaan dan memberikan hak-hak istimewa untuk agamanya, merekrut para perwira militer Perancis untuk berperang demi Nguyễn. Pada tahun tersebut, 1788, Nguyễn kembali merebut Gia Định dan tidak pernah melepaskannya lagi.[7] Sejak sat itu Nguyễn Ánh mengubah kota tersebut menjadi sebuah benteng dan pusat kekuasaannya serta mulai memantapkan posisinya di daerah sekitarnya, sebelum menyerang Tây Sơn dengan tujuan menumpas mereka.[9]

Pada tahun 1789, Nguyễn Ánh menjadikan Duyệt seorang jenderal. Sejak saat itu Duyệt mendampingi tuannya dalam banyak operasi militer melawan Tây Sơn. Peperangan yang berkelanjutan terus terjadi, kebanyakan berpusat di dekat Nha Trang dan Qui Nhơn di pesisir tengah selatan, di mana Nguyễn mengepung kubu pertahanan Tây Sơn.[10] Pada tahun 1801 Duyệt meraih kemenangan dalam pertempuran maritim di Thị Nại, yang mana merupakan suatu titik balik peperangan dan menandakan kejatuhan sepenuhnya pihak Tây Sơn. Pada tahun yang sama, Tong Viet Phuc, seorang kolega dekatnya, terbunuh oleh Tây Sơn dalam suatu pertempuran, sehingga membuat Duyệt mengalami "suatu amarah yang hampir membuatnya gila" dan mulai membunuh setiap prajurit musuh yang ia temui, hingga menyebabkan Nguyễn Ánh menegurnya.[11] Tak lama kemudian Nguyễn Ánh memanfaatkan tidak adanya sebagian besar tentara Tây Sơn, yang sedang berusaha untuk merebut kembali Quy Nhon, untuk memimpin pasukannya dalam suatu serangan di Phú Xuân, ibukota Tây Sơn. Namun Nguyễn menghadapi perlawanan keras dari pasukan Tây Sơn di sekitar gerbang laut Tu Dung, pintu masuk ke kubu kota Phú Xuân.[12] Menyadari bahwa pasukannya tidak dapat menembus pertahanan melalui serangan frontal, Nguyễn Ánh memerintahkan Duyệt untuk memimpin satu divisi angkatan laut untuk menyerang kompleks pertahanan Tây Sơn dari belakang.[13] Lê Văn Duyệt dan wakilnya Le Chat berhasil mengalahkan pasukan Tây Sơn dan menyebabkan komandan mereka, Pangeran Nguyen Van Tri, melarikan diri. Hal ini membuka jalan bagi Nguyễn untuk menyerbu kubu kota Phú Xuân.[13]

Pada tahun 1802, Nguyễn Ánh, yang menyatakan dirinya sebagai Kaisar Gia Long setelah merebut Phú Xuân (Huế), mengangkat Duyệt ke posisi Khâm Sai Chưởng Tả Quân Dinh Bình Tây Tướng Quân (Jenderal Besar Divisi Kiri Raja, Jenderal Pengamanan Tây Sơn) dan memerintahkannya untuk menyerang Vietnam selatan yang dikuasai Tây Sơn. Pada bulan Oktober 1802, Duyệt merebut bagian utara wilayah tersebut, dan mengganti namanya dari Bắc Hà ("Sungai Utara") menjadi Bắc Thành ("Kubu Kota Utara") sehingga menandai kemenangan akhir Nguyễn atas Tây Sơn.[8][14]

Strategi Duyệt, bersama dengan teknologi dan taktik militer Perancis yang direkrut oleh Pigneau, memainkan peran penting dalam keberhasilan Nguyễn Ánh dan pendirian Dinasti Nguyễn.[7]

Mandarin dari Dinasti Nguyễn

Dari tahun 1802 sampai 1812, Duyệt menjabat sebagai seorang jenderal berpangkat tinggi di Huế, ibukota kekaisaran baru, di Annam (Vietnam tengah). Pada tahun 1812, Kaisar Gia Long menetapkan Duyệt sebagai viceroy Gia Định. Saat itu viceroy Gia Định memiliki yurisdiksi tidak hanya atas Cochinchina (Vietnam selatan), tetapi juga atas Kamboja.[n 2]

Jabatan viceroy memiliki kekuasaan yang signifikan; meskipun tidak ada gambaran tepat mengenai tanggung jawab pemimpin Gia Định hingga saat ini, hak-haknya meliputi kuasa "... untuk memutuskan perkara hukum; dan untuk mengangkat serta memberhentikan para pejabat seturut kehendaknya sendiri. Sudah cukup dengan hanya melapor ke istana setelah bertindak atas kebijakannya sendiri."[16] Gia Long mempercayai Duyệt dan orang-orang selatan sesamanya; semua deputi terkemuka sang viceroy adalah para pria setempat yang besar di sana, sedangkan banyak di antara mereka yang memerintah wilayah utara tidak demikian. Hal ini memungkinkan Duyệt dan kelompoknya untuk mengembangkan suatu basis dukungan yang kuat dengan masyarakat, dan memberi mereka martabat lebih untuk memimpin.[17] Ia juga berusaha untuk memperluas basis dukungan bagi Nguyễn di selatan dengan mengangkat para mantan pemberontak dan bandit serta para pengungsi dari Tiongkok yang baru tiba, yang melarikan diri dari tanah air mereka setelah jatuhnya Dinasti Ming, untuk menduduki pos-pos administratif jika mereka memenuhi syarat; serta mendorong partisipasi dan integrasi mereka ke dalam masyarakat.[18][19] Berdasarkan sistem pada masa tersebut, para gubernur militer seperti Duyệt dipindah ke posisi yang berbeda-beda bersama dengan masing-masing unit yang mereka perintah selama bertahun-tahun, sehingga ia dapat mengandalkan kesetiaan mereka.[15]

Pada tahun 1812, seorang adik laki-laki Ang Chan (Raja Kamboja) yang didukung Siam, bangkit dan merebut takhta sehingga menyebabkan sang raja melarikan diri ke Gia Định. Kemudian tahun 2013 Duyệt, atas persetujuan Gia Long, memasuki Kamboja dengan membawa pasukan yang terdiri dari 10.000 tentara dan memaksa pasukan Siam untuk mundur. Ia memulihkan takhta Ang Chan dan membangun dua kubu kota, Nam Vang dan La Liem,[n 3] di wilayah Kamboja untuk mempertahankan yurisdiksi Vietnam atas bangsa tersebut, yang mana secara resmi dibuat sebagai protektorat, sehingga menambah prestise Duyệt.[15][20] Selain itu, pemerintahan dalam negeri Duyệt efektif dan membuat kestabilan wilayah selatan, sehingga rakyat menjulukinya Cọp Gấm Đồng Nai ("Harimau Putih dari Đồng Nai").[21] Sebagai mandarin yang paling dipercaya Gia Long, Duyệt sering bertindak sebagai penghubung antara sang kaisar dengan para delegasi pemerintah dan pedagang Eropa yang mengunjungi Vietnam.[22] Dalam upayanya untuk membeli senjata, pada awal tahun 1820-an Duyệt mengirim delegasi untuk mencari para pejabat Britania, tetapi rombongan tersebut tersesat dalam badai dan ditangkap di Birma. Duyệt tetaplah seorang penganjur kebijakan luar negeri yang mendukung perang, meskipun protektorat atas Kamboja telah mapan. Ia menganjurkan suatu aliansi dengan Birma untuk melawan Siam, dan mengungkapkan keyakinannya bahwa Vietnam dapat mengalahkan Siam dan mendominasi Asia Tenggara.[23]

 
Vĩnh Tế Canal (10°34′12″N 104°55′34″E / 10.570°N 104.926°E / 10.570; 104.926), sebuah kanal penting di Vietnam selatan yang pembuatannya diselesaikan pada tahun 1823 di bawah pengawasan Lê Văn Duyệt.

Pada tahun 1815 Kaisar Gia Long memanggil Duyệt kembali untuk menumpas pemberontakan yang meluas di Vietnam tengah.[24] Pada tahun 1819 Duyệt berada di Nghệ An dan Thanh Hóa di Vietnam utara untuk memadamkan pemberontakan demi Gia Long. Selama masa ini, ia menggabungkan kekuatan dengan seorang mantan pimpinan pemberontak dari sekelompok minoritas di dataran tinggi di Cao Bằng. Pria ini menjadi anak angkat Duyệt dengan nama Lê Văn Khôi, dan anak buahnya juga ikut ke istana.[8] Lalu Khôi langsung diangkat menduduki jabatan tinggi di Gia Định.[15] Selama empat tahun terakhir pemerintahan Gia Long, Duyệt naik hingga tingkatan tertinggi dalam istana; ia dan Pham Dang Hung, orang selatan lainnya, adalah satu-satunya pengikut yang masih ada setelah sang kaisar meninggal. Gia Long memutuskan bahwa Duyệt memegang kendali atas lima resimen kekaisaran.[25]

Setelah mengamankan Vietnam tengah, Duyệt diangkat kembali menjadi viceroy Kamboja dan Vietnam Selatan pada tahun 1820 oleh Kaisar Minh Mạng, penerus Gia Long.[24] Kaisar tersebut lebih meningkatkan kekuasaan Duyệt dengan memberinya kuasa untuk mengawasi semua perdagangan luar negeri yang masuk ke wilayahnya, serta menarik pajak di Kamboja dan pada ekspor-impor seturut kebijakannya. Hal ini memberikan Duyệt kendali atas sumber daya ekonomi secara luas dalam wilayah pertanian yang subur dan kaya akan kayu hasil hutan, dan yang terpenting, pengembangan lahan. Wilayah selatan tersebut saat itu hanya dihuni oleh etnis Vietnam selama beberapa abad terakhir; imigrasi, pembukaan dan pengembangan lahan kemudian berlangsung dengan pesat.[16]

Catatan

Catatan kaki
  1. ^ Duyệt bukanlah seorang kasim yang sesungguhnya, ia terlahir sebagai seorang hermafrodit.[5]
  2. ^ Ketika Vietnam jatuh dalam perang saudara selama masa pemberontakan Tây Sơn, Kamboja merupakan daerah taklukan Siam. Setelah pendirian Dinasti Nguyễn, Kamboja menjadi pembayar upeti kepada Vietnam atas permintaan raja Kamboja Ang Chan, dan viceroy Gia Định memiliki yurisdiksi atas Kamboja mewakili para kaisar Nguyễn.[15]
  3. ^ Nama-nama ini sesuai yang tertulis dalam sumber-sumber berbahasa Vietnam.[20]
Kutipan
  1. ^ a b c (Inggris) Nghia M. Vo Saigon: A History - Page 46 2011
  2. ^ (Inggris) Far-sighted sovereigns in Việt Nam Thế Giới Publishers (Hanoi, Vietnam) 2004 Page 64 "Terutama ketika para kesatria terpuji ini Nguyễn Văn Thành dan Lê Văn Duyệt menjadi, berturut-turut, Gubernur Jenderal Bắc Thành dan Gia Định, kewenangan mereka melampaui kendali istana pusat. "
  3. ^ (Inggris) Jacob Ramsay Mandarins and Martyrs: The Church and the Nguyen Dynasty Page 61 2008 "Huế mengakui keunggulan misi tersebut dalam jaringan kekuasaan Gia Định, terutama karena keterkaitannya yang erat dengan Lê Văn Duyệt, sebagai bagian dari ancaman umum yang ditimbulkan wilayah terpencil di selatan itu terhadap keutamaan ibukota."
  4. ^ Huỳnh Minh, p. 128.
  5. ^ Nguyễn Khắc Thuần (1998), Việt sử giai thoại (History of Vietnam's tales), vol. 8, Vietnam Education Publishing House, p. 55
  6. ^ a b Huỳnh Minh, p. 129.
  7. ^ a b c Hall, pp. 423–429.
  8. ^ a b c Choi, p. 52.
  9. ^ Mantienne, p. 522.
  10. ^ Mantienne, p. 520.
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama c54
  12. ^ Trần Trọng Kim, pp. 394–395.
  13. ^ a b Trần Trọng Kim, p. 395.
  14. ^ Huỳnh Minh, pp. 129–130.
  15. ^ a b c d Choi, p. 53.
  16. ^ a b Choi, p. 48.
  17. ^ Choi, pp. 48–49.
  18. ^ Choi, pp. 60–75.
  19. ^ Cooke, p. 86.
  20. ^ a b Trần Trọng Kim, pp. 412–413.
  21. ^ Huỳnh Minh, pp. 130–131.
  22. ^ (Inggris) "Lê Văn Duyệt". Encyclopædia Britannica. 2009. Diakses tanggal 14 August 2009. 
  23. ^ Ngaosīvat and Pheuiphanh Ngaosyvathn, pp. 98–101.
  24. ^ a b Huỳnh Minh, p. 131.
  25. ^ Choi, p. 58.

Referensi

  • (Inggris) Buttinger, Joseph (1958). The Smaller Dragon: A Political History of Vietnam. Praeger Publishers. 
  • (Inggris) Choi Byung Wook (2004). Southern Vietnam under the reign of Minh Mạng (1820–1841): central policies and local response. SEAP Publications. ISBN 978-0-87727-138-3. 
  • (Inggris) Cooke, Nola; Li Tana (2004). Water frontier: commerce and the Chinese in the Lower Mekong Region, 1750–1880. Rowman and Littlefield. ISBN 978-0-7425-3083-6. 
  • (Inggris) Do Thien (2003). Vietnamese supernaturalism: views from the southern region Anthropology of Asia series (edisi ke-illustrated). Routledge. ISBN 978-0-415-30799-4. 
  • (Inggris) Dodd, Jan; Lewis, Mark (2003). Rough guide to Vietnam. Rough Guides. ISBN 978-1-84353-095-4. 
  • (Inggris) Hall, Daniel George Edward (1964). A history of South-east Asia (edisi ke-2). Macmillan. 
  • (Inggris) Huỳnh Minh (2006). Gia Định Xưa (dalam bahasa Vietnamese). Ho Chi Minh City: Văn Hóa-Thông Tin Publishing House. 
  • (Inggris) Mantienne, Frédéric (October 2003). "The Transfer of Western Military Technology to Vietnam in the Late Eighteenth and Early Nineteenth Centuries: The Case of the Nguyen". Journal of Southeast Asian Studies. 34 (3): pp. 519–534. doi:10.1017/S0022463403000468. 
  • (Inggris) McLeod, Mark W. (1991). The Vietnamese response to French intervention, 1862–1874. Praeger. ISBN 978-0-275-93562-7. 
  • (Inggris) Ngaosīvat, Mayurī; Ngaosyvathn, Pheuiphanh (1998). Paths to conflagration: fifty years of diplomacy and warfare in Laos, Thailand, and Vietnam, 1778–1828. ISBN 978-0-87727-723-1. 
  • (Inggris) Ray, Nick; Dragicevich, Peter; Louis, Regis St. (2007). Vietnam. Lonely Planet. ISBN 978-1-74104-306-8. 
  • (Inggris) Taylor, Philip (2004). Goddess on the rise: pilgrimage and popular religion in Vietnam (edisi ke-illustrated). University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-2801-1. 
  • (Inggris) Trần Trọng Kim (2005). Việt Nam sử lược (dalam bahasa Vietnamese). Ho Chi Minh City: Ho Chi Minh City General Publishing House. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Nguyen Van Nhon
Viceroy Gia Định
1812–1815
Diteruskan oleh:
Nguyen Huynh Duc
Didahului oleh:
Nguyen Van Nhon
Viceroy Gia Định
1820–1832
Diteruskan oleh:
tidak ada
jabatan Viceroy ditiadakan