Bandar Udara Abdulrachman Saleh
7°55′35″S 112°42′52″E / 7.92639°S 112.71444°E
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Abdul Rachman Saleh Airport | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||||||
Jenis | Publik/Militer | ||||||||||||||
Pemilik | Pemerintah Jawa Timur | ||||||||||||||
Melayani | Malang | ||||||||||||||
Lokasi | Malang, Jawa Timur, Indonesia | ||||||||||||||
Ketinggian dpl | 526 mdpl | ||||||||||||||
Koordinat | 7°55′35″S 112°42′52″E / 7.92639°S 112.71444°E | ||||||||||||||
Peta | |||||||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||||||
|
Bandara Abdul Rachman Saleh adalah bandar udara yang terletak di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau 17 km arah timur dari pusat Kota Malang. Kode ICAOnya WARA (dahulu WIAS) dan kode IATA MLG. Bandara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang telah di musiumkan. Selain itu Wing 2 Korps Pasukan Khas juga bermarkas di sini.
Bandara Abdul Rahman Saleh memiliki dua landasan pacu yang pertama untuk pesawat-pesawat kecil seperti Hercules C-130 dengan panjang 1.500 m, dan yang kedua untuk jenis pesawat besar seperti Boeing 737 dengan panjang 2.300 m. Pemerintah provinsi Jawa Timur melalui Dishub dan LLAJ mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan agar menambah panjang landasan pacu 700 meter lagi. “Dengan penambahan itu nantinya panjang landasan pacu di Bandara Abd. Saleh Malang menjadi 3.000 meter dan juga dobel landasan pacunya.” Dengan demikian, Bandara Abdul Rachman Saleh sangat berpotensi menjadi Bandara Internasional, sehingga pihak Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim mengusulkan Kemenhub agar menambah panjang landasan pacu.[1]
Nama bandara ini diambil dari salah satu pahlawan nasional Indonesia: Abdul Rahman Saleh, dan sebelum bernama Bandara Abdul Rachman Saleh, bandara ini bernama Lapangan Terbang Bugis.
Sejarah
Pangkalan udara (Lanud) Bugis yang kini dikenal dengan nama Lanud Abdul Rachman Saleh dibangun oleh pemerintahan Belanda pada era 1937-1940 bersamaan dengan pembangunan pangkalan-pangkalan udara lain seperti Lanud Maospati (kini Pangkalan Udara Iswahyudi) di Madiun, Lanud Panasan (Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo) di Solo, dan Lanud Maguwo (Bandar Udara Internasional Adisutjipto) di Jogjakarta. Lanud Abdulrachman Saleh berada di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu Gunung Semeru (3.676m) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339m) di sebelah utara, dan Gunung Kawi (2.551m) dan Gunung Panderman (2.000m) di sebelah barat. Pangkalan Udara Abdulrachman saleh terletak di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, atau 17 kilometer sebelah timur dari pusat Kota Malang, secara letak astronomis berada pada posisi 07.55 LS dan 112.42 BT.
Posisi Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh begitu aman karena dikelilingi oleh benteng alam dan berada di kaki gunung, ini menyebabkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tidak tampak begitu jelas di udara sehingga jika ada pesawat musuh melewati jalur udara di atasnya Pangkalan Udara ini akan tertutup oleh kabut. Ini merupakan posisi yang sangat strategis untuk pertahanan militer tersebut yang juga dijadikan alasan Belanda memilih Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang untuk menjadi salah satu daerah pertahanan udaranya. Pemerintah Belanda pada waktu itu sengaja membuat landasan pacu cukup panjang, sehingga dapat dipergunakan untuk landing dan take off pesawat–pesawat berjenis lebar seperti pesawat bomber, Glynmartin, Fokker, dan Jagers.
Pada 17 Agustus 1952 Atas Pengorbanan dan jasa-jasa Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dalam usahanya mengembangkan AURI dan memperjuangkan bangsa Indonesia, Kepala Staf Angkatan Udara yang menjabat saat itu yaitu Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma dengan dikeluarkannya surat Penetapan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 76/48/Pon.2/KS/52 yang berisi perubahan nama-nama Pangkalan Udara tipe A salah satunya adalah perubahan Pangkalan Udara Bugis menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Setelah enam tahun sejak 25 Mei 2005 menggunakan terminal di dalam Base ops Lanud Abd Saleh, pada tanggal 30 Desember 2011 penerbangan sipil di Abd Saleh menggunakan bandar udara yang terpisah dari base ops Lanud Abd Saleh. Bandar udara ini dibangun dengan biaya mencapai Rp 139 miliar. Seperti diketahui, penerbangan sipil di bandara ini mulai dibuka sejak 1 April 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines dengan menggunakan pesawat Fokker F28. Karena sering mengalami keterlambatan (tidak sesuai jadwal) mulai kurun waktu tahun 1996-1997 mengalami penurunan load factor sampai 14,54 %. Pada tanggal 16 Juni 1997, PT Merpati Nusantara Airlines secara resmi menghentikan kegiatan penerbangannya.[2]
Pajak
Pajak domestik Rp. 11.000,-
Maskapai Penerbangan
Untuk penerbangan sipil melayani rute Malang-Jakarta dilayani oleh maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia,Batik Air dan Citilink Indonesia .[3] Sedangkan untuk rute Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air anak perusahaan dari Lion Air menggunakan pesawat Avions De Trasnport Regional, nama kepanjangan dari ATR 72 seri 500.[4] Selain itu rute Malang-Balikpapan yang dilayani oleh Kal Star Aviation. Sebelumnya Bandara Abdul Rahman Saleh pada tahun 2007 sampai dengan 2008 pernah melayani tiga rute penerbangan sekaligus yaitu Malang-Jakarta, Malang-Balikpapan-Tarakan, Malang-Makassar, Malang-Surabaya, Malang-Darwin, Malang-Bandung, Malang-Lombok dan Malang-Denpasar. “Bandara Abd. Saleh merupakan bandara yang unik karena merupakan satu-satunya bandara yang dikelola pemprov. Bandara lainnya dikelola PT Angkasa Pura.”[5]
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Batik Air | Balikpapan, Jakarta-Halim Perdanakusuma, Kupang, Lombok, Makassar |
Citilink | Bandung, Banjarmasin, Jakarta-Halim Perdanakusuma, Lombok, Palembang, Surabaya |
Garuda Indonesia | Jakarta - Soekarno-Hatta, Lombok |
Garuda Indonesia operated by CRJ1000NG / ATR 72-600 Explore Garuda | Banyuwangi (Segera), Denpasar, Jember |
Kal Star Aviation | Balikpapan, Banjarmasin |
Lion Air | Balikpapan, Makassar, Manado |
Sriwijaya Air | Balikpapan, Bandarlampung, Denpasar, Jakarta - Soekarno-Hatta, Padang, Pontianak, Surabaya |
Wings Air | Denpasar, Manado, Jember |
Transportasi Darat
Taksi
Taksi Garuda.
Galeri
-
Tampak depan Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
-
Gedung Terminal Keberangkatan Bandara Abdul Rachman Saleh yang sedang dibangun tepat disamping gedung saat ini
Referensi
- ^ "BANDARA ABD. SALEH: Landasan Pacu Ditambah Jadi 2.250 Meter" (dalam bahasa Indonesia). bisnis-jatim.com.
- ^ "Bandara Rp139 M Beroperasi" (dalam bahasa Indonesia). jpnn.com.
- ^ "March 22, 2013 - Citilink Buka Penerbangan Rute Malang-Jakarta".
- ^ "Wings Air Sukses Layani Denpasar - Malang" (dalam bahasa Indonesia). malang-post.com.
- ^ "BANDARA ABD SALEH Dilengkapi Landing System Tahun Ini" (dalam bahasa Indonesia). bisnis-jatim.com.
Pranala
- (Indonesia) Situs Resmi Pemerintah Kota Malang
- (Indonesia) Tempo interaktif
- (Indonesia) Arsip berita dari MalangRaya.web.id
- (Indonesia) Garuda Buka Jalur Di Malang
- (Indonesia) Forum perkembangan Malang Raya
- (Indonesia) Penambahan Flight Garuda
- (Inggris) World Aero Data