Perumpamaan pengampunan

Revisi sejak 4 Januari 2008 07.45 oleh Bennylin (bicara | kontrib)

Perumpamaan pengampunan adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:22-35. Perumpamaan ini menceritakan tentang dosa, pengampunan, dan kasih.

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang hamba yang tidak mengenal belas kasihan. Suatu ketika seorang raja menagih hutang seorang hambanya sebanyak sepuluh ribu talenta (perak[1]). Hamba tersebut tidak mampu melunasi hutangnya, maka sang raja memerintahkan supaya ia dijual beserta anak-isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Hamba tersebut memohon belas kasihan sang raja dan sang raja mengabulkannya dan menghapus hutangnya.

Setelah keluar, hamba tersebut bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar ([2])kepadanya. Ketika ia menangkap dan mencekik kawannya itu dan menagih hutangnya, maka kawan tersebut memohon belas kasihan karena ia tidak mampu melunasi hutangnya. Tidak hanya menolak mengampuni, tetapi hamba yang tidak mengenal belas kasihan ini menjebloskan kawannya ini ke penjara sampai hutangnya lunas.

Mengetahui perbuatannya, maka kawan-kawannya yang lain sangat sedih dan melaporkannya kepada sang Raja. Raja itupun marah dan ia menyerahkan hamba yang jahat tersebut kepada algojo-algojo (atau para penyiksa) sampai hutangnya lunas.

Penjelasan

Raja di dalam cerita tersebut melambangkan Allah, dan hamba yang berhutang adalah manusia yang berdosa. Ketika Allah mau menagih perbuatan dosa yang dilakukan manusia, maka manusia tidak mampu melunasi hutang dosa mereka, karena tidak ada yang dapat diperbuat manusia untuk melunasinya. Allah berhak untuk menghukum manusia karena hal tersebut, namun karena belas kasihannya, ia mengampuni manusia dan menghapus dosa-dosa mereka (melalui Yesus yang mati disalibkan menebus hutang dosa dengan darahNya).

Manusia yang tidak tahu berterima kasih bertemu dengan saudaranya yang berbuat salah kepadanya, tidak mencontoh belas kasihan yang ditunjukkan oleh Allah, manusia malah menghakimi saudara mereka sendiri tanpa sedikitpun berbelas kasihan. Ia tidak belajar dari pelajaran yang diberikan oleh Allah bahwa Ia telah diampuni dan diberi belas kasihan, maka pada akhirnya Allah akan menghukum orang tersebut yang menindas sesamanya.

Perumpamaan ini disimpulkan oleh Yesus dalam ayat ke-35:

Mengampuni orang lain

Dalam Matius 18:21-22 yang mendahului perumpamaan ini Yesus mengajarkan kepada Petrus (dan murid-muridNya yang lain) untuk selalu mengampuni orang lain:

Pengajaran yang senada juga didapat di Lukas 17:3-4, ketika Yesus mengajar murid-muridNya:

Lihat juga

Catatan

  1. ^ satu talenta kurang lebih 34 kg atau 6000 dinar
  2. ^ Mata uang romawi, satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari (Matius 20:2)

Pranala Luar