Michael Schumacher
Michael S. Schumacher, Légion d'honneur[1] (pelafalan dalam bahasa Jerman: [ˈmɪçaʔeːl ˈʃuːmaxɐ] ⓘ, akrab disapa "Schumi"[2], "Schuey",[3] atau "Schu"[4],lahir 3 Januari 1969)[5] adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Jerman.[6] Ia berkarier di F1 dalam dua kesempatan berbeda, yang pertama dari tahun 1991 sampai 2006 dengan bergabung bersama Jordan, Benetton, dan Ferrari dan yang kedua dari tahun 2010 sampai 2012 bersama tim Mercedes GP. Adiknya, Ralf, yang saat ini membalap di ajang DTM bersama tim Mercedes-Benz, juga sempat turun sebagai pembalap Formula 1 dari musim 1997 sampai 2007. Schumi pertama kali membalap di ajang Formula 1 pada tahun 1991, sejak saat itu ia telah menjuarai 91 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).[5] Ia juga memegang berbagai rekor pribadi di arena F1 seperti juara dunia paling banyak, kemenangan terbanyak, pemegang pole position terbanyak, peraih poin paling banyak (dengan sistem sebelum 2010)[7], dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kali di musim 2004). Schumi merupakan satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat popular hingga saat ini.[8][9]
Michael Schumacher | |
---|---|
Lahir | 3 Januari 1969 Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat |
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Jerman |
Tim | Jordan, Benetton, Ferrari, Mercedes GP dan BMW |
Jumlah lomba | 308 (307 start) |
Juara Dunia | 7 (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004) |
Menang | 91 |
Podium | 155 |
Total poin | 1.566 |
Posisi pole | 68 |
Lap tercepat | 77 |
Lomba pertama | Grand Prix Belgia 1991 |
Menang pertama | Grand Prix Belgia 1992 |
Menang terakhir | Grand Prix China 2006 |
Lomba terakhir | Grand Prix Brasil 2012 |
Klasemen 2012 | Posisi 13 (49 poin) |
Terakhir diperbarui pada: 27 November 2012. |
Catatan lomba Le Mans 24 Jam | |
---|---|
Tahun | 1991 |
Tim | Team Sauber Mercedes |
Hasil terbaik | Posisi 5 di C2 (1991) |
Menang kelas | 0 |
Schumi, bersama Jimmie Johnson (NASCAR), Valentino Rossi (MotoGP) dan Sebastien Loeb (WRC), juga banyak disebut orang sebagai salah satu legenda olahraga otomotif di awal Abad 21. Ia juga bersama sang adik yaitu Ralf merupakan satu-satunya pasangan kakak beradik yang sukses mencatatkan kemenangan balapan 1-2 di GP Kanada 2001 dan GP Kanada 2003. Di luar trek balapan sendiri, Schumi merupakan salah satu duta dari UNESCO dan juga duta untuk keselamatan pengemudi jalan raya. Ia juga sering menyumbangkan uang penghasilannya untuk beberapa kegiatan amal dan kemanusiaan bagi yang membutuhkan di seluruh dunia.[10]
Namun di balik kariernya yang cukup luar biasa, Schumi juga memiliki beberapa kontroversi, di antaranya adalah pada saat perebutan gelar juara dunia melawan Damon Hill di GP Australia 1994 dan melawan Jacques Villeneuve di GP Eropa 1997 yang menyebabkan Schumi terkena diskualifikasi dari kejuaraan dunia. Sampai saat ini Schumi memegang rekor sebagai satu-satunya pembalap yang terkena diskualifikasi dari klasemen kejuaraan dunia.
Awal karier Schumi sendiri dimulai dari balapan gokart sebelum kemudian ia pindah ke ajang single seater dan kemudian berhasil memenangi Formula König dan Formula Tiga. Ia kemudian dikontrak oleh Mercedes-Benz untuk turun di ajang Sportscar sebelum kemudian dikontrak oleh Jordan Grand Prix untuk membalap di GP Belgia 1991. Dari sana ia kemudian ditarik masuk ke Benetton oleh Flavio Briatore. Setelah berhasil menjadi juara dunia di 1994-1995, Schumi lantas hengkang ke Ferrari pada tahun 1996 dan kemudian berhasil mendominasi F1 selama lima musim berturut-turut dari 2000-2004. Ia kemudian pensiun dari F1 di akhir musim 2006 dan menjadi konsultan untuk tim Ferrari.[11] Pada pertengahan 2009 Schumi nyaris saja kembali ke ajang F1 bersama tim Ferrari setelah Felipe Massa mengalami kecelakaan hebat di GP Hungaria, namun dikarenakan menderita cedera leher akibat kecelakaan saat balapan motor, Schumi akhirnya mengurungkan niatnya untuk turun kembali di F1. Akhir 2009 Schumi kemudian santer diberitakan akan kembali membalap di ajang F1 untuk musim 2010 bersama tim Mercedes. Rumor tersebut akhirnya menjadi kenyataan di akhir Desember 2009 ketika Schumi mengumumkan bahwa ia akan bergabung bersama Mercedes GP selama tiga musim (2010-2012).[12]
Profil
Kehidupan pribadi
Michael Schumacher, yang lahir tanggal 3 Januari 1969 di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman, merupakan putra pertama dari pasangan Rolf Schumacher dan Elizabeth. Ayahnya, Rolf merupakan seorang marshall di sebuah trek gokart di Kerpen. Dari sinilah ketertarikan Schumi terhadap dunia balap tumbuh, dan dari sinilah kelak, seorang anak ingusan tumbuh besar menjadi salah satu tokoh dunia paling disegani yang tercermin dari masuknya ia dalam urutan "Top 100" majalah Forbes dua kali, yaitu urutan ke-15 edisi "Selebriti Berpengaruh pada Abad 20" (terbit: 2001)[13] dan urutan ke-17 "The Power of Celebrity 100" (terbit: 2005).[14]
Pada tahun 1975, lahirlah sang adik yang kemudian dinamai Ralf Schumacher. Saat itu Schumi juga suka bermain sepak bola. Kebetulan markas FC Köln tidak jauh dari kediaman Schumi dan Ralf, sehingga kakak beradik ini mendapatkan pelajaran sepak bola dari kiper tim nasional Jerman sekaligus kiper utama FC Koln saat itu, Toni Schumacher. Sewaktu kecil, Schumi lebih banyak bermain sebagai kiper di tim sepak bola lokal daerahnya, dan kemudian lama-kelamaan ia beralih menjadi seorang striker. Saat ini, ia juga masih sering bermain sepak bola. Bersama beberapa pesepak bola professional seperti Ronaldo, Zinedine Zidane, Pavel Nedved, dan Alessandro Del Piero, Schumi sempat mengadakan pertandingan amal, dengan tim yang diisi para atlet seperti Boris Becker, Roger Federer, dan Valentino Rossi. Turun sebagai pelatih dalam pertandingan amal tersebut adalah bos Schumi di Ferrari, Jean Todt sebagai pelatih tim atlet Schumi (dengan bimbingan langsung dari pelatih Juventus saat itu Marcello Lippi), dan Pele sebagai pelatih untuk tim pesepak bola professional.[15][16] Selain itu, Schumi dan Rubens Barrichello juga pernah hadir di final Liga Champions musim 2002-03 antara AC Milan vs. Juventus di stadion Old Trafford, Manchester, Inggris. Dan mereka berdua mendukung Juventus sebagai salah satu anak perusahaan FIAT yang juga membawahi tim Ferrari, sayangnya Juve kalah via adu penalti.
Pada usia 9 tahun, Michael mulai turun di kejuaraan gokart lokal. Lalu pada usia 16 tahun, di kala ia masih duduk di bangku sekolah, Schumi kerap membantu adiknya dalam balapan gokart. Kala itu, Schumi menjadi mekanik dari gokart yang ditunggangi oleh adiknya.[17] Schumi pun lantas sempat mencoba bangku kuliah di sela-sela karier balapnya, namun impiannya menjadi seorang sarjana pupus setelah ia memutuskan untuk berkonsentrasi di arena balap. Dan siapa yang menyangka bahwa dari sinilah kelak nama Michael Schumacher akan di kenal luas oleh dunia.
Schumi adalah seorang penyayang binatang. Ia mempunyai lima ekor anjing di rumahnya. Salah satunya merupakan anjing pungut, yang ia ambil dari Brazil, ketika berlangsungnya GP Brazil tahun 1997. Dan kini, anjing yang beri ia nama "Flo" tersebut masih tetap setia tinggal bersama Schumi di Swiss. Nama "Flo" merupakan plesetan dari kata bahasa Jerman, "Flea", yang berarti kutu, dan memang di tubuh Flo saat pertama kali ia pungut, dipenuhi oleh banyak kutu. Selain anjing, Schumi juga memiliki seekor kura-kura. Kura-kura tersebut adalah pemberian Mika Hakkinen, yang merupakan seorang pecinta kura-kura. Oleh Schumi, kura-kura tersebut kemudian diberi logo sponsor pribadinya, Deutsche Vermogensberatung, supaya mudah ditemukan bila ia hilang.[18]
Schumi menikah dengan Corrina pada pertengahan 1995, dan mempunyai dua anak, Gina Maria (lahir tahun 1997) dan Mick (lahir tahun 1999). Sebelumnya, Corrina adalah mantan pacar dari Heinz-Harald Frentzen. Pasangan ini sempat menetap di Monaco, namun Schumi lebih memilih untuk mengasingkan keluarganya dari dunia selebritis,[19] hingga akhirnya ia memilih untuk menetap di Swiss bertetangga dengan Felipe Massa dan Jean Alesi.
Untuk urusan musik, Schumi adalah fans penyanyi legendaris Frank Sinatra. Lagu favoritnya adalah "My Way", ia menganggap bahwa beberapa bait lirik dari lagu itu mempunyai pengertian yang mendalam bagi hatinya. Di luar balap mobil, Schumi juga adalah seorang penggemar sepeda motor, bahkan dia lebih senang mengendarai motor saat datang dari hotel ke sirkuit. Teman dekatnya dari ajang balap motor adalah Michael Doohan, Valentino Rossi[20], dan Casey Stoner.[21]
Sponsorship
Schumi, sejak awal kariernya telah mempunyai beberapa sponsor pribadi. Pertama saat ia turun di Sportscar, ia di dukung penuh oleh Mercedes-Benz. Hal ini sempat menjadi pertimbangan bagi Ron Dennis saat akan merekrutnya di akhir 1995, ketika tim McLaren berkerjasama dengan pabrikan Mercedes-Benz. Namun karena gaji Schumi yang terlalu mahal, akhirnya Ron memutuskan untuk tidak merekrut Schumi.
Sejak 1996 Deutsche Vermogensberatung resmi menjadi sponsor Schumi. Awalnya sponsor tersebut memajang namanya di helm dengan nama "DVAG". Namun mereka kemudian memutuskan untuk menulis nama sponsorshipnya secara lengkap, karena takut akan tersaru dengan sponsor Schumi sebelumnya yaitu DEKRA. Mulai 1998 Deutsche Vermogensberatung memindahkan tempat sponsorshipnya dari helm ke topi. Sponsorship ini masih bertahan hingga saat ini.[22][23] Selain Deutsche Vermogensberatung, produsen jam tangan Omega juga menjadi salah satu sponsor Schumi. Selain Schumi, Omega juga memakai dua bintang serial waralaba James Bond 007, yaitu Pierce Brosnan dan kini Daniel Craig sebagai duta mereka. Omega menjadi sponsor pribadi Schumi sampai akhir tahun 2009. Sponsor lainnya yang juga memakai Schumi sebagai bintang iklannya adalah produsen kosmetik Loreal. Untuk sponsorship yang satu ini, Schumi sempat keki saat suaranya yang diucapkan dalam bahasa Jerman disulih ke dalam bahasa Inggris, dan hal ini kemudian membuat pihak Loreal memutuskan bahwa untuk Schumi akan ada pengecualian khusus, yaitu suara yang dipakai dalam iklannya akan memakai suara asli Schumi, dan tidak akan disulihkan ke dalam bahasa Inggris.[24]
Untuk kegiatan amal, Schumi diangkat menjadi duta UNESCO sejak 1995.[25] Tugasnya di UNESCO adalah membantu pengembangan pendidikan masyarakat di beberapa negara tertinggal.
Musibah ski 2013
Pada 29 Desember 2013, Schumi melakukan olahraga ski bersama anaknya yang berusia 14 tahun, Mick, di kawasan French Alps. Saat ia melintasi area yang kurang aman di antara Piste Chamoix dan Piste Maudit[26] ia terjatuh dan kepalanya mengenai batu yang mengakibatkan ia terkena cedera kepala meskipun mengenakan helm ski. Merujuk pada keterangan pelatih fisiknya, Schumi kemungkinan tewas jika ia tidak mengenakan helm.[27] Schumi lantas didiagnosa mengalami cedera otak dan berada dalam kondisi koma. Dokter yang menangani Schumi pada 7 Maret 2014 menyatakan Schumi dalam kondisi stabil.[28][29] Pada 4 April 2014, humas pribadi Schumi menyatakan kliennya menunjukan tanda kemajuan dan berangsur pulih meninggalkan fase koma induksi.[30] Pada pertengahan Juni, Schumi keluar dari ruang ICU dan dipindahkan ke ruang rehabilitasi.[31] Pada 16 Juni 2014, Schumi mulai menunjukan tanda sadar dan akhirnya keluarganya membawa pulang Schumi dari RS Grenoble untuk kemudian dibawa ke sebuah tempat rehabilitasi di University Hospital of Lausanne, Swiss.[32]
Karier awal
Michael Schumacher memulai karier balapnya saat usia 7 tahun. Dikarenakan pihak otoritas Jerman hanya memberikan SIM balapan jika seseorang sudah berusia 14 tahun, Schumi kemudian berpindah tempat ke Luxemburg pada tahun 1981, dan ia berhasil mendapatkan SIM balapan resmi untuk pertama kalinya.[33] Kemudian pada 1984, Schumi akhirnya berhasil mendapatkan SIM balapan dari Jerman setelah ia memenangi Kejuaraan Kart Junior Jerman. Ia lantas bergabung dengan Eurokart yang dimiliki Adolf Neubert tahun 1985. Pada 1986, Schumi memenangi dua kejuaraan gokart sekaligus, yaitu Kejuaraan Nasional Jerman, dan Kejuaraan Gokart Eropa. Schumi bertahan di ajang gokart sampai akhir tahun 1987.
Karier single seater pertana Schumi setelah gokart adalah pada ajang Formula Koenig pada tahun 1988, selain di Formula Koenig di mana ia berhasil menjadi juara umum pada tahun pertamanya. Schumi belakangan juga turun di ajang Formula Ford 1600 dan Formula Ford Jerman pada tahun yang sama.[34] Hasil di Formula Ford 1600 adalah menjadi runner-up di belakang mantan pembalap Sauber dan Toyota, Mika Salo. Sementara di Formula Ford Jerman ia hanya mampu menduduki posisi 6 klasemen. Di akhir tahun Schumi juga turun di ajang F3 Makau Grand Prix, namun ia gagal finish dalam balapan pertamanya di ajang F3 Makau GP tersebut.
Pada tahun 1989, Schumi kemudian turun di seri Formula 3 Jerman, dengan bergabung dengan WTS Formula 3 Team milik Willi Weber. Hasil akhirnya cukup baik di mana ia berhasil finish di posisi ketiga klasemen, di bawah Heinz-Harald Frentzen dan Karl Wendlinger. Tahun berikutnya giliran Schumi yang naik menjadi juara umum di ajang F3 Jerman. Kemudian pada akhir tahun, Schumi kembali lagi turun di ajang F3 Makau GP. Di sini ia kemudian bertemu dengan seorang pembalap yang kelak akan menjadi rival sekaligus teman baiknya, Mika Hakkinen. Benih-benih persaingan Schumi dan Hakkinen sudah mulai terlihat saat itu, di mana ketika lomba berlangsung, Schumi menjadi aktor utama atas insiden Mika yang saat itu menabrak dinding, di mana atas kejadian tersebut safety car keluar mengawal pembalap, dan turut membantu Schumi meraih gelar juara perdananya di ajang F3 Makau GP.
Schumi juga piawai di ajang Sportcar. Pada 1990 sembari ia membalap di F3 Jerman, ia masuk menjadi anggota tim Mercedes Junior di tim Sauber untuk turun di ajang World Sportscar Championship[35], di mana kemudian ia menjadi juara di Meksiko. Pada tahun yang sama, ia juga memulai debutnya di ajang Formula 3000 Jepang, dan ia menduduki peringkat kedua di Sugo, Jepang.[34] Ia hanya turun satu balapan di ajang tersebut, karena ia kemudian dipanggil oleh Eddie Jordan untuk turun di ajang Formula 1.
Karier Formula Satu
1991: Jordan Grand Prix
Pada Agustus 1991, Schumi memulai debutnya di F1. Ia bergabung bersama tim Jordan di GP Belgia, menggantikan Bertrand Gachot yang sedang di hukum oleh kepolisian Inggris akibat ulahnya yang menyemprot seorang sopir taksi di London dengan gas CS. Eddie Jordan (EJ) berhasil mendapatkan Schumi yang saat itu masih bergabung bersama Mercedes-Benz, untuk bisa turun di F1, Eddie lantas membayar konpensasi kepada Mercy sebesar $150,000.[36] Dalam debutnya, Schumi menempati grid ketujuh dalam kualifikasi, dan saat balapan ia berhasil melakukan start dengan gemilang, tetapi kemudian ia namun gagal menyelesaikan balapan akibat kerusakan kopling di akhir lap pertama.[37] Itu merupakan satu-satunya balapan F1 Schumi bersama tim Jordan, sebelum akhirnya pindah ke tim Benetton.
1991–1995: Benetton Formula
Tahun pembelajaran
Dua minggu setelah debut yang mengesankan bersama tim Jordan, secara mengejutkan Flavio Briatore (dengan bantuan Bernie Ecclestone) menarik masuk Schumi ke tim Benetton. Sebenarnya, EJ tidak setuju dengan jalan yang ditempuh Flavio tersebut.[38] Namun niatnya untuk menuntut Benetton pupus setelah Bernie Ecclestone menawarkan jalan tengah, yaitu sebuah kontrak pasokan mesin gratis dari Yamaha untuk tim EJ di musim 1992. Flavio lantas secara kontroversial menggeser posisi Roberto Moreno ke kursi test driver, dan menggantikannya dengan Schumi. Schumi lantas mendapat banyak mendapat pelajaran berharga dari mantan juara dunia Nelson Piquet. Balapan perdananya bersama Benetton adalah di GP Italia, di balapan tersebut Schumi meraih poin perdananya di ajang F1, bahkan ia pun mengalahkan Nelson Piquet, baik di kualifikasi, maupun di race. Flavio kemudian berkomentar bahwa suatu saat nanti pembalap barunya ini akan menguasai dunia balap F1, "Kita tunggu saja waktunya", ujar Flavio waktu itu.
Tahun 1992, dirinya mampu menaiki podium sebanyak 8 kali, salah satunya adalah kemenangan pertamanya di GP Belgia dalam kondisi hujan deras, ia pun lantas mendapatkan julukan rain master oleh kalangan paddock berkat aksinya yang memukau di balapan tersebut.[39][40][41][42] Di akhir musim, Schumi menempati peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 53 poin.
Pada 1993, Schumi kembali menunjukkan bakatnya sebagai calon pembalap besar. Namun, pada tahun itu Schumi hanya menang sekali di Portugal. Itupun setelah melalui perjuangan keras melawan duo Williams (Alain Prost dan Damon Hill).[43] Posisi klasemen akhir Schumi adalah ke-4 dengan 52 poin.
Menjadi juara dunia
Pada 1994, tanda-tanda Schumi akan mendominasi musim mulai terlihat setelah ia memenangi tiga seri awal, yaitu di Brasil, Pasifik, dan San Marino. Dalam tiga balapan tersebut, saingan beratnya, Ayrton Senna mengalami beragam masalah. Dan yang paling parah adalah ketika di Imola, San Marino, saat Ayrton Senna tewas akibat kecelakaan.[44]
Setelah kematian Senna, aksi brilian Schumi makin tak terbendung. Bahkan ia merebut pole pertamanya di Monaco, dengan mudah pula ia mengalahkan Mika Hakkinen yang duduk di posisi kedua saat kualifikasi. Lantas ia sempat dihukum larangan tampil di dua balapan, akibat insiden muslihat di GP Inggris kepada Damon Hill. Namun hal itupun tidak cukup untuk mengalahkan Schumi. Ia lantas mengalahkan Damon Hill dalam perebutan gelar juara dunia di akhir musim hanya dengan selisih satu poin, setelah sebelumnya mengalami insiden yang kontroversial di GP Australia, di Adelaide.[45] Dengan hasil tersebut, Schumi akhirnya berhasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, sekaligus pula menjadi gelar dunia pertama untuk tim Benetton.
Pada 1995, dengan dibantu mesin Renault yang sama seperti yang dipakai oleh tim Williams, Schumi mendominasi musim bersama rekan setimnya Johnny Herbert. Kemenangan terbaik Schumi diraih di GP Belgia, di mana ia dengan nekat melajukan mobilnya yang start dari posisi 16 menuju tangga kemenangan dengan memakai ban kering di tengah trek yang basah. Ia sempat bersenggolan dengan Damon Hill di tikungan Las Combes, namun malah Hill yang terkena penalty stop and go.
Momen unik Schumi pada tahun 1995 adalah saat mobilnya mengalami masalah di GP Kanada. Sadar bahwa ia tidak akan menang, ia lantas memberi jalan kepada Jean Alesi untuk meraih kemenangan perdananya di Formula 1. Schumi kemudian membonceng Jean Alesi dalam selebrasi victory lap sebagai tanda bahwa ia ikut senang atas kemenangan pertama Jean Alesi. Kemenangan Alesi di GP Kanada 1995 tersebut kemudian menjadi satu-satunya kemenangan Alesi selama ia berkarier di ajang F1.
Setelah sembilan kali menang di musim 1995, Schumi merebut mahkota juara dunia untuk yang kedua kalinya pada tahun tersebut. Dan dengan usianya yang baru menginjak 26 tahun, Schumi merupakan pembalap termuda sepanjang sejarah yang mampu meraup dua gelar juara dunia (sebelum dipecahkan oleh Fernando Alonso pada tahun 2006 dan kemudian dipecahkan lagi oleh Sebastian Vettel pada tahun 2011).
1996–2009: Scuderia Ferrari
Reformasi dan pembangunan tim
Awal Agustus 1995, rumor kepindahan Schumi ke Ferrari ramai diperbincangkan oleh publik. Sebelumnya, ia juga sempat dihubung-hubungkan dengan McLaren, apalagi karena sewaktu ia muda, ia banyak dibimbing oleh Mercedes-Benz, yang kini memperkuat tim McLaren.[46]
Akhirnya setelah lama bernegoisasi, Schumi setuju untuk pindah ke Ferrari yang saat itu terbilang sebagai tim dengan penampilan terburuk. Ia lantas di beri kebebasan oleh tim untuk menentukan siapa rekan setimnya. Ia lantas memilih Eddie Irvine. Selain itu, ia juga sempat menuntut agar Ferrari mau merekrut para mekaniknya di Benetton dulu seperti Ross Brawn dan Rory Byrne, tetapi baru di musim 1997-lah, Brawn dan Byrne bisa ditarik ke Ferrari.[47][48] Kuartet Schumi, Brawn, Byrne, dan Jean Todt kemudian menjadi kuartet terkuat dalam sejarah F1, seperti yang pernah dikatakan oleh Jackie Stewart.[49][50]
Pada musim perdana di Ferrari (1996), Schumi hanya mampu menang tiga kali, selebihnya ia terhambat oleh mobil Ferrari F310 karya John Barnard yang kurang kompetitif. Bahkan kekecewaannya memuncak di GP Perancis saat Ferrari yang ditungganginya meledak saat lap pemanasan, padahal ia start dari pole. Namun ia masih bisa menghibur publik Italia melalui kemenangan spektakuler di trek basah Barcelona dan di kandang Ferrari, Monza. Gelar juara dunia tahun 1996 diambil oleh rivalnya, Damon Hill dari Williams.
Pada 1997, dengan kedatangan Ross Brawn dan Rory Byrne, Schumi nyaris menjadi juara dunia, ia sangat kompetitif di musim tersebut. Sayang beberapa insiden yang melibatkan dirinya dengan Ralf Schumacher (di Nurburgring), dan yang paling menyakitkan dengan Jacques Villeneuve (di GP terakhir di Jerez) memupuskan impian Schumi untuk menjadi juara dunia.[51] Bahkan akibat insiden Jerez, seluruh poin yang diraih Schumi di musim tersebut dihapus oleh FIA. Selain itu, Schumi pun dikenai hukuman community service selama 60 jam.[52][53]
Pada 1998 ia mendapat rival baru (sebenarnya bukan baru), yaitu McLaren yang kali ini bangkit dari tidurnya bersama Mika Hakkinen. Dengan dukungan mobil karya Adrian Newey dan ban Bridgestone, Mika Hakkinen bersama McLaren mendominasi musim tersebut. Schumi bersama mobil Ferrari F300 (yang memakai ban Goodyear) bukannya tidak mampu melawan, tetapi beberapa insiden kembali mewarnai karier Schumi. Salah satunya adalah kasus ban bocor di balapan terakhir musim 1998 di Suzuka, Jepang.
Tahun 1999, Schumi mengawali musim dengan baik. Ia menang di San Marino dan Monaco. Namun di GP Inggris di Silverstone, ia mengalami kecelakaan hebat di lap pertama, dan harus beristirahat untuk beberapa bulan akibat patah kaki.[54] Menurut keterangan dari majalah F1 Racing, kecelakaan tersebut terjadi karena Schumi megerem secara mendadak mobilnya saat Ross Brawn memberitahukan bendera merah akibat insiden di grid. Sebagai usaha penyembuhan cedera kakinya, ia bersama Jean Alesi lantas bertemu dengan Paus Yohannes Paulus II di Vatikan. Rekan satu tim Schumi yaitu Eddie Irvine, kemudian tampil sebagai penantang gelar juara dunia, di mana ia nyaris mencuri gelar dari tangan Mika Hakkinen, namun gagal di balapan terakhir.[55] Meskipun begitu, Ferrari berhasil menjadi juara konstruktor untuk pertama kalinya sejak 1983.
Kembali ke puncak
Di musim 2000, dengan ditemani oleh rekan setim yang baru, yaitu Rubens Barrichello, dan mobil yang cukup kompetitif yaitu F1-2000, Michael Schumacher berhasil menang di tiga balapan awal yaitu di Australia, Brasil, dan San Marino. Memasuki pertengahan musim, Schumi sempat terlibat beberapa kecelakaan dengan Ricardo Zonta (di Austria) dan Giancarlo Fisichella (di Jerman), dan membuatnya harus turun peringkat ke posisi dua dalam klasemen. Namun lewat kemenangan hat trick di tiga balapan terakhir, ia akhirnya berhasil naik kembali ke posisi teratas klasemen, dan kemudian menjadi juara dunia bersama tim Ferrari di akhir musim (untuk pertama kalinya bagi Ferrari setelah 21 tahun).[56] Ia juga menyamai rekor Ayrton Senna dengan menjuarai 41 lomba.[57] Momen menarik di musim tersebut adalah pada saat GP Belgia. Ketika balapan tingga tersisa 3 lap lagi, ia disalip dengan menawan oleh Mika Hakkinen. Seusai balapan, tampak wajah Schumi lesu dan geram, terlebih Mika Hakkinen datang dan menjelaskan aksinya tersebut pada Schumi. Namun uniknya, hanya dua jam setelah perayaan podium ia bersama Hakkinen kemudian tertangkap basah sedang menghisap cerutu dan minum bir di motorhome Ferrari.[58]
Musim 2001 menjadi era besarnya dominasi Ferrari, mulai dari Australia hingga Jepang. Ia menang mudah di Australia dan Malaysia. Kemudian setelah gagal di Brasil dan San Marino, Schumi kembali menang di Spanyol, di mana kemenangannya ia raih setelah Mika Hakkinen yang memimpin sampai lap terakhir tiba-tiba mengalami masalah mesin. Schumi yang berada di P2 (dan Juan Pablo Montoya di P3 bersama Jacques Villeneuve di P4) mendapatkan durian runtuh, dan sesaat setelah semua mobil masuk ke parc ferme, Schumi terlihat meminta maaf kepada Mika yang terlihat lesu atas kejadian tersebut. Michael kemudian memecahkan banyak rekor dan merebut gelar juara dunia untuk yang keempat kalinya di GP Hungaria, ketika masih ada empat balapan tersisa di musim itu. Ia menjadi pemegang rekor juara GP terbanyak, mengalahkan rekor Alain Prost yang pernah menang 52 kali.[59] Kemudian di GP Italia, dengan masih diselimuti awan duka tragedi 11 September 2001, Schumi sebagai ketua Grand Prix Drivers Asociation lantas meminta semua pembalap untuk tidak menyalip di tikungan pertama dan kedua. Hanya tiga pembalap yang tidak setuju usulan Schumi tersebut, yaitu Jacques Villeneuve, Jenson Button, dan Enrique Bernoldi. Sepanjang balapan, Schumi pun terlihat tidak fokus, dan hanya finish di P4 di bawah rekan setimnya sendiri, Rubens Barrichello yang ada di P2.
Pada 2002, balapan F1 menjadi terasa lebih mudah bagi Schumi. Dengan bagusnya performa mobil Ferrari F2002 yang dikemudikan Schumi dan Rubinho, balapan demi balapan di musim 2002 menjadi mudah ditebak. Di Australia, dengan mobil lama F2001, Schumi berhasil menjadi juara. Setelah gagal di Malaysia, Ferrari kemudian meluncurkan F2002 di Brasil, dan Schumi pun lagi-lagi menjadi juara. Pada balapan tersebut Schumi menang tanpa kibasan bendera finish karena Pele yang berperan sebagai petugas pengibar bendera finish belum paham.[60] Praktis setelah balapan memasuki GP San Marino, hanya dua pembalap Ferrari-lah yang terlihat sangat kompetitif. Bahkan ketika F1 baru menjalani 11 race (di Perancis), Schumi telah memastikan diri sebagai juara dunia 2002.[61] Di sisa musim, Schumi kemudian membantu rekan setimnya sendiri, Rubens Barrichello agar bisa duduk di posisi kedua klasemen pembalap, dan usahanya ini berhasil.
Di musim 2003, Michael Schumacher menorehkan sejarah; ia berhasil menjadi pembalap satu-satunya yang merebut gelar juara dunia sebanyak enam kali. Meskipun pada tahun tersebut dia harus berjuang sampai GP terakhir setelah mendapat perlawanan keras dari Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, dan Juan Pablo Montoya. Sebelumnya di awal musim, Schumi bersama Ferrari mengawali musim 2003 dengan buruk.[62][63][64] Schumi bahkan baru mencetak kemenangan di San Marino. Di balapan tersebut, ibu Michael, Elizabeth, meninggal dunia tepat sesaat sebelum balapan. Michael menang balapan tersebut, dan kemenangannya kemudian didedikasikan untuk sang Bunda. Di balapan terakhir, di Suzuka, Jepang, Schumi hanya membutuhkan satu poin saja untuk menjadi juara. Di kualifikasi ia start di P14, sementara saingan utamanya, Kimi Raikkonen start di P2. Schumi kemudian berhasil naik ke P8 dan mengamankan gelar juaranya, dengan dibantu Barrichello yang berhasil memenangi lomba dan menahan Raikkonen agar tetap diam di posisi kedua. Malamnya setelah balapan, Schumi melakukan tindakan memalukan, yang apesnya tersorot media. Di sebuah hotel dirinya kemudian kepergok oleh media sedang melempar TV dan kulkas kecil dari kamar hotel dikarenakan mabuk.
Musim 2004 prestasi Ferrari kembali meningkat seperti musim 2002, Schumi kembali menjadi juara dunia dengan mudah. Bahkan Ferrari seakan tanpa lawan karena baik Schumi dan Rubens Barrichello selalu mendominasi podium balapan dengan mudah. Ferrari pada tahun itu hanya kalah di Monaco (oleh Jarno Trulli – Renault), Spa (oleh Kimi Raikkonen – McLaren), dan Interlagos (oleh Juan Pablo Montoya – Williams). Dengan gelar juara dunia di musim 2004 ini, Schumi kembali mempertajam rekornya sebagai satu-satunya pembalap F1 yang mampu meraup tujuh kali gelar dunia.[65]
Berjuang di papan atas
Pada 2005, Schumi seakan loyo, dikarenakan performa ban Bridgestone yang sedikit lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meskipun Ferrari telah menyiapkan diri dengan baik, namun hal itu tampaknya tidak diikuti oleh ban yang bagus dari Bridgestone. Di tiga balapan awal Ferrari memakai mobil F2004M, baru kemudian di San Marino Ferrari menurunkan mobil baru F2005. Secara mengejutkan di balapan tersebut Schumi tampil melejit, dan ia bisa saja menang kalau tidak tertahan Jarno Trulli di awal balapan. Sepanjang musim berjalan, Schumi hanya menang di Amerika Serikat, itupun karena balapan hanya diikuti enam mobil (semuanya berban Bridgestone).[66] Sementara semua tim lawan yang memakai Michelin memutuskan mundur dari lomba karena alasan keamanan. Di akhir musim Schumi berada di posisi tiga klasemen akhir di bawah Fernando Alonso (Renault) dan Kimi Raikkonen (McLaren).[67]
Ferrari mulai memperbaiki diri di musim 2006. Schumi pun mendapat rekan setim yang baru, yaitu Felipe Massa. Regulasi ban pun berubah, dengan kembali mengikuti format di musim 2004 dan sebelumnya, dan ini memberi peluang Bridgestone untuk membuat ban yang lebih bagus.[68] Schumi pun berpeluang meraih gelar kedelapan apabila mesin Ferrari-nya tidak meledak di Jepang. Schumi kemudian mengumumkan bahwa ia akan pensiun di akhir 2006[69], dan Kimi Raikkonen akan menggantikan posisinya di 2007.[69][70] Balapan terakhir Schumi bersama Ferrari di Brasil dipenuhi isak tangis jutaan fans F1 di seluruh dunia (baik yang suka ataupun benci padanya). Sadar tidak bisa meraih gelar kedelapannya setelah gagal di Jepang, Schumi mempertontonkan aksi terbaiknya. Start dari posisi 10 dan terlempar ke belakang akibat ban bocor, Schumi mampu menyikat semua lawannya hingga posisi empat.[71][72][73] Balapan sendiri akhirnya dimenangi rekan setimnya, Felipe Massa.[74][75]
Duta Ferrari
Setelah pensiun dari pekerjaan sebagai pembalap Formula 1 di akhir 2006, Schumi masih aktif di F1 sebagai duta dan konsultan Ferrari secara tidak resmi.[76] Sesekali dia pun datang ke sirkuit untuk melihat bagaimana perkembangan tim Ferrari pasca dirinya pensiun. Sebagai wujud penghargaan, wali kota Maranello kemudian mengabadikan nama Schumi sebagai nama salah satu jalan di sana. Ia menjadi pembalap Ferrari kedua setelah almarhum Gilles Villeneuve yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Maranello.[77] Selain itu, PM Italia, Silvio Berlusconi, mengangkat Schumi sebagai duta besar kehormatan Italia. Uniknya di negara asal Michael, Jerman, pemerintah setempat masih ragu untuk memberikan penghargaan bagi Schumi, karena dirasa ia jarang tinggal di Jerman. Walaupun begitu, sebuah museum di kota kelahiran Schumacher bersaudara, Kerpen, telah didirikan untuk mengenang prestasi Michael dan Ralf.
Pertengahan 2009, dengan diawali kecelakaan mengerikan yang menimpa Felipe Massa di GP Hungaria, pihak Ferrari sempat meminta agar Schumi kembali membalap mendampingi Kimi Raikkonen. Schumi pun tampak antusias dengan hal ini dan ia lantas mencoba mobil Ferrari F2007 di Mugello. Berita kembalinya Schumi membalap ini lantas di sambut gembira oleh Bernie Ecclestone, Fernando Alonso, Lewis Hamilton, dan Jenson Button.[78][79] Tetapi saat Schumi menjalani tes kesehatan, dokter lantas mengumumkan bahwa Schumi belum layak untuk bisa kembali membalap yang sedianya akan dilakukan mulai GP Eropa, karena di bagian leher Schumi ditemukan bekas luka kecelakaan balapan motor Superbike yang masih belum sembuh dengan benar. Akhirnya tim Ferrari kemudian memutuskan untuk menurunkan Luca Badoer dan kemudian Giancarlo Fisichella sampai akhir musim 2009.
2010–2012: Mercedes Grand Prix
Membalap kembali
Akhir musim 2009 nama Schumi kembali disebut-sebut akan kembali ke ajang F1 untuk musim 2010, namun kali ini bukan dengan tim Ferrari, melainkan dengan tim Mercedes GP yang dikomandani oleh teman karibnya, Ross Brawn.[80] Eddie Jordan kemudian sempat berujar bahwa 75% Schumi akan kembali di 2010[81], dan kemudian Presiden Ferrari Luca Montezemolo menyatakan bahwa tim Ferrari mengikhlaskan Schumi kembali ke F1 walaupun bukan dengan tim Ferrari. Setelah lama menjadi spekulasi, akhirnya didapatkan kepastian bahwa Schumi akan kembali ke F1 pada 2010 bersama tim Mercedes[82], dan ia akan bertandem bersama Nico Rosberg.[12] Schumi sendiri dikontrak oleh tim Mercedes GP selama tiga musim dari 2010 sampai akhir 2012.
Pada balapan comeback pertamanya di Bahrain Schumi harus puas dikalahkan rekan setimnya sendiri Nico Rosberg yang mampu finish satu posisi di atas Schumi di P5. Selanjutnya di beberapa balapan, Schumi tampil angin-anginan dan kalah jauh dibandingkan Rosberg yang mampu meraih dua kali podium berurutan di Malaysia dan China. Selain itu dua kali juga Schumi membuat ulah saat balapan, yang pertama adalah saat ia menyalip Fernando Alonso secara ilegal di Monako yang berujung pada penalti penambahan waktu balapan Schumi sebanyak 20 detik dan yang paling heboh adalah saat ia memepet dan mencoba mencelakakan Rubens Barrichello di Hongaria yang berujung pada penalti turun posisi 10 grid di Belgia. Meskipun tampil biasa saja sepanjang musim 2010 dan kerap kali disarankan untuk mengundurkan diri saja dari F1 oleh Damon Hill dan Alain Prost, dan bahkan sempat digosipkan akan digantikan oleh Adrian Sutil atau Kimi Raikkonen untuk musim 2011, Schumi memastikan ia akan tetap membalap untuk tahun 2011 dan mengklaim ia akan menjadi penantang gelar serius pada tahun tersebut. Schumi harus puas finish di P9 klasemen dengan 72 poin, dan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah kariernya, Schumi gagal membukukan satu kemenangan, podium, lap tercepat, dan bahkan juga pole position di musim 2010.
Musim 2011 kembali menjadi musim penuh perjuangan bagi Schumi setelah dirinya gagal finish di Australia akibat terlibat insiden. Ia lantas berhasil finish P9 di Malaysia dan kemudian berlanjut dengan finish P8 di Cina di mana ia sempat bertarung keras dengan Fernando Alonso di pertengahan lomba. Schumi sempat menunjukan kemajuan di Kanada saat ia naik ke P2 selama beberapa lap sebelum akhirnya kandas karena kelemahan pada mobilnya. Memasuki pertengahan musim, desakan agar Schumi mengundurkan diri kembali muncul namun Schumi masih tetap fokus dan berkata bahwa ia ingin tetap membalap di F1 selama mungkin. Pada GP Belgia yang menjadi event spesial "20 Tahun Keikursertaannya di F1"[83], Schumi menunjukan penampilan terbaiknya saat berhasil naik dari P24 menuju P5 di akhir balapan.[84] Di Italia Schumi sekali lagi menunjukan apa yang seharusnya Mercedes GP keluarkan di musim 2011 saat menahan Lewis Hamilton di sepertiga awal lomba dan finish di P5 saat balapan berakhir. Sementara di Singapura, Schumi harus rela tersingkir dari lomba usai bertabrakan dengan Sergio Perez. Pada balapan selanjutnya di Jepang, Schumi sempat memimpin lomba selama tiga lap, yang merupakan lap pertama yang ia pimpin sejak Jepang 2006 sekaligus menjadi pembalap tertua setelah Jack Brabham yang melakukannya di 1970.[85] Ironisnya di Korea, Schumi lagi-lagi apes setelah dirinya diseruduk Vitaly Petrov. Usai finis P5 dan P7 di India dan Abu Dhabi dan tampil buruk di Brazil setelah diseruduk Bruno Senna, Schumi finis di peringkat delapan klasemen 2011 dengan 76 poin.
Perjuangan terakhir dan pensiun lagi
Pada musim 2012 Schumi mengawali musim dengan baik saat ia start dari posisi empat di Australia.[86] Saat balapan berlangsung ia sempat naik ke posisi 3 sebelum akhirnya kandas akibat gangguan girboks.[87] Schumi start ketiga di Malaysia dan kedua di Cina tetapi hanya mampu membawa satu poin saja dari dua balapan tersebut tepatnya ketika ia finis kesepuluh di Malaysia.[88] Usai gagal di Bahrain, Schumi kembali mengalami nasib nahas di Spanyol saat ia terlibat insiden dengan Bruno Senna dan menerima penalti turun posisi di Monako. GP Monako seharusnya bisa menjadi kesempatan baik Schumi untuk meraih poin setelah berhasil meraih pole di kualifikasi sebelum kemudian ia turun posisi akibat penalti yang ia terima di Spanyol. Kesialan Schumi berlanjut di Kanada saat ia tersingkir dari lomba akibat DRS yang macet.
Pada GP Eropa, Schumi berhasil bangkit secara menakjubkan dan mampu meraih posisi finis ketiga usai Pastor Maldonado dan Lewis Hamilton bertabrakan.[89] Ia sebenarnya terancam terkena penalti karena dugaan menggunakan DRS di daerah ilegal saat melawan Mark Webber yang finis di posisi keempat. Dalam usia 43 tahun dan 173 hari, Schumi menjadi pembalap tertua setelah Jack Brabham yang finis di posisi kedua GP Inggris 1970. Schumi juga mencetak lap tercepat ke-77-nya di GP Jerman di Hockenheim.[90] Pada GP Belgia ia menjadi pembalap kedua setelah mantan rekan setimnya Rubens Barrichello yang mampu mencatatkan jumlah partisipasi dalam lomba F1 sebanyak 300 kali. Ia finis ketujuh di lomba tersebut.
Pada tanggal 28 September 2012 diumumkan bahwa Lewis Hamilton akan menggantikan posisi Schumi di tim Mercedes GP mulai musim 2013.[91] Berselang sepekan kemudian, Schumi akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang F1 di akhir musim 2012 saat lomba F1 memasuki seri Jepang.[92] Pada GP Brasil, Schumi mengakhiri karier F1-nya dengan meraih posisi ketujuh. Secara keseluruhan, Schumi berada di posisi ke-13 klasemen akhir musim 2012.
Kontroversi
Kehidupan di luar trek balap
Debut balap motor
Pada bulan April 2008, Schumi sempat mencoba motor MotoGP Ducati Desmosedici di sirkuit Jerez, Spanyol, bersama teman baiknya, Casey Stoner. Kemudian di bulan Mei, Schumi turun di ajang balapan Superbike di sirkuit Oschersleben. Sebelumnya, agar tidak menarik perhatian massa, ia memakai nama samaran Marcel Niederhausen. Tetapi niatnya itu tidak jadi dilaksanakan karena ada alasan dari pihak asuransi. Akhirnya ia tetap turun dengan menggunakan nama Michael Schumacher. Fans dan media kemudian berbondong-bondong memenuhi sirkuit yang berada di bagian Jerman Timur tersebut. Apesnya, ketika balapan Schumi malah terjatuh, dan beruntung ia tidak cedera sedikit pun.[93][94] Schumi lantas menjelaskan kepada pers, bahwa ia hanya coba-coba saja turun di balap motor, dan tidak ada indikasi serius bahwa ia akan turun di ajang roda dua tersebut.[95]
Bisnis properti
Kegiatan bisnis sebenarnya bukanlah hal baru bagi Schumi. Pada Juni 2003 ia sempat meluncurkan kartu kredit edisi spesial dirinya yang didukung oleh Deutsche Vermogensberatung. Dengan hanya membayar iuran tetap sebanyak 100 ribu Euro, Anda sudah bisa berbelanja memakai kartu kredit Schumi.[96] Hal ini kemudian ditiru oleh mantan rivalnya, Jacques Villeneuve, yang meluncurkan kartu kredit sejenis di kawasan Kanada pada Agustus 2004.[97]
Selain kartu kredit, pada bulan Desember 2007, Schumi kembali membuat berita. Kali ini ia dikabarkan akan membangun tujuh buah gedung pencakar langit di tujuh negara berbeda (masing-masing satu) untuk mengenang prestasinya sebagai juara dunia F1 tujuh kali. Gedung itu bernama lengkap "Michael Schumacher World Champion Towers". Selain dipakai untuk perkantoran, gedung ini rencananya juga akan dipakai untuk apartemen dan gelanggang olahraga mewah. Saat ini gedung yang pertama sudah dibangun di Abu Dhabi, dan akan disusul di enam negara lain seperti Monaco, Singapura, Turki, Jerman, Italia, dan Cina. Ide pembangunan gedung ini berasal dari PNYG, sebuah perusahaan properti yang dimiliki oleh Joachim Swensson, yang juga merupakan teman baik Schumi.[98]
Film
Pertama kali Michael Schumacher muncul di dunia film adalah saat ia tampil menjadi pengisi suara tamu dalam film animasi Cars produksi Walt Disney dan Pixar Studios. Di mana sesi pengambilan suara Schumi, Alonso, dan Montoya diambil disela-sela menjelang GP Amerika Serikat 2006. Dalam film tersebut, ketiga pembalap tadi bertemu dengan kompatriot mereka dari ajang NASCAR seperti Dale Earnhardt Junior, Richard Petty, Matt Kenseth, Tony Stewart, dan Jimmie Johnson.
Kemudian Schumi tampil lagi dalam film, namun kali ini bukan dalam film kartun, melainkan dalam film action-live yang diambil dari komik terkenal dari Perancis, Asterix dan Obelix. Film itu dibuat tahun 2008 dengan judul: Asterix and Obelix at the Olympic Games (fr: Astérix aux Jeux Olympiquess). Dalam film ini Schumi tampil bersama beberapa bintang asal Perancis seperti Zinedine Zidane, dan mantan bosnya di Ferrari, Jean Todt. Muncul pula dalam film tersebut aktor Belgia, Jean Claude Van Damme.
Statistik
Musim ke musim
Musim | Seri | Tim | Balapan | Menang | Pole | F/Lap | Podium | Poin | Klasemen |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1988 | Formula Ford Eropa 1600 | Eufra Racing | 4 | 1 | 1 | 0 | 3 | 50 | runner-up |
Formula Ford Eropa 1600 | 7 | 3 | 0 | 0 | 5 | 124 | 6th | ||
Formula König | Hoecker Sportwagenservice | 10 | 9 | 1 | 1 | 10 | 192 | Juara | |
1989 | Formula 3 Jerman | WTS Racing | 12 | 2 | 2 | 0 | 7 | 163 | ke-3 |
European Formula Three Cup | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | ||
Grand Prix Makau | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | ||
1990 | World Sportscar Championship | Team Sauber Mercedes | 3 | 1 | 0 | 1 | 3 | 21 | =ke-5 |
Formula 3 Jerman | WTS Racing | 11 | 5 | 6 | 4 | 7 | 148 | Juara | |
European Formula Three Cup | 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | N/A | NC | ||
Grand Prix Makau | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | N/A | Juara | ||
1991 | Formula Satu | Team 7UP Jordan | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ke-14 |
Camel Benetton Ford | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 4 | |||
World Sportscar Championship | Team Sauber Mercedes | 8 | 1 | 0 | 2 | 2 | 43 | =ke-9 | |
Deutsche Tourenwagen Meisterschaft | Zakspeed Mercedes | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | |
Formula 3000 Jepang | Team Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 6 | ke-12 | |
1992 | Formula Satu | Camel Benetton Ford | 16 | 1 | 0 | 2 | 8 | 53 | ke-3 |
1993 | Formula Satu | Camel Benetton Ford | 16 | 1 | 0 | 5 | 9 | 52 | ke-4 |
1994 | Formula Satu | Mild Seven Benetton Ford | 14 | 8 | 6 | 8 | 10 | 92 | Juara Dunia |
1995 | Formula Satu | Mild Seven Benetton Renault | 17 | 9 | 4 | 8 | 11 | 102 | Juara Dunia |
1996 | Formula Satu | Scuderia Ferrari S.p.A. | 16 | 3 | 4 | 2 | 8 | 59 | ke-3 |
1997 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 17 | 5 | 3 | 3 | 8 | 78 | Diskualifikasi |
1998 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 16 | 6 | 3 | 6 | 11 | 86 | runner-up |
1999 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 10 | 2 | 3 | 5 | 6 | 44 | ke-5 |
2000 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 17 | 9 | 9 | 2 | 12 | 108 | Juara Dunia |
2001 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 17 | 9 | 11 | 3 | 14 | 123 | Juara Dunia |
2002 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 17 | 11 | 7 | 7 | 17 | 144 | Juara Dunia |
2003 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 16 | 6 | 5 | 5 | 9 | 93 | Juara Dunia |
2004 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 18 | 13 | 8 | 10 | 15 | 148 | Juara Dunia |
2005 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 19 | 1 | 1 | 3 | 5 | 62 | ke-3 |
2006 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | 18 | 7 | 4 | 7 | 12 | 121 | runner-up |
2007 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | Pembalap tes | ||||||
2008 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | Pembalap tes | ||||||
2009 | Formula Satu | Scuderia Ferrari Marlboro | Pembalap tes | ||||||
2010 | Formula Satu | Mercedes GP Petronas | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 72 | ke-9 |
2011 | Formula Satu | Mercedes GP Petronas | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 76 | ke-8 |
2012 | Formula Satu | Mercedes AMG Petronas | 20 | 0 | 0 | 1 | 1 | 49 | ke-13 |
2016 | Formula Satu | BMW Toyota F1 | ke-23 |
Daftar kemenangan
Rekor Formula 1
Sampai Grand Prix Kota Meksiko 2024 , Michael Schumacher telah memegang beragam catatan fantastis selama kariernya[101], berikut adalah rekor-rekor yang tercatatkan oleh Schumi dalam sejarah F1[102]:
Rekor | Nomor |
---|---|
Gelar Juara Dunia | 7 (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004) |
Gelar konsekutif | 5 (2000–2004) |
Juara dunia dengan balapan tersisa | 6 (2002) |
Selisih dengan juara kedua klasemen (sistem poin sebelum 2010) |
67 poin (2002) |
Menang lomba | 91 |
Menang konsekutif5 | 7 (2004, Eropa 2004–Hongaria 2004) |
Menang terbanyak dalam satu musim | 13 (72%) (2004) |
Menang balapan terbanyak sebagai runner-up7 | 7 (2006) |
Menang di Monza (F1) | 5 |
Menang dengan satu tim | 72 (Ferrari) |
Menang di Grand Prix yang sama | 8 (Perancis) |
Grand Prix yang dijuarai | 22 |
Waktu antara menang pertama dan terakhir | 14 tahun, 32 hari |
Jumlah tahun menang | 15 (1992–2006) |
Tahun menang konsekutif | 15 (1992–2006) |
Finis kedua | 43 |
Finis dua besar konsekutif | 15 (Brasil 2002–Jepang 2002) |
Podium (tiga besar) | 154 |
Podium finis dalam satu musim | 17 (100%) (2002) |
Podium konsekutif | 19 (AS 2001–Jepang 2002) |
Poin kejuaraan | 1,519 |
Poin finis | 215 |
Poin finis konsekutif | 24 (Hongaria 2001–Malaysia 2003) |
Memimpin (Lomba / Lap / Jarak) | 142 lomba / 5,111 lap / 24,144 km[103] |
Pole position | 68 |
Start dari baris depan | 116 |
Lap tercepat | 76 |
Lap tercepat dalam satu musim | 10 (2004)8 |
Dobel (Pole dan menang) | 40 |
Hat trik (Pole, menang dan lap tercepat) | 22 |
Hat trik dalam satu musim | 5 in 20046 |
Lomba dengan satu tim | 181 (Ferrari) |
Penghargaan
Tabel daftar penghargaan untuk Michael Schumacher | ||
---|---|---|
Tahun | Nama penghargaan | Keterangan |
1992 | ADAC Motorsports Personality of the Year | |
1993 | AvD Sports Award | |
Golden Steering Wheel Award | Dari harian Bild am Sonntag | |
1994 | Bambi Award | |
Golden 1 | ARD Sports Gala | |
1995 | Golden Camera Award | Dari majalah Hörzu |
Golden 1 | ARD Sports Gala | |
German Sports Personality of the Year | ||
1997 | Silver Laurel Award | |
Golden Lion Award | Dari saluran televisi RTL | |
2000 | Driver of the Year | Dari majalah F1 Racing[104] |
Man of the Year | ||
2001 | World Sport Award | |
Juara dari Para Juara | Dari majalah L'Equipe | |
Warga Kota Teladan | Dari wali kota Modena | |
European Sports Personality of the Year | ||
Qualifier of the Year | Dari majalah F1 Racing[105] | |
Driver of the Year | ||
Man of the Year | ||
2002 | Juara Sejati Olahraga Dunia | Dari UNESCO |
World Sports Personality of the Year | ||
European Sports Personality of the Year | ||
Driver of the Year | Dari majalah F1 Racing[106] | |
Man of the Year | ||
2003 | Lorenzo Bandini Trophy | |
Juara dari Para Juara | Dari majalah L'Equipe | |
Duta Besar Kehormatan | Untuk negara San Marino[107][108] | |
Man of the Year | Dari majalah F1 Racing[109] | |
European Sports Personality of the Year | ||
2004 | Sports Personality of the Century | Dari ZDF |
Juara dari Para Juara | Dari majalah L'Equipe | |
German Sports Personality of the Year | ||
World Sports Personality of the Year | ||
Qualifier of the Year | Dari majalah F1 Racing[110] | |
Driver of the Year | ||
Man of the Year | ||
2006 | Warga Kota Teladan | Dari wali kota Maranello |
Driver of the Year | Dari majalah F1 Racing[111] | |
Man of the Year | ||
2007 | Prince of Asturias Award | Kategori olahraga |
German TV Prize | Kategori Penghargaan Khusus | |
2010 | Knighthood in the Legion of Honour | Dari Pemerintah Perancis[112] |
Referensi
Catatan kaki
- Catatan 1: - Schumi sempat memenangi lomba di Belgia 1994. Namun kemudian kemenangannya dibatalkan karena mobilnya mengalami pelanggaran teknis (kurang dari bobot minimum yang diperbolehkan).
- Catatan 2: - Kemenangan Schumi di Inggris 1998 terbilang unik dan kontroversial, karena ia meraihnya dari dalam pitlane.
- Catatan 3: - Kemenangan Schumi di Austria 2002 merupakan salah satu kemenangan paling kontroversial dari Schumi, ia meraihnya lewat sebuah team order dari tim Ferrari, di mana rekan setimnya, Rubens Barrichello, dipaksa untuk menyerahkan posisi terdepannya 100 meter menjelang finish. Sebagai hukuman bagi tim Ferrari dan dua pembalapnya, FIA lantas melarang seluruh bentuk team order dan denda 1 juta dollar AS untuk tim Ferrari atas kasus tersebut.
- Catatan 4: - Kemenangan di AS 2005 diraih dengan mudah setelah seluruh tim yang memakai ban Michelin mengundurkan diri dengan alasan keamanan.
- Catatan 5: - Rekor berbagi bersama Alberto Ascari (Belgia 1952–Argentina 1953). Beberapa sumber menyatakan Ascari mengantungi sembilan kemenangan beruntun, mengabaikan hasil Indianapolis 500 1953, di mana Ascari dianggap tidak berlomba. Perlombaan Amerika merupakan bagian dari kejuaraan dunia, tapi tidak menjalankan peraturan yang sama dengan balapan lainnya dan sangat jarang dihadiri oleh pembalap yang ikut kejuaraan dunia.
- Catatan 6: - Rekor berbagi bersama Alberto Ascari di 1952.
- Catatan 7: - Rekor berbagi bersama Alain Prost (1984 dan 1988) dan Kimi Räikkönen (2005).
- Catatan 8: - Rekor berbagi bersama Kimi Räikkönen (2005 dan 2008).
Referensi
- ^ Notable Names Database (NNDB). Diakses pada 22 Agustus 2010
- ^ "Alonso ahead of Schumi". News24. 2006-10-21. Diakses tanggal 2006-10-22.
- ^ Tremayne, David (2006-10-22). "Schuey exit promises many twists and turns". The Independent. Diakses tanggal 2006-10-22.
- ^ "Schu brought down to earth". ITV. 2006-10-11. Diakses tanggal 2006-10-14.
- ^ a b "Hall of Fame - World Champions: Michael Schumacher". The Official Formula 1 Website. 2006. Diakses tanggal 2006-10-05.
- ^ Jochen Rindt, who was born in Germany, won the Formula One World Championship under the Austrian flag.
- ^ Poin dihitung dengan memakai sistem poin lama yang berlaku di F1 dari 1991-2009 yang memberikan nilai 10 poin bagi pemenang lomba
- ^ "Michael Schumacher - the end of an era". The Official Formula 1 Website. 2006-09-10. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ "Schumacher tops F1 supporter poll". BBC Sport. 2006-09-27. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ Duff, Alex (10 September 2006). "Schumacher, Seven-Time Champion, to Quit Formula One (Update1)". Bloomberg. Diakses tanggal 18 January 2007.
- ^ "It's official: Schumi to retire". ITV. 2006-09-11. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ a b Schumi memang akan kembali, Tempo Interaktif. Diakses pada 20 Desember 2009.
- ^ Buku Pintar: Seri Senior edisi 45 tahun 2013 halaman 259, artikel: 100 Top Selebriti Dunia
- ^ "The Celebrity 100". Forbes.com. 2005. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ "Schumi urged to lace up his boots". Wheels24. 2006-10-25. Diakses tanggal 2006-11-01.
- ^ "Thoughts on Schumacher". BBC Sport. 2006-09-10. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Juli 2000, artikel: Special The Schumachers – halaman 34-40
- ^ Tabloid Media Olahraga GO, edisi 15 April 2003, kolom: Celoteh Schumi - halaman 4
- ^ Holt, Sarah (2006-10-22). "Who is the real Schumacher?". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-10-22.
- ^ Rossi, Valentino (2005). Valentino Rossi: Andai aku tak pernah mencobanya…. UFUK Press. hlm. pp. 282–292. ISBN 979-333-003-1.
- ^ Bapallaz, Tom (2008). Casey Stoner Biography. B-First. hlm. p. 166. ISBN 978-979-24-3828-4.
- ^ "MOT: Schumacher slaps $11.9 m price on his head". AAP Sports News. 1999-11-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ "Schumacher's sponsor extends contract". F1Racing.net. 2005-08-31. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Juli 2000, Pitpass: Rambut Schumi – halaman 27
- ^ "Michael Schumacher, a UNESCO champion". UNESCO. 2002. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ "Michael Schumacher's Skiing Accident in Méribel – Locations". Diakses tanggal 24 February 2014.
- ^ Noble, Jonathan (30 December 2013). "Helmet helped protect Michael Schumacher in skiing accident". Autosport. Haymarket Publishing. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ "Michael Schumacher 'still in wake-up phase'". CNN. 7 March 2014. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ Noble, Jonathan (30 December 2013). "Doctors say Michael Schumacher's condition 'extremely serious'". Autosport. Haymarket Publishing. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ "Schumacher has 'conscious moments' – agent". BBC News. 4 April 2014. Diakses tanggal 4 April 2014.
- ^ Mackay, Don; Robson, Steve (2014-06-13). "Michael Schumacher moved from intensive care to rehab ward as chances of full recovery fade". Mirror.co.uk. Diakses tanggal 2014-06-14.
- ^ Schmuck, Pascal; Nicollier, Marie (16 June 2014). "Schumacher entre les mains des neurologues du CHUV". 24 Heures (dalam bahasa French). Diakses tanggal 21 August 2014.
- ^ "The Beginning". mschumacher.com. Crash.net. 2006. Diakses tanggal 2007-04-23.
- ^ a b Domenjoz, Luc (2002). Michael Schumacher : Rise of a genius. Parragon. hlm. pp. 10–12, 170–171. ISBN 0-75259-228-9.
- ^ Hilton, Christopher (2006). Michael Schumacher: The whole story. Haynes. hlm. pp.48–53. ISBN 1-84425-008-3.
- ^ Collings, Timothy (2004). The Piranha Club. Virgin Books. hlm. p.17. ISBN 0-7535-0965-2.
- ^ "1991 Belgian Grand Prix". Results Archive. The Official Formula 1 Website. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Collings, Timothy (2007). "Welcome to the Piranha Club". The Piranha Club. Virgin Books. ISBN 1-8522-7907-9.
- ^ Hilton, Christopher (2003). Michael Schumacher : The greatest of all. Haynes. hlm. pp.131–132. ISBN 1-84425-044-X.
- ^ Hardcastle, Jonathon. "Michael Schumacher". Diakses tanggal 2007-07-12.
- ^ "Schumacher races to victory". BBC Sport. 2001-03-18. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ "Michael Schumacher - Master of the F1 Circuit". Auto Racing. Diakses tanggal 2007-07-12.
- ^ "Grand Prix Results: Monaco GP, 1993". Grand Prix Encyclopedia. GrandPrix.com. Diakses tanggal 2006-11-06.. Benetton first raced traction control at the 1993 Monaco Grand Prix, having introduced active suspension at the 1993 European Grand Prix (Domenjoz (2002) p. 40). Williams had first raced an active system in 1987 and used it throughout 1992,(Autocourse (1992) p.50) while McLaren and Ferrari both introduced active cars in the final races of the 1992 season.(Autocourse (1992) pp.42 & 80)
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Mei 2001, artikel: Mengenang Ayrton Senna, halaman 86-91
- ^ Kopu, Ville. "Schumacher 500: Has the King Lost His Crown?". AutoSport. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Cooper, Steve (2007). "McLaren dream team turns into nightmare". Autosport. 189 (6): pp.6–8.
- ^ Bewers, Matthew. "Ross Brawn Profile". theScuderia.net.
- ^ "Schumacher confirms retirement". MSN Cars. 2006-09-11. Diakses tanggal 2006-09-28.
- ^ Benson, Andrew (2006-10-18). "Schumacher 'made Ferrari great'". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-06.
- ^ "Ferrari: Formula 1's Most Successful Team Enters a New Era". about.com. Diakses tanggal 2007-06-12.
- ^ Benson, Andrew (2006-05-28). "Schumacher's chequered history". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-08.
- ^ "FIA World Motor Sport Council - 11 November 1997" (PDF). FIA. 1997-11-11. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2005-03-02. Diakses tanggal 2006-10-29.
- ^ "The lost honor of Michael Schumacher". GrandPrix.com. 1997-11-03. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ "Schumacher out of action". GrandPrix.com. 1999-07-12. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ "DRIVERS: MICHAEL SCHUMACHER". www.grandprix.com. Diakses tanggal 2006-11-30.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2000, artikel: I Had a Dream – halaman 34-42
- ^ Benson, Andrew (2004-04-21). "A death that shocked the world". BBC. Diakses tanggal 2007-04-21.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Oktober 2000, Pitpass: Sehat ala Schumi – halaman 22
- ^ "Send your tributes to Schumacher". BBC. Diakses tanggal 2007-02-03.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Mei 2002, artikel: Laporan GP Brazil – halaman 103-107
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia September 2002, artikel: Lima Kali! – halaman 34-39
- ^ "Coulthard takes Melbourne thriller". BBC Sport. 2003-03-09. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "Raikkonen claims maiden win". BBC Sport. 2003-03-23. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "Raikkonen wins chaotic race". BBC Sport. 2003-04-06. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "A tribute to Michael Schumacher". f1technical.net. 2006. Diakses tanggal 2007-12-01.
- ^ "Schumacher takes hollow USGP victory". Crash.net. 2005-06-19. Diakses tanggal 2007-06-19.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Oktober 2005, artikel: Ferrari Change? – halaman 44-50
- ^ "FIA announce rule changes for 2005 and 2006". The Official Formula 1 Website. 2004-10-22. Diakses tanggal 2007-04-13.
- ^ a b "Michael Schumacher will retire from race driving at the end of the 2006 World Championship" (PDF) (Siaran pers). Ferrari S.p.A. 2006-09-10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Tabloid Bola edisi 12 Oktober 2006, artikel: Schumi Mengundurkan Diri dari F1 – halaman 4
- ^ "Schumacher suffers in qualifying". BBC Sport. 2006-10-21. Diakses tanggal 2007-08-01.
- ^ "Fisi did cause Schu puncture". itv.com/f1. 2006-10-23. Diakses tanggal 2006-10-23.
- ^ "Superb Schumi signs off in style". BBC Sport. 2006-10-22. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2006, artikel: One for the Road – halaman 81-83
- ^ Tabloid Bola edisi 24 Oktober 2006, artikel: Laporan GP Brazil: Aksi Pamungkas Schumi – halaman 4-5
- ^ "Schumacher to help Ferrari select drivers". autosport.com. 2007-10-29. Diakses tanggal 2007-11-30.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia September 2008, artikel: Senjata Rahasia Ferrari – halaman 48-49
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Agustus 2009, Pitpass: Schumi kembali ke F1 – halaman 28
- ^ Kabar 9 tvOne – Mantan Juara Dunia F1 Michael Schumacher Kembali Akan Membalap – 30 Juli 2009, http://www.tvone.co.id
- ^ Schumi sangat mungkin kembali, Fajar Online URL diakses: 20 Desember 2009.
- ^ "Mercedes want Michael Schumacher to drive in F1 team". BBC Sport. 20 November 2009. Diakses tanggal 20 November 2009.
- ^ Montezemolo pastikan Schumi kembali ke F1 tahun 2010, VivaNews URL diakses: 20 Desember 2009.
- ^ Noble, Jonathan (29 August 2011). "Behind the scenes at Spa". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 30 August 2011.
Helmet supplier Schuberth provided him with a special 21-carat gold plated helmet, which he wore as a special one-off for the weekend.
- ^ Benson, Andrew (28 August 2011). "Sebastian Vettel storms to Belgian victory". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 29 August 2011.
- ^ Sheringham, Sam (9 October 2011). "Japanese Grand Prix as it happened". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 10 October 2011.
Lap 40: This is the first time Schuey has led a race since the Japanese GP in 2006.
- ^ "Schumacher hails 'huge step forward' for Mercedes". Crash.net. Crash Media Group. 17 March 2012. Diakses tanggal 17 March 2012.
- ^ "Brawn upbeat despite Melbourne failure". Google News. Google Inc. Press Association. 18 March 2012. Diakses tanggal 18 March 2012.
- ^ "Hamilton beats Button to Sepang pole". Formula1.com. Formula One Administration. 24 March 2012. Diakses tanggal 24 March 2012.
- ^ "Schumacher 'happy' to quieten detractors". The Press Association. Diakses tanggal June 25, 2012.
- ^ "Conclusions from the German GP". Sky Sports. BSkyB. 23 July 2012. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ Benson, Andrew (28 September 2012). "Lewis Hamilton to leave McLaren after signing Mercedes contract". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 28 September 2012.
- ^ Michael Schumacher Pensiun Lagi, Adam Cooper F1 Blog
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Juli 2008, Pitpass: Schumi Jatuh dari Motor! – halaman 28
- ^ Schumacher slips up in Superbike race www.itv-f1.com Retrieved 5 July 2008
- ^ Motorcycle Sport and leisure magazine, Nov 2008 (interview with Randy Mamola)
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Juli 2003, pitpass: Schumi Masuk Dunia Keuangan – halaman 32
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Oktober 2004, artikel: JV Kembali! – halaman 76
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Oktober 2008, Pitpass: Schumacher Membangun Gedung Pencakar Langit Mewah – halaman 16-17
- ^ Kehm, Sabine (2003). Michael Schumacher. Driving Force. Random House. hlm. p.14. ISBN 0-091894-352.
- ^ "Alonso has trouble with his front tires". Washingtonpost.com. 2006-10-01. Diakses tanggal 2007-08-01.
- ^ Sapa (2006-09-11). "The greatest driver of all time!". SuperWheels. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Semua catatan sejarah lomba dan kejuaraan dunia F1 milik Schumi di atas (1991-2006) diambil dari situs resmi Formula 1. 1991 Season review onwards. www.formula1.com. Retrieved 23 May 2007
- ^ "Michael Schumacher". The Formula One Database. f1db.com. 2006. Diakses tanggal 25 October 2006.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2000, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2000 – halaman 62-65
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2001, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2001 – halaman 44-45, 48-49, dan 52-53
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2002, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2002 – halaman 44 dan 49
- ^ "Diplomatic and Consular Representations of San Marino at large". Secretariat of State for Foreign and Political Affairs (San Marino). Diakses tanggal 17 March 2010.
- ^ "Schumacher appointed ambassador of San Marino". Motorsport.com. 2 September 2003. Diakses tanggal 17 March 2010.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Januari 2004, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2003 – halaman 59
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2004, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2004 – halaman 50-51 dan 55
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia Desember 2006, artikel: Laporan Khusus: Man of the Year 2006 – halaman 52-53
- ^ "Légion d'honneur for Shumacher". Suara Rusia. 30 April 2010. Diakses tanggal 3 May 2010.
Bacaan lanjutan
- Allen, James (1999). Michael Schumacher : Driven to Extremes. Bantam Books. ISBN 0-553-81214-9.
- Allen, James (2007). Edge of Greatness. Headline. ISBN 978-0-7553-1678-6.
- Collings, Timothy (2004). The Piranha Club. Virgin Books. ISBN 0-7535-0965-2.
- Collings, Timothy (2005). Team Schumacher. Highdown. ISBN 1-905156-03-0.
- Domenjoz, Luc (2002). Michael Schumacher : Rise of a genius. Parragon. ISBN 0-75259-228-9.
- Henry, Alan (1992). Autocourse 1992 - 93. Hazleton Publishing. ISBN 0-905138-96-1.
- Henry, Alan (1996). Wheel to Wheel: Great Duels of Formula One Racing. Weidenfeld Nicolson Illustrated. ISBN 0-7538-0522-7.
- Hilton, Christopher (2003). Michael Schumacher : The greatest of all. Haynes. ISBN 1-84425-044-X.
- Hilton, Christopher (2006). Michael Schumacher : The Whole Story. Haynes. ISBN 1-844250-08-3.
- Kehm, Sabine (2003). Michael Schumacher. Driving Force. Random House. ISBN 0-091894-352.
- Matchett, Steve (1995). Life in the Fast Lane: The Story of the Benetton Grand Prix Year. ISBN 0-297-81610-1.
- Matchett, Steve (1999). The Mechanic's Tale: Life in the Pit Lanes of Formula One. ISBN 0-7603-0754-7.
- Williams, Richard (1999). The Death of Ayrton Senna. Bloomsbury. ISBN 0-747544-956.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Michael Schumacher pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote |
- (Inggris) Situs web resmi Michael Schumacher
- Michael Schumacher di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Inggris) Michael Schumacher dalam F1 Database
- (Inggris) Sejarah karier Michael Schumacher
- (Inggris) Kartcenter dan Museum Schumacher Bersaudara
- (Inggris) Situs un-official Schumi
- (Jerman) Cartteam Kaiser-Schumacher-Muchow