Manuk dadali manuk panggagahna, Perlambang sakti Indonesia Jaya, Manuk dadali pangkakoncarana, Resep ngahiji rukun sakabehna
PENGOEMOEMAN
Siapapoen warga Negara Kesatoean Repoebliek Indonesia dan warga planet semesta raja dapat dengan leloeasa dan bebas gembira oentoek berkomoenikasie serta berdiskoesie bersoekaria bersama saja. Tanpa dipoengoet biaja apapoen selain sehat jasmanie daripada rochanie serta sehat akal boedi oentoek menerima setiap daripada perbedaan pernjataan dalam perbintjangan jang ada serta dapat dipertanggoengjawabken daripadanja. Dan ingetlah, darie setiap perdebatan panas itoe : dinginken hatimoe, tirisken daripada kepalamoe! Isilah Wikipedia inie dengan informasie tentang lingkoengan dan bangsamoe. Torehken sedjarah ontoek mereka batja kelak karena di zaman penuh doesta mengabarken daripada kebenaran adalah actie revolusioner.


Selamat Datang pemoeda-pemoedi Noesantara!
Halo, Warmlaw. Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!
Memulai
Memulai
Memulai
Bantuan
Bantuan
Bantuan
  • Bantuan:Isi - tempat mencari informasi tentang berkontribusi di Wikipedia, sebelum bertanya kepada pengguna lain.
  • FAQ - pertanyaan yang sering diajukan tentang Wikipedia.
  • Portal:Komunitas - informasi aktivitas di Wikipedia.
Tips
Tips
Kiat
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
  • Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan atau menghapus kalimat.

    Pengurus dan para pengguna lainnya yang memantau perubahan terbaru akan segera menemukan kesalahan Anda dan mengembalikannya seperti semula.

Welcome! If you are not an Indonesian speaker, you may want to visit the Indonesian Wikipedia embassy or a slight info to find users speaking your language. Enjoy!
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

·· KℇℵℭK


 
Memulai
Hallo, Warmlaw

Dengan hormat saya sampaikan, paragraf pertama pada artikel rintisan anda, Heru Atmodjo, itu tampaknya masih belum memenuhi kriteria kelayakan. Jika berkenan mohon disunting, dengan tidak mencantumkan keterangan pembongkaran makam pada keterangan tanggal kematian. Kalimat itu mungkin dapat dicantumkan pada bagian lain. Kemudian juga, kutipan dari Heru Atmodjo itu rasanya juga kurang relevan dengan isi artikel, sebaiknya dihilangkan saja. Jika anda belum mengetahui templat lahirmati, berikut saya berikan contohnya

  • Letnan Jendral Gajah Duduk, S.H., M.Hum. ({{lahirmati|[[Kota Medan]], [[Hindia Belanda]]|1|1|1929|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|1|1|2001}}) adalah mantan Komandan Jendral Kopassus bla bla bla.... maka akan terlihat seperti:
Letnan Jendral Gajah Duduk, S.H. M.Hum (1 Januari 1929 – 1 Januari 2001) adalah mantan Komandan Jendral Kopassus bla bla bla....

Kemudian, subjudul Karier dan Pendidikan itu sebaiknya diganti dengan Karier dan pendidikan seperti lumrahnya subjudul yang tidak mencantumkan nama orang, nama tempat, judul karya. Sedangkan subjudul Referensi luar bisa anda ganti cukup dengan Referensi saja. Demikian saran saya. Semoga bermanfaat. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 22 Juli 2015 jam 01:14 WIB


NB: Hapus atau arsipkan pesan ini jika Anda keberatan dengan apa yang saya sampaikan.

86! Laksanaken daripadanya. Hehe.
 
Memulai
Hallo, Warmlaw

Dengan hormat saya sampaikan permohonan maaf, artikel suntingan anda berjudul Mulyadi (politisi), ada sebagian yang saya pangkas, yaitu bagian kalimat yang berisi sanjungan atau hiperbolis. Terima kasih. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 24 Juli 2015 jam 00:00 WIB


NB: Hapus atau arsipkan pesan ini jika Anda keberatan dengan apa yang saya sampaikan.

Itu bukan saya yang menulis, Non.
 
Memulai
Hallo, Warmlaw

Dengan telah saya suntingnya artikel rintisan anda, Emma Poeradiredja, maka artikel tersebut telah terbebas dari penghapusan. Jika berkenan, saya harapkan kerjasama anda dalam setiap menuliskan artikel agar mencontoh suntingan saya. Kira-kira seperti itulah pedoman penulisannya. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 25 Juli 2015 jam 20:48 WIB


NB: Hapus atau arsipkan pesan ini jika Anda keberatan dengan apa yang saya sampaikan.

Siap Kakak!

Tokoh KMP

Halo Bung. Terima kasih atas suntingan Anda yang lumayan banyak akhir-akhir ini. Namun saya ingin bertanya satu hal tentang Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih. Apakah menurut Anda kategori itu benar-benar perlu? Saya pikir KMP bukanlah koalisi politik yang permanen dan bisa sewaktu-waktu pecah kongsi (karena kita tahu kecenderungan politik Indonesia yang sangat dinamis). Lagipula Indonesia adalah negara yang menganut sistem presidensial dan koalisi hampir bersifat obsolete, lain halnya dengan negara parlementer (seperti Malaysia, yang memang punya koalisi parlemen permanen seperti Barisan Nasional dan Pakatan Rakyat). Bagaimana menurut Bung? SpartacksCompatriot (bicara) 26 Juli 2015 10.56 (UTC)Balas

Hi, Bung @SpartacksCompatriot: Terimakasih sudah mampir dan memberi komentar terkait KMP. Menurut saya KMP atau KIH adalah fenomena dalam kontestasi berpolitik di aras lokal. Dikotomi seperti ini bukanlah hal baru. Di era rezim sebelumnya Suharto memberikan 'labelling' seperti 'Sukarnois' atau 'Orde Lama' untuk memisahkan garis kebijakan pembangunannya. Signifikansi dari penambahan kategorisasi semacam ini menurut saya punya nilai plus. Mengapa? Karena, publik dapat belajar banyak dari setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh kongsi atau koalisi yang sedang berjalan. Kebijakan Orde Lama, kategori menurut rezim Suharto, diasosiasikan kepada radikalisme revolusioner, berbau sosialis, ekstrimnya distigmakan menjadi atheis dalam eskalasi kepentingan Orde Baru. Sementara Orde Baru, dalam persepsi rezim Suharto diidealkan menjadi bangsa yang tinggal landas, kaya dengan produksi alam, dsb. Dari contoh sederhana tentang kategorisasi ini mungkin awam memandang rezim Suharto itu sebagai panasea, ratu adil. Sementara jika kita membaca lebih jauh seperti apa kebijakan yang diambil oleh sebuah kategori koalisi politik terhadap masa depan bangsanya maka akan ada jurang pemisah yang jelas. Sukarno dengan Indonesia yang baru merdeka lepas dari hegemoni kongsi atau koalisi dagang VOC yang berimbas kepada akuisisi menjadi wilayah Hindia Belanda harus menelan pil pahit ketika diembargo barat dengan sekutunya, dan disinilah letak pelajaran berharganya, Sukarno belajar dari revolusi, dari petani Marhaen, dari Marxisme yang merupakan mahzab ekonomi politik ketimbang teologi, dsb. Kategori koalisi Orde Lama adalah konsepsi yang kemudian lahir : Trisakti. Pemberdayaan tiga bidang kehidupan masyarakat Nusantara yang menjadi prioritas. Sukarno tidak anti pembangunan. Namun, dalam riwayatnya, si Bung Besar itu mewasiatkan untuk membuka keran investasi ketika para bumiputera sudah siap pada beberapa dekade setelahnya. Habibie adalah anak bangsa dari program Sukarno untuk mengawal aset republik supaya dapat terjaga ketika berhadapan dengan korporasi. Sekarang, apa yang bisa kita dapat dari pengkategorian koalisi Orde Baru bersama Nasution dan blok militer? Satu hari Sukarno dimakzulkan, Koalisi Orde Baru langsung mengadaikan Freeport kepada Asing dengan konsesi yang menyedihkan dan harus ditanggung puluhan tahun dengan kawalan para komprador bumiputera. Sesuatu yang dijaga sama pemerintahan Sukarno dan barisan revolusionernya harus kandas dalam sekejap. Jika Sukarno bersikeras, kepentingan komunitas korporat internasional sudah menunggu di depan pintu untuk menganyang Nusantara, contoh realnya perihal Bumi Lorosae. Disini letaknya urgensi kategorisasi dalam fenomena isolekpolsubudhankamrata dll. Disini pula kita akan belajar pada para pengabdi Indonesia kini : KIH dan KMP. Bagaimana kebijakan kongsi dan koalisinya untuk mewujudkan UUD 1945 dalam kehidupan ri'il. Apakah ucapan dan kenyataannya berjarak, ketika berbicara di publik nasional, di publik internasional? Salam. (Maaf jadi berasa curhat panjang, kak. Hehe). Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 26 Juli 2015 20.41 (UTC)Balas

Emma Poeradiredja

Dengan hormat saya sampaikan, bahwa tujuan saya membatalkan suntingan terbaru anda adalah supaya hal-hal di luar Emma Poeradiredja tidak perlu dimasukkan kalau tidak terlalu relevan. Pencantuman silsilah memang ada pada artikel Soekarno, tapi itu cukup beralasan karena Soekarno seorang tokoh besar, bapak revolusi, proklamator, dan tokoh dunia. Menurut saya, apa yang anda masukkan itu belum terlalu penting. Jadi, mohon tidak mengembalikan lagi. Mohon diketahui, artikel itu sudah saya selamatkan dari upaya penghapusan, jika anda menambahkan hal-hal di luar pembahasan, saya khawatir nanti akan direkomendasikan untuk dihapus lagi lho. Terima kasih. Salam. Miss Andriana (bicara) 29 Juli 2015 14.04 (UTC)Balas

Saya cucu dari ibu Emma Poeradiredja, hanya ingin meluruskan wafatnya nenek saya tanggal 19 April 1976. Saya kurang paham dimana saya harus menambahkan. Kalau ada beberapa pertanyaan tentang nenek saya, bisa menghubungi saya nonadewi70601@yahoo.com Terima kasih Dewi Soesmono - Moriarty Nonadewi70601 (bicara) 14 Desember 2016 00.42 (UTC)Balas

Nominasi penghapusan Sastrawan Sunda

 

Jika ini adalah artikel pertama yang Anda buat, mungkin Anda perlu membaca panduan menulis artikel pertama terlebih dahulu.

Seseorang telah memberi tanda supaya Sastrawan Sunda dihapus dari Wikipedia.

Jika Anda berpendapat bahwa halaman tersebut layak dimasukkan di Wikipedia, Anda dapat mengajukan banding dengan mengunjungi halaman tersebut dan mengeklik tombol "ajukan diskusi keberatan penghapusan". Kemudian Anda dapat menjelaskan mengapa menurut Anda artikel tersebut layak dimasukkan di Wikipedia.

Walaupun demikian, harap dimaklumi bahwa artikel Anda mungkin akan tetap dihapus. Jika Anda ingin meminta para pengurus untuk mengevaluasi penghapusan artikel Anda, kunjungi Wikipedia:Evaluasi penghapusan. --Hidayat.srf(bicara|surel) 30 Juli 2015 13.32 (UTC)Balas

Terimakasih Bung @Hidayatsrf:. Saya lupa, ini harusnya ketegori, bukan artikel baru. Karena memang saya belum ada rencana membuat topik tersebut.

Kebijakan di wikipedia mengenai kutipan

 
Memulai
@Warmlaw: 

Halo bung Warmlaw, salam kenal. Dengan ini saya menyampaikan bahwa saya terpaksa menghapus kutipan pada artikel Fikiran Ra'jat. Ini saya lakukan berdasarkan kebijakan yang berlaku di wikipedia. Yaitu bahwa wikipedia bukan tempat menulis kutipan, untuk itu sudah disediakan Wikiquote. Silakan baca Wikipedia bukanlah untuk keterangan lebih lanjut. Apabila berkenan silakan untuk memuat kutipan di Wikiquote. Terima kasih. Salam.
--Hidayat.srf(bicara|surel) 2 Agustus 2015 13.47 (UTC)Balas

Saya sepakat dengan Tuan @Hidayatsrf:. Tidak sembarang kutipan dapat dicantumkan dalam artikel. Mungkin hanya tokoh besar saja, seperti Soekarno, atau tokoh-tokoh dunia lainnya. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 2 Agustus 2015 jam 22:45 WIB

@Warmlaw:@Andriana08:, Saya pribadi lebih sependapat jika semua kutipan (baik yang notable/tidak) sebaiknya tidak perlu dimasukan wikipedia. Karena kutipan bukan cakupan ensiklopedia. Selain itu kan bisa pakai templat {{wikiquote}}. Saya kira di en-Wiki juga sama aturanya. --Hidayat.srf(bicara|surel) 2 Agustus 2015 16.37 (UTC)Balas

Ok, Ok, Ok (tiga kali biar mantap), saya tambah  . Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 3 Agustus 2015 jam 00:05 WIB
Terimakasih Nona @Andriana08: dan Bung @Hidayatsrf:. Pencantuman satu kutipan dalam sebuah artikel saya kira perlu selama masih relevan dengan topik yang sedang dibicarakan. Contoh artikel saya Heru Atmodjo yang beberapa waktu lalu disunting beberapa rekan Wikipedians menguatkan tokoh/topik tersebut. Dan saya kira tak sepenuhnya kutipan harus diwakili tokoh besar seperti Sukarno. Kutipan yang relevan dan menguatkan tulisan dapat disertakan. I.e. artikel tentang cinta, lalu mengutip kalimat Cinta deritanya tiada akhir dimana ini menjadi kutipan popular dari tokoh kultur media yang notabene cenderung fiksi. Artinya saya berbicara substansi. Jika memang secara teknis perlu dimasukkan ke Wikiquote maka sepatutnya para rekan editor disini membantu memperbaiki hal tersebut, memindahkannya misalnya, dan tidak asal hapus sebelum memberi kesempatan Hak Jawab untuk pembuat artikel. Wikipedia adalah inisiasi untuk memajukan literasi, dan tugas semua pihak menjaga dan mengawalnya. Setiap informasi yang disediakan adalah jejak untuk diperbaiki dan dimutahirkan di masa yang akan datang, ini juga berkenaan dengan penempatan anggota kerabat Emma Poeradiredja yang waktu lalu dihapus oleh Miss Andriana. Saya kira penempatan mereka akan substansial berhubung masing-masing personal mempunyai peran di eranya tersendiri, Adil Poeradiredja misalnya dengan sejarah Negara Pasundan dan era Sukarno dengan fase Republik Indonesia Serikat yang berbarengan. Tak adil membandingkan 'seberapa besar' tokoh-tokoh ini satu sama lainnya, semisal membandingkan dengan Sukarno. Ada Lasminingrat dan adiknya Karta Winata, Kartini dengan Sasrokartono, dll. Nama-nama terakhir ini tidak komprehensif dibahas, padahal dharma mereka untuk kemajuan bangsa di eranya cukup punya andil. Jejak-jejak kecil ini akan bermanfaat apabila terus dipupuk. Tugas kita adalah bagaimana membuat laman Wiki ini bermanfaat, bergizi, dan dapat digunakan anak Bangsa demi kemajuan bersama. Terimakasih, saran juga kritiknya.

Bintang Media

Terimakasih Kak @Andriana08:. Berasa mendapatkan Satya Lencana Maha Putera. Hiks.

Mengenai kutipan

Oke kutipan tidak saya hapus, cuma saya tambah tag {{pindah|wikiquote}} silakan baca Wikipedia:Transwiki Bagaimana?
--Hidayat.srf(bicara|surel) 2 Agustus 2015 17.47 (UTC)Balas

Terimakasih Bung @Hidayatsrf:, sebenernya penambahan kutipan itu untuk menguatkan artikel. Jika masalah teknis harus ada di Wikiquote artinya sistem ini juga harus diberlakukan pada semua artikel WikiID. Termasuk artikel Heru Atmodjo yang kemarin saya rintis. Sementara kalo Bung lihat artikel Aerosmith dalam Bahasa Inggris, di dalam artikel ada kutipan yang disertakan dan tidak harus selalu dirujuk ke Wikiquote. Saya kira banyak contoh hal teknis seperti ini jika Anda berkenan riset. Jika dalam kaidah jurnalistik hal teknis seperti ini mirip dengan lead atau teras yang digunakan untuk memancing selera pembaca. Dapat juga disebut highlighting beberapa frasa atau kalimat dalam sebuah artikel. Sekian.
@Warmlaw: maaf, apa maksud Anda artikel ini, en:w:aerosmith kok saya tidak menemukan kutipan, pada bagian mana sih kutipanya?  

Menurut saya WIKIPEDIA ADALAH ENSIKLOPEDIA Sebuah ensiklopedia berisi kumpulan informasi tertulis mengenai pengetahuan umat manusia. Jadi berbeda dengan artikel jurnalistik yg bertujuan menarik minat pembaca. --Hidayat.srf(bicara|surel) 2 Agustus 2015 18.14 (UTC)Balas

Bung @Hidayatsrf:. Paling bawah di subjudul Departures of Perry and Whitford, Night in the Ruts and Rock in a Hard Place (1979–1984). Dan saya kira banyak contoh lainnya. Termasuk di WikiID.
@Warmlaw: "Shortly thereafter, discussions began to reintegrate the two into the band and several months later, the original members of Aerosmith reunited. [ 59 ] Steven Tyler recalls:

“You should have felt the buzz the moment all five of bla..bla..bla..." disini tujuanya jelas, yaitu untuk memperjelas isi paragraf sebelumnya dan menegaskan hasil diskusi mereka. Kalau tujuanya cuma untuk menarik minat baca, saya rasa kutipan tidak diperlukan. Pada artikel Fikiran Ra'jat kutipan di jadikan bagian tersendiri, ini jelas menun jukan kutipan tersebut tidak dipakai untuk memperjelas suatu paragraf. Di WBI ada Wikipedia:Kebijakan dan pedoman, dan isinya telah diterima luas oleh komunitas. Penulisan artikel seharusnya berkiblat kepadanya, bukan berkiblat artikel lain. Di WBI ada WP:NOVISIMISI, tapi banyak artikel yg mengandung visi misi. Kenapa? Karena mereka berpedoman artikel lain, padahal artikel lain belum tentu benar. Mohon maaf apabila ada salah kata, terima kasih. Ehh diskusi ini jadi panjang lebar maaf ya,   @Andriana08: mungkin mau menambah panjang diskusi ini, hehehe

"WIKIPEDIA ADALAH ENSIKLOPEDIA

Sebuah ensiklopedia berisi kumpulan informasi tertulis mengenai pengetahuan umat manusia"

Wikipedia:Wikipedia adalah ensiklopedia

– komentar tanpa tanda tangan oleh Hidayatsrf (bk).

Terimakasih, Bung @Hidayatsrf:. Pada kutipan di Fikiran Ra'jat maupun di lainnya, saya kira substansinya masih pada koridor dan konteks yang sama. Pada footnote pun sudah ada sedikit keterangan. Jejak-jejak kecil ini yang harus dikembangkan dan diperkaya. Dari kutipan jargon media Fikiran Ra'jat sebenarnya para pemerhati sosial-politik-ideologi-dsb seperti pada Sukarno dapat membedah relevansi Marhaenisme dan orientasi media di jaman itu. Dari kutipan Heru Atmodjo pun para peneliti dapat membaca bagaimana posisi Angkatan Bersenjata era Sukarno dan Suharto. Bagaimana hubungan AURI dan Angkatan Darat. Jika ada artikel menambahkan kutipan diluar konteks maka itu tidak tepat. Wikipedia hanyalah salah satu wadah untuk menampung informasi tentang pengetahuan manusia, begitu pula jurnalisme, musik punk, sama halnya dengan riset ilmiah, sastra atau bahasa alay, bahkan Enny Errow pun menjadi penanda dan petanda tentang pengetahuan manusia pada suatu babakan peradaban secara spesifik. Informasi tentang pengetahuan manusia tentu berasal dari hal-hal seperti ini dan tak sekedar bertujuan menarik minat pembaca. Jika kutipan itu tetap kurang pas, anda siapapun editor disini tinggal memasukannya dalam paragraf artikel tersebut. Beres. Tugas editor atau para Wikipedians adalah menyambungkan konteks dan memperkayanya. Jangan terjebak sama teknis atau terminologi. Boleh juga undang @Andriana08: atau seluruh editor WikiID untuk kontribusi disini.

Lanjutan dari diskusi diatas

Oke, saya bukan bermaksud berseteru. Saya Hanya menyampaikan pendapat saya, dan saya menghargai pendapat anda. Saya bukan editor, saya juga menyadari bahwa pendapat saya belum tentu benar. Karena itu @Andriana08: sebagai editor yang lebih senior bisa berkomentar. Merujuk pada pesan pertama saya, sepertinya miss Andriana sependapat dengan saya. Pengurus juga boleh, kalau berkenan, misalnya bung @Kenrick95:, @Ricky Setiawan:, @Wagino 20100516: atau yang lain. Silakan kalau berkenan menengok pembicaraan ini dari pesan saya yg pertama, mengoreksi pendapat saya, apabila ada kesalahan. Setiap kritik yang saya terima akan menjadi pembelajaran berharga bagi saya, termasuk kritik dari Anda. Sekali lagi mohon maaf apabila ada salah kata. Terima kasih. --Hidayat.srf(bicara|surel) 2 Agustus 2015 20.47 (UTC)Balas

Meniru kalimat seorang pengurus, di Wikipedia tidak ada senior-junior hehehehe. Saya kira, penegakan peraturan memang perlu dilakukan dalam sebuah komunitas. Namun dalam kasus tertentu perlu juga ada kelenturan asal tidak menyebabkan menurunnya kewibawaan Wikipedia sebagai ensiklopedi. Pendapat saya pun belum tentu benar, apalagi terkadang muncul "perspektif lain" dari pikiran saya dalam memahami sebuah peraturan. Salam... Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 3 Agustus 2015 jam 10:24 WIB


Pesan dari Andriana08 |  6 Agustus 2015 jam 01:41 WIB

 
Memulai
Hallo, Warmlaw

Dengan hormat saya sampaikan bahwa blog atau situs pribadi tidak diperkenankan dicantumkan sebagai referensi. Itulah mengapa pada artikel anda, pranala dari blogspot saya pindahkan ke bagian Pranala luar. Saya hanya mengingatkan saja lho, jika ini anda lakukan berulang dan ketahuan oleh editor lain dan pengurus, mungkin anda akan mendapat peringatan juga, dan tidak menutup kemungkinan akan diblokir. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 6 Agustus 2015 jam 01:41 WIB


NB: Hapus atau arsipkan pesan ini jika Anda keberatan dengan apa yang saya sampaikan.

Terimakasih @Andriana08: atas masukannya. Saya kira banyak sekali sumber yang berasal dari blog pribadi. Maka tugas dari editor dan wikipedians disini yang harus jeli memilah mana dari jutaan sumber blog tersebut yang informasinya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam salah satu artikel saya mengenai media Pembela Islam saya kira rujukannya sudah valid, ada bukti pindai dari media yang terbit sekira tahun 1930 tersebut, jika dirasa masih kurang anda dapat memverifikasi data ke sumber yang bersangkutan melalui email. Saya memasukkan media tersebut sebagai upaya merintis data dan informasi mengenai media di Indonesia sejak era kolonial hingga sekarang. Saya kira para editor dan wikipedians pun cukup bernas untuk membedakan mana informasi personal dan informasi yang layak untuk dikonsumsi publik. Blog tidak direkomendaasikan jika informasi dan datanya hanya mengkultuskan pribadi dan golongan. Dan disini saya tidak menemukan kepentingan tersebut. Sekali lagi ; Jangan terjebak sama teknis dan terminologi. Mari isi WikiID menjadi ensiklopedia yang kelak akan berguna bagi generasi jauh sesudah kita. Salam sayang.

Saya kira, yang punya kewajiban menaati pedoman dan menyunting untuk membetulkan bukan hanya editor, tapi kita semua. Nah sekarang anda sudah tahu, mohon selanjutnya dapat membedakan antara referensi dan pranala luar. Dan apabila anda mendapati artikel yang masih mencantumkan blog sebagai referensi, silakan saja disunting.
Seperti pernah saya katakan tentang data primer dan data sekunder, blog itu masuknya ranah data primer yang menceritakan tentang diri sendiri atau bisa saja menceritakan tentang orang lain, tapi obyektifitasnya sangat disangsikan, sehingga Wikipedia melarang. Untuk itulah mengapa perlu data sekunder dari pihak lain yang membahas secara utuh. Pihak lain itu bisa berupa buku terbitan, link/pranala dari situs resmi terpercaya. Dalam hal ini, penyebutan selintas tidak berlaku sebagai referensi. Jadi anggapan anda bahwa saya terjebak kepada teknis dan ternminologi itu menurut saya kurang tepat. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 6 Agustus 2015 jam 02:45 WIB

Terimakasih @Andriana08:. Pertanyaan saya : apakah anda pernah meriset data mengenai nama-nama media seperti Pembela Islam, Tjahaja Pasoendan, De Ingenieur in Nederlandsch-Indie, Persatoean Hidoep, Geeft Acht, Lezer's Catalogus, atau nama seperti Lasminingrat, Karta Winata, Emma Poeradiredja dll dalam buku sejarah Indonesia? Nama-nama ini tersisihkan dan tidak ada dalam pelaporan berita atau buku dan ensiklopedi sejarah Indonesia setelah puluhan tahun. Sudahkah Anda membaca data dari blog tersebut secara langsung? Saya bersyukur menemukan blog tersebut disertai dengan keterangan dan pindai visual dari subjek yang dibicarakan. Sumber tersebut menurut saya valid dan akurat meski yang mengeluarkan adalah blog yang notabene mempunyai data primer. Blog hadir sebagai media pengimbang dari peliputan media arus utama dengan data yang juga tidak kalah kualitasnya. Saya juga memasukkan data dari blog Habieb Rizieq dan FPI sebagai pengimbang pemutahiran Daftar aksi Front Pembela Islam yang terbaru yang luput dari radar media nasional yang telah saya kembangkan dan juga perbaiki isinya, kenapa? Karena data dari sana merupakan representasi aksi dari organisasi tersebut. Disana anda dapat mengukur kualitas blog, subjektifitas, dan maksud serta kenetralan saya. Malah jika anda memasukan data dari blog personal anda dengan referensi yang kuat ke laman Wiki menurut saya tidak masalah (tentu sejauh yang dimasukkan dan ditulis bukan tentang diri anda sendiri, bukan?). Data dari blog tersebut merupakan rintisan yang di kemudian hari harus diperkaya (Sampai sekarang sumber minim, untuk karya-karya Lasminingrat dan Karta Winata saja ada di Leiden semua. Miris).

Pertanyaan anda tentang riset sekaligus merupakan jawaban bagi anda. Perlu kita ketahui bahwa Wikipedia tidak memperbolehkan riset pribadi, wawancara pribadi, opini pribadi, asumsi pribadi ke dalam kalimat artikel. Wikipedia hanya memperbolehkan artikel yang kita sunting atau rintis hanya berdasarkan referensi dari sumber terpercaya antara lain buku terbitan dan media masa manstream. Itulah mengapa blog, akun jejaring sosial, dan kanal berbagi dari akun belum terverifikasi hanya boleh dicantumkan di pranala luar. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 6 Agustus 2015 jam 16:41 WIB
Fokus saya disini adalah kualitas informasi, dan akun yang dimasukkan pun saya rasa valid (terlebih setelah riset mesin pencari hanya akun tersebut yang merupakan sumber utama yang cukup banyak mendokumentasikan terbit dan guling tikarnya media massa sejak era kolonial, saya lihat akun tersebut memegang data primernya, dan sampai sejauh ini pun saya belum menemukan sumber buku yang mendokumentasikan perkembangan media massa jaman hindia belanda secara komprehensif, apa anda tahu ini?), dalam kanal blog tersebut malah ada kontak yang dapat dihubungi artinya si pemilik blog tersebut sudah mempunyai tanggungjawab dengan membuka identitas dan akses kepada konten yang dia unggah dan dibagikan untuk diakses secara luas di jagatmaya pada. Jika isi Wikipedia hanya mengandalkan informasi dari buku dan terbitan media massa mainstream seperti yang anda bilang, saya yakin artikel rintisan disini akan runtuh dan dihapus seperti kebiasaan wikipedians yang pemalas dan tau mau menambah kaya dan terutama karena para pengaelola tidak melihat substansi dari subjek serta kualitas informasi sumber dari pada cangkang. Saya percaya wikipedians dapat memilah perpindahan informasi dari sumber seperti blog atau kanal berbagi lainnya, dan menilai apakah rangkaian narasi yang sudah dipindah tersebut sudah netral dengan kepentingan, berguna untuk database informasi rintisan, dll. Jika sumber informasi tidak ada di Perpusda, Perpus Universitas, Toko Buku, dan hanya ada dalam satu blog, Anda mau cari kemana? Untuk kasus tertentu harus ada pengecualian, bukan? Sebagai contoh lainnya Manuskrip Sejarah 45 Tahun PKI [1920-1965] - Lembaga Sejarah PKI., manuskrip buku ini hilang sejak Orba naik ke parlemen dengan Nasution dan militer, sejak saat itu manuskrip yang tadinya akan dirilis dalam rangka kado ulang tahun organisasi otomatis hilang dari tangan mereka karena seperti kita tau rezim sebelumnya membantai mereka tanpa ada proses hukum yang adil. 50 tahun kemudian, ternyata salah satu arsip dipegang oleh seseorang diluar sana, dengan usahanya orang tersebut berusaha mencari sumber utama pemegang yang sah. Memverifikasi setelah puluhan tahun, beruntung salah satu sdm redaksi yang bertanggungjawab dengan arsip organisasi tersebut masih hidup meski sudah sangat sepuh. Kini, buku tersebut diterbitkan bukan oleh media mainstream dan tak pernah ada dalam liputan media mainstream (yah secuil palingan ketimbang berita tentang ISIS). Sampai detik ini pun penelitian yang membahas peristiwa Gestok hanya beredar secuil serta tidak ada dalam bab pengajaran pendidikan nasional secara utuh, dan ini sudah berlangsung selama empat-lima dekade. Apa anda tahu setidaknya era 1967-1998 sumber informasi dikontrol militer dan penguasa, dan mayoritas dibakar kejaksaan? Jika seseorang pembaca dan pembelajar tentunya akan berusaha membedah kualitas informasi buku, blog, riset, dll, terlebih dahulu, dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebait kebenaran darinya untuk disebarluaskan ke khalayak luas. Dari artikel yang saya rintis tersebut apakah ada asumsi dan opini saya? Juga, apakah akun si sumber blog memuat opini dan asumsi? Ini salah satu blog yang artikelnya saya jadikan salah satu referensi, Lasminingrat, Perempuan Hebat dari Garut, apakah anda dapat membedakan yang mana asumsi dan informasi primer dari artikel tersebut sebagaimana dalam Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang?? Atau, apakah anda dapat memilah mana asumsi, opini, dan konflik horizontal serta ideologi dalam buku Prahara Budaya dan Gerakan 30 September Pemberontakan Partai Komunis Indonesia: Latar Belakang, Aksi, dan Penumpasannya yang notabene dikeluarkan oleh media dan badan mainstream? Dalam kasus ini saya memilih blog tersebut sebagai referensi dengan banyak pertimbangan seperti diatas. Dan tentunya saya paham maksud anda tentang kualitas, kredit, dan verifikasi blog. Makanya saya sangat hati-hati menjadikan referensi dan tetap menjadikan diri sebagai sudut pandang pihak ketiga sebagai pembaca yang harus netral (riset pribadi pun jika dianggap berguna saya pikir dapat dimuat disini tapi dengan banyak catatan:subjek bukan pada infomasi persona/golongan, informasi berguna untuk umum, bukan glorifikasi personal dan golongan, paham kaidah dengan menyublimasikan dan menarasikan yang sesuai teknis meWiki, dll). Salam sayang.

Untuk lebih jelasnya silakan anda mempelajari di templat ini. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}} 6 Agustus 2015 jam 18:41 WIB
Kayaknya, saya sudah membaca. Terimakasih sudah mengingatkan. Tolong anda juga membaca isi referensi dari seluruh artikel WikiID yang ada dan serta dapat mencermati dengan baik per kasuistik. Terimakasih.

Kalau anda kurang berkenan dengan semua yang saya sampaikan, mohon hapus pesan-pesan dari saya. Niat baik saya cuma berbagi saja, tidak ada maksud mendikte anda. Kalau anda tidak ingin diajak berkomunikasi, silakan cantumkan pengumuman di halaman ini bahwa anda menutup komunikasi dan diskusi dengan siapa saja. Terima kasih. Salam. Miss Andriana (bicara) 6 Agustus 2015 13.29 (UTC)Balas
Saya terbuka dengan siapun dan perihal apapun. Dan belajar mengapresiasi. Tengkyu, Ateng Makan Kayu.

Referensi

Harap di ingat bahwa referensi blog tidak begitu dianjurkan (kecuali kalau sangat terpaksa). Terima kasih,   Salam.Hidayatsrf (bicara) 6 Agustus 2015 13.24 (UTC)Balas

Terimakasih masukannya @Hidayatsrf:. Saya kira perihal blog dan referensi saya sudah menjabarkannya panjang lebar diatas. Saya mengajak semua untuk memverifikasi konten blog, selain banyak yang menggunakannya sebagai referensi karena tak selamanya blog bersifat personal, banyak juga yang dapat digunakan informasinya. Sebaliknya, tak semua media mainstream menjadi rujukan utama, karena tidak juga dapat melepaskan bias. Tapi setidaknya dari setiap rujukan dan pilihan referensi sudah diminimalisir kepentingan sepihak dan tetap diberi catatan pendamping lainnya, syukur kalo kaya data, kalau dalam kasus saya diatas dengan data minim dan rasionalisasi tersebut? Salam.
@Warmlaw: Saya punya usul agar pendapat anda soal blog dapat diterima sebagai referensi, termasuk riset pribadi. Silakan anda wacanakan hal ini di halaman warung kopi dengan format pemungutan suara dengan isi menolak kebijakan wikipedia tentang larangan memasukkan blog sebagai referensi. Nanti biasanya akan ada voting. Apabila pendapat anda dapat diterima semua pihak, maka pengurus akan mengubah kebijakan. Akan tetapi jika pendapat anda kurang dapat diterima ya mohon maklum ya. Intinya, blog pribadi atau situs sebangsa blogspot, wordpress itu tidak berlaku sebagai referensi, meskipun isinya valid, karena wikipedia memandang itu sebagai hal subjektif. Solusi lain, carilah kenalan anda yang bekerja di Kompas atau Media Indonesia, atau Tempo, atau Detik, Atau SCTV, atau KapanLagi, atau Indosiar, atau Suara Pembaruan, atau Pikiran Rakyat untuk menuliskan hal-hal yang ada diblog itu, dan apabila dimuat, maka pranala dari koran-koran yang saya sebutkan tadi akan dianggap terpercaya. Sebenarnya itu saja kok persoalannya. Salam. Miss Andriana (bicara) 6 Agustus 2015 14.23 (UTC)Balas
@Andriana08:, @Warmlaw:. Saya mendukung usulan tersebut, memang ada juga blog-blog yang mutu penulisanya baik, bahkan mencantumkan referensi. Tetapi jika referensi blog diperbolehkan secara formal, harus ada kriteria-kriteria tertentu supaya tidak kacau. Dan blog yang tidak memenuhi kriteria harus langsung dihapus. Kalau semua blog diperbolehkan pasti akan kacau jadinya. Bahkan banyak pula blog yang kontenya mungkin melanggar hak cipta. Jadi kalau referensi blog diperbolehkan, harus ada kriteria kelayakan referensi blog. Bagaimana?  

Kalau riset pribadi, saya tak setuju. Bayangkan, bagaimana jadinya wikipedia kalau para pengguna cuma saling beradu opini masing-masing. Kalau ingin menulis riset pribadi, silakan di wikibooks hehe sambil promosi. Hidayatsrf (bicara) 6 Agustus 2015 14.43 (UTC)Balas

Begitulah adanya, riset asli memang tidak diperbolehkan. Pengguna maksimal hanya boleh mengolah data dari referensi yang kita punya sehingga menjadi kalimat yang lentur, mudah dipahami, dan ensiklopedis. Salam. Miss Andriana (bicara) 6 Agustus 2015 14.55 (UTC)Balas
Terimakasih Bung @Hidayatsrf: dan Nona @Andriana08:. Saya kira perkara blog dan riset personal sebagai salah satu acuan perlu mendapat banyak catatan, apologi ini sudah saya utarakan berdasarkan kasus artikel Pembela Islam pada perbincangan diatas. Juga berdasarkan kenyataan dilapangan yang saya temukan bahwasanya banyak sekali artikel yang bersumber dari laman daring berbagi konten sejenis blog dsb. Tentu saya harus mengukur data tersebut : bylines atau anonimitas, sudut pandang dan framing media blog tersebut, dll. Jadi saya tidak mengeneralkan bahwasanya blog dan riset pribadi dapat diadopsi secara mentah. Pun begitu halnya ketika saya mengutarakan beragam contoh sumber diatas, mulai dari riset, ulasan, dan komparasinya dengan media yang dikeluarkan arus utama. Dari sumber ini sampai seberapa jauhkah kita dapat meredusir kepentingan dalam kaidah penulisan. Dari kasus sejenis artikel Pembela Islam, permasalahan utama adalah minimnya data baik di masyarakat maupun instansi terkait dengan literasi atau bidang media. Sepengamatan saya, saya belum pernah menemukan sebuah blog personal dengan dokumentasi media sebanyak itu meski dengan ulasan singkat tentang media dan kontennya saja. Di Bandung pun organisasi dan para pegiat media tidak punya data detil sebanyak itu meski kebanyakan rekan saya berada di bidang media dan literasi. Di buku sejarah jurnalistik pun nama-nama media dalam artikel yang saya rintis berdasar sumber blog tersebut tidak tersedia selain yang populer seperti Indonesia Raya dan klan Tirtoadisurjo. Setelah ragam pertimbangan maka saya putuskan sumber blog tersebut layak untuk dijadikan acuan awal guna diperbaharui kelak sambil mencari data baru. Dan narasinya pun sesederhana data awal. Tidak ada yang lebih.

Kategori di halaman pengalihan

Halaman pengalihan Alcedo meninting tak perlu dikasih kategori, nanti bisa timbul kekeliruan. Terima kasih. —Hidayatsrf (bicara) 21 Agustus 2015 11.19 (UTC)Balas

Sudah dijawab di laman pembicaraan kategori:Flora dan fauna Sunda. Terimakasih.

Mohon pendapatnya

Apakah bagian galeri pada artikel-artikel Edmund Pevensie, Lucy Pevensie, Peter Pevensie, Skandar Keynes, dan Caspian X perlu dipertahankan? Karena isinya hanyalah berkas berhak cipta yang tidak ensiklopedis dan tidak mendukung isi artikel. Bagaimana menurut pendapat anda?

Saya kira bagian dari galeri tersebut merupakan komplementer yang relevan dan masih dapat diperbaiki untuk dimutahirkan. Jika dihapus terus kapan Wiki ID akan kaya informasi. Mari kita perbaiki.
Tapi di Wikipedia Bahasa Inggris tidak ada tapi isinya jauh lebih kaya informasi.
Saya menemukan topik perihal Sunda lebih kaya ketimbang di Wiki Bahasa Sunda. Meski informasi di Wiki ID pun perlu banyak diverifikasi karena banyak kekeliruan dan kadang parsial. Artinya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan relevansi. Jika data yang disajikan bertolak belakang dengan topik maka artikel dapat diusulkan untuk dihapus apabila juga tidak dimungkinkan diperbaiki.

Anda gemar tumbuhan dan hewan?

Anda benar gemar akan tetumbuhan dan hewan2an? Kalau begitu, marilah kita bersama-sama buat artikel tentang tumbuhan dan hewan. Sejak menengok kontrib. anda, sy rasanya semangat lagi akan buat artikel tumbuhan dan hewan. Wah, wah. Sebab, selama ini, sy hanya buat artikel ttg budaya, tokoh, dan keagamaan saja. Sudah lebih kurang 2-3 bln sy tak buat artikel. Coba tengok contoh artikel saya: Angsoka, merkubung (artikel ini sdh lama kubikin), atau kingkilaban.   Numpang lewat... --A.A.T. 'Dahler' Het Pontianaksch Volk 22 Agustus 2015 14.11 (UTC)Balas

Wah, saya masih belajar kak @Adi.akbartauhidin:. Saya nggak bisa membayangkan Wallace dulu menjelajah Nusantara dan memetakan flora dan fauna yang ada, bagian pertama dokumentasinya musnah diterjang keganasan samudera sebelum sampai di tujuan, makanya kali kedua beliau masih nekad menjelajah Nusantara. Hasilnya, justru Teori Evolusi Darwin dari penelitian Wallace. Bagi saya dunia flora dan fauna adalah hal baru, karena kebanyakan politik-budaya-sastra-media-filsafat. Lol. Mohon bimbingannya yah.


Anda Nasionalis Kiri

Bung dari suntingan anda yang saya pelajari. Anda ini penganut Nasionalis Kiri yang simpati dengan PKI dan anti dengan gerakan Islam ?? Kenapa anda getol menulis aksi FPI dari sisi keburukan ? Anda juga membuat daftar aksi Koalisi Merah Putih ditinjau dari keburukannya. Bahkan anda menulis "Sepak Terjang Prabowo" menandakan anda sangat anti dengan kelompok Islam. Kenapa anda tidak menulis aksi Koalisi Indonesia Hebat ditinjau dari keburukannya juga banyak dan tidak konsisten ?? apa karena mereka nasionalis dan sekuler ?? mereka janji tak bagi bagi kekuasaan ternyata bohong, mereka janji nilai rupiah tinggi dan ekonomi membaik ternyata hancur lebur. Kenapa anda tidak tulis koruptor dari kaum nasionalis lebih banyak. Anda juga memuja PKI dan menjadikan mereka tidak bersalah. Anda tak tulis daftar aksi PKI tahun 1948-1965. FPI tak pernah membunuh orang hanya aksi perusakan. FPI juga banyak aksi sosial dan bantuan tapi anda tak tulis itu. PKI hobi membunuh ribuan orang dengan kejam di tahun 1948-1965 datanya banyak di internet. Ini anda juga bisa lihat daftar korban komunis di seluruh dunia. https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Mass_killings_under_Communist_regimes. Harusnya Nasionalis juga merangkul kelompok Islam.

Anda menuduh Soeharto dan CIA menjatuhkan Komunis dan Soekarno untuk merampas kekayaan Indonesia. Anda tak tahu 1948-1965 PKI lah yang bekerjasama dengan agen asing yaitu Uni Soviet dan PKI mendapat dana berlimpah. Tahukah anda PKI di pemilu 1955 hanya meraih 16% dibandingkan NU 18%, Masyumi 20% dan PNI 23%. Tapi kantor PKI paling megah di Indonesia berkat dana asing. Pejabat PKI dapat rumah dinas megah dan mobil mewah Fiat 1300 dan Mercedes Benz 180. PKI pro rakyat ?? PKI cuma memanfaatkan rakyat kecil yang miskin dan bodoh. PKI menyerang orang Indonesia yang kaya karena usahanya menjarah hartanya dan membagi untuk pendukung PKI. Tragisnya PKI juga menyerang orang miskin yang tidak memihak pada PKI. CIA tahun 1965 di Indonesia sangat terbatas karena Indonesia anti AS. Lebih banyak agen asing Uni Soviet di Indonesia. PKI tidak sesuai budaya Indonesia dan Pancasila. Anda tahu sebelum NKRI berdiri sudah ada kerajaan Islam di Jawa (Demak dan Mataram) yang menghasilkan mayoritas budaya Jawa. Bahkan kerajaan Islam juga ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku jauh sebelum NKRI berdiri. Tahukah anda suara PKI itu 75% di Jawa Tengah dan Jawa Timur (4,5 Juta suara dari 6,1 Juta suara). PKI itu kecil dan tidak disukai di Jabar, Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Timur. Itupun PKI cuma dapat 25% suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih kalah dari PNI dan NU. Di provinsi lain suara PKI dibawah 10%. Tapi PKI bisa digdaya karena didukung mayoritas pejabat saaat itu yang pro PKI (mulai dari menteri, gubernur, bupati, kepala desa dll).

Tahun 1965-1968 rakyat Indonesia marah dan memburu PKI bukan karena propaganda media TNI AD atau CIA. Tapi karena rakyat kesal ekonomi saat itu inflasi 650%, hargai sembako tinggi dan 95% rakyat hidup miskin. Aktivis kiri Soe Hok Gie menulis pejabat Indonesia yang dikuasai PKI gemar pesta dansa, seks, mabuk dan korupsi. Ditambah perilaku PKI yang membantai anggota masyarakat tahun 1948-1965. Itu hukum karma bagi anggota PKI. Anda pikir Soekarnois itu mendukung Komunis ?? belajar lagi. Soekarnois itu pemikiran Soekarno asli sebelum tahun 1955. Saat itu Bung Karno masih murni, lugu dan nasionalis tulen. Setelah tahun 1960 Bung Karno dipengaruhi propaganda Aidit. Anda pikir PKI cinta Soekarno ?? Kalau PKI menang justru keluarga Soekarno dan pemikiran Soekarno juga dibabat habis. Masih mending Soeharto yang mau melindungi Bung Karno dan keluarganya. Polisi Sukitman melihat Gerwani dan Pemuda Rakyat ikut menyiksa para Jenderal di lubang buaya. Anda membenarkan aksi Gerwani ??

Seburuk buruknya Soeharto paling tidak dia berhasil membangun pesat Indonesia tahun 1970-1998 dengan uang migas beliau membangun jalan tol, bandara, sekolah, rumah sakit, pabrik meski sebagian dikorupsi kroninya dia. CIA membuka dokumen tahun 1965-1975 dan mengakui CIA intervensi di Kuba, Nikaragua, Vietnam dll tapi tidak ada tertulis operasi CIA di Indonesia. Saat itu CIA cuma menganalisa dan mendapatkan informasi di Indonesia. Brigjen Soepardjo mengaku G 30 S PKI dirancang PKI dan dia mengkritik kegagalannya karena terlalu perencanaannya terlalu dominan dari ketua PKI yang sipil. Omar Dhani meski membantah terlibat PKI di bukunya menulis mendapat laporan dari Heru Atmodjo bahwa akan ada penculikan para Jenderal TNI oleh PKI. Heru Atmodjo juga membantah terlibat PKI tapi di bukunya menulis melihat rapat Biro Khusus PKI Syam Kamaruzaman mengatur rencana dengan Letkol Untung. Kalau itu cuma internal AD kenapa Letkol Untung membubarkan kabinet Dwikora dan membentuk Dewan Revolusi sampai daerah. Seoharto saat itu terlalu bodoh dan penakut untuk bisa mengatur rencana seperti itu (menculik dan kemudian malah ikut memberantas). Soeharto saat itu tak bisa bahasa asing dan pendiam.--Bonardaboran (bicara) 25 Agustus 2015 05.44 (UTC)Balas

Terima kasih atas atensi Anda disini. Atas argumen dan opini Anda. Jujur, saya tidak dapat menerima generalisasi, silogisme, dan penempatan label atas diri saya. Hal seperti ini merupakan cara-cara purba rezim lalu untuk membuat dikotomi : Kita atau mereka. Implikasinya tidak sedikit, stigmatisasi serupa menanggalkan generasi Indonesia yang traumatis dan urung berbicara mengenai kebenaran masa lalu, pahit dan getirnya juga baik dan buruknya sebuah peristiwa, bahkan hingga hari ini. Produknya, generasi Indonesia hari ini sebagian besar buta terhadap siapa dirinya dan keluhuran para ibuk-bapak-pendiri-bangsa. Bagaimana mereka berdialektika membangun sebuah peradaban baru paska monarki. Ekstrimnya adalah perbuatan kekerasan terhadap sesama anak bangsa tanpa landasan peradilan yang setara (sementara di sisi lain our local friend tengah pat gulipat dengan ekspansi kapitalisme dan penghisapan korporasi). Siapa pun mereka pelaku kekerasan baik pembajak land reform, milisi sipil, petugas partai, kader partai, ormas beringas yang mengatasnamakan kredo, maupun aparatus negara, maka harus dikedepankan ke pengadilan yang jujur dan asas praduga tak bersalah. Secara gramatika pun narasi Anda yang buat disini menyudutkan orang atau kelompok tertentu. Itu asumsi dan opini Anda, bukan kepentingan saya. Tugas kita para Wikipediawan disini adalah mengumpulkan saripati kehidupan, baik dan buruk, dan disusun dengan sudut pandang pihak ketiga sebagai penulis. Mereduksi kepentingan. Berimbang. Dan etika lainnya dalam dunia teks. Metode penulisan di Wiki menurut saya tidak berbeda jauh dengan metodologi ilmiah, dengan deskripsi, awal permasalahan, penelusuran literatur, daftar pustaka, wawancara, referensi, pengutipan sumber, dan lainnya. Hanya secara teknis kaidah keredaksian disepuh dengan menggunakan bahasa populer. Bukan bahasa akademisi yang rigid. Pun, artikel dan kategorisi yang terdapat disini dapat di uji publik sampai di waktu yang akan datang sesuai penemuan novum yang ada. Publik dapat berkontribusi secara proaktif untuk membangun basis pengetahuan, dapat menambah, dapat memperbaharui, mengoreksi, dan bahkan pada kasus tertentu dapat mengajukan penghapusan (jika dalam konteks media massa Anda dapat menulis Hak Jawab atas karya jurnalistik tertentu, jauhnya Anda dapat mengajukan ke Dewan Pers jika dianggap diduga ada unsur kesengajaan dan pelanggaran berat yang bermuara pada tindakan hukum profesi atau lainnya. Contoh riil : Obor Rakyat. Masih ingat ini media siapa?). Maka dengan hal ini Anda dapat melakukan yang sudah merupakan tujuan laman Wikipedia, silahkan berkontribusi, ubah data, verifikasi, dan uji publik (data yang Anda sebutkan diatas pun dapat dibuat artikel sendiri atau pengayaan pada laman yang relevan, saran saya : silahkan masukan data tersebut dan jangan lupa kaidah pengutipan atau teknis lainnya lainnya). Ada sidang redaksi yang memantau setiap sumbangan mulia Anda, para Wikipediawan, dan sampai saat ini saya percaya pada sidang redaksi pengurus yang dengan jerih payahnya meluangkan waktu bekerja demi pencerahan. Selebihnya, saya tidak berkeberatan sumbangsih saya atau lainnya tersebut dihapus jika dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah etika wikipedia. Apakah perbuatan menghapus dapat saya setarakan dengan silogisme pembakaran buku di masa lalu? Tidak sesederhana ini, bukan? Paradigma dan mentalitas harus diperbaharui sesuai dengan konteks zaman. Mari berkontribusi dan membangun peradaban bagi Ibu Pertiwi. Salam.

Sundanisasi

Anda saya perhatikan juga ingin mensundanisasi Indonesia. Apa iya bisa. Semua dikasih kategori yang terkait dengan Sunda. Lama-lama pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, juga masuk kategori geografi Sunda. Aceh, Batak, Minang, Melayu, Jawa, Dayak, Bugis, Bali, Madura, Minahasa, Maluku, Papua, juga bisa-bisa pakai kategori bangsa Sunda. Antusias menulis memang bagus untuk Wikipedia. Tapi kalau sudah eforia bisa merusak Wikipedia. Setiap kali dikritik Anda saya lihat juga menjawab sangat panjang lebar mencurahkan semua kecerdasan/kepintaran Anda untuk membela setiap argumen Anda. Marilah kita menulis dengan dingin dan netral agar Wikipedia yang akan dibaca dari generasi ke generasi ini berisi artikel-artikel yang sahih atau valid. Kalau mau beropini sebaiknya di media atau blog sendiri. Terima kasih, salam. (Pemerhati Wikipedia)

Saya terinspirasi kategori:Jawa dan kategori:minangkabau yang telah dirintis Anda semua. Indonesia adalah negara yang sangat kaya, dan tidak ada maksud saya menempatkan keunggulan/hegemoni satu bangsa atas suku bangsa lainnya. Keragaman identitas adalah kita, Indonesia hari ini yang tidak dimiliki bangsa manapun. Perihal sejarah Sunda sebuah entitas kita dapat menelusurinya dari ragam macam. Dari sejarah era Paparan Sunda, era monarki, tranformasi kekuasaan Pangeran Suriadiwangsa, Hindia Belanda, sampai kini. Perubahan geografi dari era Pleistosen, zaman sejarah, hingga kini dapat dimasukan sebagai keterangan tambahan. Penamaan wilayah kita dapat berkaca pada penamaan Majalengka dari Sindangkasih. Sunda Kalapa jadi Jayakarta. Penamaan Kota Mataram di Kepulauan Sunda kecil. Perubahan kebudayaan kita dapat belajar dari Aksara Sunda Kuna yang digantikan Hanacaraka. Bahasa Sunda yang dicoba digantikan dengan legitimasi sistem di Cirebon. Perubahan penamaan wilayah dan fauna oleh Muhammad Yamin ditengah kehadiran legitimasi ilmiah para peneliti. Dll. Papua termasuk Paparan Sahul, Anda dapat mengidentifikasi ini dari kebudayaan dan produk variannya, juga kemiripan flora fauna, dsb, yang ada di Tanah Aborigin. Sunda (kommuna) pun tidak saya masukkan dalam kategori geografi Sunda karena bukan merupakan dari Paparan Sunda. Jadi, memasukkan yang perlu dimasukan dalam kategorisasi berdasar basis sejarah. Pun, saya belajar menempatkan porsi saja bahwasanya perkembangan sejarah itu dinamis. Ada dulu dan sekarang. Dari satu gugusan lempengan bernama Paparan Sunda hingga terberai menjadi tujuh belas ribu pulau yang menyisakan banyak kearifan yang dapat digali. Anda dapat mencermati fakta historis tersebut. Saya sangat terbuka dan belajar dari masukan para Wikipedian, ini energi berharga dari Anda. Terima kasih atas perhatian tersebut, saya akan belajar darinya. Sangat dipersilahkan diperbaiki hal-hal yang menurut Anda perlu diperbaiki. Anda dapat berkontribusi melalui suntingan Anda. Salam.

Kategori:Orde Lama

Halo Warmlaw, salam kenal. Saya mau bertanya, apa yang Anda maksud dengan Orde Lama?. Apakah suatu era atau rezim?. Kalau yang Anda maksud adalah rezim, berarti rezim Soekarno. Kalau memang begitu, maka para oposan Soekarno, seperi Mohammad Natsir, Syafruddin Prawiranegara‎, dan lainnya tidak layak masuk dalam kategori orde lama. Saya rasa pengkategorian ini tidak tepat. Banyak tokoh dari masa sebelum 1965 yang tidak sejalan dengan ide-ide Soekarno. Menurut saya para tokoh tersebut masuk kategori oposan orde lama. Perlu hati-hati dalam mengkategorikan seseorang atau sesuatu. Berbagi pendapat. Terima kasih. ∞∞JAYKoto  26 Agustus 2015 20.22 (UTC) Balas

Hi Bung @Jayrangkoto:, terimakasih atas masukannya. Kategorisasi tersebut saya buat berdasar pada komposisi kabinet pemerintahan Orde Lama era Sukarno. Memang sebagian dari tokoh yang berada dalam kurun waktu tersebut pada perkembangan selanjutnya menjadi oposan, dan kita tidak dapat menampik bahwasanya mereka telah berkontribusi secara de facto dan de jure dalam dinamika kabinet yang naik-turun di era ini (contoh SBY yang tidak sepaham dengan kabinet pemerintahan Mega. Tpi nyatanya SBY resmi menjadi bagian Kabinet Gotong Royong tersebut). Sementara pengkategorian tersebut berdasar hal ini dan dalam artikel Orde Lama pun saya belum berkontribusi atau mutahirkannya, baru sebatas kategorisasinya saja. Selebihnya, pengayaan artikel tentang peran masing-masing tokoh dapat dilakukan. Bahkan istilah oposan seperti yang Anda sebut dapat dibuat artikel cum kategorisasinya. Bagaimana menurut Anda? Terimakasih.

Kita tidak bisa mendefinisikan Orde Lama (Orla) atau Orde Baru (Orba) dengan cara sederhana seperti itu. Orla atau Orba tidak hanya dalam konteks era/kurun waktu atau rezim, tapi di dalamnya juga terkandung ideologi politik, ekonomi dan budaya, serta cara pikir dan pandang ke dalam dan ke luar. Kalau kita definisikan secara komprehensif, maka banyak tokoh-tokoh yang hidup pada masa Orla yang tidak sejalan dengan ideologi serta cara pikir dan cara pandang Orla, seperti Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Syafruddin Prawiranegara‎, Soemitro Djojohadikoesoemo‎, dan beberapa tokoh lainnya. Tokoh-tokoh tersebut tidak bisa dikategorikan dalam tokoh Orla.

Begitu pula dengan pengkategorian tokoh Orba. Banyak tokoh yang hidup dan berperan dalam kurun 1965 - 1998 yang tidak sejalan dengan ideologi serta cara pikir dan pandang Orba. Tokoh-tokoh ini juga tidak bisa dimasukkan dalam kategori tokoh Orba. Pengkategorian tokoh Orla dan Orba tidak bisa fokus alias bias sehingga membuat rancu. Saya usulkan Anda memperbaiki pengkategorian ini, dan juga pengkategorian lainnya, agar tidak bias dan tidak mengundang kontroversi. Terima kasih, salam. ∞∞JAYKoto  27 Agustus 2015 21.45 (UTC) Balas

Istilah orde lama itu diciptakan oleh pemerintahan Soeharto dalam rangka mengukuhkan kekuasaannya, dan menghilangkan pengaruh dari semua unsur yang berbau Soekarno. Sedangkan Soekarno sendiri tidak pernah menyebut dirinya Orde lama. Jadi memang tidak selayaknya kita membikin kategori itu. Salam. -- Igho (bicara) 31 Agustus 2015 16.48 (UTC)Balas

Templat:Kerajaan di Jawa

Halo, Warmlaw! Saya melihat anda menata ulang daftar nama-nama kerajaan yang ada di Templat:Kerajaan di Jawa. Dalam hal ini saya ingin menanyakan, berdasarkan apa anda menyusun nama-nama tersebut? Apakah menurut nama/alfabet, tahun eksisnya kerajaan dimaksud atau yang lainnya. Terima kasih. Wagino 20100516 (bicara) 27 Agustus 2015 19.11 (UTC)Balas

Hi Bung @Wagino 20100516:, iya betul. Saya baru merintis artikel Kerajaan Galunggung dan merapihkan Kerajaan Talang Manggung. Dan baru melihat ada templat kerajaan di Jawa, langsung dimutahirkan saja karena dua nama kerajaan tersebut ternyata belum ada disana. Saya menyusun berdasar kisaran tahun eksis. Mohon dikoreksi posisinya karena saya masih cross check kerajaan-kerajaan tersebut. Terima kasih. Salam.
Jika memang masih dalam proses, silakan anda lanjutkan saja karena kalau saya ikut mengoreksi pada saat anda masih bekerja nantinya malah bisa kurang tepat. Salam. Wagino 20100516 (bicara) 27 Agustus 2015 23.55 (UTC)Balas

Situs Nyi Subang Larang

Hallo, Bung. Saya cukup tertarik dengan artikel rintisan anda berjudul Situs Nyi Subang Larang. Artikel tersebut sangat layak berada di Wikipedia. Kalau boleh tahu, situs itu berupa rumah tinggal, makam, benda purbakala di suatu tempat, atau apa? Nah apabila berupa makam, maka sebaiknya artikel anda dialihkan menjadi Makam Nyi Subang Larang, lantas pada definisi paragraf pertama anda sebutkan sebagai situs purbakala. Sebab sebuah definisi kuranglah elok apabila mengulang kata yang didefinisikan. Contoh:

Situs Nyi Subang Larang adalah situs arkeologi Sunda jaman Kerajaan Pajajaran yang diresmikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat

Ada dua kata "situs" dalam definisi tersebut yang menyebabkan paradoks. Wah apabila dikembangkan, artikel tersebut akan jadi artikel panjang dan bermanfaat. Good! Selamat dan salut. Salam. --Igho (bicara) 29 Agustus 2015 13.37 (UTC)Balas

Terimakasih atas apresiasinya Bung Igho. Sampai saat ini saya sedang merintis artikel tersebut, juga tema-tema yang berkaitan dengan sejarah di Nusantara. Pada awalnya penemuan tentang situs Nyi Subang Larang ini diakomodir oleh penduduk setempat yang pertama kali menemukan namun baru sekira dua dekade kemudian pemerintah setempat menyambutnya. Artefak arkeologi tersebut dinyatakan sebagai warisan kebudayaan zaman Kerajaan Pajajaran, berarti sebelum tahun 1579 Masehi. Yang menarik saya menuliskan adalah keterangan mengenai Jaka Tingkir, yang nyatanya tokoh ini ada pula dalam riwayat Tanah Jawa. Jaka Tingkir sendiri diamini Gus Dus sebagai leluhurnya. Diluar ini ada Kerajaan Tanjung Singuru dimana antara jejak yang ada terhubung dengan tokoh Raden Wijaya dan Jaka Susuruh. Begitu juga mengenai jejak Kerajaan Jampang Manggung yang dalam hikayat dikatakan merupakan saudara Aki Tirem. Dll. Salam.

Lisensi

Halo, untuk berkas Berkas:U'Camp bersama Ian Antono.jpg, apakah Anda yakin bahwa berkas tersebut berlisensi bebas di bawah GFDL/CC BY-SA 3.0? ·· Kℇℵ℟ℑℭK 8 September 2015 11.19 (UTC)Balas

Terima kasih atas koreksinya Bung @Kenrick95: Saya sudah berusaha mencari kredit fotografer tersebut dalam belantara internet. Dan belum menemukan sang pembuat karya. Sepengetahuan saya apresiasi dalam seni fotografi yang menyangkut hak cipta belum terlalu serius diaplikasikan di Indonesia, praktik yang umum dalam penggunaan sebuah karya dalam komunitas ini adalah penggunaan wajar atau lisan semata dengan maksud biasanya untuk keperluan edukasi atau non-eksploitasi semata. Seperti halnya dalam fotografi di ranah media di Indonesia. Bisa dihitung fotografer yang mendaftarkan karya visualnya ke lembaga HAKI diantara jumlah tak terhitung fotografer di Indonesia. Akan tetapi beda halnya jika kita melihat praktik penggunaan sumber visual dalam mayoritas buku cetakan agak serampangan tanpa menyebut sumber dan izin, biasanya buku pelajaran atau buku sejarah, hanya dengan memberikan caption text sumber dari internet. Mohon bantuan anda untuk menempatkan foto Ian Antono dan U'Camp tersebut dalam kategori lisensi yang pas, seperti penggunaan wajar atau lainnya. Dan laman sumber Ian Antono dan U'Camp masih aktif. Salam. ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 8 September 2015 12.09 (UTC)
Silakan Anda pilih lisensi yang sesuai dari Wikipedia:Templat/Gambar. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 8 September 2015 12.10 (UTC)Balas
Terima kasih Bung @Kenrick95:, sudah saya rubah ke jenis foto sejarah karena foto ini era seluloid dan era D1 pun belum hadir rasanya. Paling banter era f5 kalau foto itu diproduksi pertengahan 90-an ketika mereka jaya. Anyway, mohon bantuan anda untuk menghapus {{lisensi dipertanyakan}} yang sudah anda sematkan. Demikian. Salam. ---Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 8 September 2015 12.19 (UTC)Balas

Markah

Dalam menyebutkan judul artikel, silakan gunakan markah [[ dan ]] sehingga artikel yang anda maksudkan membentuk pranala dan dapat diklik untuk memeriksa. Contoh: [[Situs arkeologi Sunda]]. Hal lain, jika anda berkenan, cantumkan juga pranala pada tanda tangan anda, sehingga pengguna lain dapat secara langsung menuju halaman pembcaraan jika ingin membalas. Untuk itu, silakan anda mengatur ulang di halaman preferensi. Salam -- Igho (bicara) 8 September 2015 12.57 (UTC) Balas

Terima kasih Bung @Igho:, mungkin saya kurang detail menjelaskannya. Maksud saya, minta tolong untuk merubah kategori bernama Situs Arkeologi Sunda menjadi nama semula Arkeologi Sunda. Penambahan lema Situs mereduksi dari penamaan Arkeologi Sunda itu sendiri yang memang ditujukan tidak hanya untuk situs, akan tetapi hal lainnya seperti artefak, ekofak, filologi, dan lain sebagainya. Awalnya laman kategori tersebut diberi nama Arkeologi Sunda untuk menghimpun tema, topik, dan tulisan yang relevan secara general. Namun, salah satu Wikipediawan merubahnya dan tidak bisa saya balikan kembali log perubahannya. Demikian. Salam. ---Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 14 September 2015 08.41 (UTC)Balas

Undangan diskusi Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Sinema Telugu

BintangWiki

  Intermediate Experienced Editor
"Intermediate Experienced Editor" diberikan kepada pengguna yang telah berkontribusi aktif dengan memberikan sumbangan sebanyak 3.000 hingga 6.999 suntingan pada Wikipedia Bahasa Indonesia, agar dapat diketahui komunitas bahwa hasil kerja kerasnya diketahui dan sangat dihargai serta ucapan terima kasih kepada pengguna yang terus aktif berkontribusi di komunitas ini. Selamat!—Hidayatsrf (bicara) 12 September 2015 08.20 (UTC)Balas
Terimakasih atas apresiasi Intermediate Experienced Editor ini, Bung @Hidayatsrf:. Mari bangun Wikipedia menjadi sumber terpercaya masyarakat informasi. Salam. ---Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 14 September 2015 08.34 (UTC)Balas

Soekarno

Terima kasih atas kontribusinya di artikel Soekarno, jika boleh menyarankan susunan artikel terutama bagian bawah diurutkan dari akhir adalah:

  1. Soekarno#Pranala luar karena ini sumber non wiki;
  2. Soekarno#Referensi sesuai penulisan referensi di buku;
  3. Soekarno#Catatan;
  4. Soekarno#Lihat pula sebagai bacaan lanjutan sesama wiki;
  5. Soekarno#Galeri karena ini masih merupakan bagian dari artikel namun karena berupa foto, maka diletakkan di bawah;
  6. Soekarno#Sukarno dalam budaya pop karena merupakan karya orang lain namun terkait Sukarno;
  7. Soekarno#Karya tulis;
  8. Soekarno#Penghargaan;
  9. Soekarno#Peninggalan, dan seterusnya ke atas.

Terima kasih atas perhatiannya. Salam. —Cucuganesha  ✉  17 September 2015 06.19 (UTC)Balas

Bung @Cucuganesha:, terima kasih atas inputnya. Dan jangan sungkan untuk memperbaiki hasil suntingan maupun artikel saya lainnya. Perihal laman Bapak, silakan Bung memodifikasinya sesuai urgensi. Saya menempatkan seksi galeri dibawah untuk sementara waktu, temporer, karena saya masih berencana untuk terus memutakhirkan laman Sukarno tersebut. Ini teknis sekaligus subjektif, biar enak secara tata letak saja. Usulan Bung diatas silakan diaplikasikan, dan mari kita perbaiki kualitasnya. Hatur nuhun tos dongkap ka dieu, simkuring nampi pisan seratan akang di Wikipedia ieu nu ka telah saena. Seratan Akang kakawit sajarah janten paporit simkuring. Tong rengse nyerat nyak, Kang. ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 17 September 2015 09.55 (UTC)Balas

Undangan diskusi Wikipedia:Daftar pilihan/Usulan/Penghargaan Dadasaheb Phalke

Selamat menjalankan tugas

Selamat menjalan tugas-tugas editor juga dari saya, Bung. Ajoe Boeng, ajoe! :D SpartacksCompatriot (bicara) 19 September 2015 13.27 (UTC)Balas
Terima kasih Boeng @Igho: dan Boeng @SpartacksCompatriot:. Mari kawal Wikipedia menjadi portal terpercaya. Dan, input dari Anda selalu saya nanti. Salam. ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 21 September 2015 02.51 (UTC)Balas

Soal judul

Enaknya artikel pemberontakan Raden Ronggo judulnya tetap begitu atau diganti ya? Saya sudah nyari kira2 apa judul yang tepat di net tapi nggak nemu. Misalnya Geger Ronggo kek atau apa, nggak ada judul yg spesifik. Soalnya kata "pemberontakan" kok rasanya ada konotasi negatif. Sudah saya tanyakan ke temen2 lain sih, tapi pada bingung juga keliatannya. Mungkin Ki Warmlaw ada ide judul yang paling tepat? Kalo dari ngobrol ke temen2 wikipediawan, ada yg mikir judul "Perang Ronggo", ada yang bilang ga usah diganti, tapi kok rasanya nggak enak kalau membaca judul ada kata "pemberontakan"nya. Okkisafire ngobrol yuk 20 September 2015 09.01 (UTC)Balas

Halo Boeng @Okkisafire:, terima kasih sudah mampir disini. Mengenai penempatan atribusi terhadap suatu peristiwa memang perlu menimbang ragam aspek. Pertama, kaidah bahasa. Ada definisi general yang menjadi konvensi. Kedua, konteks, disini definisi terkadang tidak berlaku ajeg atau literal bahkan keluar dari makna yang dipersepsikan komunal selama ini. Selain makna denotatif, konotatif, atau kontekstual, ada juga politik bahasa yang didekonstruksi, lapisan-lapisan makna yang dimainkan dalam kesadaran publik. Zaman reformasi pemerintah yang notabene wakil rakyat memberikan bantuan berupa raskin untuk terma pemberian beras miskin kepada rakyat yang mengangkatnya dan notabene adalah kewajiban sesuai UUD 45, zaman sebelumnya, ada labelling Orde Lama yang memisahkan dengan tegas struktural dan fungsional bahkan ideologi, tatanan kebijakan, dll, paska kemerdekaan hingga 1967. Dan contoh lainnya. Mengenai Pemberontakan Raden Ronggo, menurut saya istilah yang cukup representatif. Menilik contoh, penggunaan diksi pemberontakan dalam kacamata tatanan politik pemerintahan Orla dan Orba tentu mempunyai makna yang spesifik. Ada misalnya terminologi Pemberontakan G30S/PKI yang legendaris empat dekade belakang, apakah ada bedanya dengan Pemberontakan PKI 1926 atau 1948, apakah Madiun Affair dan Gerakan 1 Oktober? Istana untuk Rakyat atau Istana Rakyat? Sartono Kartodirjo melalui penelitian Pemberontakan Petani Banten 1888 adalah contoh yang pas bagaimana di era itu para kaum tani bumiputera akhirnya sadar secara politis, selain dari desakan bencana alam dan bumbu friksi-praksis religiusitas. Peter Carey pun menyebut peristiwa Ronggo sebagai pemberontakan. Satu orang priyayi seperti Ronggo bagi Daendels dan sekutu Jawa yang ternoda (istilah Carey) itu mungkin setara dengan debu, Anyer-Panarukan 1000km(?) terealisasi dalam setahun, korban tidak tercatat detail dalam sejarah penguasa. Raden Ronggo mirip kisahnya dengan Dipatiukur ketika awalnya terdesak dan ahirnya secara politis memilih memberontak. Dipindahkannya Ronggo bersemayam dengan Madoeretno adalah inisiasi HB IX untuk mencegah hal yang sama di masa yang jauh ke depan. Ketika sejarah terkuak seluasnya tanpa dibarengi upaya rekonsiliasi dan sikap yang tegas sesuai koridor negara hukum apabila dalam konteks modern, dikhawatirkan hanya akan menyimpan sekam. Banyak proses lainnya seperti permintaan maaf resmi negara, atau mengikuti langkah bijak HB IX dengan menyetarakan tidak hanya peristirahatan akan tetapi pengakuan kembali sebagai bagian dari saudara. Mungkin kamerad @Igho: dan Kameradwati @SpartacksCompatriot: ada input? Nona @Andriana08: atau @Hidayatsrf:, mungkin? Forum saya buka di laman pengguna ini seluas-luasnya. ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 21 September 2015 03.40 (UTC)Balas

Input tentang pengutipan

Buat rekan Wikipediawan, seringkali saya menemukan tulisan dengan pengutipan yang sederhana bahkan serampangan, mungkin karena ketidaktahuan atau faktor lainnya. Penulisan pengutipan yang menjadi catatan kaki dalam sebuah tulisan sangatlah krusial. Dari sana kita belajar bagaimana seorang penulis merangkai riset sumber mengenai suatu topik tertentu dan mereduksi subjektifitas menjadi narasi karya baru. Jika ada tulisan mengenai Si Bunga Yang Tak Mau Disebutkan Namanya tetapi sumber adalah media/intelektual/dll dan tanpa dituliskan pengutipannya, baik running note yang sejajar dengan paragraf atau menjadi catatan kaki di bawah, tentu harus dipertanyakan. Berkaitan dengan ini, saya mengajak rekan Wikipediawan semua untuk menggunakan kaidah pengutipan yang baku, dan menurut saya banyak manfaatnya dalam membaca netralitas sebuah karya tulis. Berikut saya sarikan intinya dari Prof. Sobana :

a) Buku

   Pengarang (nama akhir, nama depan). Tahun terbit. Judul buku (miring). Keterangan jilid, cetakan/edisi (bila ada). Tempat terbit: Nama penerbit (tanpa sebutan jenis perusahaan: CV, PT, dll.).

b) Artikel dalam majalah/jurnal/buku

    Penulis (nama akhir, nama depan). Tahun terbit. "[Judul artikel]”. Nama majalah/jurnal (miring). Vol., Nomor, Th ke… : hal……

c) Artikel dalam surat kabar

    Penulis (nama akhir, nama depan). Tahun terbit. "[Judul artikel]”. Nama surat kabar (miring), tanggal: hal….

d) Arsip/dokumen

                Judul arsip/dokumen (miring), tahun. Keterangan/kode. Lokasi.

Mari terapkan pengutipan yang baik dalam WBI! Boeng & Nona @Igho:, @SpartacksCompatriot:, @Andriana08:, @Hidayatsrf:, @Okkisafire:.

Lisensi dipertanyakan: Berkas:Heboh foto gayus tambunan di restoran. (foto dokumen Merdeka.com).jpg

Mohon tidak sembarangan mencantumkan lisensi bebas. Pencantuman lisensi sembarangan secara berulang akan mendapatkan sanksi. Sepanjang pengetahuan saya media massa seperti merdeka.com tidak pernah menyebarkan berkas berlisensi GFDL, ditambah lagi di keterangan jelas-jelas ditulis "©2015 Merdeka.com/istimewa" alias berhak cipta. Kedua, berkas gambar harus dilacak ke pembuatnya, bukan penyebarnya, jadi harus ada nama orang, dan dalam mayoritas kasus pembuatnyalah yang menentukan jenis lisensinya. Foto ini hampir bisa dipastikan hanya bisa digunakan untuk penggunaan wajar (fairuse), dan di dalam satu artikel hanya diperkenankan satu berkas penggunaan wajar saja. Karena sudah ada foto profilnya yang merupakan penggunaan wajar, maka kedua gambar yang lain saya hapus dari artikel tersebut. ꦱꦭꦩ꧀Bennylin mufakat 23 September 2015 - 16:53 WIB

Terimakasih inputnya Bung @Bennylin:. Dalam dunia media massa, terutama fotografi, ada konvensi umum dimana antar lembaga informasi dapat saling "memanfaatkan sumber berita" satu sama lainnya dengan tujuan non-komersil atau asas kesepakatan lainnya. Ada juga media yang menerapkan hak cipta dengan ketat seperti Kapanlagi karena dalam produksi berita fotografi mereka membeli hak siar atas penerbitan suatu tokoh atau peristiwa tersebut. Makanya secara eksplisit mereka mengutarakan tidak boleh mengunakan data visual dengan alasan apapun. Ini sah saja, dan memang diakui. Untuk kategori media news seperti Merdeka, Tempo, Detik, CNN, dan lainnya asal digunakan dengan asas fair use itu sangat lazim dipraktikan. Contohnya dengan penggunaaan by lines sebagai akreditasi pembuat karya. Simbol hak cipta dalam caption atau teks pelengkap foto Merdeka tersebut ditekankan pada hak intelektual atas produk jurnalistik yang dibuat lembaga berita bernama Merdeka. Berupa narasi dan teks yang pada kesempatan tertentu oleh media kategori news lainnya dapat digunakan sebagai rujukan produksi beritanya. Dengan atribusi jelas, atau running note dan footnote yang diterangkan dalam berita baru tersebut. Dan simbol hak cipta dalam foto Gayus tersebut adalah hak intelektual atas caption text tercantum dalam foto. Biasanya untuk fotografer karena jurnalis dan pewarta foto terkadang dibedakan desk dan tanggung jawabnya meski dua-duanya menguasai medan (dalam rubrik foto esai pun kadang seperti ini, ada yang memang mengerjakan itu semua, dan dengan tandem bersama penulis. Jadi akreditasinya ditegaskan). Ada terminologi Istimewa dalam media massa. Keterangan bernama istimewa dalam sebuah berita, ini artinya bahwa karya fotografi tersebut didapatkan oleh para jurnalis ata meja redaksi secara langsung, bukan dari penyebar yang narasumbernya tidak diketahui. Jadi simbol hak cipta dalam media news seperti Merdeka adalah hak intelektual produk jurnalistik berupa teks, narasi, sedangkan istimewa yang berada sejajar dalam caption text sebuah foto artinya redaksi menerima data tersebut dari sumber pertama bukan sumber penyebar yang anonim, sumbernya tidak diketahui atau dipertanggungjawabkan. Dalam konteks media massa penggunaan lisensi bebas adalah dalam terminologi fair use, masing-masing media nasional mafhum akan ini, meski dalam media kategori news yang mengetatkan hak cipta produksi karya jurnalistik berupa teks dan foto sekalipun. Praktik ini dianggap wajar selama atribusi diterangkan. Anda dapat melihat berita yang disalin ulang dari laman media internasional di dalam media seperti Tempo, Antara, Yahoo Indonesia, dan pada praktiknya agak berbeda dengan media kuning umumnya dengan informasi selebritas, karena mereka membeli hak terbit fotografi maka hak cipta pun lebih kepada komodifikasi berita saja, Anda dapat menggunaka materi dari media seperti Kapanlagi dengan izin dan membeli hak siar kembali. Tempo pun menerapkan hal ini jika ada pihak lain yang berniat mengunakan materi fotonya, mereka memberi hak lisensi penggunaan yang berbayar, dan mereka dalam tanda kutip memperbolehkan penggunaan materi visual yang sudah diunggah ke publik dalam situsnya dengan catatan seperti diatas. Atribusi jelas. Perihal apresiasi hak cipta, pada contoh kasus Merdeka tidak menerapkan fair use dengan menggunakan pengutipan yang baik, anda dapat mengamati dalam "berita ini" dan "berita ini", juga "berita ini", media yang baik akan menerangkan judul artikel dan penulis, tidak hanya disalin rupa dari media internasional ke dalam media mereka. Jadi jika dianalogikan kultur hak cipta dalam Wiki itu literalis atau fundamentalis sementara dalam iklim media itu kontekstual atau bahkan liberal, pun sama halnya dalam dunia literasi dimana dalam setiap karya buku (utamanya terbitan luar) sudah dengan jelas menerangkan bahwa dilarang mereproduksi data apapun dan ke dalam bentuk apapun sementara di Wiki dijadikan rujukan sebagai penguat sumber, dan disetujui semua. Hore! Jadi saya fleksibel, untuk media seperti Kapanlagi memang saya tidak akan pernah menggunakan produk media mereka baik berupa teks dan foto. Hak mereka dengan eksklusifitas dan komodifikasi informasinya. Sementara karena kultur hak cipta di ranah media itu fleksibel jadi saya akan menggunakan data mereka tentu dengan atribusi dan sumber yang jelas. Silakan Bung Bennylin amati Pasal 14 huruf b Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, poin Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap. Akhir kata, terima kasih inputnya. Silakan diperbaiki jika ada hal yang perlu diperbaiki dalam pencantuman lisensi. Bantuan kontribusi anda akan sangat dihargai. Salam. ---Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 23 September 2015 16.19 (UTC)Balas

Selamat hari 1 Oktober, pada kesempatan ini saya meminta sekalian pendapat para Bung mengenai unggahan foto kejadian luar biasa Gayus di laman Gayus Tambunan. Foto pertama Gayus di Bali sudah diunggah dahulu oleh Wikipediawan sebelum saya. Saya verifikasi pranala di sumber tersebut valid dan aktif. Dan dengan kejadian Gayus beberapa waktu lalu saya putuskan memperbaharui laman tersebut dengan foto terbaru yang sama luar biasa-nya. Alasan, itu bukan foto biasa dalam liputan keseharian pewarta atau dalam dunia informasi, melainkan Hard News Photo atau dalam konteks KPK adalah Operasi Tangkap Tangan. Tak lama setelah data saya unggah dan lengkapi, Bung Berlin menyematkan tag hapus pada berkas tersebut dengan alasan lisensi GFDL, dan "©2015 Merdeka.com/istimewa". Mengenai jenis lisensi, karena kurang ketelitian, saya perbaharui kemudian ke jenis yang lebih tepat yaitu fairuse (tadinya saya mengartikan GFDL secara literal saja dengan makna sebagai karya orang lain) dan mengenai simbol hak cipta dengan tahun, penerbit, dan status istimewa sudah saya utarakan diatas, bahwa konteks dan kultur hak cipta dalam ranah media punya regulasi seperti halnya WP:F2 dan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pun, status Istimewa dalam konteks media dapat berarti data visual tersebut didapat oleh awak redaksi sebelum ada publisitas di mana pun baik data tersebut bersifat primer atau sekunder yaitu data yang didapat dari si pembuat karya atau data yang dimiliki seseorang (jika data ada di pihak sekunder maka kredit pengarsip atau pemegang dokumen laik disebutkan sebagai akuntabilitas). Biasanya dapat juga disertakan identitas pemegang dalam caption text atau teks informasi dalam sebuah berita yang dibuat baik oleh fotografer maupun editor foto yang berbda desk dengan editor berita. Hak Jawab saya sudah saya kemukakan untuk Bung Berlin, berhubung tidak ada tanggapan dan urgensi aktualitas maka saya kembalikan berkas foto Gayus ke lamannya dengan memperbaiki persyaratan lisensi fairuse dan sumber darimana dua foto tersebut. Namun Bung Berlin tetap menghapus dengan catatan WP:F2 atau mungkin karena simbol hak cipta dalam dokumen yang saya unggah, padahal saya sudah menyertakan sumber dan detil pada kolom deskripsi unggahan dan melihat kewajiban perundangan tentang hak cipta. Saya meminta pendapat Bung @Muhraz:, @Igho:, atau lainnya perihal kejadian luar biasa foto Gayus (baik di Bali maupun Jakarta) dalam lamannya dan perbincangan saya dengan Bung @Bennylin:. Di masa lalu, kadar foto tidak biasa adalah ketika Bung Karno harus berpelukan ulang dengan Bung Dirman dan diabadikan dalam satu bingkai foto. Salam. ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 1 Oktober 2015 07.42 (UTC)Balas

Undangan diskusi Pembicaraan Wikipedia:Daftar pilihan/Kriteria/Pemungutan suara/2

What a joke (bicara) 30 September 2015 01.08 (UTC) Balas

Undangan diskusi Pembicaraan Wikipedia:Daftar pilihan/Kriteria/Pemungutan suara/2

What a joke (bicara) 30 September 2015 01.08 (UTC) Balas

Re:Mengenai

Siang menjelang sore, Bung. Terima kasih atas perhatian dan pendapat Bung yang baik sekali mengenai ke-editor-an di Wikipedia bahasa Indonesia saat ini. Memang betul bahwa saat ini ada beberapa editor yang tingkat kontribusinya barangkali di bawah rata-rata kontributor lain. Menurut pandangan saya, hal ini merupakan sesuatu yang lumrah. Tujuan adanya editor adalah untuk memastikan FlaggedRev berjalan: menyetujui sumbangan yang dianggap layak dan menolak sumbangan yang tidak layak. FlagRev itu utamanya berfungsi untuk membantu memberantas vandalisme, dan bolehlah kita katakan kalau sejauh ini alat tersebut (dan para editor yang menjalankannya) cukup berhasil dalam menangkal serbuan para vandal, walaupun tentu saja masih ada celah di sana-sini. Saya mengambil pandangan yang agak berbeda dibanding pendapat Bung.

Pertama-tama, menurut pengalaman saya, tugas utama para editor adalah memberantas vandalisme dengan dapat membedakan suntingan baik dan buruk. Semangat utama FlagRev adalah untuk mencegah kejadian seperti insiden biografi John Seigenthaler terjadi lagi. Nah, semakin banyak editor maka akan ada semakin banyak revisi yang bisa diperiksa dan distabilkan; yang berarti tingkat vandalisme akan berangsur menurun. Menurut saya, editor tidaklah bisa dikatakan berfungsi untuk mendongkrak kualitas maupun kuantitas; editor berfungsi untuk menjaga artikel yang berkualitas dari serangan vandal. Jika tingkat vandalisme berkurang, maka bisa dipastikan bahwa semakin banyak orang akan berminat untuk berkontribusi di Wikipedia (kuantitas naik), karena proses menyunting mereka sudah tidak terganggu lagi. Artikel-artikel yang sudah ditinjau para editor cenderung lebih komprehensif dan berkualitas ketimbang yang belum (kualitas naik), karena sudah ditinjau oleh editor yang terpercaya; win-win situation. Untuk sekedar Bung tahu, dari dulu saya sudah berpendapat bahwa persyaratan editor harus dibuat mudah. Kenapa dibuat mudah? Karena jika ada banyak vandalisme yang terjadi dan jumlah editor yang bisa melawannya itu kurang, maka itu bisa jadi rapor merah yang negatif untuk perkembangan Wikipedia. Kualitas turun, kuantitas turun; lose-lose situation.

Prinsip saya dari dulu adalah "apabila mereka layak, jangan ragu memberi kepercayaan". Wikipedia dibangun berdasarkan rasa percaya antara satu sukarelawan dengan yang lain. Apabila menurut saya seorang penyunting dirasa sudah cukup layak untuk jadi editor karena aktif menyapu vandalisme atau menandai artikel yang belum ditinjau, maka saya akan dengan senang hati mempromosikan mereka. Cap "cukup layak" ini tentu saja harus berdasarkan pada posisi apa mereka akan dipromosikan nanti: calon editor tentu harus aktif menyapu vandal, calon pengurus harus aktif bercakap-cakap di Warkop dan ringan tangan dalam membantu pengguna lain, dan sebagainya. Saat ini kondisi Wikipedia Indonesia bisa dibilang masih kacau balau, sehingga saya pikir kita justru kekurangan editor, pengembali revisi, dan bahkan pengurus. Banyak vandalisme yang terlewatkan dan sedikit banyak memengaruhi kualitas (juga kuantitas) artikel yang ada. Oleh karena itu, dalam pandangan saya justru status editor (atau status teknis lainnya) sebaiknya diberikan sesuai kontribusi ybs dalam komunitas, dan para pengurus yang sedang menjabat tidak seharusnya justru mempersulit naiknya calon-calon editor baru yang siapa tahu justru lebih aktif dan konstruktif daripada mereka. Mungkin itu saja balasan saya; sekali lagi, terima kasih sudah berbagi perspektif Anda mengenai isu ini :) Muhraz (bicara) 30 September 2015 08.09 (UTC)Balas

Terima kasih atas jawaban anda, Bung Spartan-Comrade-Riot-@Muhraz:. Hehe. Demikian saya memahami dengan jelas perspektif anda. Menurut saya alasan yang diutarakan diatas dapat dimaklumi di tengah keadaan Wikipedia dan dunia informasi umumnya. Kerja budaya seperti berkontribusi dalam peningkatan WBI memang harus diapresiasi dan disemaikan seluas-luasnya. Kebiasaan membaca dan menulis harus ditularkan. Saya cukup merasakan banyak manfaat laman ini makanya saya putuskan untuk berkontribusi. Pendapat saya sekedar persfektif bahwasanya para pekerja budaya disini tidak hanya menangkal hal teknis semata, lanjutnya memberikan gizi informasi yang telah ada. Ditujukan khususnya pada editor karena kontribusinya akan memberi ekses pada kesadaran massa, disadari atau tidak dalam dunia nyata. Hampir dapat dipastikan Wikipedia menjadi rujukan masyarakat ragam latar, pelajar-mahasiswa-peneliti, dan khalayak yang haus informasi. Maka dengan tanggungjawab tersebut saya pandang tugas editor cukup besar cum berat. Memberi kemudahan para Wikipediawan untuk menyuling banjirnya informasi disini menjadi data yang sehat dengan status dan tanggungjawab seperti ini menurut saya baik. Kontribusinya yang akan menjadi parameter kemudian. Antusiasme kontribusi publik Wikipedia tidak kalah derasnya dengan para vandalis yang setiap hari eksis baik secara nyata maupun halus dengan menyematkan sumber atau referensi partisan. Salam ----Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 1 Oktober 2015 07.36 (UTC)Balas

PS: Oia, bagaimana cara menerapkan blocking atau ngeblok pada para pengguna vandal? Gatel kalo melihat akun siluman yang memang hadir bukan untuk berkontribusi positif. Lol.

Sama-sama, Bung. Untuk mengeblok vandal, Anda harus punya pel dan kain lap dulu :) Muhraz (bicara) 1 Oktober 2015 10.52 (UTC)Balas

Erik Fastman (bicara) 20 Oktober 2015 03.47 (UTC) Balas

Jawa Barat

Halo! Saya berterima kasih karena Anda sudah mengembangkan artikel Jawa Barat menjadi lebih lengkap. Tetapi, saya ingin memberitahukan bahwa topik yang Anda masukkan hampir sebagian besar melenceng dan pembahasannya terlalu banyak sehingga memperlambat akses untuk membuka artikel tersebut.

Saya sarankan pada bagian "Purwadaksina Tatar Pasundan" dibuat artikelnya sendiri, alih-alih harus menempatkannya di artikel tersebut. Selain itu galeri yang ada sudah terlalu banyak dan membuat loading halaman menjadi lambat, sebaiknya Anda pilih saja sebagian gambar yang perlu dan tidak semuanya. Satu saran yang mungkin berguna, ada baiknya Anda mengikuti gaya bahasa seperti di artikel bahasa Inggris.

Saya ingin tegaskan bahwa saya tidak menghalangi Anda untuk menyunting, namun perhatikan setiap konten yang dimasukkan. Perhatikan juga bahwa orang yang membaca artikel tersebut akan bingung karena terlalu banyak isi dan banyak istilah asing yang cukup membingungkan. Salam! -- Bonaditya (bicara) 23 Oktober 2015 10.33 (UTC)Balas

Kalau boleh saya nimbrung, saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Mas Bona, bahwa artikel Jawa Barat sangat membingungkan, seperti hendak menuangkan apa saja tentang Jawa Barat, seperti buku sejarah. Di Wikipedia ini banyak artikel panjang, tapi setiap kalimat, paragraf, dan subjudulnya mengandung isi yang memang diperlukan. Salam. – Igho (bicara)  23 Oktober 2015 jam 19:31 WIB
Hi Bung @Igho: dan @Bonaditya: sebelumnya terima kasih sudah mampir disini dan memberikan input. Inisiasi saya dan juga para Wikipediawan adalah berkontribusi menurut minat dan kemampuannya dalam topik-topik tertentu. Saya menyukai sejarah meski fokus saya lebih banyak di bidang lain. Belakangan saya saya menyisihkan waktu untuk membuka dan membaca kembali literatur tentang Nusantara. Kebetulan saya di Tatar Sunda atau oleh pemerintah Indonesia disebut Jawa Barat. Awalnya saya lihat sepintas saja. Kemudian saya putuskan untuk ikut membenahi. Ada beberapa rencana seperti pada bab bagian sejarah. "Purwadaksina Tatar Pasundan" adalah terminologi yang saya pilih, artinnya sinonim dengan sejarah, dan saya kira istilah ini tidak terlalu ekslusif, biasa saja. Dalam bagian tersebut saya berencana merancang sub-bab : Etimologi Tatar Pasundan, Peristiwa penting Tatar Pasundan, Kerajaan Tatar Pasundan, Raja-ratu Tatar Pasundan, lalu akan berakhir ke era modern seperti kolonialisme Hindia Belanda, Indonesia, dan Reformasi. Ini rancangan bab sejarah atau Purwadaksi Tatar Pasundan. Lalu selanjutnya dapat diisi Bahasa, Budaya, Astronomi, Kosmologi, dll. Urgensi ini saya pilih ketika melihat potongan sejarah di Tatar Pasundan hanya berupa potongan-potongan abad-5, dsb. Maka dari itu saya pikir tidak ada salahnya dibuat kronik dengan pemutakhiran literatur. Dari 20 abad terakhir dan diskursus era Plato tentang Sundaland, atau Nusantara, atau Hindia Belanda, atau Indonesia kini. Laman Jawa Barat tersebut akan saya jadikan peta, daftar isi, harapannya ketika para konsumer/kontributor informasi di Wikipedia ini membaca mereka tidak perlu repot dengan mesin pencari. Tinggal mengamati daftar isi. Tadinya inisiasi awal ini saya akan taruh di laman Provinsi Pasundan, biar gamblang dan kontekstual. Namun akun anonim menghapus rintisan konten tersebut dan mengalihkannya ke laman Jawa Barat. Saya pikir, oke lah. Maka saya kembali memutuskan fokus ke laman Jawa Barat. Literaturnya masi saya sortir untuk dikontribusikan disini. Pun sama halnya dengan Galeri. Yah namanya galeri, disitu tempatnya uktuk menampilkan segala yang ada tentang topik yang dibahas yaitu Jawa Barat alias Tatar Sunda alias Tatar Pasundan alias Parahyangan alias Priangan kalau mengambil terminologi Mataram. Konten tersebut saya rangkum dari beragam pranala dan artikel yang berantakan. Harapannya ketika orang melihat galeri dengan topik tertentu ia akan fokus ke bagian tersebut. Sudah ada bagian arsitektur, bagian kesenian, bagian budaya, dsb. Bab-bab ini masih perlu pemutakhiran dan input dari semua. Bagi saya, bagian laman Jawa Barat ini akhirnya menjadi peta besar, menjadi kronik 20 abad Tatar Sunda, dan akan didukung pada laman lainnya yang akan membahas secara terperinci. Saya kira inisiasi ini wajar malah akan aneh jika membahas Jawa Barat dengan penyertaan bagian Tarumanagara akan tetapi tidak membahas Salakanagara atau tesis Plato karena ini masih relevan dengan subjek yang sedang dibicarakan. Saya melihat laman "Sunda" pun demikian adanya sebelum dihapus karena dibilang redudansi. Padahal saya yakin inisiasi awalnya adalah untuk memetakan ratusan atau mungkin ribuan artikel mengenai Sunda tentu tak lupa menulis tag artikel utama pada peta tersebut ketika akan dibahas mendalam. Dengan Jawa Barat saya fokus untuk menarasikannya kembali sesuai dengan acuan literatur yang kebetulan saya punya. Bukankah Wikipedia mempunyai misi menjadi sumber terpercaya dan terlengkap? Saya membuka diskusi ini untuk perbaikan bersama, kemukakan argumentasi dengan fakta dan acuan literatur, bukan dengan rasa. Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 24 Oktober 2015 15.41 (UTC)Balas
Terima kasih atas tanggapannya, tetapi berdasarkan laporan dari pengguna anonim menyebutkan bahwa artikel tersebut sudah keluar dari topik bahasan provinsi Jawa Barat. Saya memiliki saran untuk Anda, ada baiknya Anda mengembangkan dan mencari referensi dari hal-hal yang sudah ada di artikel tersebut, setelah itu Anda bisa mengembangkan lebih jauh (asalkan tidak out of topic).
Untuk saat ini, artikel tersebut sudah saya kembalikan seperti semula. Silakan Anda mulai memperbaiki sesuai dengan hal yang saya utarakan. Salam! -- Bonaditya (bicara) 24 Oktober 2015 15.49 (UTC)Balas
Mari fokus sama konten, bung @Bonaditya:. artikel yang anda kembalikan membabad semua rujukan dan literatur yang terkait dengan Jawa Barat. Bagian purwadaksina atau sejarah menjadi mentah kembali pun bagian lainnya yang sudah saya kontribusikan. Mohon anda perhatikan ini, masa akun anonim anda pertimbangkan begitu saja. Keluar dari mana?
Bung, karena Wikipedia merupakan projek bersama yang dapat dikerjakan oleh siapa saja, termasuk pengguna anonim, maka komunitas ini menganut asas kesetaraan. Bukan berarti anonim itu awam dan perlu diabaikan. Seorang pengguna anon, asal memiliki pengetahuan tentang satu pedoman kebijakan Wikipedia, kemudian berusaha memberikan kontribusi berupa suntingan, rintisan, atau masukan berguna, maka gagasannya harus kita hargai. Jadi, dalam hal ini, sikap dan langkah yang diambil oleh Mas Bona sudah tepat. Terima kasih. Salam. – Igho (bicara)  25 Oktober 2015 jam 01:20 WIB
Sepakat untuk itu Bung @Igho:. Anonim mempertanyakan subjek yang sama, dan tidak perlu saya jawab panjang karena sudah ada dalam artikel, pun saya belum melihat kontribusinya dalam memutakhirkan laman tersebut. Cuma pendapat lalu pergi. Mari fokus ke konten. Coba anda perhatikan bahwasanya Bung @Bonaditya: sudah menghapus lebih dari 100 ribu bita tanpa melihat dengan detail substansi yang sudah diperbaharui. Beliau bahkan mengembalikan laman ini menjadi mentah kembali, padahal seluruh tag seperti "butuh rujukan" sudah saya beri referensi, tidak hanya itu ; pranala luar, daftar bacaan, catatan kaki, daftar pustaka, dan utamanya kronik Tatar Sunda alias Jawa Barat dan Purwadaksina/Sejarah selama 20 abad dinegasikan samasekali. Klarifikasinya subjektif. Dari awal saya mempertanyakan, jika melenceng bagian mana yang mesti diperbaiki? Konteks mana yang keluar? Coba bung semua baca kembali jawaban saya diatas. Salam. Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 24 Oktober 2015 18.35 (UTC)Balas

──────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Maaf saya agak terlambat memberikan jawaban, saya akan jawab sekarang. Pada bagian "Sejarah", Anda menjelaskannya terlalu panjang dan ada baiknya Anda mengambil intisarinya saja. Perlu diingat, ini adalah artikel mengenai Jawa Barat secara umum, bukan Sejarah Jawa Barat. Jika memang Anda ingin menuliskannya lebih detail mengenai sejarah Jawa Barat, silakan buat artikelnya secara terpisah.

Saya memang tidak paham mengenai Jawa Barat dan Anda punya referensi yang mendukung, tetapi tetaplah pada topik yang dibahas yaitu Jawa Barat. Salam! -- Bonaditya (bicara) 25 Oktober 2015 03.32 (UTC)Balas

Ada baiknya Bung membaca pedoman ini sebagai acuan. Salam -Igho (bicara) 25 Oktober 2015 03.56 (UTC)Balas
Sekali lagi, konteks mana yang melenceng? Yang mana yang harus diperbaiki? Jika Anda tidak memahami konteks sejarah dan malas verifikasi lantas parameter Anda apa sehingga menghapus hampir 120 ribu bita pembaharuan. Saya yakin Anda tidak membaca verifikasi apalagi rujukan dari pembaharuan tersebut. Disini terlihat Anda makin ceroboh karena mengembalikan artikel ke versi mentah dengan rujukan, referensi, dan catatan kaki yang minim, bahkan suntingan Anda lebih buruk jauh sebelum saya berkontribusi dalam lama ini. Anda harus bersyukur bahwasanya Ada wikipediawan yang mau menyumbangkan waktu, tenaga, dan pemikirannya diluar materi untuk kerja budaya seperti ini. Alasan yang Anda kemukakan diatas sangat subjektif. Merangkum ribuan artikel dalam satu laman dipastikan akan kaya data. Apalagi inisiasi untuk merangkum intisari 20 abad Tatar Sunda atau Tatar Pasundan atau Parahyangan atau Jawa Barat. Peta awal ini akan dikembangankan ke dalam artikel spesifik setelah kroniknya selesai. Juga, dari Jawa Barat ini saya pasti akan bolak-balik ke Sumedang-Cirebon-Sunda Kalapa-Majapahit-Demak-Sriwijaya-Borneo. Artinya saya tidak hanya merintis mengenai Tatar Sunda semata dalam rintisan mapping wikifikasi di Jawa Barat ini akan tetapi Nusantara dengan pijakan awal di Tatar Sunda karena sedikitnya saya mempunyai literatur terkait. Dari 120 ribu ini yang mana yang bukan Jawa Barat? Konteks mana yang melenceng? Coba Anda baca baik-baik jawaban saya diatas jika laman ini akan berkembang banyak dengan pengayaan lainnya seperti budaya, seni, pemerintahan, kosmologi, dsb, yang relevan dengan subjek. Perlu Anda ketahui, 120 ribu bita jika itu teks penuh akan setara dengan minimal 200 halaman buku, dan Anda menghapusnya dengan argumentasi tidak jelas cum subjektif, plus suntingan sembrono. ANDA TELAH MENGHAPUS SEMUA KONTRIBUSI SAYA TANPA TEDENG ALING-ALING. Bab purwadaksi asalnya saya tempatkan pada Provinsi Pasundan karena aktual, namun akun anonim menghapusnya dan mengatakan sudah ada di Jawa Barat, masukannya saya dengar makanya saya fokuskan kembali ke laman Jawa Barat. Toh, jika bab purwadaksi di pindah ke laman Suku Sunda, Sunda, Banten, Sunda Kalapa, Sumedang, Cirebon, Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh, Kerajaan Pajajaran malah akan tetap relevan, mungkin hanya akan mengalami sedikit perubahan redaksi. Saya pun melihat inisiasi yang mirip di laman Sunda oleh salah seorang wikipediawan, cuman dihapus, alasannya pun subjektif padahal saya membaca niatnya adalah sama dengan saya pada laman Jawa Barat ini yaitu untuk memetakan. Buat @Igho:, poin yang mana yang Anda maksud dari pedoman ini? Kembalikan data yang Anda hapus, rubah dengan acuan fakta, data, literatur. Jadilah Solutif bukan kontraproduktif! 25 Oktober 2015 20.40 (UTC)Balas
Kalem, Bung. Tenangkan hati, tak perlu emosi menghadapi perbedaan cara pandang. Jika anda kembali ke khitah Wikipedia ensiklopedi, mungkin akan sedikit lumer. Poin yang anda tanyakan mungkin terdapat pada kalimat ini:
Wikipedia bukanlah tempat menaruh data. Perangkat keras Wikipedia terbatas jumlahnya, sehingga sebaiknya sumber-sumber yang tersedia dijaga sebaik-baiknya.'
Salam. -Igho (bicara) 26 Oktober 2015 02.34 (UTC)Balas
Maaf, maksud saya kali ini Anda telah melakukan kejenuhan informasi/information overload, di mana Anda terlalu banyak memberikan informasi pada satu halaman yang sebenarnya melakukan pembahasan secara umum. Saya beri contoh nyata, artikel Jawa Timur pastinya juga memiliki sejarah. Tetapi alih-alih dituliskan secara keseluruhan di artikel Jawa Timur, semua informasi diletakkan pada artikel Sejarah Jawa Timur dan pada artikel Jawa Timur diberikan tag {{utama|Sejarah Jawa Timur}} di bagian sejarahnya.
Mungkin maksud dari bung Igho adalah kebijakan ini (disebutkan pada bagian ini). Jadi jika informasi yang diberikan terlalu panjang, ada baiknya Anda pecah-pecah ke dalam artikel tersendiri. Sekali lagi, suntingan Anda bagus dan sangat membantu, tetapi informasinya terlalu panjang dan saya sarankan Anda untuk memindahkannya ke artikel tersendiri. Salam! -- Bonaditya (bicara) 26 Oktober 2015 02.45 (UTC)Balas
Bung, @Bonaditya: dan @Igho: saya masih santai dan tenang. Sejak awal kali Anda mampir disini yang saya pertanyakan adalah cara kerja Anda yang menurut saya tidak konsisten dalam menanggapi laman Jawa Barat. Alih-alih konstruktif Anda malah jadinya degradasi konten laman ini, lalu dengan mudahnya memberikan tag baru, tag dimana saya sudah atasi dengan pembaharuan literatur sebelum adanya pengembangan. Selain itu Anda melakukan aksi penghapusan sepihak sebelum diskusi selesai, bukankah Anda sebagai salah satu pengurus harusnya memberikan contoh santun, atau memang begini cara kerja para pengurus? Kasus penghapusan tanpa solusi ini beberapa kali saya alami sebelum diskusi selesai. Ini aksi sepihak dengan etos negatif saya kira. Contoh pertama mengenai kategorisasi Raport merah Orde Baru yang pernah saya rintis, sebelumnya ada pertentangan mengenai netralitas diksi-kategori ini, setelah saya jelaskan hak jawab lalu saya serahkan kepada forum untuk diganti alternatif nama, dan nyatanya setelah nama kategorisasi lama dihapus, kategorisasi baru tidak muncul, riset mengenai ini jadinya byar begitu saja akibat pengurus yang menghapus sepihak dan tidak mengimplementasikan solusi yang telah disepakati sebelumnya. Kedua, mengenai beberapa berkas terkait Gayus Tambunan, berkenaan peristiwa aktual saya memasukan foto istimewa kejadian luar biasa Gayus ketika "pelesiran", salah satu Wikipediawan Bennylin mempertanyakan status simbol copyright dalam deskripsi, saya lalu jelaskan di dalam perbincangan laman sini mengenai hal tersebut, setelah hak jawab saya berikan tanpa ada tanya-jawab atau klarifikasi berikutnya Bennylin menghapus sepihak. Ini saya anggap pretensi buruk, tendensius abuse of power karena anda semua adalah pengurus dengan kewenangan teknis yang lebih luas ketimbang saya editor biasa. Dan ini nyaris berulang ketika Anda mempertanyakan bobot laman Jawa Barat. Pertama, Anda bilang saya melenceng, out of topic, ini berarti berkaitan dengan substansi. Saya berpikir keras bagian mana yang Anda maksud, dengan itu maka saya verifikasi kembali data yang telah diinput disini berulang kali. Dan ironisnya Anda juga melakukan penghapusan sepihak sebelum ada solusi mengnai subjek yang sedang dibicarakan, lebih buruknya yaitu seperti yang saya bilang diatas : kualitas indormasi dan data laman Jawa Barat menjadi buruk setelah Anda sunting. Bukankah editor harusnya meningkatkan kualitas informasi dan sumber? Dan Anda bertanggungjawab mengenai degradasi laman Jawa Barat yang anda sunting terakhir. Saya baru menemukan editor menyunting seperti anda seolah tanpa bersalah anda pun memberikan tag baru tanpa solusi. Saya bertanya bagian mana yang Anda sebut melenceng dan out of topic tersebut, Anda tidak dapat menunjukan dengan jelas, Anda menyatakan istilah asing pun tidak anda tunjukan, malah perbincangan Anda alihkan lagi ke wilayah teknis supaya dipindah ke laman baru dan menyatakan laman ini menjadi beban loading. Kok jadi baper. Bawa perasaan. Makanya saya bilang Anda subjektif disini. Lalu Anda bilang bagian sejarah dipersilahkan mengambil intisarinya, disini Anda berarti kurang memahami penjelasan saya sebelumnya. Jika hanya laman sejarah menjadi beban lantas mengapa Anda lantas menghapus bagian lainnya : pranala, daftar pustaka, catatan kaki, referensi, dan beberapa intisari bab baru dalam laman Jawa Barat? Malah paragraf pembuka pun anda bantai menjadi satu kalimat, sedangkan sebelumnya anda hanya menyitir bagian sejarah, bukan pranala, daftar pustaka, catatan kaki, referensi, dan beberapa intisari bab baru. Nyatanya anda keukeuh membantai data ini. Jika saya mengikuti logika Anda, maka dengan ini saya mempertanyakan kenapa Anda membiarkan laman Sukarno dan Sejarah Indonesia melakukan hal yang sama? Dengan bertumpuknya informasi, menurut versi anda, kenapa Anda tidak menghapus bagian-bagian pada Sukarno dan Sejarah Indonesia seperti yang Anda lakukan pada laman Jawa Barat? Saya membuat bagian Purwadaksina Tatar Pasundan pada laman Jawa Barat seperti halnya bagian pada laman Sejarah Indonesia. Bagian tersebut, seperti yang saya utarakan mungkin merangkum intisari 20 abad Tatar Pasundan/Jawa Barat seperti halnya bagian-bagian laman Sejarah Indonesia. Anda tentu dapat menimbang, bobot laman Sejarah Indonesia lebih kaya data ketimbang laman bab sejarah Tatar Pasundan/Jawa Barat. Lagi-lagi, jika mengikuti logika Anda, kenapa tidak Anda bantai saja paragraf pembuka, daftar pustaka, bacaan lanjut, pranala, dan bab yang anda anggap tidak penting. Saya kira laman Jawa Barat tidak akan menjadi beban buat server Wikipedia, toh saya akses via gawai pun masih lancar saja. Dan untuk apa pula kita bawa perasaan? Artinya disini Anda sendiri yang sudah out of topic. Saya membuat bagian purwadaksi/sejarah pada laman Jawa Barat setelah memperbaharui laman Sukarno dan melihat laman Sejarah Indonesia (banyak juga laman Sejarah Indonesia dengan kronik spesifik semisal era Orba, Orla, Reformasi, Hindia Belanda, VOC, monarki, akan tetapi intisari halamannya cukup banyak disertakan di laman utama :Sejarah Indonesia). Nah, jika anda melakukan perlakuan yang sama kepada laman Sukarno dan Sejarah Indonesia seperti halnya pada laman Jawa Barat baru saya acungkan jempol dengan konsistensi Anda. Disitu Anda dapat melihat respon rekan WIkipediawan lainnya ketika kontribusi mereka Anda hapus tanpa pertanggungjawaban. Saya sih tidak keberatan anda menghapus seluruh kontribusi saya pada laman Sukarno misalnya, karena Sukarno sudah menjadi roh saya, diluar kepala, ini baru saya baper. Ki Rahardihyan Mega Waluya Mulyaradjakusumah 28 Oktober 2015 09.56 (UTC)Balas

──────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Bung, Yang pertama, ingin saya sampaikan bahwa garis besar yang disampaikan oleh Bona adalah: Sebuah artikel semestinya pembahasannya lebih fokus, di mana hal-hal penting dan relevan saja yang dicantumkan. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila Anda punya pengembangan suatu bagian artikel tersebut, Anda dapat merintis artikel baru yang tentu saja dihubungkan dengan artikel utama dengan templat {{main|Nama artikel}} di bawah sebuah subjudul artikel utama.

Yang ke-dua, mohon Anda ketahui bahwa seingat saya, saya tidak mengutik-utik artikel Jawa Barat, jadi jika Anda mempersoalkan perombakan besar-besaran pada artikel itu, mohon tidak melibatkan nama saya, namun sampaikan secara khusus kepada yang pernah menyunting pada paragraf terpisah. Terima kasih. Salam. -Igho (bicara) 28 Oktober 2015 12.17 (UTC)Balas

Maaf, sekadar saran dan pendapat. Beberapa artikel tentang provinsi di Indonesia mungkin bisa dijadikan acuan tentang bagaimana konten dan struktur dari sebuah artikel tentang provinsi. Contohnya Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Riau. Pada semua artikel tersebut tidak dibahas sejarahnya secara mendalam tapi hanya sepintas. Karena semua provinsi tersebut dan juga provinsi lainnya di Indonesia adalah sebuah geografis, sosial politik, dan segala aspek lainnya dalam bentuk yang relatif baru (terbentuk setelah kemerdekaan).
Kalau sejarah ratusan atau ribuan tahun yang lalu juga ditulis, maka jadi tidak relevan, karena pada ratusan atau ribuan tahun yang lalu 'Jawa Barat', 'Jawa Tengah', 'Sumatera Barat', 'Jawa Timur', dan 'Riau' itu tidak ada. Yang ada adalah 'Pasundan', 'Bumi Jawa', 'Alam Minangkabau' (atau mungkin juga 'Minangatamwan'), dan 'Bumi Melayu'. Jadi kalau mau menulis secara mendalam dan luas tentang 'Pasundan' sudah semestinyalah ada artikel tersendiri, karena 'Jawa Barat' bukanlah 'Pasundan'. Sama dengan 'Jawa Tengah' bukanlah 'Bumi Jawa' dan 'Sumatera Barat' bukanlah 'Alam Minangkabau', dan 'Riau' bukanlah 'Bumi Melayu'. Maaf kalau tidak berkenan. Terima kasih. 36.71.179.121 28 Oktober 2015 18.11 (UTC)Balas

Mohon vote

Mohon berikan suara Anda di:

--Erik Fastman (bicara) 3 Desember 2015 05.04 (UTC)Balas

Undangan diskusi Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Ba Cụt

Undangan diskusi Wikipedia:Daftar pilihan/Usulan/Filmografi Preity Zinta

Berkas tanpa lisensi

Nominasi penghapusan Berkas:Aliansi Rakyat Jatigede III.jpg

HsfBot (Hubungi pemilik) 24 Maret 2017 08.36 (UTC)Balas