Stasiun Gumilir

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Gumilir (GM) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang berada di Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto.

Stasiun Gumilir

Berkas:GM 03.jpg
Stasiun Gumilir
Lokasi
Koordinat7°41′12″S 109°2′16″E / 7.68667°S 109.03778°E / -7.68667; 109.03778
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah))
Jumlah jalur4
  • jalur 1: sepur lurus arah Maos & Cilacap
  • jalur 2: sepur lurus arah Karangtalun
LayananHanya untuk KA barang (ketel/BBM jenis avtur dan semen Holcim Indonesia) serta persilangan atau persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1887 (sebagai stasiun penumpang)
2004 (sebagai stasiun KA Semen Holcim)
Ditutup2015 (sebagai stasiun penumpang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kecil yang jarang penumpangnya yang naik-turun di wilayah Kabupaten Cilacap, ex Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah dan Daerah Operasi V Purwokerto.

Kepadatan penumpang kereta api per hari di Stasiun Gumilir hanya 240 penumpang KA per hari pada tahun [[2013], menjadikan stasiun ini terjarang penumpangnya (dibawah 500 orang penumpang per hari) di Kabupaten Cilacap, selain di Jeruklegi (200 orang per hari) dan Gandrungmangu (152 orang per hari).

Sekitar 1,5 km ke arah barat daya, terdapat percabangan jalur kereta api menuju Stasiun Karangtalun yang berada di dalam pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk.

Sejak tahun 2012, stasiun ini telah menggunakan sistem wesel dan persinyalan elektrik tipe CBI (Computer Based Interlocking) alias SIL-03 buatan PT Len Industri Indonesia (Persero) yang merupakan sistem persinyalan paling modern saat ini.

Stasiun ini awalnya hanya memiliki dua jalur dengan jalur 1 sebagai sepur lurus arah Maos dan Cilacap serta jalur 2 sebagai sepur lurus arah Karangtalun. Setelah sistem persinyalan stasiun ini diganti dengan persinyalan elektrik tersebut, jalurnya bertambah menjadi empat.

Sejak 1 Agustus 2015, KA Purwojaya sebagai satu-satunya KA penumpang yang melewati jalur KA Maos-Cilacap tidak berhenti lagi melayani penumpang di stasiun ini. Alasannya, stasiun ini dinilai masih belum steril dari para penumpang gelap yang dulunya sering naik-turun KA tersebut tanpa menunjukkan tiketnya. Otomatis sejak saat itu stasiun ini hanya melayani KA barang dan persilangan atau persusulan antarkereta api saja.[3]

Insiden

Pada tanggal 10 April 2009, lokomotif kereta api barang CC201-143R yang mengangkut semen dari PT Holcim Indonesia menuju Semarang anjlok sekitar 250 m sebelum Stasiun Gumilir. Akibat kejadian ini, perjalanan KA Purwojaya dari Jakarta terpaksa tertahan dan menurunkan penumpang di Stasiun Gumilir.[4]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ [(Indonesia) Tak Steril, Stasiun Gumilir Ditutup untuk Penumpang
  4. ^ Lokomotif KA Semen Anjlok di Cilacap

Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error.

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:KAI lines
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°41′07″S 109°02′33″E / 7.6851609°S 109.0424019°E / -7.6851609; 109.0424019{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman