Beruang
Beruang coklat Kodiak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Mammalias L uji l,
Ordo:
Famili:
Ursidae

Gpenera

Ailuropoda
Ailurus
Helarctos
Melursus
Ursus
Tremarctos
Arctodus (punah)

, dl

Beruang adalah binatang dalam kelas kIo ofmamalia yang tergolong ordo Carnivora, [ri[ft, amilia]] iUrsidae.

Etimologi

Beruang (KBBI: be·ru·ang) adalah binatang buas jenis Ursus, berbulu tebal, dapat berdiri di atas kedua kakinya, bercakar, dan bermoncong panjang [1].Atau dalam (Inggris: bear) yang berasal dari Bahasa Inggris kuno yaitu bera[2].
Dalam nama ilmiahnya Ursidae. Ursidae sendiri berasal dari dua kata yaitu ursus dan idae. Ursus berasal dari bahasa latin ursus yang berarti beruang, dan idae berasal dari bahasa Yunani kuno Eidos (bahasa Yunani: εἶδος).

Fisik

Beruang memiliki indra penciuman dan pendengaran yang ulung, bertelinga bundar, berekor kecil, berbulu yang panjang, lebat dan kasar, Mereka memiliki cakar yang lebar dan berjumlah lima pada telapak tangan yang tak dapat ditarik masuk. Cakar-cakarnya digunakan untuk menyobek, menggali, dan menangkap. Pengelihatan beruang hampir sama dengan pengelihatan manusia. Beruang hitam dan sejenisnya tidak buta warna.[butuh rujukan].

Bermoncong yang panjang. Giginya digunakan untuk bertahan dan alat dan tergantung pada makanannya. Jumlah gigi berfariasi tergantung pada spesiesnya, beruang dapat memiliki 32 hingga 42 gigi. Susunan Gigi beruang tidak dikhususkan untuk membunuh mangsa mereka, karena gigi taring beruang relatif kecil dan umumnya digunakan untuk pertahanan diri atau alat. Bentuk gigi geraham beruang itu cukup lebar dan datar, gigi tersebut digunakan untuk memotong dan mengkunyah tumbuhan menjadi potongan lebih kecil supaya dapat dicerna.[3]

Beruang memiliki empat telapak yang bercakar. Setiap telapak dilengkapi lima cakar yang tajam dan panjang. Kuku tersebut dapat digunakan untuk memanjat pohon, menyobek sarang rayap dan sarang lebah, menggali akar, atau menangkap mangsa, tergantung pada spesiesnya. jangan meremehkan beruang, dapat berlari mencapai kecepatan 50 km/jam (30 mph). Beruang juga dapat bergerak dengan fleksibel dan lincah.

Berbulu panjang dan kasar. Dengan warna bulu yang bervariasi tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih, blonde atau krem, hitam dan putih, sampai hitam semua atau coklat semua. Warna bulu beruang juga bervariasi walaupun mereka masih dalam satu spesies. Sebagai contoh, Beruang Amerika hitam mungkin saja berbulu hitam, coklat, coklat kemerahan, atau hitam kebiruan. Beberapa spesies, seperti Beruang madu dan spectacled bear memiliki dada yang berwarna cerah dengan "facial markings".[butuh rujukan].

Pada semua spesies beruang, ukuran jantan lebih besar daripada betina (yang masih dalam spesies yang sama). Perbedaan antar jenis kelamin ini, semakin besar pada spesies yang lebih besar. Beruang kutub jantan berbobot dua kali lebih besar daripada betinanya, sedangkan pejantan pada spesies beruang yang lebih kecil berbobot hampir sama dengan betinanya. Beruang dapat hidup sekitar 25 tahun hingga 40 tahun. Beruang yang hidup di hutan itu lebih cepat mati daripada mereka yang hidup di kebun binatang.[butuh rujukan].

Ada banyak macam beruang yang berbeda seperti beruang kutub, beruang coklat, beruang hitam, panda, dsb.

Hibernasi

Hibernasi atau rahat adalah kondisi ketakaktifan dan penurunan metabolisme pada hewan yang ditandai dengan suhu tubuh yang lebih rendah, pernapasan yang lebih perlahan, serta kecepatan metabolisme yang lebih rendah. Hewan yang melakukan hibernasi berusaha menghemat energi, terutama selama musim dingin sewaktu terjadi kelangkaan makanan, membakar cadangan energi, lemak tubuh, dengan perlahan. Hibernasi dapat terjadi selama beberapa hari atau minggu, tergantung dari spesies, suhu sekitar, dan waktu. Hewan yang terkenal suka melakukan hibernasi adalah "beruang".[4]

Induk Beruang kutub merawat anaknya

Banyak jenis beruang yang tersebar di belahan bumi utara yang dipercaya [oleh siapa?] melakukan hibernasi di musim dingin. Hal ini didukung oleh sejumlah penelitian dan studi ilmiah[5][6].

Sementara itu, banyak juga spesies beruang yang hanya masuk ke keadaan fisiologis yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut "hibernasi" atau "tidur musim dingin", itu sebetulnya bukan benar-benar berhibernasi.[butuh rujukan]

Di sisi lain, suhu tubuh beruang hanya mengalami sedikit penurunan beberapa derajat dari suhu normal, dan denyut jantung melambat dari denyut normal 55 hanya menjadi 9 denyut per menit [7]. Mereka biasanya tidak bangun selama ini "hibernasi", tentunya tidak makan, minum, buang air kecil, atau buang air besar dalam satu periode hibernasi. Beruang dimungkinkan mampu beradaptasi dengan panas tubuh yang meningkat dan menjadi mudah terangsang, karena induk betina melahirkan anak saat tidur musim dingin ini [6].

Kontroversi Hibernasi Pada Beruang

Apakah beruang itu benar-benar berhibernasi masih tetap menjadi kontroversi sudah sejak beberapa dekade, karena beruang (pada musim dingin) hanya mengalami sedikit penurunan suhu pada inti tubuh dibandingkan dengan hewan yang lebih kecil. Apapun definisi hibernasi, namun bukanlah tingkat pengurangan suhu, tetapi penekanan metabolik. Beruang dewasa bisa, namun tingkat metabolisme yang lebih rendah untuk sekitar 75% di bawah tingkat metabolisme basal, yang menunjukkan bahwa beruang berhibernasi. Memang, sebagian besar beruang di belahan bumi utara tidak akan makan ataupun minum selama 8 bulan, dan hanya mengandalkan cadangan lemak tubuh disimpan untuk energi dan air.[butuh rujukan]

Meskipun diyakini bahwa hibernasi pada beruang sangat berbeda dari hewan pengerat ataupun hibernasi pada hewan primata, dan melibatkan penekanan metabolisme suhu secara independen, karena penurunan sederhana dalam suhu inti tidak memperhitungkan penurunan besar dalam tingkat metabolisme, keyakinan ini tidak mempertimbangkan efek reaksi metabolik yang dapat terjadi melalui penyempitan pembuluh darah atau vasokonstriksi yang luas.[butuh rujukan]

Mereka mampu mendaur ulang protein dan urin mereka, yang membuat mereka dapat untuk menahan kencing selama berbulan-bulan dan mampu menghentikan Atrofi otot.[8][9]

Pembagian golongan Beruang

 
Beruang coklat (Ursus arctos) di Kebun binatang Moscow
 
Beruang-hitam asia Ursus thibetanus, di Kebun Binatang Wrocław, Polandia
 
Sun bear atau Beruang madu (Helarctos malayanus) di Bonbin dan Aquarium Columbus
 
Panda (Ailuropoda melanoleuca) di Taman Nasional Smithsonian, Washington DC
 
Spectacled bear (Tremarctos ornatus) di Bonbin Houtson
 
Beruang Sloth(India) (Melursus ursinus ursinus) di Taman Fauna Nasinal
 
Beruang kutub (Ursus maritimus) di Kebun Binatang Rio Grande, Albuquerque, New Mexico

Lihat pula :

Hubungan dengan manusia

Beberapa spesies beruang, seperti Beruang kutub , Beruang hitam Amerika , beruang Sloth, dan Beruang coklat, berbahaya bagi manusia , terutama di daerah di mana mereka telah menjadi terbiasa dengan orang. Semua beruang itu kuat secara fisik, dan akibat serangannya cenderung mengakibatkan luka berat maupun fatal ketika menyerang seseorang, tetapi untuk sebagian besar dari mereka itu cenderung pemalu, mudah ketakutan dan akan cenderung menghindari manusia. Cedera yang disebabkan oleh beruang itu jarang terjadi, tetapi sering dilaporkan secara luas [10]. Bahaya yang ditimbulkan beruang sering kali jauh dibesar-besarkan, sebagian karena imajinasi manusia. Namun, ketika induk merasa anaknya terancam, induk beruang akan berperilaku ganas. Dianjurkan untuk memberikan tempat istirahat yang luas kepada semua beruang karena tindakan mereka tak terduga.[11]

Potensi konflik antara beruang dengan manusia timbul ketika beruang memasuki area perkebunan lalu menjarah tanaman atau hewan ternak.[12][13]. Masalah-masalah ini mungkin hanya ditimbulkan oleh beberapa ekor beruang saja, tetapi mereka menciptakan suasana konflik untuk semua beruang. [13] metode Mitigasi dapat digunakan sebagai solusi untuk mengurangi tingkat kerusakan tanaman yang di tanggung, dan mengurangi antipati masyarakat setempat terhadap beruang.[12]

 
Tanda Penutupan Area Rawan Bahaya Beruang yang digunakan di Taman nasional Denali, Alaska, AS.

Hukum dan Undang-Undang
Hukum dan undang-undang yang menetapkan beruang sebagai hewan yang dilindungi telah disahkan di banyak negara di dunia guna melindungi beruang dari perusakan habitat.

Persepsi dan pandangan umum masyarakat terhadap beruang sering sangat positif, karena umumnya masyarakat mengidentifikasi beruang sebagai hewan Omnivora, memiliki kemampuan untuk berdiri dengan dua kaki, dan banyak digunakan untuk simbol-simbol penting[14] dan dukungan untuk perlindungan beruang telah tersebar luas dalam masyarakat yang lebih makmur[15]. Namun masyarakat di daerah-daerah pedesaan dan di wilayah miskin menyikapi lain, mungkin lebih dibentuk oleh bahaya yang ditimbulkan oleh beruang maupun dampak ekonomi yang di tanggung oleh petani dan peternak.[13]. Di beberapa kawasan penduduk yang berdampingan dengan habitat beruang telah dibuat larangan memberi makan kepada beruang, larangan ini mencakup larangan membiarkan atau mengizinkan mereka(beruang) memasuki area pembuangan sampah atau pembuangan limbah makanan lainnya, maupun sengaja menaruh makanan (di area terbuka) yang dibutuhkan beruang yang dimungkinkan didatangi beruang itu juga dilarang.

Beberapa penangkaran melatih beruang agar dapat melakukan pertunjukan menari maupun bersepeda, namun eksploitasi hewan ini menjadi kontroversial di akhir abad ke-20. Namun di Eropa, beruang telah dilindungi dari penyiksaan sudah sejak abad ke-16.

Di Indonesia pada tahun 1973. Yang mana Beruang madu dinyatakan jenis fauna langka dan dilindungi sesuai ordonansi Perlindungan Alam 1941 Stbl Nomor 167 serta Keputusan Menteri Pertanian No. 66/Kpts/Um/2/1973 tanggal 4 Februari 1973.[16][17] Selain itu, pemerintah Indonesia juga menetapkan hutan lindung dan suaka margasatwa untuk habitat flora dan fauna langka dan tidak boleh diburu oleh siapapun dan dikenakan sangksi bagi siapapun yang melakukan perburuan flora dan fauna apapun di dalam area hutan lindung dan suaka margasatwa. Salah satunya Pemerintah Kalimantan Timur mengesahkan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) menjadi salah satu suaka margasatwa dilindungi yang berfungsi sebagai habitat bagi pelbagai jenis hewan-hewan Langka, Setidaknya terdapat kurang lebih 60 ekor Beruang madu dan hewan-hewan dilindungi lainnya [18].

Lembaga dan Organisasi yang menangani Konservasi Beruang

Internasional

Dua organisasi konservasi umum yang secara internasional memiliki otoritas untuk mencari informasi ilmiah tentang spesies beruang diseluruh dunia, yakni asosiasi peneliti dan pengelolaan beruang Internasional (International Association for Bear Research & Management) yang dikenal sebagai IBA (International Bear Association) ; dan Bear Specialist Group yang merupakan bagian dari anggota IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) kadang-kadang juga disebut dengan World Conservation Union (adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam [19]). Organisasi-organisasi ini berfokus pada sejarah alam, manajemen, dan konservasi spesies.

Organisasi-organisasi lain yang ada lebih terkhususkan untuk edukasi beruang liar dan konservasi lebih lanjut. Organisasi Bear Trust International bekerja untuk beruang liar dan satwa liar lainnya melalui empat inisiatif program inti di antaranya :. 1) Pendidikan Konservasi, 2) Penelitian beruang liar, 3) Manajemen Beruang Liar, dan, 4) Habitat Margasatwa [20]. Nama-nama organisasi khusus untuk masing-masing dari delapan spesies beruang di seluruh dunia termasuk:

Nasional

Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain [21] dan Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Balikpapan, adalah organisasi yang sah untuk melindungi dan menaungi suaka margasatwa Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), yang merupakan gambaran dari hutan tropis yang masih 'Virgin'.
Secara Geografis HLSW terletak di 116º 47’ – 116º 55’ Bujur timur dan 01º 02’ – 01º 10’ Lintang selatan. Merupakan kombinasi antara hutan primer (hutan asli) dan hutan sekunder (hutan buatan pengganti hutan yang terbakar pada tahun 1997/1998)

Hutan lindung ini menjadi salah satu suaka margasatwa di Balikpapan propinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Disinilah tempat perlindungan dan habitat untuk pelbagai jenis hewan-hewan hewan langka dilindungi, termasuk kurang lebih 60 ekor Beruang madu di dalamnya. Tempat ini Memiiki fasilitas penunjang seperti Pusat penelitian Tumbuhan dan Hewan, jembatan gantung, Menara Pengintai, Sampan, dan lain-lain. [18]

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata juga menaungi Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup Beruang Madu (KWPLH-Beruang Madu), terletak di Km.23 Jalan raya Balikpapan-Samarinda, yang menempati area seluas 1.3 Ha, yang juga merupakan kawasan konservasi Beruang Madu, dirancang agar mendekati kondisi habitat yang sesungguhnya [22]. Valid pada akhir tahun 2007 memiliki 6 (enam) ekor beruang madu yang kesemuannya merupakan beruang sita'an (dalam kurun waktu 2002-2004) dari pemeliharaan hewan langka secara ilegal (illegal pet) dan penangkapan illegal yang hendak dikomersialkan (secara gelap) oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab. Objek wisata pendidikan ini dilengkapi beberapa fasilitas seperti pusat informasi berbagai jenis beruang [23]. Pada Bulan Februari 2005, pengembangan fisik kawasan dimulai dengan membangun Enklosur Beruang Madu. Pada Bulan Agustus 2005, manajemen pengembangan fasilitas pada KWPLH berada di bawah Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (BP-HLSW) [24].

Penggunaan pada simbol-simbol

 
Beruang cokelat yang dinamai Misha dipakai sebagai Maskot Olimpiade 1980 (Olympic Games) di Moskow, Russia
 
Berni, Beruang cokelat untuk maskot Bayern Munich
 
Beruang madu sebagai Maskot Kota Balikpapan 2001-2013

Beruang cukup populer digunakan sebagai Maskot, logo atau simbol-simbol lainnya di beberapa negara di Benua Amerika, Eropa dan Asia.

Penggunaan pada klub olahraga. Penggunaan beruang untuk maskot pada klub olahraga di antaranya Bayern Munich (yang memakai maskot beruang cokelat yang dinamai berni), Chicago Bears, California Golden Bears, UCLA Bruins, Boston Bruins.

Penggunaan di Russia. Maskot berbentuk beruang cokelat yang dinamai Misha juga digunakan sebagai Maskot pada Olimpiade Musim Panas pada tahun 1980 yang diselenggarakan Di Moskow, Russia [25][26].
bahkan beruang cokelat sangat erat di mayoritas masyarakat di Russia, oleh karena tidak heran bila beruang juga sebagai ciri khas yang umum di Russia.

Penggunaan di Inggris. Logo beruang dan tongkat kayu telah lama digunakan dalam pembuatan Heraldik, adalah karya seni dalam menciptakan dan menghias lambang yang berasal dari Warwickshire, Inggris [27].

Hewan Nasional. Beberapa negara menetapkan Beruang sebagai hewan nasional seperti negara Finlandia dan Russia.

Logo perusahaan dan logo produk komersial juga banyak (namun tidak semua) yang menggunakan beruang sebagai logonya.

Penggunaannya di Indonesia. Diawali dengan dimulainya penelitian jangka panjang untuk beruang madu [12] di Hutan Lindung Sungai Wain. Hutan itu, terletak di pinggir batas Balikpapan, adalah 'rumah' alami bagi beruang madu liar yang diperkirakan sekitar 50-100 ekor. Penelitian dan upaya-upaya perlindungan menghasilkan publikasi dan perhatian yang terfokus dengan baik pada beruang madu. Pada tahun 2001 Balikpapan, salah satu kota terbesar di Kalimantan, mengangkat secara resmi beruang madu, beruang khas Kalimantan Timur yang mulai di ambang kepunahan, sebagai Maskot Kota,[28] dan terdapat kalimat "KUBANGUN - KUJAGA - KUBELA" dan "HELARCTOS MALAYANUS",[29] serta menetapkan lambang Manututung sebagai lambang kota.


Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan". Pusat Bahasa Kemendiknas Rep. Indonesia. 2008. 
  2. ^ (Inggris) Pokorny (1959) indo-european.nl Asal usul kata (dalam bahasa Inggris) [pranala nonaktif]
  3. ^ Bunnell, Fred (1984). Macdonald, D., ed. The Encyclopedia Mamalia. New York: Facts on File. hlm. 87. ISBN 978-0-87196-871-5. 
  4. ^ (Inggris) Watts PD, Oritsland NA, Jonkel C, Ronald K (1981). "Hibernasi mamalia dan konsumsi oksigen dari beruang hitam Denning (Ursus americanus)". Comparative Biochemistry and Physiology Part A: Physiology. 69 (1): 121–3. doi:10.1016/0300-9629(81)90645-9. 
  5. ^ (Inggris) Gerhard Heldmeier (2011). "Life on Low Flame in Hibernation". Science. 331 (6019): 866–867. doi:10.1126/science.1203192. 
  6. ^ a b (Inggris) Shimozuru, M.; et al. (2013). "Pregnancy during hibernation in Japanese black bears: effects on body temperature and blood biochemical profiles". Journal of Mammalogy. 94 (3): 618–627. doi:10.1644/12-MAMM-A-246.1. 
  7. ^ (Inggris) Tøien, Ø.; et al. (2011). "Hibernasi Beruang Hitam: kemampuan metabolisme yang secara independen menekan suhu badan". Science. 331 (6019): 906–909. doi:10.1126/science.1199435. PMID 21330544. 
  8. ^ (Inggris)Lundberg, D.A.; Nelson, R.A.; Wahner, H.W.; Jones, J.D. (1976). "Metabolisme protein pada beruang hitam, menjelang dan selama berhibernasi". Mayo Clinnic Proceedings. 51 (11): 716–722. 
  9. ^ (Inggris)Nelson, R.A. (1980). "Protein and fat metabolism in hibernating bears". FASEB J. 39 (12): 2955–2958. PMID 6998737. 
  10. ^ (Inggris) Clark, Douglas (2003). Interaksi Beruang Kutub-Manusia di Taman nasional Kanada. "Polar Bear–Human Interactions in Canadian National Parks, 1986–2000" (PDF). Ursus. 14 (1): 65–71. 
  11. ^ (Inggris) Artikel tentang permasalahan beruang di Alaska
  12. ^ a b c Fredriksson, Gabriella (2005). "Human–sun bear conflicts in East Kalimantan, Borneo Island. (Konflik atara Beruang madu-manusia di Kalimantan Timur.)". Ursus. 16 (1): 130–137. doi:10.2192/1537-6176(2005)016[0130:HBCIEK]2.0.CO;2. 
  13. ^ a b c Goldstein, Isaac; Paisley, Susanna; Wallace, Robert; Jorgenson, Jeffrey P.; Cuesta, Francisco; Castellanos, Armando (2006). "Andean bear–livestock conflicts: a review". Ursus. 17 (1): 8–15. doi:10.2192/1537-6176(2006)17[8:ABCAR]2.0.CO;2. 
  14. ^ Kellert, Stephen (1994). "Public Attitudes toward Bears and Their Conservation". Bears: Their Biology and Management. 9 (1): 43–50. doi:10.2307/3872683. JSTOR 3872683. 
  15. ^ Andersone, Žanete; Ozolinš, Jānis (2004). "Public perception of large carnivores in Latvia". Ursus. 15 (2): 181–187. doi:10.2192/1537-6176(2004)015<0181:PPOLCI>2.0.CO;2. 
  16. ^ (Indonesia) "Identitas flora dan fauna Bengkulu". BKKHN. Diakses tanggal 2013. 
  17. ^ (Indonesia) "Identitas flora dan fauna Bengkulu". Balaikliring Keanekaragaman Hayati Nasional KLH. Diakses tanggal 2015. 
  18. ^ a b (Indonesia) "Hutan Lindung Sungai Wain". Disporabudpar Balikpapan. 2011. Suaka margasatwa HLSW 
  19. ^ (Indonesia) "Situs resmi IUCN". Situs resmi IUCN. Diakses tanggal 2013. 
  20. ^ (Inggris) "Visi dan Misi". Situs resmi Bear Trust International. 2002–2012. Diakses tanggal March 8, 2014. 
  21. ^ (Indonesia) "Badan Pengelola HLSW dan DAS Manggar". Badan Pengelola Hutan Lindung Sungaiwain.org/. 2010. Diakses tanggal 19 Desember 2010. 
  22. ^ (Indonesia) "KWPLH - Beruang Madu". Disporabudpar Balikpapan. 1011. 
  23. ^ (Indonesia) "Enklosur Beruang Madu - KWPLH Balikpapan". KWPLH Balikpapan. 2007. Diakses tanggal 2015-06-25. 
  24. ^ (Indonesia) "Latar Belakang dan Manajemen - KWPLH Balikpapan". kwplh. Diakses tanggal 2015-06-25. 
  25. ^ (Inggris) "Philip Barker: Sochi 2014 have lot to live up to match Misha farewell at Moscow 1980". Inside the Games. Diakses tanggal 24 Februari 2014. 
  26. ^ (Inggris) Olympic Studies Centre (Januari 2013). "Olympic Summer Games Mascots from Munich 1972 to London 2012" (PDF). diterbitkan oleh Organisasi Komite Olimpiade Internasional / Volume 1. hlm. 5, Detail info Maskot Olimpiade Musim Panas tahun 1980 di Moscow. Diakses tanggal Januari, 2013. 
  27. ^ (Inggris) Warwickshire County Council, Civic heraldry
  28. ^ (Indonesia) Pemkot Balikpapan. "Beruang Madu di Indonesia - KWPLH Balikpapan". dipostkan ulang oleh BP-KWPLH Balikpapan. Diakses tanggal 2013-08-20. 
  29. ^ (Indonesia) Pemkot Balikpapan. "Pariwisata Balikpapan". balikpapan.go.id. Diakses tanggal 2013-09-09. 

Bacaan lebih lanjut

  • Bears of the World dalam bahasa Inggris, Terry Domico, pemfoto oleh Terry Domico dan Mark Newman, Facts on File, Inc., 1988, hardcover, ISBN 978-0-8160-1536-8.
  • The Bear dalam bahasa Inggris, oleh William Faulkner.
  • Brunner, Bernd: Bears: A Brief History dalam bahasa Inggris. Oleh New Haven dan London: Surat Kabar Yale University, 2007.