Kali Code

sungai di Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta

Sungai Code (Hanacaraka: ꦏꦭꦶꦕꦺꦴꦝꦺ, Kali Codhe) atau Sungai Boyong (bagian hulu)[1] yang bermata air di kaki Gunung Merapi ini merupakan salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya daerah yang dilalui oleh sungai ini.[2][3][4] Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif di dunia, mata airnya dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman dan Bantul serta dipergunakan juga sebagai sumber air minum. Problem utama yang mengancam sungai ini adalah polusi.[5] Jembatan Sayidan melintasi sungai ini.[5]

Kali Code (ꦏꦭꦶꦕꦺꦴꦝꦺ Kali Codhe)
Sungai Code, Kali Tjode
Sungai Boyong (hulu)
Sungai
Negara  Indonesia
Provinsi Yogyakarta
Sumber Gunung Merapi
Muara Sungai Opak
 - lokasi Giwangan, Umbulharjo
 - elevation 220 m (722 ft)
Zona waktu WIB (UTC+7)
Kali Code di dekat Prawirodirjan.
Jembatan Kleringan yang melintang di atas Kali Code, tempoh doeloe. Tampak kereta api uap tengah melintas.
(Dok. Tropenmuseum)

Sejarah

Sungai yang membelah kota Yogyakarta menjadi dua ini secara historis dijadikan dasar bagi berdirinya Kerajaan Mataram di Yogyakarta.

 
Kali Code di Yogyakarta dan perumahan di sekitarnya yang terkena abu letusan gunung Kelud tahun 2014.

Dikarenakan sungai ini berasal dari gunung berapi yang sangat aktif, maka sungai ini seringkali mengalami banjir lahar, atau lebih dikenal dengan banjir yang diakibatkan oleh gugurnya atau hanyutnya lahar dingin yang mengendap di kubah Gunung Merapi, sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah gunung tersebut. banjir lahar yang dapat dipastikan akan selalu terjadi apabila endapan lahar yang ada di Gunung Merapi terkena hujan, sehingga lahar tersebut hanyut dan mengalir melalui sungai code akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai. Banyak rumah yang rusak atau hanyut terkena terjangan banjir lahar dingin tersebut.

Untuk mengantisipasi datangnya banjir lahar, pemerintah kota telah membuat talud di sepanjang pinggiran Sungai Code yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, dan secara berkala melakukan pengerukan sungai dengan menggunakan ekskavator.

Geografi

Sungai ini mengalir di wilayah selatan tengah pulau Jawa yang beriklim sabana tropis (kode: As menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[6] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan panas adalah September, dengan suhu rata-rata 27 °C, and terdingin April, sekitar 20 °C.[7] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2802 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 538 mm, dan yang terendah September, rata-rata 8 mm.[8]

Pemukiman

Sejak dahulu telah dibangun pemukiman penduduk miskin di sepanjang sungai ini.[9][10] Rumah-rumah di pinggir kali ini sering rusak akibat banjir lahar gunung Merapi. [11]

Referensi

  1. ^ http://www.mongabay.co.id/2013/04/17/foto-sebuah-keindahan-kecil-dari-sisi-kali-code-yogyakarta/
  2. ^ Down by the riverside - Kali Code by Tessa Toumbourou Inside Indonesia 95: Jan-Mar 2009
  3. ^ The Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project in Indonesia. Asian Development Bank. 2012. hlm. 36. ISBN 978-92-9092-721-1. Diakses tanggal 2015-10-07. 
  4. ^ Kali Code at Geonames.org (cc-by); Last updated 2012-01-17; Database dump downloaded 2015-11-27
  5. ^ a b "River Pollution in Yogyakarta Worsens". En.tempo.co. 2014-03-13. Diakses tanggal 2015-10-07. 
  6. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. 
  7. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. 
  8. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. 
  9. ^ Kutanegara, Pande Made (2014), Manusia, lingkungan, dan sungai : transformasi sosial kehidupan masyarakat sempalan Sungai Code, Yogyakarta Penerbit Ombak, ISBN 978-602-258-173-4 
  10. ^ Guiness, Patrick (April 1983), "The gelandangan of Yogyakarta. -illegally settled urban fringe dwellers-", Bulletin of Indonesian Economic Studies, 19 (Apr 1983): 68–82, ISSN 0007-4918 
  11. ^ "Indonesia Builds 500 Temporary Shelters for Mt Merapi Victims Along Code River", Indonesia Government News, Athena Information Solutions Pvt. Ltd, 2010-12-13, diakses tanggal 4 August 2017 

Pranala luar