Lele
Rentang waktu: Pliosen Bawah - Kini
Lele kampung, Clarias batrachus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Clarias

Scopoli, 1777
Spesies

Banyak, lihat pada teks.

Sinonim
  • Chlarias Scopoli, 1777
  • Macropteronotus La Cepède, 1803
  • Clarias Cuvier, 1816
  • Cossyphus M’Clelland, 1844
  • Phagorus M’Clelland, 1844
  • Dinotopteroides Fowler, 1930
  • Prophagorus Smith, 1939
  • Anguilloclarias Teugels, 1982
  • Brevicephaloides Teugels, 1982
  • Clarioides Teugels, 1982
  • Platycephaloides Teugels, 1982

Lele atau ikan keli (Inggris: catfish "ikan kucing"), adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Nama-nama lele di Nusantara

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).

Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), ナマズ (Jepang) dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.[1]

Pemerian

Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. [2][3][4]

Habitat

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.

Kegunaan

 
Lele yang digoreng

Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang berasal dari Afrika.

Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok dulu istilahnya sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.

Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

Jenis-jenis lele dan penyebarannya

Ada sekitar 55–60 spesies anggota marga Clarias. Dari jumlah itu, di Asia Tenggara kini diketahui sekitar 20 spesies lele, kebanyakan di antaranya baru dikenali dan dideskripsi dalam 10 tahun terakhir.[5] Berikut ini adalah daftar spesies menurut Ferraris, 2007.[6]

 
Clarias batrachus
 
Lele dumbo yang masih kecil
  • Clarias lamottei Daget & Planquette, 1967. Afrika: terbatas di aliran Sungai Nzi, Pantai Gading.
  • Clarias leiacanthus Bleeker, 1851. Endemik di Kalimantan Barat, di aliran Sungai Kapuas.
  • Clarias liocephalus Boulenger, 1898. Afrika: danau-danau Victoria, Edward, George, Kivu, Tanganyika, Malawi serta danau-danau kecil di Uganda dan Rwanda; lembah Danau Rukwa; sistem-sistem sungai Kagera, Malagarazi, Ruzizi, Tana, dan Bangweulu-Moero.
  • Clarias longior Boulenger, 1907. Afrika: Kamerun bagian selatan.
  • Clarias maclareni Trewavas, 1962. Afrika: terbatas di Kamerun barat laut.
  • Clarias macrocephalus Günther, 1864. Lele kepala-lebar Asia Tenggara: Indocina di lembah Sungai Mekong dan Chao Phraya, serta di Filipina.
  • Clarias macromystax Günther, 1864. Afrika: Sungai Oueme, Benin, hingga ke sistem Sungai Niger dan Benue.
  • Clarias meladerma Bleeker, 1846. Wiru, wais, ikan duri, atau lele hitam. Asia Tenggara: lembah Sungai Mekong, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Filipina.
  • Clarias microstomus Ng, 2001.[10] Endemik di Kalimantan Timur, di sekitar aliran Sungai Mahakam dan Kayan.
  • Clarias ngamensis Castelnau, 1861. Afrika: sungai-sungai Quanza, Cunene, Okavango, Chobe, Zambezi, Lualaba hulu, Luapula, Pungwe, Buzi, Save, Limpopo, Incomati, Pongolo hilir, dan Sabi hilir; serta danau-danau Ngami, Moero, Bangweulu, dan Malawi.
  • Clarias nieuhofii Valenciennes, 1840. Limbat, lembat. Asia: Sumatra, Kalimantan, India, Filipina, Thailand, dan pesisir Kamboja, serta kemungkinan di sisi Pegunungan Cardamom di arah Sungai Mekong.
  • Clarias nigricans Ng, 2003.[11] Endemik di Kalimantan Timur, di sekitar aliran Sungai Mahakam.
  • Clarias nigromarmoratus Poll, 1967. Afrika: terbatas di bagian tengah sistem Sungai Kongo.
  • Clarias olivaceus Fowler, 1904. Endemik di Sumatera Barat, di sungai-sungai dataran tinggi.
  • Clarias pachynema Boulenger, 1903. Afrika: sungai-sungai pesisir Kamerun selatan, sistem Sungai Oowe dan bagian tengah sistem Sungai Kongo.
  • Clarias planiceps Ng, 1999.[7] Lele kepala-pipih. Endemik Kalimantan: hulu Sungai Rajang dan Kapuas, Kalbar, serta Sungai Kayan, Kaltim.
  • Clarias platycephalus Boulenger, 1902. Afrika: sistem Sungai Kongo tengah dan hilir.
  • Clarias pseudoleiacanthus Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2003.[9] Endemik Kalimantan.
  • Clarias pseudonieuhofii Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2004.[4] Endemik Kalimantan Barat, pada sistem Sungai Kapuas bagian hulu.
  • Clarias salae Hubrecht, 1881. Afrika: sistem Sungai Konkoure, Guinea, hingga Sungai Cavally, Pantai Gading.
  • Clarias stappersii Boulenger, 1915. Lele berbintik. Afrika: sistem Sungai Luapula-Moero, Sungai Kafue, hulu Sungai Zambezi dan Sungai Cunene.
  • Clarias submarginatus Peters, 1882. Afrika: terbatas di Sungai Kribi dan Lobi, Kamerun selatan.
  • Clarias sulcatus Ng, 2004.[12] Endemik di Pulau Redang, Malaysia.
  • Clarias teijsmanni Bleeker, 1857. Lele kembang. Menyebar di sekitar aliran Sungai Kapuas, Kalbar, dan Jawa.
  • Clarias theodorae Weber, 1897. Afrika: sungai-sungai Zambezi, Kafue, Shire, hulu Kongo, Chobe, Okavango, Cunene, Pungwe, Sabi, Lundi, Limpopo, Incomati, Pongola, Umgeni; serta danau-danau Tanganyika, Bangweulu Kobo, Niumbe, Mweru, Malawi, dan Sibaya.
  • Clarias werneri Boulenger, 1906. Afrika: danau-danau Victoria, Kioga, Edward, dan Tanganyika; serta daerah hulu Sungai Nil.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Genus "Clarias" pada FishBase. Eds. Ranier Froese and Daniel Pauly. Aug 2007 version.
  2. ^ a b Lim, Kelvin K. P. (1999). "Clarias batu, a New Species of Catfish (Teleostei: Clariidae) from Pulau Tioman, Peninsular Malaysia" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology (6): 157–167. 
  3. ^ a b Ng, Heok Hee (2003). "Clarias insolitus, a new species of clariid catfish (Teleostei: Siluriformes) from southern Borneo" (PDF). Zootaxa. 284: 1–8. 
  4. ^ a b Sudarto (2004). "Description of a New Clariid Catfish, Clarias pseudonieuhofii from West Borneo (Siluriformes: Clariidae)" (PDF). Zoological Studies. 43 (1): 8–19. 
  5. ^ Sudarto. Systematic revision and phylogenetic relationships among populations of Clariid species in Southeast Asia. Ringkasan tesis pada Program Studi Biologi, Program Pascasarjana, Fakultas MIPA Univ. Indonesia
  6. ^ Ferraris, Carl J., Jr. (2007). "Checklist of catfishes, recent and fossil (Osteichthyes: Siluriformes), and catalogue of siluriform primary types" (PDF). Zootaxa. 1418: 1–628. 
  7. ^ a b Ng, Heok Hee (1999). "Two new species of catfishes of the genus Clarias, from Borneo (Teleostei: Clariidae)" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 47 (1): 17–32. 
  8. ^ Teugels, Guy G. (2001). "Description of a New Clarias Species from Southeast Asia Based on Morphological and Genetical Evidence (Siluriformes, Clariidae)" (PDF). 25 (1): 81–92. 
  9. ^ a b Sudarto (2003). "Description of two new Clarias species from Borneo (Siluriformes, Clariidae)" (HTML). 27 (2): 153–161. 
  10. ^ Ng, Heok Hee (2001). "Clarias microstomus, a New Species of Clariid Catfish from Eastern Borneo (Teleostei: Siluriformes)" (PDF). Zoological Studies. 40 (2): 158–162. 
  11. ^ Ng, Heok Hee (2003). "Clarias nigricans, a New Species of Clariid Catfish (Teleostei: Siluriformes) from Eastern Borneo" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 51 (2): 393–398. 
  12. ^ Ng, Heok Hee (2004). "Clarias sulcatus, a new walking catfish (Teleostei: Clariidae) from Pulau Redang". Ichthyological Exploration of Freshwaters. 15: 289–294. 

Pranala luar