Pemilihan umum Wali Kota Makassar 2018

Pemilihan Umum Wali Kota Makassar 2018 (selanjutnya disebut Pilwako Makassar 2018 atau Pilwalkot Makassar 2018) akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, mengikuti jadwal pilkada serentak gelombang ketiga oleh KPU untuk menentukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar periode 2018–2023. Ini merupakan pemilihan kepada daerah ketiga di Makassar yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan.

Pemilihan umum Wali Kota Makassar 2018
27 Juni 2018
Kehadiran pemilih57,2%
Kandidat
 
Calon Kolom kosong Munafri Arifuddin
Partai Golkar
Wakil Andi Rahmatika Dewi
Suara rakyat 300.795 264.245
Persentase 53,23% 46,77%
Peta persebaran suara
Wali Kota dan Wakil Wali Kota petahana
Mohammad Ramdhan Pomanto dan Syamsu Rizal

Demokrat

Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih

Tidak ada

Pilwalkot Makassar 2018 hanya diikuti oleh satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota (calon tunggal), setelah pasangan calon petahana Mohammad Ramdhan Pomanto dan Indira Mulyasari didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung.[1]

Jadwal

Pada Maret 2018, KPU menetapkan jumlah pemilih sementara sebanyak 862.731 orang yang tersebar di 15 kecamatan.[2] Para pemilih akan menggunakan hak suara di 2.765 TPS. Anggaran sebesar Rp60 miliar (USD 4,35 juta) dikeluarkan untuk menyelenggarakan pilkada. Rp16,4 miliar di antaranya berasal dari APBD 2017 dan sisanya dari APBD 2018.[3] Pendaftaran calon partai dibuka tanggal 8 sampai 10 Januari 2018, sedangkan pendaftaran calon independen dibuka tanggal 22 sampai 26 November 2017.[4] Periode kampanye dimulai tanggal 15 Februari dan berakhir tanggal 24 Juni, lalu masa tenang kampanye selama tiga hari. Pemungutan suara dilakukan tanggal 27 Juni.[5] Pemilihan umum ini mengikuti sistem pemenang terbanyak (first past the post).[6]

Para calon mendapat nomor urut pada tanggal 13 Februari 2018.[7]

Kandidat

No Urut Pasangan calon Pendukung Singkatan
1. Munafri Arifuddin
Andi Rahmatika Dewi
Partai NasDem
Partai Golkar
PDI-P
Partai Gerindra
Partai Hanura
PKB
PPP
PBB
PKS
PKPI
Appi-Cicu
Dis[1] Mohammad Ramdhan Pomanto
Indira Mulyasari
Independen Diami

Hasil

Pasangan calon Perolehan suara
Pemilih %
Appi - Cicu 264.245 46,77%
Kolom kosong 300.795 53,23%
Jumlah suara sah 565.040 96,69%
Suara tidak sah 19.366 3,31%
Jumlah suara sah dan tidak sah 584.406 100,00%
Partisipasi pemilih 584.406 57,20%
Pemilih terdaftar 1.021.714 100,00%
Sumber [8][9]
Kecamatan Appi-Cicu Kolom kosong Suara sah Suara tidak sah Total
Biringkanaya 36.092 (47,86%) 39.320 (52,14%) 75.412 ? ?
Bontoala 10.584 (47,06%) 11.907 (52,94%) 22.491 ? ?
Kepulauan Sangkarrang 3.261 (47,22%) 3.645 (52,78%) 6.906 ? ?
Makassar 13.654 (39,31%) 21.081 (60,69%) 34.735 ? ?
Mamajang 10.886 (44,81%) 13.407 (55,19%) 24.293 ? ?
Manggala 30.384 (52,37%) 27.631 (47,63%) 58.015 ? ?
Mariso 11.566 (47,38%) 12.845 (52,62%) 24.411 ? ?
Panakkukang 25.069 (44,63%) 31.108 (55,37%) 56.177 ? ?
Rappocini 29.844 (47,90%) 32.460 (52,10%) 62.304 ? ?
Tallo 26.297 (47,45%) 29.122 (52,55%) 55.419 ? ?
Tamalanrea 16.912 (44,45%) 21.138 (55,55%) 38.050 ? ?
Tamalate 33.817 (50,20%) 33.541 (49,80%) 67.358 ? ?
Ujung Pandang 3.822 (34,31%) 7.319 (65,69%) 11.141 ? ?
Ujung Tanah 7.362 (46,95%) 8.317 (53,05%) 15.679 ? ?
Wajo 4.695 (37,12%) 7.954 (62,88%) 12.649 ? ?
Total 264.245 (46,77%) 300.795 (53,23%) 565.040 19.366 584.406

Sumber:[10]

Buntut

Setelah hasil diumumkan, tim kampanye Munafri-Dewi mengajukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi dan mengklaim "ada kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif". Mereka menuduh Pomanto mencampuri pemilu dan menuntut kolom kosong dibatalkan.[11] Pada tanggal 10 Agustus, MK memutuskan menolak gugatan tersebut dan "memenangkan" kolom kosong untuk pertama kalinya dalma sejarah pilkada Indonesia.[12][13]

Referensi

  1. ^ a b Hendra Cipto (23 April 2018). "MA Tolak Kasasi KPU Makassar, Calon Petahana Gagal Maju Pilkada 2018". Kompas.com. Diakses tanggal 7 Juli 2018. 
  2. ^ Arfah, Hasim (18 March 2018). "Pemilih Makassar Anjlok, KPU: Masih Bisa Berubah di DPT". Tribun Timur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2018. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  3. ^ Wawan (20 September 2017). "Ini Jumlah TPS di Pilwalkot Makassar". Info Sulsel. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  4. ^ Putra, Putu Merta Surya (8 January 2018). "Pendaftaran Paslon Pilkada 2018 Dibuka, KPU Ingatkan Ikuti Aturan". liputan6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 January 2018. Diakses tanggal 14 March 2018. 
  5. ^ Suryowati, Estu (14 June 2017). "Tahapan Pilkada Serentak 2018 Dimulai, Ini Jadwal Lengkapnya". KOMPAS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2018. Diakses tanggal 20 January 2018. 
  6. ^ "Pilkada Serentak dengan Aturan Berbeda, Hanya Jakarta 50% Plus Satu". Media Indonesia. 24 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2018. Diakses tanggal 27 March 2018. 
  7. ^ Padmasari, Salviah Ika (13 February 2018). "Pilwalkot Makassar, incumbent Danny Pomanto dapat nomor urut 2". Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2018. Diakses tanggal 6 April 2018. 
  8. ^ Hendra Cipto (7 Juli 2018). "KPU Tetapkan Kotak Kosong Sebagai Pemenang Pilkada Makassar 2018". Kompas.com. Diakses tanggal 7 Juli 2018. 
  9. ^ "PENETAPAN HASIL :: PILKADA KOTA MAKASSAR". infopemilu.kpu.go.id. Komisi Pemilihan Umum. Diakses tanggal 9 Juli 2018. 
  10. ^ Kurniawan Eka Mulyana (7 Juli 2018). "Sah! Kotak Kosong Resmi Menangkan Pilwalkot Makassar". SINDOnews.com. Diakses tanggal 9 Juli 2018. 
  11. ^ Taufiqqurahman, Muhammad (11 July 2018). "Kotak Kosong Menang di Pilwalkot Makassar, Appi-Cicu Gugat ke MK". Detik. Diakses tanggal 13 August 2018. 
  12. ^ Taufiqqurahman, Muhammad (10 August 2018). "MK Menangkan Kotak Kosong di Pilwalkot Makassar!". Detik. Diakses tanggal 13 August 2018. 
  13. ^ Andayani, Dwi (28 June 2018). "KPU: Kotak Kosong Menang, Pilkada akan Diulang". Detik. Diakses tanggal 13 August 2018.