Sulawesi Tenggara
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibukota Kendari.
Sulawesi Tenggara | |
---|---|
Motto: | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU 13/1964 |
Tanggal | 27 April 1964 |
Ibu kota | Kota Kendari |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Ali Mazi |
• Wakil Gubernur | Lukman Abunawas |
• Ketua DPRD | Abdulrahman Saleh |
Luas | |
• Total | 38.140 km2 (14,730 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2,500,000 Jiwa |
Demografi | |
• Agama | Islam 95% Hindu 2.04% Kristen Protestan 1.84% Katolik 0.58% Buddha 0.04% Lain-lain 0.27% |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Tolaki, Moronene,Cia-Cia, Wolio, Muna, Kulisusu,Bajo,Wakatobi,Culambacu |
Kode Kemendagri | 74 |
Kode BPS | 74 |
DAU | Rp. 981.035.741.000.- |
Lagu daerah | Wulele Sanggula (Tolaki), Wonua Mekongga (Tolaki), Lamarambi (Tolaki), Peia Tawa-tawa (Tolaki), Molulo (Tolaki), Notesolo Riringgu (Tolaki), Wonua Bombana (Moronene), Kampo Tangkeno (Moronene), Tina Orima (Moronene),Otampo (Muna), Kapusuli Kadea (Muna), Lemo Nipi (Muna), Koemo Moghae (Muna), Ngkururio (Buton) Tana Wolio (Buton), Kaki Dhisaku (Buton). Sope-Sope (Buton), Bentena Wolio (Buton), Botuki Pojanjita (Buton), Campaga Kapalute (Buton), Nana Maelu (Buton), Kasamea (Buton), Yinca Motobori (Buton), Poraeku (Buton), Kamboi Tepandona Matamu (Buton), Konowiana Ahadi (Buton), Kaliwu-liwu Kampou (Buton), Hune (Buton), Lalaala (Buton), Kamba Yimasiaka (Buton), Baraungga Mpaempea (Buton), Baralalou (Buton), Apokia Upara-Para (Buton), Lagu Wolio (Buton), Bula (Buton), Kanturu Maynawa (Buton), Mancuana Momakesana (Buton), Lawana Anto (Buton), Kampo Tangkeno (Butm |
Situs web | http://www.sultraprov.go.id/ |
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).
Perwakilan
DPRD Sulawesi Tenggara 2014–2019 | |
---|---|
Partai | Kursi |
PAN | 9 |
Lambang Partai Golkar Partai Golkar | 7 |
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat | 6 |
Lambang PDI-P PDI-P | 5 |
PKS | 5 |
Partai Gerindra | 4 |
Partai Hanura | 3 |
PPP | 2 |
PKB | 1 |
Total | 45 |
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Sulawesi Tenggara berjumlah 45 orang dengan perwakilan delapan partai politik.
Sejarah Daerah
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) dengan Baubau sebagai ibukota kabupaten.
Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
Masa Pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara
Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan Afdeling. Onderafdeling ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari :
- Afdeling Boeton;
- Afdeling Muna;
- Afdeling Laiwui.
Yang perlu diketahui bahwa Onderafdeling secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang (wedana bangsa Belanda) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut Patih) pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.
Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.
Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar ( Ujung Pandang ).
Masa Orde Lama 1964
Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara yang dimekarkan menjadi empat kabupaten, yaitu:
Keempat Daerah Tingkat II tersebut merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Betapa sulitnya komunikasi perhubungan pada waktu itu antara Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Ujung Pandang, sehingga menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan. Disamping itu gangguan DI/TII pada saat itu sangat menghambat pelaksanaan tugas-tugas pembangunan utamanya dipedesaan.
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, mengandung berbagai hasil tambang yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainya. Atas pertimbangan ini tokoh – tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara.
Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, cita-cita rakyat Sulawesi Tenggara tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara di tetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibukotanya Kendari.
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu pada waktu dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf.A.A Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong.Pada saat itu Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Oleh karena itu tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati
Masa Orde Baru Tahun 1995
Dibentuk satu kota yaitu Kota Kendari, pemekaran dari Kabupaten Kendari, sekarang Kabupaten Konawe (3 Agustus 1995).
Dibentuk satu kota Baru yaitu : Kota Baubau, pemekaran dari Kabupaten Buton (21 Juni 2001).
Terbentuk beberapa kabupaten baru :
- Kabupaten Bombana, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
- Kabupaten Wakatobi, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
- Kabupaten Kolaka Utara, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
- Kabupaten Konawe Selatan, pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
- Kabupaten Konawe Utara, pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
- Kabupaten Buton Utara, pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
- Kabupaten Kolaka Timur, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
- Kabupaten Konawe Kepulauan, dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
- Kabupaten Buton Tengah, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
- Kabupaten Buton Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
- Kabupaten Muna Barat, dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)
Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto DKI Jakarta.
Demografi Daerah
Jumlah Penduduk
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.
Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).
Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.
Struktur Penduduk
Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Jumlah penduduk tahun 1971–2010
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 1995 | 2000 | 2010 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 714.120 | 942.302 | 1.349.619 | 1.586.917 | 1.776.292 | 2.232.586 | ||||||
Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara Sumber:[1] |
Potensi Perekonomian Daerah
Komoditi unggulan
- Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkeh, kopi, pinang lada dan vanili
- Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
- Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
- Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
- Pertambangan, meliputi: aspal[2] , nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
Potensi Kepariwisataan Daerah
- Benteng Keraton Buton, di Kota Baubau yang merupakan benteng terluas di dunia;
- Istana Kamali Baadia, di Kota Baubau yang merupakan Istana dari Sultan Ke-38 La Ode Falihi dan Sultan Ke-39 Drs. H. La Ode Manarfa;
- Istana Malige, di Kota Baubau dengan arsitektur khas Suku Buton dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
- Istana Kamali Kara, di Kota Baubau yang terletak di dalam benteng keraton Buton;
- Istana Kamali Bata, di Kota Baubau yang letaknya bersebelahan dengan Istana Kamali Kara;
- Kasulana Tombi, di Kota Baubau yang merupakan bekas tiang bendera Kesultanan Buton yang umurnya lebih dari tiga abad;
- Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di Kota Baubau yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
- Kampua, di Kota Baubau yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton;
- Petilasan Arung Palakka; yang merupakan tempat persembunyian Arung Palakka ketika berlindung di Tanah Buton;
- Benteng Kerajaan Kabaena (Benteng Istana Tangkeno dan Benteng Tontontari) di pulau Kabaena Kabupaten Bombana
- Kalosara Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Mosehe Wonua (Penyucian Negeri) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Monahu Nda'u (Upacara Panen Padi) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Motasu (Pembukaan Ladang) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Ritual Mo'oli (Berbicara dengan makhluk gaib) Suku Tolaki, Kabupaten Konawe
- Tenunan Buton di kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara;
- Tenun Ikat di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Mataa, dari Kabupaten Buton;
- Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya (Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi);
- Pengrajin Besi, di Binongko, Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Posuo, Tandaki, dan Posusu (Masyarakat Buton Raya);
- Upacara Adat Kabuenga, dari Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di Kota Baubau;
- Layang-layang Tradisional Khagati, dari Kabupaten Muna;
- Aduan Kuda, dari Kabupaten Muna;
- Pacuan Kuda Kabaena, dari Kabupaten Bombana;
- Upacara Adat Religi Goraana Oputa, hanya oleh Sultan Buton;
- Upacara Adat Religi Qunua, oleh masyarakat Buton Raya;
- Gambus dan Dhole-Dhole, alat musik khas masyarakat Buton Raya;
- Upacara adat Bhangka Mbule Mbule di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Pongkotu'A (panen padi) di Kabupaten Bombana;
- Tari Lulo (Molulo) Tarian Suku Tolaki, dari Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
- Tari Dinggu (Modinggu) Tarian Panen dari Suku Tolaki, di Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
- Tari Umo'ara, tarian perang Suku Tolaki, dari Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur
- Tari Mondotambe, tarian penjemputan Suku Tolaki, dari Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur
- Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi;
- Atraksi Perahu Naga, di Kota Baubau;
- Atraksi Momani (Tarian Perang Moronene), di Kabaena Kabupaten Bombana;
- Tari Lulo Alu, dari Kabaena Kabupaten Bombana;
- Tari Galangi, Buton Raya;
- Tari Mangaru, Buton Raya;
- Tari Lumense, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
- Tari Dudenge, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
- Posepaa, dari Wanci di Kabupaten Wakatobi.
- Taman Nasional Wakatobi, di Kabupaten Wakatobi yang merupakan surga bawah laut segitiga karang dunia yang memiliki spesies terumbu karang sebanyak 750 dari 850 spesies karang dunia;
- Wisata Bawah Laut Basilika, di Kabupaten Buton Selatan
- Air Terjun Moramo, di Kabupaten Konawe
- Pulau Bokori, di Kabupaten Konawe (Mini Maldives)
- Pantai Toronipa, di Kabupaten Konawe
- Pulau Labengki, di Kabupaten Konawe Utara (Raja Ampat Kecil)
- Pantai Taipa, di Kabupaten Konawe Utara
- Pemandian Air Panas Wawolesea, di Kabupaten Konawe Utara
- Pulau Senja, di Kabupaten Konawe Selatan
- Sungai Tamborasi yang merupakan sungai terpendek di dunia yang terletak di Kabupaten Kolaka;
- Danau Biru, di Kabupaten Kolaka Utara
- Pantai Nambo, di Kota Kendari
- Hutan Mangrove Bungkutoko, di Kota Kendari
- Pantai Nirwana, di Kota Baubau;
- Pantai Lakeba, di Kota Baubau;
- Kaburaburana, air terjun bertingkat di Kabupaten Buton.
- Gua Moko, di Kota Baubau;
- Gua lakasa, di Kota Baubau;
- Pantai Kamali, di Kota Baubau;
- Wantiro, di Kota Baubau;
- Hutan Tirta Rimba, di Kota Baubau;
- Batu Poaro, di Kota Baubau;
- Gua Kaisabu, di Kota Baubau;
- Danau Napabale, di Kabupaten Muna
- Gua Liang Kobori di Kabupaten Muna
- Gua Metanduno di Kabupaten Muna
- Pantai Walengkabola di Kabupaten Muna
- Danau Napabalano di Kabupaten Muna
- Lagawuna, di Kota Baubau;
- Air Terjun Samparona, di Kota Baubau;
- Pulau Sagori, di Kabupaten Bombana
- Goa Batu Buri di Kabaena Kabupaten Bombana;
- Hutan Lambusango, di Kabupaten Buton yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
- Suaka Margasatwa Buton Utara, di Kabupaten Buton Utara;
- Cagar Alam Wakonti, di Kota Baubau;
- Permandian Bungi, di Kota Baubau;
- Kali Baubau, di Kota Baubau;
- Kolagana, di Kota Baubau;
- Sulaa, di Kota Baubau;
Sarana Infrastruktur Daerah
- Univeristas HaluOleo (UNHALU), Kendari
- Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN[3]), Baubau
- Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Kendari
- Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Baubau
- Universitas Islam Buton Nusantara (UNISBUN), Baubau
- AMIK Milan Dharma, Baubau
- Akademi Kebidanan Kabupaten Buton (AKBID Buton), Baubau
- Akademi Kebidanan Buton Raya (AKBID Buton Raya), Baubau
- Akademi Kebidanan YAPENAS (AKBID YAPENAS), Baubau
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Baubau
- Universitas Sulawesi Tenggara (UNSULTRA), Kendari
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN), Kendari
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK Catur Sakti), Kendari
- Universitas Negeri Sembilanbelas November (UNSN), Kolaka
- AMIK Milenium kolaka
- SEkolah Tinggi Agama Islam Kolaka (STAI Kolaka)
- POLTEK Indotec kolaka
- STIK Avicena Kendari
- Akademi Kebidayan Konawe (AKBID KONAWE), Konawe
- Universitas Lakidende (UNILAKI)
- Bandara Udara Haluoleo, Konawe Selatan
- Bandara Udara Matahora, Wakatobi
- Bandara Udara Tomia, Wakatobi
- Bandara Udara Betoambari, Baubau
- Bandara Udara Sagia Ni Bandera,Kolaka
- Pelabuhan Murhum
- Pelabuhan Nusantara
- Pelabuhan Samudra Kolaka
- Pelabuhan Ferry (ASDP)Kolaka
- Pelabuhan Fery Wamengkoli Buton Tengah
- Pelabuhan Fery Batulo Baubau
- Pelabuhan Liana Banggai Buton Tengah
- Pelabuhan Simpu Buton Selatan
- Pelabuhan Transito Talaga Raya – Buton Tengah
- Pelabuhan Antam Pomalaa
- Jalan Negara :
- Jalan Provinsi :
- Jalan Kota/Kabupaten :
Pemerintahan Provinsi
Daftar gubernur
Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[4][5] <onlyinclude>
Gubernur Sulawesi Tenggara | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Jan Wayong | Independen | 27 April 1964 | 18 Juli 1965 | 1 tahun, 82 hari | I (1965) |
Lowong | |||
2 | Laode Hadi | Independen | 28 Juli 1965 | 5 Oktober 1966 | 1 tahun, 69 hari | II (1965) |
Jacob Silondae | |||
Konggoasa | ||||||||||
3 | Eddy Sabara (1927–1995) |
ABRI–Angkatan Darat | 24 April 1967 | 23 Juni 1978 | 11 tahun, 60 hari | III (1967) |
Lowong | |||
4 | Abdullah Silondae (1928–1981) |
Independen | 23 Juni 1978 | 1981 | 2–3 tahun | IV (1978) |
[ket. 1] | |||
5 | Alala (1937–2003) |
Independen | 23 September 1982 | 23 September 1987 | 5 tahun, 0 hari | V (1982) |
Zainal Arifin Sugianto | |||
23 September 1987 | 23 Desember 1992 | 5 tahun, 91 hari | VI (1987) |
Sudjatmiko | ||||||
6 | Laode Kaimoeddin (1935–2009) |
Independen | 23 Desember 1992 | 23 Desember 1997 | 5 tahun, 0 hari | VII (1992) |
D. Muchidin | |||
23 Desember 1997 | 18 Januari 2003 | 5 tahun, 26 hari | VIII (1997) |
Hoesein Effendy | [ket. 2] | |||||
7 | Ali Mazi (lahir 1961) |
Golkar | 18 Januari 2003 | 18 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | IX (2003) |
Yusran A. Silondae | [ket. 3] | ||
8 | Nur Alam (lahir 1967) |
PAN | 18 Februari 2008 | 18 Februari 2013 | 5 tahun, 0 hari | X (2008) |
Saleh Lasata | |||
18 Februari 2013 | 18 Februari 2018[a] | 5 tahun, 0 hari | XI (2013) |
|||||||
(7) | Ali Mazi (lahir 1961) |
NasDem | 5 September 2018 | 5 September 2023 | 5 tahun, 0 hari | XII (2018) |
Lukman Abunawas |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.
Potret | Gubernur | Partai | Awal | Akhir | Durasi | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tim Panca Tunggal | 5 Oktober 1966 | 19 Oktober 1966 | 14 hari | — | Transisi (1966–1967) |
|||||
Eddy Sabara (Penjabat) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Oktober 1966 | 1 April 1967 | 164 hari | ||||||
1 April 1967 | 24 April 1967 | 23 hari | ||||||||
1981 | 23 September 1982 | 0–1 tahun | IV (1978) |
Abdullah Silondae | [ket. 4] | |||||
Yusran A. Silondae (Pelaksana Tugas) |
Independen | 2006 | 2007 | 0–1 tahun | IX (2003) |
Ali Mazi | ||||
Zainal Abidin (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 18 Januari 2008 | 18 Februari 2008 | 31 hari | — | Transisi (2008) |
||||
Saleh Lasata (Pelaksana Tugas) |
PAN | 6 Juli 2017 | 18 Februari 2018 | 227 hari | XI (2013) |
Nur Alam | [8] | |||
Teguh Setyabudi (Penjabat) |
Non Partisan | 18 Februari 2018 | 5 September 2018 | 229 hari | — | Transisi (2018) |
[9] | |||
Andap Budhi Revianto (Penjabat) |
Non Partisan | 5 September 2023 | Petahana | 1 tahun, 91 hari | — | Transisi (2023–sekarang) |
- Catatan
- ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[7]
- Keterangan
- ^ Wafat saat menjabat
- ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
- ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[6]
- ^ Menggantikan Gubernur Abdullah Silondae yang wafat pada saat menjabat
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tahun 2011 ADHB/Atas dasar harga berlaku : Rp. 32.113,1 miliar.
ADHK/Atas dasar harga konstan 2000 : Rp. 12.698,1 miliar.
Tahun 2012 ADHB : Rp. 36.600,8 miliar.
ADHK : Rp. 14.020,3 miliar.
Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan data tahun 2013, Sulawesi Tenggara memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan rincian sebagai berikut :
- Pajak dan Retribusi Daerah : Rp 417.11 Miliar
- Dana Perimbangan, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta dana bagi hasil pajak/bukan pajak : Rp. 1,12 Triliun
- Dana lain-lain yang sah : Rp. 344, 15 Milliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada bulan Agustus 2013 mengalami surplus 19,55 juta dolar AS di mana impor mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS. Angka kumulatif neraca perdagangan Januari-Agustus 2013 juga mengalami surplus yang mencapai 300,09 juta dolar AS di mana perbandingannya, impor sebesar 285,21 juta dolar AS dan ekspor mencapai angka 585,30 juta dolar AS.
Total APBD
APBD Tahun 2013
Rancangan Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Sultra Tahun 2013 dengan Estimasi sebesar Rp. 1,88 Triliun lebih.
Pendapatan Domestik Bruto (PDRB) Perkapita
- Nominal PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 9,56 triliun rupiah.
- Nominal PDRB Triwulan II-2013 mencapai 9,93 triliun rupiah.
Pendapatan
Pajak dan Retribusi Daerah
Total sebesar Rp 417.11 Milyiar
Dana perimbangan
- Dana Alokasi Umum (DAU), - Dana Alokasi Khusus (DAK), - dana bagi hasil pajak/bukan pajak Total sebesar Rp. 1,12 Trilyun
Dana lain-lain pendapatan yang sah
Dana penyusuaian Otonomi Khusus Total sebesar Rp. 344, 15 Milyar.
Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan Tahun 2013
Badan Pusat Statistik Pada Agustus 2013 mengalami surplus 19,55 juta dolar AS di mana impor mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS.
Angka kumulatif neraca perdagangan Januari-Agustus 2013 juga mengalami surplus yang mencapai 300,09 juta dolar AS di mana perbandingannya, impor sebesar 285,21 juta dolar AS dan ekspor mencapai angka 585,30 juta dolar AS.
Pertumbuhan Ekspor dan Impor
Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Sekitar 66,24 persen dari total ekspor non migas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari-Agustus 2013 atau senilai 387,72 juta dolar AS ditujukan ke China
Tujuan ekpor terbesar kedua adalah Belanda yakni 105,40 juta dolar AS dan Korea Selatan menempati posisi ketiga tujuan ekspor dengan capaian 72,07 juta dolar AS.
Agustus 2013 paian nilai ekspor kedua negara itu masing-masing dengan nilai 105,40 juta dolar AS dan 56,50 juta dolar AS.
Total ekspor itu, terbesar dari bijih logam terak dan abu yakni mencapai 67,20 persen dengan nilai 393,33 juta dolar AS dan ekspor besi dan baja mencapai nilai 176,25 juta dolar AS dengan nilai 30,11 persen.
Pada Agustus 2013 lalu deng nilai mencapai 348,54 juta dolar AS, sementara besi dan baja nilainya mencapai 160,68 juta dolar AS.
Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Pangsa impor terbesar datangnya dari negara tetangga Singapura yang nilainya mencapai 193,74 juta dolar AS atau 67,93 persen dari seluruh impor yang terhitung dari januari-Agustus 2013 mencapai 285,21 juta dolar AS atau naik 33,36 persen.
Urutan kedua dan tiga negara pengimpor ditempati Malaysia yang mencapai nilai 77,89 juta dolar atauy 27,31 persen dan impor Cina hanya mnecapai nilkai 12,43 juta dolar AS atau 4,36 persen dari total impor seluruhnya.
Upah Minimum Provinsi (UMP)
Upah Minimum Tahun 2013
Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Upah minimum sektoral provinsi 2013 bidang pertambangan menjadi Rp1.192.720 atau naik 10,05%.
UMP sektor bangunan sebesar Rp1.237.730 atau naik 9% dibanding tahun 2012.
Daerah Kota dan Kabupaten
Daftar Kota, Kabupaten dan Pertumbuhan Penduduk
Pemerintah Kota dan Kabupaten
Daftar Walikota dan Bupati
Daftar Walikota dan Bupati Se-Sulawesi Tenggara
Wali Kota
Kota | Wali Kota | Wakil Wali Kota | Partai Pengusung | Mulai Menjabat1 | Selesai Menjabat (direncanakan) |
Sebelumnya | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Baubau | A.S. Tamrin | Wa Ode Maasra Manarfa | PAN, PBB, dan PPN | 30 Januari 2013 | 30 Januari 2018 | Daftar | ||
Kendari | Asrun | Musadar Mappasomba | PKS, Golkar, PAN, PPP, dan Partai Demokrat | 8 Oktober 2012 | 8 Oktober 2017 | Daftar | Periode Ke |
Bupati
Kabupaten | Bupati | Wakil Bupati | Partai Pengusung | Selesai Menjabat (direncanakan) | Sebelumnya | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bombana | Tafdil | Masyhura | PKNU, PSI,PKB, PKPB, REPUBLIKAN, dan PAN | 2 Agustus 2011 | 2 Agustus 2016 | Daftar | |
Buton | Samsu Umar Abdul | La Bakry | PAN, PDB, PBR, dan PPRN | 8 Agustus 2011 | 8 Agustus 2015 | Daftar | |
Buton Utara | Muhammad Ridwan Zakaria | Hrmin Hari | PAN, Partai Patriot, PPP, dan PKPI | 10 Juni 2010 | 10 Juni 2015 | Daftar | |
Kolaka | Ahmad Safei | Jayadin | Partai Demokrat, Golkar, PPP, dan PKS | 18 Juni 2012 | 18 Juni 2017 | Daftar | Bupati Definitif Dinonaktifkan |
Kolaka Utara | Rusda Mahmud | Boby Alimudin | Partai Demokrat, Golkar, PPP, dan PKS | 18 Juni 2012 | 18 Juni 2017 | Daftar | |
Kolaka Timur | Pj. Tony Herbiansyah | kosong | PNS | 18 Juni 2012 | 18 Juni 2017 | Daftar | Daerah Otonom Baru (DOB) |
Konawe | Kery Saiful Konggoasa | Parinringi | Partai Amanat Nasional | 17 Juni 2013 | 17 Juni 2018 | Daftar | |
Konawe Utara | Aswad Sulaeman | Ruksamin | Partai Demokrat, PBB, dan PPDI | 21 April 2011 | 21 April 2016 | Daftar | |
Konawe Selatan | Imran Sutoardjo Pondiu | Partai Demokrat dan PAN | 12 Agustus 2010 | 12 Agustus 2015 | Daftar | ||
Konawe Kepulauan | Pj. Muhammad Nur Sinapoy | kosong | PNS | 18 Juni 2012 | 18 Juni 2017 | Daftar | |
Muna | L.M. Baharuddin | Abdul Malik Ditu | PAN, PDI-P, dan Partai Demokrat | 16 September 2010 | 16 September 2015 | Daftar | |
Wakatobi | Ir. Hugua | H. Arhawi, SE | Golkar, PKB, PAN, PDI-P, dan Barnas | 28 Juni 2011 | 28 Juni 2016 | Daftar |
Referensi
- ^ "Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat". BPS Sultra. Diakses tanggal 1 October 2010.
- ^ Produsen Aspal Buton
- ^ "Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau". und.ac.id. Diakses tanggal 2017-06-05.
- ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016.
- ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "Nur Alam Ditahan KPK, Mendagri Beri Surat Tugas Plt ke Wagub Sultra". detik.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "Teguh Setyabudi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Sultra". Kementerian Dalam Negeri. 19 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2018.
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Situs Berita Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Informasi Lengkap Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Berita Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Profil Demografi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Ekonomi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Wisata Sultenggara
- (Indonesia) Ekonomi Regional Sultenggara
- (Indonesia) Statistik Regional Sultenggara
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara