Sulawesi Tenggara

provinsi di Pulau Sulawesi, Indonesia
Revisi sejak 7 Januari 2019 13.35 oleh Ismoyo Ndosam (bicara | kontrib) (Wisata Alam: menambah konten pariwisata)

Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibukota Kendari.

Sulawesi Tenggara
Bendera Sulawesi Tenggara
Motto: 
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU 13/1964
Tanggal27 April 1964
Ibu kotaKota Kendari
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 15
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 209
  • Kelurahan: 2272
Pemerintahan
 • GubernurAli Mazi
 • Wakil GubernurLukman Abunawas
 • Ketua DPRDAbdulrahman Saleh
Luas
 • Total38.140 km2 (14,730 sq mi)
Populasi
 • Total2,500,000 Jiwa
Demografi
 • AgamaIslam 95%
Hindu 2.04%
Kristen Protestan 1.84%
Katolik 0.58%
Buddha 0.04%
Lain-lain 0.27%
 • BahasaBahasa Indonesia, Tolaki, Moronene,Cia-Cia, Wolio, Muna, Kulisusu,Bajo,Wakatobi,Culambacu
Kode Kemendagri74 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 981.035.741.000.-
Lagu daerahWulele Sanggula (Tolaki), Wonua Mekongga (Tolaki), Lamarambi (Tolaki), Peia Tawa-tawa (Tolaki), Molulo (Tolaki), Notesolo Riringgu (Tolaki), Wonua Bombana (Moronene), Kampo Tangkeno (Moronene), Tina Orima (Moronene),Otampo (Muna), Kapusuli Kadea (Muna), Lemo Nipi (Muna), Koemo Moghae (Muna), Ngkururio (Buton) Tana Wolio (Buton), Kaki Dhisaku (Buton). Sope-Sope (Buton), Bentena Wolio (Buton), Botuki Pojanjita (Buton), Campaga Kapalute (Buton), Nana Maelu (Buton), Kasamea (Buton), Yinca Motobori (Buton), Poraeku (Buton), Kamboi Tepandona Matamu (Buton), Konowiana Ahadi (Buton), Kaliwu-liwu Kampou (Buton), Hune (Buton), Lalaala (Buton), Kamba Yimasiaka (Buton), Baraungga Mpaempea (Buton), Baralalou (Buton), Apokia Upara-Para (Buton), Lagu Wolio (Buton), Bula (Buton), Kanturu Maynawa (Buton), Mancuana Momakesana (Buton), Lawana Anto (Buton), Kampo Tangkeno (Butm
Situs webhttp://www.sultraprov.go.id/

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Perwakilan

DPRD Sulawesi Tenggara
2014–2019
Partai Kursi
  PAN 9
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 7
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 6
Lambang PDI-P PDI-P 5
  PKS 5
  Partai Gerindra 4
  Partai Hanura 3
  PPP 2
  PKB 1
Total 45

Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Sulawesi Tenggara berjumlah 45 orang dengan perwakilan delapan partai politik.

Sejarah Daerah

Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) dengan Baubau sebagai ibukota kabupaten.

Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

Masa Pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara

Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan Afdeling. Onderafdeling ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari :

  • Afdeling Boeton;
  • Afdeling Muna;
  • Afdeling Laiwui.

Yang perlu diketahui bahwa Onderafdeling secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang (wedana bangsa Belanda) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut Patih) pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.

Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.

Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.

Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar ( Ujung Pandang ).

Masa Orde Lama 1964

Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara yang dimekarkan menjadi empat kabupaten, yaitu:

  1. Kabupaten Buton
  2. Kabupaten Kendari,
  3. Kabupaten Kolaka, dan
  4. Kabupaten Muna.

Keempat Daerah Tingkat II tersebut merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Betapa sulitnya komunikasi perhubungan pada waktu itu antara Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Ujung Pandang, sehingga menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan. Disamping itu gangguan DI/TII pada saat itu sangat menghambat pelaksanaan tugas-tugas pembangunan utamanya dipedesaan.

Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, mengandung berbagai hasil tambang yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainya. Atas pertimbangan ini tokoh – tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara.

Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, cita-cita rakyat Sulawesi Tenggara tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara di tetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibukotanya Kendari.

Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu pada waktu dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf.A.A Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong.Pada saat itu Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Oleh karena itu tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati

Masa Orde Baru Tahun 1995

Dibentuk satu kota yaitu Kota Kendari, pemekaran dari Kabupaten Kendari, sekarang Kabupaten Konawe (3 Agustus 1995).

Dibentuk satu kota Baru yaitu : Kota Baubau, pemekaran dari Kabupaten Buton (21 Juni 2001).

Terbentuk beberapa kabupaten baru :

  1. Kabupaten Bombana, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
  2. Kabupaten Wakatobi, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
  3. Kabupaten Kolaka Utara, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
  4. Kabupaten Konawe Selatan, pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
  5. Kabupaten Konawe Utara, pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
  6. Kabupaten Buton Utara, pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
  7. Kabupaten Kolaka Timur, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
  8. Kabupaten Konawe Kepulauan, dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
  9. Kabupaten Buton Tengah, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
  10. Kabupaten Buton Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
  11. Kabupaten Muna Barat, dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)

Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto DKI Jakarta.

Demografi Daerah

Jumlah Penduduk

Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.

Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).

Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.

Struktur Penduduk

Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).

Jumlah penduduk tahun 1971–2010

Tahun 1971 1980 1990 1995 2000 2010
Jumlah penduduk   714.120   942.302   1.349.619   1.586.917   1.776.292   2.232.586
Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara
Sumber:[1]

Potensi Perekonomian Daerah

Komoditi unggulan

  1. Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkeh, kopi, pinang lada dan vanili
  2. Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
  3. Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
  4. Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
  5. Pertambangan, meliputi: aspal[2] , nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat

Potensi Kepariwisataan Daerah

  • Benteng Keraton Buton, di Kota Baubau yang merupakan benteng terluas di dunia;
  • Makam Raja Mekongga Sangia Nibandera, Kab. Kolaka
  • Makan Raja Sangia Ngginoburu, Kab. Konawe
  • Rumah Adat Laika Mbu'u, Kab. Konawe
  • Rumah Adat Mekongga Raha Bokeo, Kab. Kolaka
  • Gua Sejarah Watuwulaa, Kab. Kolaka
  • Replika Istana Kerajaan Konawe Laika Aha, Kab. Konawe
  • Gua Tengkorak Lawolatu, Kab. Kolaka Utara
  • Gua Soronga (Makam) Kuno Suku Tolaki, Kab. Kolaka Timur
  • Gua Tengkorak Wiwirano, Kab. Kolaka Utara
  • Istana Kerajaan Laiwoi, Kota Kendari
  • Benteng Lapadi, Kab. Konawe Selatan
  • Situs Benteng Bende Wuta, Kab. Kolaka
  • Gua Prasejarah Liangkobori, Kab. Muna
  • Kompleks Rumah Adat Muna, Kab. Muna
  • Benteng Kerajaan Tiworo, Kab. Muna Barat
  • Benteng Keraton Kulisusu, Kab. Buton Utara
  • Kompleks Pemakaman Kuno Kerajaan Waworete/Wawonii, Kab. Konawe Kepulauan
  • Istana Kamali Baadia, di Kota Baubau yang merupakan Istana dari Sultan Ke-38 La Ode Falihi dan Sultan Ke-39 Drs. H. La Ode Manarfa;
  • Istana Malige, di Kota Baubau dengan arsitektur khas Suku Buton dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
  • Istana Kamali Kara, di Kota Baubau yang terletak di dalam benteng keraton Buton;
  • Istana Kamali Bata, di Kota Baubau yang letaknya bersebelahan dengan Istana Kamali Kara;
  • Kasulana Tombi, di Kota Baubau yang merupakan bekas tiang bendera Kesultanan Buton yang umurnya lebih dari tiga abad;
  • Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di Kota Baubau yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
  • Kampua, di Kota Baubau yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton;
  • Petilasan Arung Palakka; yang merupakan tempat persembunyian Arung Palakka ketika berlindung di Tanah Buton;
  • Benteng Kerajaan Moronene Kabaena (Benteng Istana Tangkeno dan Benteng Tontontari) di pulau Kabaena Kabupaten Bombana
  • Kalosara Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
  • Upacara Adat Mosehe Wonua (Penyucian Negeri) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
  • Upacara Adat Monahu Nda'u (Upacara Panen Padi) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
  • Upacara Adat Motasu (Pembukaan Ladang) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
  • Festival Lulo Ngganda, Kab. Konawe Selatan
  • Festival Mepae-pae, Kab. Kolaka
  • Ritual Mo'oli (Membuka LadanG Pertanian) Suku Tolaki, Kabupaten Konawe, dan Kab. Kolaka
  • Ritual Pensucian Pusaka Kerajaan Konawe 1 Muharam, Kab. Konawe
  • Tenunan Tolaki, Ameroro Kab. Konawe dan Lalombaa Kab. Kalaka
  • Festival Tangkeno, Kab. Bombana
  • Festival Meleura, Kab. Muna
  • Tenunan Buton di kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara;
  • Tenun Ikat di Kabupaten Wakatobi;
  • Upacara Adat Mataa, dari Kabupaten Buton;
  • Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya (Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi);
  • Pengrajin Besi, di Binongko, Kabupaten Wakatobi;
  • Upacara Adat Posuo, Tandaki, dan Posusu (Masyarakat Buton Raya);
  • Upacara Adat Kabuenga, dari Kabupaten Wakatobi;
  • Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi;
  • Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di Kota Baubau;
  • Layang-layang Tradisional Khagati, dari Kabupaten Muna;
  • Aduan Kuda, dari Kabupaten Muna;
  • Pacuan Kuda Kabaena, dari Kabupaten Bombana;
  • Upacara Adat Religi Goraana Oputa, hanya oleh Sultan Buton;
  • Upacara Adat Religi Qunua, oleh masyarakat Buton Raya;
  • Gambus dan Dhole-Dhole, alat musik khas masyarakat Buton Raya;
  • Upacara adat Bhangka Mbule Mbule di Kabupaten Wakatobi;
  • Upacara Pongkotu'A (panen padi) di Kabupaten Bombana;
  • Tari Lulo (Molulo) Tarian Suku Tolaki, dari Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
  • Tari Dinggu (Modinggu) Tarian Panen dari Suku Tolaki, di Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
  • Tari Umo'ara, tarian perang Suku Tolaki, dari Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Kota Kendari
  • Tari Lulo Sangia, dari Kabupaten Kolaka
  • Tari Lariangi Tolaki, Tarian Kuno Masyarakat Tolaki di Kab. Konawe dan Kolaka
  • Tari Mondotambe, tarian penjemputan Suku Tolaki, dari Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur
  • Tari Lumense, dari Kab. Bombana
  • Tari Lulo Alu, dari Kab. Bombana
  • Tari Molihi, dari Kab. Konawe Kepualauan
  • Tari Lense, dari Kab. Buton Utara
  • Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi;
  • Atraksi Perahu Naga, di Kota Baubau;
  • Atraksi Momani (Tarian Perang Moronene), di Kabaena Kabupaten Bombana;
  • Tari Lulo Alu, dari Kabaena Kabupaten Bombana;
  • Tari Galangi, Buton Raya;
  • Tari Mangaru, Buton Raya;
  • Tari Lumense, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
  • Tari Dudenge, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
  • Posepaa, dari Wanci di Kabupaten Wakatobi.

Sarana Infrastruktur Daerah

  1. Univeristas HaluOleo (UNHALU), Kendari
  2. Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN[3]), Baubau
  3. Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Kendari
  4. Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Baubau
  5. Universitas Islam Buton Nusantara (UNISBUN), Baubau
  6. AMIK Milan Dharma, Baubau
  7. Akademi Kebidanan Kabupaten Buton (AKBID Buton), Baubau
  8. Akademi Kebidanan Buton Raya (AKBID Buton Raya), Baubau
  9. Akademi Kebidanan YAPENAS (AKBID YAPENAS), Baubau
  10. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Baubau
  11. Universitas Sulawesi Tenggara (UNSULTRA), Kendari
  12. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN), Kendari
  13. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK Catur Sakti), Kendari
  14. Universitas Negeri Sembilanbelas November (UNSN), Kolaka
  15. AMIK Milenium kolaka
  16. SEkolah Tinggi Agama Islam Kolaka (STAI Kolaka)
  17. POLTEK Indotec kolaka
  18. STIK Avicena Kendari
  19. Akademi Kebidayan Konawe (AKBID KONAWE), Konawe
  20. Universitas Lakidende (UNILAKI)
  1. Bandara Udara Haluoleo, Konawe Selatan
  2. Bandara Udara Matahora, Wakatobi
  3. Bandara Udara Tomia, Wakatobi
  4. Bandara Udara Betoambari, Baubau
  5. Bandara Udara Sagia Ni Bandera,Kolaka
  1. Pelabuhan Murhum
  2. Pelabuhan Nusantara
  3. Pelabuhan Samudra Kolaka
  4. Pelabuhan Ferry (ASDP)Kolaka
  5. Pelabuhan Fery Wamengkoli Buton Tengah
  6. Pelabuhan Fery Batulo Baubau
  7. Pelabuhan Liana Banggai Buton Tengah
  8. Pelabuhan Simpu Buton Selatan
  9. Pelabuhan Transito Talaga Raya – Buton Tengah
  10. Pelabuhan Antam Pomalaa
  1. Jalan Negara :
  2. Jalan Provinsi :
  3. Jalan Kota/Kabupaten :

Pemerintahan Provinsi

Daftar gubernur

Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[4][5] <onlyinclude>

  Gubernur Sulawesi Tenggara  
Nomor urut Gubernur Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref.
1   Jan Wayong   Independen 27 April 1964 18 Juli 1965 1 tahun, 82 hari I
(1965)
Lowong
2 Laode Hadi   Independen 28 Juli 1965 5 Oktober 1966 1 tahun, 69 hari II
(1965)
Jacob Silondae
Konggoasa
3   Eddy Sabara
(1927–1995)
  ABRIAngkatan Darat 24 April 1967 23 Juni 1978 11 tahun, 60 hari III
(1967)
Lowong
4   Abdullah Silondae
(1928–1981)
  Independen 23 Juni 1978 1981 2–3 tahun IV
(1978)
[ket. 1]
5 Alala
(1937–2003)
  Independen 23 September 1982 23 September 1987 5 tahun, 0 hari V
(1982)
Zainal Arifin Sugianto
23 September 1987 23 Desember 1992 5 tahun, 91 hari VI
(1987)
Sudjatmiko
6 Laode Kaimoeddin
(1935–2009)
  Independen 23 Desember 1992 23 Desember 1997 5 tahun, 0 hari VII
(1992)
D. Muchidin
23 Desember 1997 18 Januari 2003 5 tahun, 26 hari VIII
(1997)
Hoesein Effendy [ket. 2]
7   Ali Mazi
(lahir 1961)
  Golkar 18 Januari 2003 18 Januari 2008 5 tahun, 0 hari IX
(2003)
Yusran A. Silondae [ket. 3]
8 Nur Alam
(lahir 1967)
  PAN 18 Februari 2008 18 Februari 2013 5 tahun, 0 hari X
(2008)
Saleh Lasata
18 Februari 2013 18 Februari 2018[a] 5 tahun, 0 hari XI
(2013)
(7)   Ali Mazi
(lahir 1961)
  NasDem 5 September 2018 5 September 2023 5 tahun, 0 hari XII
(2018)
Lukman Abunawas

Pengganti sementara

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.

Potret Gubernur Partai Awal Akhir Durasi Periode Definitif Ref.
Tim Panca Tunggal 5 Oktober 1966 19 Oktober 1966 14 hari Transisi
(1966–1967)
  Eddy Sabara
(Penjabat)
ABRIAngkatan Darat 19 Oktober 1966 1 April 1967 164 hari
1 April 1967 24 April 1967 23 hari
1981 23 September 1982 0–1 tahun IV
(1978)
Abdullah Silondae [ket. 4]
  Yusran A. Silondae
(Pelaksana Tugas)
Independen 2006 2007 0–1 tahun IX
(2003)
Ali Mazi
  Zainal Abidin
(Pelaksana Harian)
Non Partisan 18 Januari 2008 18 Februari 2008 31 hari Transisi
(2008)
  Saleh Lasata
(Pelaksana Tugas)
PAN 6 Juli 2017 18 Februari 2018 227 hari XI
(2013)
Nur Alam [8]
  Teguh Setyabudi
(Penjabat)
Non Partisan 18 Februari 2018 5 September 2018 229 hari Transisi
(2018)
[9]
  Andap Budhi Revianto
(Penjabat)
Non Partisan 5 September 2023 Petahana 1 tahun, 91 hari Transisi
(2023–sekarang)
Catatan
  1. ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[7]
Keterangan
  1. ^ Wafat saat menjabat
  2. ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
  3. ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[6]
  4. ^ Menggantikan Gubernur Abdullah Silondae yang wafat pada saat menjabat

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Tahun 2011 ADHB/Atas dasar harga berlaku : Rp. 32.113,1 miliar.

ADHK/Atas dasar harga konstan 2000 : Rp. 12.698,1 miliar.

Tahun 2012 ADHB : Rp. 36.600,8 miliar.

ADHK : Rp. 14.020,3 miliar.

Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan data tahun 2013, Sulawesi Tenggara memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan rincian sebagai berikut :

  • Pajak dan Retribusi Daerah : Rp 417.11 Miliar
  • Dana Perimbangan, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta dana bagi hasil pajak/bukan pajak : Rp. 1,12 Triliun
  • Dana lain-lain yang sah : Rp. 344, 15 Milliar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada bulan Agustus 2013 mengalami surplus 19,55 juta dolar AS di mana impor mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS. Angka kumulatif neraca perdagangan Januari-Agustus 2013 juga mengalami surplus yang mencapai 300,09 juta dolar AS di mana perbandingannya, impor sebesar 285,21 juta dolar AS dan ekspor mencapai angka 585,30 juta dolar AS.

Total APBD

APBD Tahun 2013

Rancangan Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Sultra Tahun 2013 dengan Estimasi sebesar Rp. 1,88 Triliun lebih.

Pendapatan Domestik Bruto (PDRB) Perkapita

Nominal PDRB dalam Triwulan Tahun 2013

- Nominal PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 9,56 triliun rupiah.

- Nominal PDRB Triwulan II-2013 mencapai 9,93 triliun rupiah.

Pendapatan

Pajak dan Retribusi Daerah

Total sebesar Rp 417.11 Milyiar

Dana perimbangan

- Dana Alokasi Umum (DAU), - Dana Alokasi Khusus (DAK), - dana bagi hasil pajak/bukan pajak Total sebesar Rp. 1,12 Trilyun

Dana lain-lain pendapatan yang sah

Dana penyusuaian Otonomi Khusus Total sebesar Rp. 344, 15 Milyar.

Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan Tahun 2013

Badan Pusat Statistik Pada Agustus 2013 mengalami surplus 19,55 juta dolar AS di mana impor mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS.

Angka kumulatif neraca perdagangan Januari-Agustus 2013 juga mengalami surplus yang mencapai 300,09 juta dolar AS di mana perbandingannya, impor sebesar 285,21 juta dolar AS dan ekspor mencapai angka 585,30 juta dolar AS.

Pertumbuhan Ekspor dan Impor

Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Sekitar 66,24 persen dari total ekspor non migas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari-Agustus 2013 atau senilai 387,72 juta dolar AS ditujukan ke China

Tujuan ekpor terbesar kedua adalah Belanda yakni 105,40 juta dolar AS dan Korea Selatan menempati posisi ketiga tujuan ekspor dengan capaian 72,07 juta dolar AS.

Agustus 2013 paian nilai ekspor kedua negara itu masing-masing dengan nilai 105,40 juta dolar AS dan 56,50 juta dolar AS.

Total ekspor itu, terbesar dari bijih logam terak dan abu yakni mencapai 67,20 persen dengan nilai 393,33 juta dolar AS dan ekspor besi dan baja mencapai nilai 176,25 juta dolar AS dengan nilai 30,11 persen.

Pada Agustus 2013 lalu deng nilai mencapai 348,54 juta dolar AS, sementara besi dan baja nilainya mencapai 160,68 juta dolar AS.

Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Pangsa impor terbesar datangnya dari negara tetangga Singapura yang nilainya mencapai 193,74 juta dolar AS atau 67,93 persen dari seluruh impor yang terhitung dari januari-Agustus 2013 mencapai 285,21 juta dolar AS atau naik 33,36 persen.

Urutan kedua dan tiga negara pengimpor ditempati Malaysia yang mencapai nilai 77,89 juta dolar atauy 27,31 persen dan impor Cina hanya mnecapai nilkai 12,43 juta dolar AS atau 4,36 persen dari total impor seluruhnya.

Upah Minimum Provinsi (UMP)

Upah Minimum Tahun 2013

Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Upah minimum sektoral provinsi 2013 bidang pertambangan menjadi Rp1.192.720 atau naik 10,05%.

UMP sektor bangunan sebesar Rp1.237.730 atau naik 9% dibanding tahun 2012.

Daerah Kota dan Kabupaten

Daftar Kota, Kabupaten dan Pertumbuhan Penduduk

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[10] Jumlah penduduk (2020)[10] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bombana Rumbia Edi Suharmanto (Pj.) 3.316,16 150.706 22 22/121
 
 
2 Kabupaten Buton Pasarwajo La Haruna (Pj.) 1.648,04 119.353 7 12/83
 
 
3 Kabupaten Buton Selatan Batauga Parinringi (Pj.) 510,00 99.173 7 10/60
 
 
4 Kabupaten Buton Tengah Labungkari Konstantinus Bukide (Pj.) 958,00 118.907 7 10/67
 
 
5 Kabupaten Buton Utara Buranga M. Ridwan Zakariah 1.923,03 68.553 6 12/78
 
 
6 Kabupaten Kolaka Kota Kolaka Muhammad Fadlansyah (Pj.) 3.283,59 243.832 12 35/100
 
 
7 Kabupaten Kolaka Timur Tirawuta Abdul Azis 3.992,53 125.311 13 16/117
 
 
8 Kabupaten Kolaka Utara Lasusua Yusmin (Pj.) 3.392,00 139.319 15 6/127
 
 
9 Kabupaten Konawe Kota Unaaha Stanley (Pj.) 6.087,68 266.299 27 57/297
 
 
10 Kabupaten Konawe Kepulauan Langara Amrullah 867,58 38.849 7 7/89
 
 
11 Kabupaten Konawe Selatan Andolo Surunuddin Dangga 4.237,74 317.826 25 15/336
 
 
12 Kabupaten Konawe Utara Wanggudu Ruksamin 5.101,76 62.403 13 11/159
 
 
13 Kabupaten Muna Kota Raha Bachrun (Plt.) 2.057,69 223.991 22 26/125
 
 
14 Kabupaten Muna Barat Sawerigadi La Ode Butolo (Pj.) 1.022,89 84.182 11 5/81
 
 
15 Kabupaten Wakatobi Wangi-Wangi Haliana 473,62 111.402 8 26/75
 
 
16 Kota Baubau - Rasman Manafi (Pj.) 295,07 167.519 8 43/-
 
 
17 Kota Kendari - Muhammad Yusuf (Pj.) 271,80 347.381 10 64/-
 
 


Pemerintah Kota dan Kabupaten

Daftar Walikota dan Bupati

Daftar Walikota dan Bupati Se-Sulawesi Tenggara

Wali Kota

Kota Wali Kota Wakil Wali Kota Partai Pengusung Mulai Menjabat1 Selesai Menjabat
(direncanakan)
Sebelumnya Keterangan
Baubau A.S. Tamrin Wa Ode Maasra Manarfa PAN, PBB, dan PPN 30 Januari 2013 30 Januari 2018 Daftar
Kendari Asrun Musadar Mappasomba PKS, Golkar, PAN, PPP, dan Partai Demokrat 8 Oktober 2012 8 Oktober 2017 Daftar Periode Ke

Bupati

Kabupaten Bupati Wakil Bupati Partai Pengusung Selesai Menjabat (direncanakan) Sebelumnya Keterangan
Bombana Tafdil Masyhura PKNU, PSI,PKB, PKPB, REPUBLIKAN, dan PAN 2 Agustus 2011 2 Agustus 2016 Daftar
Buton Samsu Umar Abdul La Bakry PAN, PDB, PBR, dan PPRN 8 Agustus 2011 8 Agustus 2015 Daftar
Buton Utara Muhammad Ridwan Zakaria Hrmin Hari PAN, Partai Patriot, PPP, dan PKPI 10 Juni 2010 10 Juni 2015 Daftar
Kolaka Ahmad Safei Jayadin Partai Demokrat, Golkar, PPP, dan PKS 18 Juni 2012 18 Juni 2017 Daftar Bupati Definitif Dinonaktifkan
Kolaka Utara Rusda Mahmud Boby Alimudin Partai Demokrat, Golkar, PPP, dan PKS 18 Juni 2012 18 Juni 2017 Daftar
Kolaka Timur Pj. Tony Herbiansyah kosong PNS 18 Juni 2012 18 Juni 2017 Daftar Daerah Otonom Baru (DOB)
Konawe Kery Saiful Konggoasa Parinringi Partai Amanat Nasional 17 Juni 2013 17 Juni 2018 Daftar
Konawe Utara Aswad Sulaeman Ruksamin Partai Demokrat, PBB, dan PPDI 21 April 2011 21 April 2016 Daftar
Konawe Selatan Imran Sutoardjo Pondiu Partai Demokrat dan PAN 12 Agustus 2010 12 Agustus 2015 Daftar
Konawe Kepulauan Pj. Muhammad Nur Sinapoy kosong PNS 18 Juni 2012 18 Juni 2017 Daftar
Muna L.M. Baharuddin Abdul Malik Ditu PAN, PDI-P, dan Partai Demokrat 16 September 2010 16 September 2015 Daftar
Wakatobi Ir. Hugua H. Arhawi, SE Golkar, PKB, PAN, PDI-P, dan Barnas 28 Juni 2011 28 Juni 2016 Daftar

Referensi

  1. ^ "Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat". BPS Sultra. Diakses tanggal 1 October 2010. 
  2. ^ Produsen Aspal Buton
  3. ^ "Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau". und.ac.id. Diakses tanggal 2017-06-05. 
  4. ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016. 
  5. ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017. 
  6. ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024. 
  8. ^ "Nur Alam Ditahan KPK, Mendagri Beri Surat Tugas Plt ke Wagub Sultra". detik.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024. 
  9. ^ "Teguh Setyabudi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Sultra". Kementerian Dalam Negeri. 19 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2018. 
  10. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12. 

Pranala luar

4°30′S 122°44′E / 4.500°S 122.733°E / -4.500; 122.733