Bahasa Sasak

bahasa rumpun Bali–Sasak–Sumbawa yang dituturkan oleh etnis Sasak

Bahasa Sasak merupakan bahasa ibu yang dituturkan oleh suku Sasak yang menjadi etnis mayoritas di pulau Lombok, Indonesia. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Bali dan bahasa Sumbawa yang dituturkan di pulau-pulau sekitar Lombok. Ketiganya merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Sasak tidak memiliki status resmi; bahasa nasional, bahasa Indonesia, adalah bahasa yang digunakan oleh penutur bahasa Sasak dalam konteks formal dan literer.

Bahasa Sasak
BPS: 0164 4
Dituturkan diIndonesia
WilayahLombok
EtnisSasak
Penutur
2,7 juta[1] (2010)
Lihat sumber templat}}
Untuk kontributor: Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala. Silakan sampaikan saran, pendapat, maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWiki
Bali (dimodifikasi),[2]
Latin[3]
Kode bahasa
ISO 639-2sas
ISO 639-3sas
Glottologsasa1249[4]
IETFsas
ELPSasak
BPS (2010)0164 4
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC5 Developing
Bahasa Sasak dikategorikan sebagai C5 Developing menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mengalami peningkatan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [5]
Lokasi penuturan
Peta persebaran bahasa di Lombok, berdasarkan data tahun 1981. Wilayah penutur bahasa Sasak diwarnai hijau, sementara wilayah penutur bahasa Bali diwarnai merah.
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 8°34′59.999″S 116°7′0.001″E / 8.58333306°S 116.11666694°E / -8.58333306; 116.11666694 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Beberapa dialek bahasa Sasak memiliki tingkat kesalingpahaman yang rendah. Bahasa Sasak mempunyai sistem tingkatan bahasa. Setiap tingkatannya memiliki kosakata berbeda; penggunaannya ditentukan oleh status sosial relatif penutur terhadap lawan bicaranya, serupa dengan bahasa Jawa dan bahasa Bali.

Meski kini jarang ditemui dalam ragam tulisan, teks-teks tradisional bahasa Sasak yang ditulis dengan medium lontar terkadang dibacakan pada acara-acara adat tertentu. Sistem aksara bahasa Sasak hampir mirip dengan aksara Bali.

Penutur

 
Sebuah desa Sasak di Lombok

Bahasa Sasak dituturkan oleh sebagian besar masyarakat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, yang diapit oleh Pulau Bali (di sebelah barat) dan Pulau Sumbawa (di sebelah timur). Penutur bahasa Sasak mencapai 2,7 juta jiwa pada tahun 2010, atau sekitar 85% dari penduduk Pulau Lombok.[1] Bahasa Sasak digunakan dalam komunikasi intra-keluarga dan perdesaan, tetapi bahasa ini tidak memiliki status resmi. Bahasa nasional, bahasa Indonesia, digunakan sebagai bahasa pendidikan, pemerintahan, literatur, dan komunikasi antaretnis.[6] Suku Sasak bukan satu-satunya etnis yang menempati Pulau Lombok; sekitar 300.000 orang Bali tinggal di tepi barat pulau dan di dekat Mataram, ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat.[7] Di daerah perkotaan yang komposisi etnisnya lebih beragam, ada kecenderungan peralihan bahasa menuju bahasa Indonesia, umumnya dalam bentuk alih dan campur kode alih-alih penanggalan total bahasa Sasak.[6]

Klasifikasi dan bahasa-bahasa kerabat

 
Bahasa Sasak dan hubungannya dengan bahasa-bahasa Melayu-Sumbawa lainnya, menurut Adelaar (2005)

Ahli bahasa Austronesia, K. Alexander Adelaar, mengklasifikasikan bahasa Sasak sebagai bagian dari subkelompok Melayu-Sumbawa dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia pada sebuah makalah yang terbit tahun 2005.[8][9] Kerabat terdekat bahasa Sasak adalah bahasa Sumbawa, kemudian bahasa Bali; ketiganya membentuk rumpun bahasa Bali–Sasak-Sumbawa (BSS).[8] Kelompok bahasa BSS, Melayik (termasuk bahasa Melayu, bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau) serta rumpun bahasa Chamik (termasuk bahasa Aceh) membentuk satu cabang tersendiri dari subkelompok Melayu-Sumbawa.[9][8] Dua cabang utama lainnya adalah bahasa Sunda dan Madura.[9] Klasifikasi ini menempatkan bahasa Jawa di luar subkelompok Melayu-Sumbawa, membentuk cabangnya sendiri di dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia.[9]

Akan tetapi, hipotesis Melayu-Sumbawa ditolak oleh Blust (2010) dan Smith (2017), yang memasukkan rumpun BSS ke dalam subkelompok "Indonesia Barat", bersama bahasa Jawa, Madura, Sunda, Lampung, bahasa-bahasa Barito dan bahasa-bahasa Borneo Utara Raya.[10][11]

Bahasa Kawi, yang merupakan ragam literer dari bahasa Jawa Kuna, telah mempengaruhi bahasa Sasak secara signifikan.[12] Bahasa Kawi digunakan di dalam seni pewayangan Sasak, syair-syair, dan dalam beberapa naskah lontar, terkadang bercampur dengan bajasa Sasak.[12][2] Bahasa Kawi juga digunakan sebagai ragam kesopanan paling tinggi (satu tingkat di atas bahasa Sasak "alus"), terutama oleh kalangan kelas atas yang disebut mènak.[12]

Dialek bahasa Sasak

Bahasa Sasak biasanya dibagi menjadi lima dialek:[13]

  • Kuto-Kute (Utara),
  • Ngeto-Ngete (Timur laut)
  • Meno-Mene (Tengah)
  • Ngeno-Ngene (Timur tengah, Barat tengah)
  • Meriaq-Mriku (Selatan tengah)

Beberapa kosakata bahasa Sasak

  • aku = aku
  • tiang = saya
  • side = kamu
  • tampi aseh = terima kasih
  • kaken = makan
  • kanggo = memakai
  • iku, tie = itu
  • balé = rumah
  • baruq = baru saja
  • kodeq = kecil
  • beleq = besar
  • tangkong/kelāmbi = baju
  • mbé = mana
  • sai = siapa
  • pacu = rajin
  • lekaq, ajaq = bohong
  • tetu = benar
  • ore = berantakan
  • brembe = bagaimana
  • ceket = pandai
  • ndeq = tidak
  • tokol = duduk
  • nganjeng = berdiri
  • merarik = nikah
  • dedare = gadis
  • bebalu = janda
  • papuk nine = nenek
  • papuk mame = kakek
  • nine = perempuan
  • mame = laki-laki
  • kereng = sarung
  • mele = mau
  • pire = berapa
  • mesaq = sendiri
  • tindok = tidur
  • bangket = sawah
  • kebon = kebun
  • tanduran = halaman
  • kayun = mau
  • midang = ngapel
  • beraye = pacar
  • berayean = pacaran
  • bekelor = makan (di ucapkan untuk orang yang lebih tua karena lebih sopan)
  • uiq/rubin = kemarin
  • lemak = besok
  • nani = sekarang
  • laeq = dahulu/dulu
  • bareh = nanti

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ a b Austin 2012, hlm. 231.
  2. ^ a b Austin 2010, hlm. 36.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama e18
  4. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Sasak". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  5. ^ "Bahasa Sasak". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  6. ^ a b Austin 2010, hlm. 33.
  7. ^ Austin 2010, hlm. 32.
  8. ^ a b c Shibatani 2008, hlm. 869.
  9. ^ a b c d Adelaar 2005, hlm. 357.
  10. ^ Blust 2010, hlm. 81-82.
  11. ^ Smith 2017, hlm. 443, 456.
  12. ^ a b c Austin 2010, hlm. 35.
  13. ^ (Inggris) Bahasa Sasak di Ethnologue

Daftar pustaka

Pranala luar