Kereta api Jaka Tingkir

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Jaka Tingkir atau disingkat Jakting (Hanacaraka: ꦱꦼꦥꦸꦂꦗꦏꦠꦶꦁꦏꦶꦂ, Sepur Joko Tingkir), Merupakan Kereta api penumpang Kelas Ekonomi AC Plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia dan Daerah Operasi VI Yogyakarta di Jawa yang melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen dan Sebaliknya.

Kereta api Jaka Tingkir
Berkas:JAKA TINGKIR.png
Kereta api Jaka Tingkir dengan lokomotif CC201 berhenti di Stasiun Jenar.
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
Mulai beroperasi
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian9.300 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalLempuyangan
Jumlah pemberhentian9
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh530 km
Waktu tempuh rerata8 Jam 30 hingga 8 Jam 55 Menit
Frekuensi perjalanansatu kali dalam perjalanan pulang pergi
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi AC Plus Non-PSO
Pengaturan tempat duduk64-80 tempat duduk disusun 2-2, saling berhadapan ke kiri ke kanan.
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanTidak
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal147-148

Kereta api ini dioperasikan untuk membantu tugas kereta api Progo, Gajah Wong, Bogowonto, dan Mataram Premium yang juga melayani relasi sama dengan Jaka Tingkir.

Sejarah KA Jaka Tingkir

Kereta api ini diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2013. Awalnya, kereta api ini diberangkatkan dari Stasiun Solo Jebres. Namun, stasiun itu rencananya akan dijadikan sebuah museum dan pemberhentian kereta api ekonomi yang hendak melewati lintas utara setelah rute Solo-Madiun, seperti Brantas atau Matarmaja, sehingga pemberangkatan kereta api Bengawan dan Jaka Tingkir dipindahkan ke Stasiun Purwosari.

Kereta api ini diluncurkan untuk mengangkut penumpang yang hendak menggunakan kereta api Bengawan namun tak mendapat tiket kereta. Uniknya, kereta api ini hanya melayani rute tertentu, misalnya pada hari Senin kereta api ini melayani rute Purwosari-Pasar Senen. Pada hari Selasa kereta api ini melayani rute Pasar Senen-Purwosari. Sejak adanya rangkaian baru buatan PT Inka, kereta api ini bisa berjalan setiap hari.

Asal usul nama

Nama Jaka Tingkir berasal dari sosok Raja Pajang yang gagah berani, Joko Tingkir. Ia naik takhta dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Keberaniannya itulah yang dilekatkan pada nama kereta ini sehingga menumbuhkan kebanggaan tersendiri bagi setiap penumpangnya.

Pemberhentian

Kereta api ini berhenti di Stasiun Yogya Lempuyangan, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Gombong, Stasiun Kroya, Stasiun Purwokerto, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Cikampek, Stasiun Jakarta Jatinegara, dan berakhir di Stasiun Pasar Senen.

Susunan Rangkaian

Kereta api ini merupakan kereta api kesembilan (sudah dihibahkan Ke KA Joglosemarkerto/livery kesepakatan ex gelombang livery) Trainset 2 dan Ketujuh (Livery Kesepakatan/saat ini) Trainset 5 dengan gerbong yang dipesan sendiri oleh PT KAI dan tidak lagi didanai oleh Kementerian Perhubungan Indonesia, setelah kereta api Jayabaya.

Kereta api ini ditarik oleh lokomotif CC201/CC203 Dipo Induk PWT/YK/JNG dan membawa 4 kereta ekonomi AC (K3 2014), 1 kereta makan pembangkit (MP3 2014), 4 kereta ekonomi AC (K3 2014) serta 1 kereta barang (B), keseluruhan rangkaian kereta milik dipo kereta api Yogyakarta (YK).

Mulai bulan Desember 2018 KA Jaka Tingkir sudah menggunakan 1 gerbong kereta ekonomi AC baru buatan PT Inka tahun 2014 trainset 5 dan sisanya menggunakan rangkaian lama trainset 2 dengan livery kesepakatan ex gelombang livery telah dihibahkan Ke KA Joglosemarkerto.

Tarif

Tarif kereta api ini bersifat fluktuatif, yakni berkisar antara Rp 175.000,00 - Rp 310.000,00 bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk di dalam kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

Jadwal perjalanan

Jadwal sesuai GAPEKA 2017[1]

Mengalami Perubahan Jadwal KA Jaka Tingkir per 1 Desember 2018 (revisi Gapeka 2017)

KA 147 Jaka Tingkir (LPN-PSE)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Lempuyangan - 19.00
Wates 19.29 19.31
Kutoarjo 19.59 20.06
Gombong 20.47 20.49
Kroya 21.14 21.20
Purwokerto 21.59 22.16
Bumiayu 22.58 23.00
Cirebon Prujakan 00.14 00.26
Jatibarang 00.59 01.01
Bekasi 02.58 03.00
Jatinegara 03.17 03.20
Pasar Senen 03.30 -
KA 148 Jaka Tingkir (PSE-LPN)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Pasar Senen - 07.15
Cikampek 08.20 08.23
Cirebon Prujakan 10.09 10.18
Bumiayu 11.33 11.36
Purwokerto 12.20 12.36
Kebumen 14.02 14.07
Kutoarjo 15.03 15.11
Wates 15.39 15.41
Lempuyangan 16.10 -

Galeri

Peta

Lintas tengah Jawa (koridor Jakarta–Yogyakarta–Surakarta)
Untuk Kereta api: Mulai 1 Juni 2023
 
Ke Surabaya
 
Solo Balapan
 
 
Ke Wonogiri
 
Purwosari
 
Klaten
 
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
 
Lempuyangan
 
Yogyakarta
 
 
 
Jembatan Kali Progo
 
Wates
 
 
ke YIA  
 
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
 
 
 
Jembatan Kali Bogowonto
 
Kutoarjo
 
Kebumen
 
Karanganyar
 
Gombong
 
Terowongan Ijo
 
Sumpiuh
 
Kroya
 
 
Ke Cilacap, Bandung
 
Terowongan Kebasen
 
 
 
Jembatan Kali Serayu
 
Terowongan Notog
 
Purwokerto
 
 
 
Jembatan Sakalimolas
 
Bumiayu
Ke Tegal
 
 
 
Ketanggungan
 
Jawa Tengah
Jawa Barat
 
Ciledug
Ke Surabaya via Semarang
 
 
 
Cirebon Prujakan
 
Cirebon
 
Jatibarang
 
Haurgeulis
 
 
Ke Bandung
 
Cikampek
 
Cikarang
 
Bekasi
 
Jawa Barat
DKI Jakarta
 
Jatinegara
 
 
 
Pasar Senen
Ke Tanjung Priok
 
 
 
Jakarta Kota
Keterangan:

1. Stasiun terminus kereta api Stasiun terminus kereta api

  • Solo Balapan: Fajar–Senja Utama Solo
  • Purwosari: Jaka Tingkir, Bengawan
  • Lempuyangan: Bogowonto, Gajahwong dan Progo
  • Yogyakarta: Fajar–Senja Utama Yogyakarta
  • Kutoarjo: Sawunggalih dan Kutojaya Utara

2. Stasiun pemberhentian

  • Semua kereta api kelas campuran hanya berhenti di Cirebon, kecuali Bogowonto dan Gajahwong yang hanya berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan.
  • KA Fajar Utama Solo hanya berhenti di Haurgeulis dan Jatibarang
  • KA Senja Utama Solo hanya berhenti di Karanganyar dan Sumpiuh
  • KA Mataram hanya berhenti di Jatibarang, Bumiayu dan Gombong
  • Mataram mengarah Jakarta hanya berhenti di Haurgeulis
  • KA Jaka Tingkir hanya berhenti di Bekasi, Pegaden Baru, Cirebon Prujakan dan Prupuk (arah Surakarta)
  • KA Bengawan hanya berhenti di Cikarang, Haurgeulis, Jatibarang, Cirebon Prujakan dan Bumiayu
  • KA Fajar Utama Yogyakarta hanya berhenti di Cikampek (arah Yogyakarta), Haurgeulis, Terisi (arah Yogyakarta), Jatibarang (arah Jakarta), Ciledug (arah Yogyakarta), Ketanggungan, Gombong dan Kebumen
  • KA Senja Utama Yogyakarta hanya berhenti di Jatibarang untuk mengarah Yogyakarta
  • KA Sawunggalih Pagi dan Kutojaya Utara mengarah Jakarta hanya berhenti di Kutowinangun
  • KA Sawunggalih Pagi hanya berhenti di Cikarang (arah Kutoarjo), Haurgeulis, Terisi, Jatibarang dan Ciledug
  • KA Sawunggalih Malam mengarah Kutoarjo hanya berhenti di Cikarang dan Kutowinangun
  • KA Gajahwong mengarah Jakarta hanya berhenti di Prupuk
  • KA Bogowonto hanya berhenti di Cikarang dan Jatibarang
  • KA Progo mengarah Jakarta hanya berhenti di Karanganyar, Prupuk, Ketanggungan dan Haurgeulis
  • Semua layanan kereta api mengarah Pasar Senen berhenti di Jatinegara


Pranala luar

Referensi

  1. ^ [1]