Huria Kristen Batak Protestan

gereja di Indonesia
Revisi sejak 3 Juni 2019 11.19 oleh Batara Sianturi (bicara | kontrib) (Menambah sejarah HKBP pertama di Jakarta, tahun 1919, yaitu HKBP Kernolong, Kwitang)

Huria Kristen Batak Protestan (disingkat HKBP) adalah gereja yang beraliran Kristen Protestan di kalangan masyarakat Batak. Gereja ini merupakan yang terbesar di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia, sehingga menjadikannya organisasi keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdlatul 'Ulama dan Muhammadiyah[2]. Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische Missionsgesellschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada Senin, 7 Oktober 1861.

Huria Kristen Batak Protestan
Berkas:HKBP.jpg
Logo HKBP
SingkatanHKBP
PenggolonganKristen Protestan
OrientasiLutheran
PemimpinEphorus Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing
Perhimpunan
Wilayah
Bahasa
LiturgiLiturgi HKBP
Kantor pusatPearaja, Hutatoruan V, Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara
Pendiri
Didirikan7 Oktober 1861
Parau Sorat, Sipirok, Sumatra Utara
Divisi Regional I Sumatra Utara
Terpisah dariRheinische Missionsgesellschaft (RMG)
Pecahan
Jemaat753 Ressort dalam 31 Distrik
Umat+6,500,000
Tempat ibadat3.681 (3.415 gereja, 113 parmingguon, & 153 pos pelayanan)[1]
Rumah sakit
Panti jompo
Komunitas pemudaNHKBP
Sekolah dasarSD Swasta HKBP
Sekolah menengah
Perguruan tinggi
PublikasiSurat Parsaoran Immanuel HKBP
Situs web resmiwww.hkbp.or.id
Semboyangabe pasupasu tu saluhut bangso (menjadi berkat ke seluruh dunia)

Saat ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 6.5 juta anggota di seluruh Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, dan di negara bagian Colorado, Amerika Serikat. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya.

Sejak pertama kali berdiri, HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara) yang berjarak sekitar 1 km dari pusat kota Tarutung, ibu kota kabupaten tersebut. Pearaja merupakan sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju kota Sibolga (ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah). Kompleks perkantoran HKBP, pusat administrasi organisasi HKBP, berada dalam area lebih kurang 20 hektare. Di kompleks ini juga Ephorus (=uskup) sebagai pimpinan tertinggi HKBP berkantor.

HKBP adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD). Sebagai gereja yang berasaskan ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia (Lutheran World Federation) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

Sejarah

Garis waktu sejarah HKBP

Berikut adalah garis waktu sejarah HKBP[3]

Tahun 1824
Pekabar injil datang ke tanak Batak untuk yang pertama kali dari Gereja Baptis Inggris yaitu: Pdt. Richard Burton dan Pdt. Nathaniel M. Ward.[4]
Tahun 18251829
Perang Tuanku Rao (Perang Bonjol) yang memerangi bangsa Batak
Tahun 1834
Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman datang ke tanah Batak disuruh oleh American Board of Commissioners for Foreign Missions, akan tetapi mereka dibunuh di desa Lobu Pinang.[5][6][7][8]
Tahun 1840
Franz Wilhelm Junghuhn Ahli Bahasa, Suku dan Bangsa datang mempelajari Bahasa Batak dan Adat Batak, sehingga bangsa Eropa mengenal bangsa Batak.
Tahun 1849
Herman Neubronner van der Tuuk dari Amsterdam ditugaskan oleh Persekutuan Bibel Netherland untuk meneliti Bahasa Batak dan menuliskan isi Alkitab berbahasakan Bahasa Batak, selain itu juga ditulis tata Bahasa Batak dan membuat kamus Bahasa Batak – Belanda beserta cerita-cerita rakyat.[9]
Tahun 1853
Setelah membaca surat yang datang dari Tanah Batak tentang pekabaran Injil yang baru dirintis di Tanah Batak maka Dr. Friederich Fabri pimpinan dari Rheinische Zending Belanda memutuskan untuk memindahkan Pendeta yang ditolak karena perlakuan yang tidak simpatik dari suku Banjarmasin terhadap pendeta, maka memutasikan para pendeta ke Tanah Batak.
Tahun 1857
Pdt. Gerrit Van Asselt dari Ermelo-Belanda, datang ke tanah Batak diutus oleh Pdt. Hermanus Willem Witteveen dari desa Ermelo, melakukan pelayanan di Desa Parau Sorat, daerah Sipirok, Tapanuli Selatan.[10]
Tahun 1861
Tahun 1862

Berdirinya Gereja Jemaat Pangaloan dan Sigompulon Pahae.

Tahun 1864
  • Mei Didirikan Gereja di daerah Sipirok
  • 20 Mei - Pdt. DR. I. L. Nommensen membangun gedung Godung Hutadame yang terletak di Desa Saitnihuta Ompusumurung
  • 29 Mei - Pdt. DR. I. L. Nommensen mengadakan kebaktian minggu pertama dan meresmikannya Godung Hutadame untuk pertama sekali di Tanah Batak dan kemudian diputuskan menjadi hari lahir gereja jemaat Dame Saitnihuta tersebut dan juga Gereja Jemaat Pearaja. Pada saat perayaan Jubileum dua jemaat Dame Saitnihuta dan Pearaja ini menjadikan satu Panitia (tuan rumah).[13].
  • 25 Desember - Baptisan Kudus yang pertama di Jemaat Sipirok kepada 3 orang Batak yaitu Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat dan Johannes Hutabarat.
1865
  • 27 Agustus - Pembaptisan Pertama kepada 13 orang di Silindung
1867
Berdiri jemaat HKBP Pansurnapitu

1868

Berdiri Sekolah Guru di Parau Sorat, Sipirok, Tapanuli Selatan. Murid pertama berjumlah 5 orang, yaitu: Thomas, Paulus, Markus, Johannes dan Epraim. Guru mereka adalah Dr. A.Schreiber dan Leipold

1870

Permulaan berdirinya Jemaat di Sibolga dan Sipoholon

1872

Berdiri Sekolah Normal Pemerintah di Tapanuli Selatan dan Jemaat di Bahal Batu

1877

Berdiri Seminarium di Pansurnapitu, jumlah murid pertama 12 orang

1878

Pdt. I. L. Nommensen menerjemahkan Injil ke Bahasa Batak dalam aksara Batak dan aksara Latin; 306 Desa di Lembah Silindung masuk dalam pemerintahan Kolonial Belanda

1879

Pdt. A. Schreiber menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Batak Angkola.

1881

Diresmikan HKBP di Balige; Penyusunan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga HKBP, dan Pdt. I.L. Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP

1883

Sekolah Pendeta Pertama dibuka dan 4 orang putera Batak pertama untuk Sekolah Pendeta, yaitu: Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Tetapi, Johannes Sitompul wafat sebelum menyelesaikan studinya.

1885

  • 19 Juli - Pemberkatan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni: Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution.
1889
  • 13 Juli - Diutus RMG Nona Hester Needham (23 Januari 1885 – 12 Mei 1897) melayani kaum ibu dan wanita. Ini menjadi awal pelayanan kepada kaum wanita dan anak-anak di Tanah Batak. Pelayanan Nona Hester Needham dibantu oleh Nona Thora di Silindung dan Nona Nieman di Toba.
1890
  • 1 Januari - Terbit Surat Parsaoran Immanuel (Jurnal Gereja)
  • 8 Januari - Dimulai Nona Hester Needham melayani anak-anak, kaum perempuan di Pansurnapitu, serta turut membimbing murid-murid Sekolah Pendeta di Seminari Pansurnapitu.
1893
Sekolah Zending mendapat subsidi dari Pemerintah

1894

Perjanjian Lama di terjemahkan ke dalam Bahasa Batak oleh Pdt. P.H. Johannsen

1895

  • 16 Juli - Nona Hester Needham ditemani seorang gadis Mandailing, Domi, mengadakan perjalanan ke Muarasipongi Kotanopan.
1896
  • 3 Mei–26 Juli - Nona Hester Needham melayani di Malintang, menginjili di tengah-tengah penganut agama lain di Mandailing Nametmet. Juli, Nona Hester Needham melayani di Maga hingga akhir hayatnya, serta di makamkan di tanah yang telah dibelinya sebelumnya.
1898
Terbit untuk pertama kalinya Kalender Gereja

1899

Dimulai “Pardonaion Mission Batak” yang didirikan orang Kristen Batak serta dipimpin Pdt. Henock Lumbantobing menginjili di daerah yang belum disentuh Injil, yakni: Pulo Samosir, Simalungun dan Dairi.

1900

Berdiri Sekolah Anak Raja dengan pengantar Bahasa Belanda di narumonda Toba. Guru Pohing dan Pdt. Otto Marcks. Sekaligus berdiri di tempat yang sama Sekolah Tukang.
  • 2 Juni - Berdirinya Rumah Sakit di Pearaja, yang pada tahun 1928 pindah ke Tarutung (RSU Tarutung Sekarang)
  • 5 September - Berdiri Perkampungan penderita Kusta di Huta Salem Laguboti.
1901
Seminari Pansurnapitu pindah ke Sipoholon

1902

Disalin Pdt. Schutz Alkitab Perjanjian Baru ke bahasa Batak Angkola yang bertulis latin

1903

Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai; Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium;
  • 7 Oktober - Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.
1907
Berdiri Jemaat di Pematangsiantar

1908

  • 27 April - Hari lahirnya Jemaat di Sidikalang.
1911
Berdiri Distrik di HKBP, yakni: Tapanuli Selatan (dh. Angkola), Silindung, Humbang, Toba (termasuk Samosir), Sumatra Timur (Simalungun – Ooskust).

1912

Pendeta HKBP Pertama di tempatkan di Medan

1917

“Hatopan Christen Batak” berdiri di Tapanuli sebagai organinasi masyarakat.

1918

  • 23 Mei - Pdt. I.L. Nommensen meninggal dunia di Sigumpar
1918
Pdt. V. Kessel menjadi Pejabat Ephorus hingga tahun 1920

1919

Holland Inland School (HIS) Zending berdiri di Narumonda. Gereja Huria Batak Kristen Protestan (HKBP) Kernolong di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat, adalah jejak pertama orang Batak di Batavia. Gereja ini berawal dari puluhan perantau suku Batak yang rindu menggelar kebaktian bahasa Batak, setelah sebelumnya mereka banyak mengikuti ibadah di gereja-gejera Protestan umum ibukota. Kebaktian marhata Batak itu akhirnya terwujud tanggal 20 September 1919 dan diperingati sebagai lahirnya Gereja HKBP Kernolong. Kebaktian itu dipimpin oleh Guru S. Hasibuan, F, Harahap dan Sutan Harahap. Kala itu, anggota jemaat sementara sudah mencapai 50 orang.

1920

Pdt. J. Warneck dipilih menjadi Ephorus HKBP.

1922

Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarta; Guru Jemaat HKBP pertama di tempatkan di Padang;
  • 20 Juni - Sinode Agung (Sinode Godang) I di HKBP
1923
  • 3 Desember - Dimulai pelayanan diakonia di Hepata
1927
Berdiri MULO Kristen di Tarutung; Pelayanan kepada kaum Muda yang dipimpin Dr. E. Verwiebe. Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu kebangkitan NHKBP (Parheheon)

1930

Berlaku Aturan Gereja (AD dan ART) yang baru.

1931

  • 11 Juni - HKBP diakui pemerintah dengan Badan Hukum (Rechtperson) No. 48, yang tertulis di Staatsblad Tahun 1932 No. 360
1932
Pdt. P. Landgrebe dipilih menjadi Ephorus.

1934

Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama adalah: T.S. Sihombing, K. Sitompul, O. Sihotang, dan P.T. Sarumpaet; Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas; Berdiri Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster Elfrieda Harder. Tahun 1938 Sekolah ini pindah ke Laguboti.

1935

Pentahbisan Bibelvrouw yang pertama

1936

Pdt. E. Verweibe dipilih menjadi Ephorus.

1940

  • 10 Mei - semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan Pemerintah Belanda
  • Mei-Juli - Pdt. H.F. de Kleine menjadi Pejabat Ephorus.
  • 10–11 Juli - Sinode Godang, Pdt. K. Sirait dipilih menjadi Voorzitter (Ephorus) yang pertama dari Pendeta Batak.
1942
Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus; Distrik Jawa Kalimantan berdiri;
  • 25 November - berdiri Distrik Samosir
1946
Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon;
  • 2 Februari - Berdiri Distrik Dairi.
1947
Berdiri kembali Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon

1950

Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds. K. Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang.
  • 4 November - Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon
1951
Universitas Bonn menganugerahkan gelar “Doktor Honoris Causa” kepada Pdt. J. Sihombing; Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP; Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar
  • 29 November - Beridiri Distrik Sibolga dan Medan Aceh.
1952
Berdiri SMA dan SGA di Tarutung; HKBP menjadi Anggota LWF (Lutheran World Federation)

1954

Pdt. B. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai
  • 7 Oktober - Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar, sekaligus perpindahan Pendidiakan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke Pematangsiantar.
  • November - Berdiri Distrik Toba Hasundutan.
  • 15 Desember - Penyerahan Rumash Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP.
1955
  • 13 Februari - Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar
  • 25 Agustus - Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon
1957
  • 17 Maret - Kirchentag (Kebatian Raya) di Pematangsiantar
1959
Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi kembali Ephorus HKBP dan Ds. T.S. Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal.

1961

Berdiri Sekolah Tekhnik di Pematangiantar
  • 7 Oktober - Jubileum 100 tahun HKBP di Tarutung
1962
Ds. T.S. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. G.H.M. Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal; Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang baru.
  • 3–7 Oktober: Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon
1963
Konferensi Kerja HKBP yang pertama; Awal dari Penginjilan di Sakai Kandis Riau; Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon.
  • 1 September - HKBP Melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
1965
  • 7 Februari - Peresmian Asrama Diakones HKBP “Kapernaum” di Rumah Sakit HKBP Balige.
  • 9 April - Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli 1967.
1966
  • 6 Februari - Peresmian Youth Center “Jetun Silangit”

1967

  • 2 April - Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige
1968
  • 19 Februari - Peresmian Gedung-gedung di FKIP Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar.
1971
  • 17 Mei - Pendidikan Diakones dibuka di Balige.
  • 17 Mei - Pembaptisan pertama kepada orang Rupat (daerah Penginjilan) sebanyak 136 orang yang dilayankan oleh Pdt. A.B. Siahaan, dkk.
  • 11 Desember - Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.
1972
Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru
  • 28 MeivPeresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen Diakonia Sosial di Pematangsiantar.
  • 30 Desember - Berdiri Distrik Tanah Alas
1974
Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar “Doktor Hanoris Causa” keda Pdt. T.S. Sihombing; Pdt. G.H.M. Siahaan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. F.H. Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal.
  • 31 Juli - Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu
  • 2–3 November - Jubileum 75 tahun Zending HKBP.
1976
  • 27 Januari - Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige
  • 2 Agustus - HKBP memandirikan HKBP Angkola.
1978
Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP; Pdt. P.M. Sihombing, MTh terpilih menjadi Sekretaris Jenderal HKBP
  • 23–27 Januari - Sinode Godang Istimewa di Simanare Sipoholon
  • 1978 HKBP mengupayakan pelayanan terhadap Masyarakat Tamil di Medan, bekerja sama dengan the Evangelical Lutheran Church of Malaya and Singapore (ELCMS)di bawah arahan Bishop M. Muthusamy bersama dengan sepasang Swedish Missionary, Bishop Enval dan Istri berkunjung ke Medan untuk memulai pelayanan injil di kalangan masyarakat tamil di kota medan, pertemuan perdana diadakan di kediaman Ramasamy Wenggadasalam(Alm) Jalan Asia No 37, Medan.

Babtisan Warga Tamil di HKBP Jenderal Sudirman: 4 orang anak-anak keluarga Ramasamy + Kanta Pandiammal Wenggadasalam(Alm): Karikalan Henock, Parimala Gandhi Monica, Alegeri Pannirselwam Samuel, Alegesan Moses, serta Bpk. R.Siwanandam Joshua (alm) di sidi dan di babtis oleh preases L.J.Napitupulu di HKBP Jenderal Sudirman, setelah di bina dalam iman Kristen oleh (Alm) Bpk. Arnold Simanjuntak.

1979 ELCMS dan HKBP mengutus Gideon Wiria(Alm) seorang tamil dari Medan, di utus ke Kuala Lumpur Malasia untuk pendidikan guru injil dikalangan masyarakat tamil Medan.

1980 Mariappan Nathanael, di utus ke Universitas HKBP Nomensen Siantar, untuk dipersiapkan sebagai pendeta, dia keluar dari pendidikan 2 tahun sebelumm menyelesaikan pendidikan akademisnya.

1979

  • 24 Juni - Peresmian Distrik Simarkata Pakpak
1980
  • 11 Juni - Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea
  • 11 Agustus - Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul
1983
  • 24 Februari - Persemian Distrik Tebing Tinggi Deli
  • 28 Agustus - Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige
1985
  • Februari - Peresmian Distrik Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel)
1986
  • 27 Januari - Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon
  • 27 Juli - Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P Lumbantoruan
  • 14 Agustus - Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja Tarutung
1987
Pdt. S.A.E. Nababan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. O.P.T. Simorangkir menjadi Sekretaris Jenderal.
  • 27–31 Juni - Sinode Godang ke-48
1988
  • 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran
  • 10–15 November - Sinode Godang ke-49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP
1990
  • 20–9 Juli - Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok
  • 10–15 Juli - Konferensi Pemuda di Sipirok
  • 18–21 Juni - Konsultasi Teologia di Parapat
1991
  • 9–12 April - Sinode Godang ke-50
1992
  • 23–28 November - Sinode Godang ke-51. Ada 3 agenda di Sinode Godang ini, yaitu; Penyelesaian Kemelut HKBP, Periode Fungsionaris dan menetapkan Aturan Peraturan (AD dan ART) HKBP untuk tahun 1992 s/d 2002. Sinode berhasil memutuskan: Tim Penyelesaian Kemelut dan Aturan HKBP 1992 – 2002 (AD) tanpa Peraturan (ART). Pemilihan Fungsionaris HKBP tidak terlaksana, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh HKBP hingga tahun 1998.
1993
  • 11–13 Februari - Sinode Godang Istimewa di Medan melalui undangan Pejabat Ephorus. Di Sinode ini terpilih Pdt. P.W.T. Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. S.M. Siahaan sebagai Sekretaris Jenderal.
1994
  • 29 September–1 Oktober - Sinode Godang ke-52 menetapkan Aturan Peraturan (AD & ART) tahun 1994 – 2004.
  • 23 Oktober - Peresmian HKBP Distrik Indonesia Bagaian Timur (IBT)
1995
  • 16–17 Juni - Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak Otonom dan GKPPD
  • 6 Agustus - HKBP memandirikan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD)
  • 24 September - Peresmian HKBP Distrik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartendy)
1996
  • 17–22 November - Sinode Godang ke-53 membicarakan Konfesi HKBP
1998
Pdt. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan.
  • 26 Oktober–1 November - Sinode Godang ke-54 di Pematang Siantar / Balige.
  • 17 November - Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt. S.A.E. Nababan dan Pejabat Ephorus Pdt. J.R. Hutauruk di Gereja HKBP Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang Rekonsiliasi tanggal 18–20 Desember.
  • 18–20 Desember - Sinode Godang HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Pdt. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Ephorus dan Pdt. W.T.P. Simarmata terpilih sebagai Sekretaris Jenderal
2000
  • 26 Juli - Konferensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta
  • 21–24 November - Sinode Godang di Seminarium Sipoholon nemetapkan ”Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP” (KDP-HKBP)
2002
  • 30 September–1 Oktober - Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan Aturan Peraturan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari 2004, dan Distrik : Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat, Wilayah Tanah Jawa, Jambi.;
2011
  • 7 Oktober - Jubileum 150 Tahun HKBP
2012
  • 10-16 September, Sinode Godang ke 61 di Siminarium Sipoholon.
  • Terpilih Pdt. Willem T.P.Simarmata, MA (Ephorus), Pdt. Mori AP. Sihombing, MTh (Sekretaris Jenderal), Pdt. Welman P. Tampubolon, STh (Kepala Departemen Koinonia), Pdt. Marolop P. Sinaga (Kepala Departemen Marturia), Pdt. Drs. Bilheman D.F.Sidabutar, STh. MM (Kepala Departemen Diakonia) dan 28 orang Praeses.
2013
  • Ditetapkan sebagai Tahun Anak - Anak HKBP
2014
  • Ditetapkan sebagai Tahun Remaja dan Pemuda HKBP
  • 20-23 Maret, Kemah Pemuda Kebangsaan di FKIP Univ. HKBP Nommensen
  • 28 September, HKBP menerima Piagam MURI "Peserta Pemain Taganing Terbanyak" di Pesta Bolon Tahun Remaja - Pemuda HKBP di Stadion Senayan, Jakarta
  • 14-18 Oktober, Sinode Godang HKBP Ke 62 di Seminarium Sipoholon, mengamendemen Aturan & Peraturan HKBP 2002.
2015
  • Ditetapkan sebagai Tahun Perempuan HKBP
  • 25 Januari, Peresmian Gedung Sopo Marpikir HKBP oleh Ephorus HKBP
  • 9-12 April, Konferensi Parompuan HKBP VI di Seminarium Sipoholon
2016
  • Ditetapkan sebagai Tahun Keluarga HKBP
  • 12-18 September, Sinode Godang HKBP ke 63 di Seminarium Sipoholon
  • Terpilih Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing (Ephorus), Pdt. David Farel Sibuea, MTh.D.Min. (Sekretaris Jenderal), Pdt. Dr. Martonggo Sitinjak (Kepala Departemen Koinonia), Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan (Kepala Departemen Marturia), Pdt. Debora Purada Sinaga, MTh ( Kepala Departemen Diakonia) dan 30 orang Praeses.

Penyebaran Injil Awal di Tanah Batak

Beberapa sumber mencatat bahwa pengabaran Injil di tanah Batak dimulai semenjak Pendeta Ward dan Pendeta Barton dari Gereja Baptis Inggris meyebarkan injil. Usaha pengabaran Injil di tanah Batak dimulai kembali pada tahun 1834 dengan diutusnya Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman dari badan Zending di Boston. Usaha ini mengalami kegagalan di saat kedua missionaris tersebut mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara). Usaha menginjili tanah Batak sempat terhenti sampai berita mengenai tanah Batak terdengar lagi di Eropa dari hasil ekspedisi seorang Ilmuwan yang bernama Junghun pada tahun 1840. Akibatnya pada tahun 1849 Lembaga Alkitab Belanda mengirim Van der Tuuk untuk mempelajari Bahasa Batak dan hasilnya adalah diterjemahkannya sebagian Alkitab ke dalam bahasa Batak menggunakanaksara Batak. Setelah melihat hasil karya Van der Tuuk, Badan Zending Rheinshe (RMG) mengalihkan konsentrasinya dalam menyebarkan Injil ke daerah Batak degan mengutus Pendeta D.R. Fabri ke sana, sebagian sumber menyebutkan bahwa hal ini disebabkan terhalangnya usaha RMG di Kalimantan.

Kelahiran HKBP

Penetapan hari jadi HKBP tanggal 7 Oktober 1861 memiliki makna sejarah dan teologis yang mendalam. Tanggal 7 Oktober 1861 menjadi titik balik sejarah penginjilan dan sejarah Gereja HKBP. Sejarah penginjilan dan sejarah gereja adalah ibarat dua sisi dari satu mata uang logam yang sama. Gereja tanpa penginjilan bukanlah Gereja.itulah sebabnya peristiwa 7 oktober 1861 diartikan dan dimaknai dari dua segi, yakni penginjilan dan gereja. hasilpenginjilan ditanah batak adalah agama kristenatau kekristenan yang di dalamnya terdapat sejumlah jemaat atau pargodungan [ setasi sending dan sekaligus huria/jemaat]. jemaat-jemaat tersebu sejak awal sudah diarahkan akan membentuk sebuah gereja-sending yang kelak menjadi sebuah gereja yang mandiri dari lembaga sending barat [ RMG ].

Pada awalnya tanggal 7 oktober 1861 adalah titik balik penginjilan dari lembaga sending Rhein di dunia ini.karena jauh sebelum tahun 1861 sending Rhein telah membuka daerah penginjilannya di Namibia-Afrika selatan, China, Kalimantan dan di Amerika utara. tetapi sejak 7 oktober 1861 dibuka pula satu daerah penginjilan baru di Sumatra, di Bataklanden atau tanah Batak. Daerah penginjilan baru ini diberinama Battamission yang dikemudian hari disebut Batakmission atau Mission -Batak.

tanggal lair Batakmission ditentukan pada 7 Oktober 1861 bertepatan dengan tanggal dari rapat pertama para penginjil utusan RMG du tanah Batak. hari lahir Batakmission tersebut disambut pengurus sending Rhein RMG di Jerman dengan rasa sukacita. mereka memberitahukan kabar gembira ini kepada jemaat-jemaat pendukung sending RMG di jerman pada awal 1862 sebagai berikut :

" die ersten Briefe unserer Brueder aus dem Battalande sind uns gekommen,und wir koenen heute der Heimathgemeinde den Beginn der Battamission melden. Den 7 oktober 1861 werden wir als den Geburtstag diesses gliedes in dem umkreis unserer arbeit bezeichnen duerfen. An diesem tage traten die dortigen brueder zur ersten Conferenz in Sipirok zusammen "

inilah pemaknaan yang pertama akan arti dari tanggal 7 Oktober 1861, suatu pemaknaan dari kacamata lembaga pengutus RMG di jerman, Eropa.

Batakmission dalam hal ini berarti himpunan dari seluruh para utusan RMG di tanah batak beserta assetnya mencakup seluruh pargodungan dan jemaat serta pelayan pribumi. lembaga sending dan lembaga kegerejaan terpadu dalam suatu lembaga yang bernama Batakmission ( bahasa jerman ) atau Mission- Batak ( Bahasa batak ).Lembaga Mission -Batak ini sejak 1881 dipimpin oleh seorang pemimpin dengan jabatan Ephorus yang dilayankan oleh penginjil Ingwer Ludwig Nommensen ( 1881-1918)

Organisasi

Berkas:Bagan Organisasi HKBP - Christian Advs Silitonga.png
Bagan Organisasi HKBP

HKBP ditata mengikuti sistem keuskupan, mirip dengan Gereja-gereja yang menganut sistem episkopal seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan, Gereja Methodis, dll. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus. Ephorus HKBP yang pertama adalah Pdt. Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. Di bawahnya adalah praeses yang memimpin distrik-distrik gereja, sementara di bawah distrik terdapat resort yang dipimpin oleh pendeta resort, dan di tingkat yang paling bawah adalah jemaat individual yang dipimpin oleh pendeta. Saat ini HKBP mempunyai 30 Praeses di seluruh Indonesia. Dalam pelayanannya, seorang pendeta HKBP biasanya dibantu oleh Guru Huria, sementara ada pula jabatan lain yaitu Bibelvrouw dan diakones.

Pada tanggal 27 Juli 1986, di gereja HKBP Bukit Moria, Medan Baru, untuk pertama kalinya HKBP menahbiskan seorang pendeta perempuan yaitu Pdt. Noortje Parsaulian Lasni Rohana Lumbantoruan, S.Th. Pentahbisan dipimpin oleh Ephorus Pdt. G.H.M. Siahaan.

Sampai April 2012, HKBP mempunyai 1.519 Pendeta, 175 Calon Pendeta, 428 Guru Jemaat, 36 Calon Guru Jemaat, 408 Bibelvrouw, 43 Calon Bibelvrouw, 284 Diakones, 29 Calon Diakones. Keseluruhan pelayan dan calon pelayan berjumlah 2.922 orang.

Saat ini jabatan Ephorus HKBP dipegang oleh Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, yang melayani mulai tahun 2016-2020.

Daftar Ephorus HKBP

No. Nama Dari Sampai Keterangan
1. 1. Pdt. Dr. I. L. Nommensen 1881 1918 Ephorus pertama
2. 2. Pdt. Valentin Kessel 1918 1920 Pejabat sementara Ephorus
3. 3. Pdt. Dr. Johannes Warneck 1920 1932  
4. 4. Pdt. P. Landgrebe 1932 1936  
5. 5. Pdt. Dr. E. Verwiebe 1936 1940  
6. 6. Pdt. H.F. de Kleine 1940 1940 Pejabat Ephorus
7. 7. Pdt. K. Sirait 1940 1942 Orang Batak pertama yang menjadi Ephorus
8. 8. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1942 1950  
9. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1950 1960  
10. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1960 1962  
11. 9. Pdt. Dr. (H.C.) T.S. Sihombing 1962 1974 Terpilih dalam Sinode Godang Istimewa.
12. 10. Pdt. G.H.M. Siahaan 1974 1981  
13. Pdt. G.H.M. Siahaan 1981 1986  
14. 11. Pdt. Dr Dr. Hc. S.A.E. Nababan, LLD 1986 1998 Terjadi Krisis HKBP (1992-1998) yang menghasilkan dualisme kepemimpinan hingga 1998.
14.b. 12. Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak 1993 1998 Terpilih dalam Sinode Godang Istimewa.
15. 13. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk 1998 1998 Terpilih sebagai Pjs. Ephorus dalam Sinode Godang ke-52.
16. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk 1998 2004 Terpilih dalam Sinode Godang Rekonsiliasi.
16. 14. Pdt. Dr. Bonar Napitupulu 2004 2008  
17. Pdt. Dr. Bonar Napitupulu 2008 2012 Terpilih dalam Sinode Godang HKBP ke-59 di Seminarium Sipoholon [14]
17. 15. Pdt. WTP Simarmata, MA 2012 2016 Terpilih dalam Sinode Godang HKBP ke-61 di Seminarium Sipoholon [15]
18. 16. Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing 2016 2020 Terpilih dalam Sinode Godang HKBP ke-62 di Seminarium Sipoholon [16]


Lihat pula

Referensi

  1. ^ Almanak HKBP 2018
  2. ^ "HKBP Organisasi Keagamaan Terbesar Ketiga di Indonesia". Diakses tanggal 2016-11-17. 
  3. ^ Sejarah HKBP
  4. ^ Seeley, Jackson; Halliday (1822). "Missionary Register": 89. 
  5. ^ Andrew Causey Hard bargaining in Sumatra: western travelers and Toba Bataks in ... 2003 Page 80 "In that year, two American Baptist missionaties, Henry Lyman and Samuel Munson, went inland from Tapanooli (now called Sibolga), a port village on the west coast of Sumatra. Traveling with a retinue of porters and attendants, ..."
  6. ^ The United States in Asia: a historical dictionary - David Shavit - 1990 Page 312 "Lyman graduated from Harvard University and the Imperial School of Mines (Paris), and studied at the Royal Academy ... Murdered June 28, 1834, in Sacca, Sumatra. References: ACAB; AndoverTS; EM; LC; Hannah Lyman, The Martyr of Sumatra ..."
  7. ^ A biographical study of Ingwer Ludwig Nommensen, 1834-1918 Page 72 Martin E. Lehmann - 1996 "Leaving their wives behind in Batavia, Lyman and Munson set sail for the harbor of Padang on the west coast of Sumatra in April, 1834. At Padang they met Ward who approximately thirteen years before had visited the Bataks in the .."
  8. ^ Memorials of Protestant missionaries to the Chinese Alexander Wylie - 1967 -"Munson and Lyman, was a tour of observation and inquiry among the islands of the Indian Archipelago, ... surrounded by a large party of Battak cannibals and immediately dispatched ; Mr. Munson being run through the body with a spear, "
  9. ^ Groeneboer, Dr. Kees (2002). "HERMAN NEUBRONNER VAN DER TUUK AND NINETEENTH-CENTURY LANGUAGE STUDY IN SOUTHEAST ASIA*" (PDF): 7–11.  line feed character di |title= pada posisi 31 (bantuan)
  10. ^ Parlindungan, Mangaradja Onggang (2007). "Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao: terror agama Islam mazhab Hambali di Tanah Batak, 1816-1833": 467. 
  11. ^ Schreiner, Lothar (2003). "Adat dan injil: perjumpaan adat dengan iman Kristen di Tanah Batak": 63. 
  12. ^ Tarigan, Andri Ersada (22-Jul-2014). "Comite Na Ra Marpodah Simaloengoen: Peranannya Dalam Pelestarian Budaya Simalungun Dan Penyebaran Agama Kristen (1928-1942)" (PDF): 4. 
  13. ^ Sumber Pesta Jubileum 20 Mei 1964 ini belum tercatat di Almanak HKBP jadi saya buat di catatan kaki ..... (dibangunnya di Tanah Batak, yaitu HKBP Saitnihuta (Huta Dame Saitnihuta) dan HKBP Pearaja (Kedua gereja ini satu kepanitiaan dalam merayakan Pesta Jubileum. Pada tanggal 20 Mei 1964, HKBP Pearaja merayakan Pesta Jubileum ke 100 tahun, tetapi untuk selanjutnya, tanggal 29 Mei merupakan tanggal resmi Pesta Jubileum yang akan dilakukan oleh kedua gereja ini).
  14. ^ Hari Ini, Pucuk Pimpinan HKBP Periode 2008-2012 Dilantik di Pearaja, Harian Sinar Indonesia Baru, diakses 7 September 2008
  15. ^ Ini Dia Para Pemimpin HKBP (Ephorus, Sekjen, Kadep) dan Daftar Praeses HKBP yang Baru Periode 2012 – 2016, Pargodungan.org, diakses 14 Oktober 20013
  16. ^ http://regional.kompas.com/read/2016/09/16/08033611/darwin.lumbantobing.terpilih.jadi.ephorus.hkbp, diakses 16 September 2016

Pranala luar