Errico Malatesta

Revisi sejak 10 Juni 2019 02.50 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik)

Errico Malatesta (14 Desember 1853 – 22 Juli 1932) adalah seorang penganut sekaligus pemikir anarko-komunis, bersama dengan temannya Peter Kropotkin, dia percaya bahwa revolusi anarkis akan segera terjadi. Dia banyak menghabiskan waktu hidupnya berada dalam pengasingan dari tanah kelahirannya Italia, dan lebih dari sepuluh tahun berada di dalam penjara. Dia banyak menulis dan menjadi editor surat kabar radikal, serta ia juga merupakan salah seorang teman dari Mikhail Bakunin.

Errico Malatesta
Lahir(1853-12-14)14 Desember 1853
Santa Maria Capua Vetere, Kerajaan Dua Sisilia
Meninggal22 Juli 1932(1932-07-22) (umur 78)
Roma, Kerajaan Italia
PekerjaanAktivis sosial dan politik, penulis, revolusioner
iTunes: 552071239 Find a Grave: 53675406 Modifica els identificadors a Wikidata

Biografi

Malatesta lahir di Santa Maria Capua Vatere, di Provinsi Caserta (selatan Italia). Kisah perjalanannya dimulai disaat ia menginjak usia empat belas tahun, ketika ia ditahan karena menulis surat kepada Raja Victor Emmanuel II, yang berisi kecaman atas ketidakadilan yang terjadi di daerahnya.

Malatesta diperkenalkan dengan Mazzian Republikan disaat ia masih belajar disekolah kedokteran di Universitas Naples - kemudian ia keluar dari universitas tersebut pada tahun 1871 untuk mengikuti sebuah demonstrasi. Pada tahun yang sama, ia bergabung dengan organisasi Asosiasi Pekerja Internasional (Internationale I) bagian Naples, sebagian dikarenakan rasa antusiasnya terhadap Komune Paris dan sebagian lagi dikarenakan perkawanannya dengan Carmelo Palladino, selain itu ia juga belajar untuk menjadi seorang mekanik dan montir listrik. Pada tahun 1872 ia bertemu dengan Bakunin, seseorang yang membuatnya berpartisipasi dalam kongres Internasional di St Imer.

Empat tahun kedepan, Malatesta membantu menyebarkan propaganda Internationale di Italia; dia sempat dipenjara dua kali akibat aktivitas ini.

Pada bulan April 1877, Malatesta, Carlo Cafiero, dan bersama dengan 30 orang anarkis lainnya, ia memulai sebuah insureksi di provinsi Benevento, mereka membebaskan desa Letino dan Gallo dengan tanpa perlawanan. Kaum revolusioner membakar catatan-catatan pajak dan mendeklarasikan berakhirnya kekuasaan raja, yang kemudian disambut dengan antusias oleh warga desa: bahkan pendeta setempat juga menunjukkan dukungannya. Setelah meninggalkan Gallo, akhirnya, mereka ditangkap oleh pasukan keamanan pemerintah yang kemudian menahan mereka selama enam belas bulan sebelum akhirnya dibebaskan.

Setelah banyaknya serangan teroristik terhadap anggota keluarga kerajaan Italia dan para pendukungnya, polisi mulai memberlakukan pengawasan ketat terhadap gerakan radikal dan para revolusioner. Meski para anarkis telah lebih dulu menegaskan bahwa mereka tidak memiliki keterkaitan dengan serangan-serangan tersebut, Malatesta, yang merupakan seorang penganjur revolusi sosial, termasuk dalam pengawasan tersebut. Setelah kembali ke Naples, ia terpaksa meninggalkan Italia dan kegiatannya disana dikarenakan kondisi Italia belakangan, diapun memulai periode panjang masa pengasingannya.

Dia pergi ke Mesir sebentar, untuk mengunjungi beberapa teman Italianya, tetapi kemudian ia diusir oleh konsul Italia. Setelah menyelesaikan perjalanannya dengan sebuah kapal asal Prancis dan tidak diberikan izin untuk masuk ke Syria, Turki dan Italia, dia mendarat di Marseille di mana ia memulai perjalanannya ke Jenewa di Swiss. Disini ia kemudian bersahabat dengan Elisée Reclus dan Peter Kropotkin, dan banyak membantu penulisan dalam terbitan bernama La Révolte. Akan tetapi, ia kemudian dipaksa keluar dari Swiss, dan akhirnya ia pergi ke London pada tahun 1880, setelah sebelumnya ia sempat mampir ke Rumania, Paris, dan Belgia.

London

Di London, Malatesta bekerja sebagai penjual es krim dan juga menjadi seorang mekanik. Ia juga pada tahun 1881 berpartisipasi dalam kongres Internasional, yang kemudian melahirkan organisasi Anarkis Internasional.

Dia pergi untuk melawan kolonolis Inggris di Mesir pada tahun 1882, kemudian secara diam-diam ia kembali ke Italia untuk beberapa tahun. Di Florence ia menerbitkan surat kabar mingguan anarkis bernama "La Questione Sociale" (Pertanyaan Sosial) yang di mana pamflet yang paling terkenal, Fra Contadini (Di antara para petani), pertama kali terbit. Malatesta kembali ke Naples pada tahun 1884 - sementara menunggu hukuman tiga tahun masa penjara - untuk merawat korban wabah Kolera. Sekali lagi, ia melarikan diri dari Italia untuk menghindari hukuman penjara dan pergi ke Amerika Selatan. Ia tinggal di Buenos Aires sejak tahun 1885, di mana ia melanjutkan menerbitkan La Questione Sociale, dan ikut andil dalam pendirian serikat buruh militan pertama di Argentina, the Bakers Union (serikat buruh pembuat roti), dan meninggalkan kesan sebagai seorang anarkis di dalam gerakan buruh tersebut selama tiga tahun.

Kembali ke Eropa pada tahun 1889, ia menerbitkan surat kabar yang bernama L'Associazione di Nice sampai akhirnya ia terbaksa pergi ke London. Selama delapan tahun kedepan, Malatesta tinggal di London, tetapi ia sering sekali melakukan perjalanan dengan diam-diam ke Prancis, Swiss, dan Italia dan pergi dalam kegiatan kuliah keliling Spanyol bersama Tarrida del Marmol. Selama masa ini ia menulis beberapa paflet penting, termasuk L'Anarchia.

Malatesta sempat dihukum tiga bulan penjara atas tuduhan kriminal pencemaran nama baik, dan ia direkomendasikan untuk dideportasi. Namun usaha tersebut dibatalkan setelah para pendukungnya mengorganisir berbagai demonstrasi.

Pasca Perang Dunia I, Malatesta kembali ke Italia untuk yang terakhir kalinya. Dua tahun sekembalinya, pada tahun 1921, pemerintah italia menahannya kembali, walaupun demikian ia dibebaskan dua bulan sebelum rizim fasis kembali berkuasa. Dari tahun 1924 hingga 1926, ketika Benito Mussolini membungkam semua pers independen, Malatesta menerbitkan jurnal Pensiero e Volontà, tetapi akhirnya dia mendapat perlakuan sewenang-wenang dan jurnalnya terkena penyensoran pemerintah.

Dia menghabiskan tahun-tahun akhir-nya dengan menjalankan hidup yang relatif tenang, mendapatkan penghasilan dari hasil kerjanya sebagai seorang montir listrik. Setelah selama bertahun-tahun ia lemah akibat gangguan dalam sistem pernafasannya dan sering terserang gangguan tenggorokan, dia divonis menderita radang tenggorokan yang akhirnya membuatnya meninggal setelah beberapa minggu, meskipun telah diusahakan untuk memberikannya hingga 1500 liter oxygen selama masa lima jam terakhirnya. Ia-pun akhirnya meninggal pada hari Jumat, tanggal 11 Juli 1932.

Rentang peristiwa

Tahun Peristiwa
1853 lahir di Provinsi Caserta, Selatan Italia.
1867 Pada umur 14, Malatesta ditangkap karena menulis surat kepada Raja Victor Emmanuel II yang berisi kecaman atas ketidakadilan yang terjadi di daerahnya.
1871 Setelah dikeluarkan dari sekolah kedokteran karena bergabung dalam sebuah demonstrasi, Malatesta menjadi anggota organisasi Internasionale untuk bagian Italia. Ia juga melatih diri sebagai mekanik dan tukang listrik.
1872 Bertemu Bakunin di Swiss.
1877 bersama sahabat-sahabat anarkisnya, Andrea Costa dan Carlo Cafiero, Ia memimpin massa bersenjata menuju dua desa di Campania, disana mereka membakar catatan pajak dan mengumumkan diakhirinya rezim Victor Emmanuel. Warga dua desa itu menyambut mereka namun menolak untuk bergabung dalam insureksi, bersamaan dengan kedatangan pasukan keamanan Kelompok itu kemudian cerai berai.
1878 Malatesta meninggalkan Italia guna mengunjungi seorang kawannya di Mesir. Pemerintah Italia dengan cepat mengambil langkah agar ia tak dapat kembali. Ia menuju Jenewa, di mana Ia kemudian bersahabat dengan Kropotkin dan Elisée Reclus. Dipaksa meninggalkan negeri itu, beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi Rumania dan Paris.
1881 Malatesta tinggal di London.
1883 Kembali ke Italia, Ia menulis pamflet yang tersebar luas dikalangan petani, di dalam tulisannya Ia mendukung anarko-Komunisme.
1884-1885 Mengunjungi Florence, membantu korban Kolera di Naples. Ia ditahan dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena berbagai tulisannya. Ia membayar jaminan dan pergi berlayar ke Buenos Aires, Argentina, Di daerah itu Ia menghabiskan 4 tahun masa hidupnya, menyebarkan ide anarkis di antara imigran Italia.
1889 Kembali ke London.
1891 Menerbitkan pamflet penting dan berpengaruh berjudul Anarki dan mengunjungi Spanyol selama pemberontakan Jerez.
1892-1893 Menyaksikan pemogokan umum untuk hak memilih di Belgia dan segera mengenali batas dari teknik ini.
1896 mengorganisir Kongres London bagi Internationale kedua.
1897 Malatesta kembali dengan diam-diam ke Italia, di mana dia mengedit terbitan anarkis L'Agitazione. Selama waktu ini, kenaikan harga dan kegagalan panen mengakibatkan pemberontakan petani.
1898 Dia ditangkap di kota Ancona setelah kerusuhan di daerah itu, dan dikenakan sangkaan "melakukan kesepakatan kriminal". Karena diputuskan memiliki hubungan dengan sebuah organisasi terlarang, Malatesta dihukum buang ke pulau Lampedusa.
1899 Ia melarikan diri dengan perahu selama terjadinya badai dan kembali ke London. Dari sana ia kemudian menuju Amerika Serikat, bersua dengan kelompok anarkis Italia dan Spanyol di New Jersey. Dalam sebuah diskusi yang memanas pada suatu pertemuan kaum anarkis, ia terkena tembakan dikaki.
1900 Malatesta kembali ke London. Menyusul terbunuhnya Raja Umberto oleh seorang Anarkis Italia dari New Jersey, Malatesta diawasi ketat oleh Kepolisian Inggris.
1907 Ia menghadiri konferensi anarkis internasional di Amsterdam, Belanda. Disana juga hadir Emma Goldman dan Rudolf Rocker.
1909 Ia dan Rudolf Rocker dipenjara untuk tiga bulan dengan dakwaan pencemaran nama baik. Dipertimbangkan untuk di deportasi, tetapi usaha itu ditangguhkan setelah para pendukungnya mengorganisir sebuah demonstrasi di Trafalgar Square.
1910 Malatesta dicurigai terlibat dalam Pembunuhan Houndsditch. Tiga orang polisi tertembak saat terjadi perampokan perhiasan di London East End. Para pencuri menggali lubang dari rumah kosong disebelah. Sebuah pencarian menemukan sebuah kartu dengan nama Malatesta di dalamnya. Penyelidikan menyebutkan, bahwa beberapa bulan sebelum kejadian, salah saorang pencuri mengadakan hubungan dengan sebuah kelompok anarkis di daerah itu. Ia diperkenalkan kepada Malatesta, yang saat itu bekerja sebagai mekanik. Malatesta memberinya kartu namanya sebagai pengantar ke peyediaan perlengkapan. Sang pencuri memakai kartu itu untuk membeli peralatan yang kemudian digunakan dalam perampokan. Malatesta dinyatakan tidak bersalah dan para pencuri terbunuh dalam penyerbuan polisi ketempat persembunyian mereka.
1913 Ia kembali ke Italia untuk mengambil bagian dalam renacna demonstrasi anti-clerical dan anti-parlemen di kota Ancona.
1914 Sebuah demonstrasi tercetus saat dua demonstran dibunuh oleh polisi di Ancona. Dikenal sebagai "minggu merah", pasukan tentara di daerah itu bersahabat dengan para pengunjuk rasa sementara Malatesta dan para sahabat anarkisnya berupaya mengorganisir sebuah perlawanan melawan pemerintahan. Rencana mereka berantakan saat Konfederasi Umum Pekerja (yang mengendalikan kebanyakan serikat pekerja di Italia menyerukan penghentian pemogokan. Malatesta kembali ke London.
1919 Malatesta kembali ke Italia, di mana ia memulai sebuah surat kabar harian pertama anarkis, Umanità Nova. Waktu itu, Italia memasuki masa pergolakan pra kebangkitan kekuasaan Diktator Fasis Mussolini.
1920(Oktober) Ia menyerukan pekerja mogok dan mengambil alih pabrik. Pekerja Baja di Milan dan Turin berbuat demikian. Pemogokan lain menyusul, tetapi Partai Sosialis dan Konfederasi Umum Pekerja berupaya meyakinkan pekerja untuk mengakhiri pemogokan. Malatesta bersama 81 anarkis lain ditangkap.
1921(Juli) Malatesta menjalankan aksi mogok makan sebagai protes karena belum juga dibawa ke pengadilan. Ia diputuskan tidak bersalah dan di bebaskan, dua bulan sebelum kaum fasis mengambil alih kekuasaan.
1924-1926 Walau mendapat perlakuan sewenang-wenang dan penyensoran, Malatesta menerbitkan jurnal Pensiero e Volontà tahun 1926, Mussolini membungkam semua pers independen.
1932 Malatesta meninggal.

Keyakinan politik

Malatesta adalah seorang anarkis yang memiliki prinsip - dia akan selalu mengikuti prinsip-prinsip anarkis apapun situasinya. Dia selalu tegas untuk menolak partai politik dan revolusi politik, dan lebih memperjuangkan revolusi sosial; ia bahkan selalu curiga terhadap bentuk serikat pekerja revolusioner, seperti apa yang dianjurkan oleh kaum anarko-sindikalis.

Kegiatannya sebagai seorang organisator dan pembicara menumbuhkan cita-citanya akan sebuah asosiasi bebas: bagi Malatesta, bergabung dengan suatu organisasi hanya berguna dengan tujuan untuk melakukan sesuatu dengan kelompok masyarakat tersebut.

Sikapnya terhadap kekerasan

Malatesta adalah seorang revolusioner yang komit: ia percaya bahwa revolusi anarkis akan segera tiba, dan bahwa kekerasan akan menjadi bagian yang sangat dibutuhkan di dalamnya semenjak negara pada akhirnya akan hancur dengan penggunaan kekerasan. Sebagaimana yang ditulisnya dalam sebuah artikel berjudul "The Revolutionary 'Haste'":

Setiap ide dan institusi baru, semua kemajuan dan setiap revolusi telah menjadi perjuangan kaum minoritas. Adalah aspirasi dan tujuan kita bahwa semua orang akan sadar dan berhasil secara sosial; tetapi untuk mencapai akhir ini, sangat dibutuhkan untuk melengkapi seluruhnya dengan sebuah makna hidup dan pembangunan, dan oleh karena itu untuk menghancurkan (suatu tatanan sosial) sangat dibutuhkan kekerasan, semenjak satu orang tidak mungkin melakukan hal yang sebaliknya, maka kekerasan akan menyangkal (ketidakmampuan) tersebut bagi kaum pekerja.[1]

Malatesta, kemudian, menganjurkan kekerasan sebagai bagian yang dipandang perlu dalam usaha memperjuangkan emansipasi kelas pekerja.

Catatan dan referensi

Terbitan berkala karya Malatesta

Bacaan lebih lanjut

Buku-buku

Film-film

Pranala luar