Stasiun Waruduwur

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 9 Agustus 2019 13.58 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (Persinyalan)

Stasiun Waruduwur (WDW) (Carakan: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦮꦫꦸꦢꦸꦮꦸꦂ, Sêtasiyun Waruduwur) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Desa Kanci, Astanajapura, Cirebon. Walaupun stasiun ini bernama Waruduwur, secara administratif stasiun ini tidak terletak di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, tetapi terletak di sebelah timur desa tersebut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon dan berada satu petak di sebelah timur Stasiun Cirebon Prujakan.

Stasiun Waruduwur

Berkas:Stasiun Waruduwur.JPG
Stasiun Waruduwur
Lokasi
Koordinat6°47′6″S 108°37′16″E / 6.78500°S 108.62111°E / -6.78500; 108.62111
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi; tidak ada peron di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Setelah selesai dibangunnya proyek jalur ganda lintas utara Jawa pada tahun 2013-2014,[4] stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru yang terletak sekitar 300 m di sebelah tenggara bangunan lama. Tata letak jalur di stasiun ini diubah sehingga kini jumlah jalurnya menjadi empat dengan jalur 2 sebagai sepur lurus arah Cirebon–Jakarta dan jalur 3 sebagai sepur lurus arah Semarang–Surabaya. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di sini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Dari stasiun ini terdapat jalur lori menuju Sindanglaut dan menggabung ke Stasiun Pabedilan (Bedilan) yang sudah dinonaktifkan sejak zaman pendudukan Jepang.[5]

Insiden

Pada tanggal 23 Mei 2015 pukul 18.10 WIB, KA Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 angkutan pipa besar tujuan Stasiun Alastua di Stasiun Waruduwur, hingga anjlok satu gerbong pembangkit, dua gerbong penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Dipo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai KA 2502 yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas (preipal). Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami berupa patah kaki dengan luka yang serius sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon.[6]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia". Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ "Double Track KA Cirebon-Brebes Diuji Coba". BeritaTrans.com. 17 Juni 2013. Diakses tanggal 22 November 2017. 
  5. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  6. ^ Majalah KA Edisi Juni 2015
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
segmen Cirebon–Tegal

6°47′08″S 108°37′32″E / 6.7854589°S 108.6254252°E / -6.7854589; 108.6254252{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman