Kereta api Gumarang
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Gumarang merupakan kereta api penumpang campuran kelas eksekutif dan bisnis yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta yang melayani rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya.
Berkas:Papan Nama KA Gumarang khas Daop 1.png | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan |
| ||||
Status | Beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi I Jakarta | ||||
Mulai beroperasi |
| ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 3.325 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Pasar Senen | ||||
Jumlah pemberhentian | 13-14 | ||||
Stasiun akhir | Surabaya Pasarturi | ||||
Jarak tempuh | 725 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 11 jam | ||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali pergi pulang sehari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif dan Bisnis | ||||
Layanan disabilitas | PFGMI(XM) | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada, penumpang dapat memesan sendiri di kereta makan. | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan |
| ||||
Fasilitas bagasi |
| ||||
Fasilitas lain |
| ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 77-78 | ||||
|
Kereta api ini biasanya membawa 5 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis dalam satu rangkaiannya. Dalam perjalanannya, kereta api Gumarang melintasi pantai utara Jawa serta berhenti di Stasiun Bekasi (hanya KA 77, arah Jakarta), Jatibarang, Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang Tawang, Ngrombo, Cepu, Bojonegoro, Babat, Lamongan, dan Surabaya Pasarturi.
Asal-usul nama
Nama Gumarang berasal dari nama banteng (sapi hutan) dalam mitologi Jawa yang digambarkan sebagai satwa yang gagah berani. Gumarang digambarkan sebagai Banteng berwarna hitam dan berkaki putih. Dalam mitologi Jawa, Gumarang adalah Lembu (Banteng) tunggangan Bathara Guru atau Sanghyang Manikmaya. Meskipun menggunakan nama satwa, tetapi kereta api ini bukanlah kelas eksekutif satwa.
Sejarah
Kereta api Gumarang mulai dioperasikan pada 20 Mei 2001 dengan rute Jakarta Kota - Surabaya Pasar Turi (via Gambir) pergi-pulang dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam. Sejak awal pengoperasiannya, kereta api ini merupakan kereta kelas campuran eksekutif dan bisnis, dan berangkat pada sore hari serta sampai di tujuannya pada pagi esok harinya.[1]
Seiring dengan perkembangan waktu, pemberangkatan kereta api ini dialihkan ke Stasiun Pasar Senen, hingga saat ini. Lalu, kereta api Gumarang juga sempat menjadi tiga kelas, eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
Sejak tahun 2018, karena adanya tambahan kereta dari kereta lain, maka kereta ini resmi beroperasi dengan rangkaian panjang, 16 kereta, setelah sebelumnya telah ada KA Kertajaya dan KA Tawang Jaya dengan panjang serupa.
Tarif
Tarif kereta api ini adalah antara Rp 300.000,00 - Rp 600.000,00 (Bisnis) dan Rp 375.000 - Rp 700.000,00 (Eksekutif), bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada rute sebagai berikut:
- Surabaya - Bojonegoro maupun sebaliknya Rp 110.000,00 (Eksekutif) dan Rp 85.000,00 (Bisnis)
- Surabaya - Semarang maupun sebaliknya Rp 210.000,00 (Eksekutif) dan Rp 165.000,00 (Bisnis)
- Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya Rp 135.000,00 (Bisnis) dan Rp 165.000,00 (Eksekutif)
- Bekasi - Jakarta maupun sebaliknya Rp 25.000,00 (Bisnis) dan Rp 30.000,00 (Eksekutif)
Transit di Banyuwangi menuju Bali
KA Gumarang juga dipakai sebagai moda transportasi penghubung dari Jakarta (Pasarsenen) ke berbagai tempat wisata yang ada di Pulau Bali dan sebaliknya. Setiba di Surabaya (Pasarturi) diharapkan penumpang naik Bemo C Surabaya tujuan Demak - Blauran - Karangmenjangan PP via St. Gubeng setelah turun di Surabaya Gubeng , penumpang transit di ruang VIP Stasiun Surabaya Gubeng untuk kemudian meneruskan perjalalan ke Banyuwangi menggunakan Kereta api Probowangi berangkat dari Surabaya Gubeng di Subuh hari pada Pukul 04.25 dan sampai di Banyuwangi pada siang hari pada Pukul 11.40, Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan Damri menuju Denpasar, Bali dan Demikian juga sebaliknya.
Jadwal perjalanan
Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Gumarang sesuai revisi Gapeka 2017 per 1 Juni 2018.
KA 77 Gumarang (Surabaya Pasarturi-Pasar Senen) | ||
---|---|---|
Stasiun | Datang | Berangkat |
Surabaya Pasarturi | - | 15.30 |
Lamongan | 16.07 | 16.10 |
Babat | 16.34 | 16.37 |
Bojonegoro | 17.00 | 17.12 |
Cepu | 17.39 | 17.46 |
Ngrombo | 18.53 | 18.56 |
Semarang Tawang | 19.45 | 20.01 |
Pekalongan | 21.16 | 21.20 |
Pemalang | 21.48 | 21.51 |
Tegal | 22.15 | 22.23 |
Cirebon | 23.27 | 23.35 |
Jatibarang | 00.07 | 00.09 |
Bekasi | 02.09 | 02.11 |
Pasar Senen | 02.36 | - |
KA 78 Gumarang (Pasar Senen-Surabaya Pasarturi) | ||
Stasiun | Datang | Berangkat |
Pasar Senen | - | 15.45 |
Jatibarang | 18.11 | 18.14 |
Cirebon | 18.47 | 18.54 |
Tegal | 19.53 | 19.59 |
Pemalang | 20.48 | 20.50 |
Pekalongan | 21.16 | 21.19 |
Semarang Tawang | 22.37 | 22.50 |
Ngrombo | 23.40 | 23.42 |
Cepu | 00.48 | 00.54 |
Bojonegoro | 01.19 | 01.29 |
Babat | 01.57 | 02.00 |
Lamongan | 02.24 | 02.27 |
Surabaya Pasarturi | 03.04 | - |
Rangkaian
Rangkaian kereta api Gumarang sejak awal peluncurannya menggunakan kereta api campuran standar, dengan variasi kereta buatan tahun 50-an hingga tahun 80-an, dengan formasi kereta pembangkit (P), dua hingga tiga kereta eksekutif (K1), kereta makan (KM1/KM2), tujuh hingga delapan kereta bisnis (K2), dan kereta bagasi (B).
Sejak kereta api ini menjadi kelas campuran tiga kelas, formasinya berubah menjadi tiga kereta eksekutif (K1), tiga kereta bisnis (K2), dan dua kereta ekonomi (K3) bersama dengan kereta makan, kereta pembangkit, dan kereta bagasi.
Sejak tahun 2018, bersamaan dengan diubahnya formasi kereta menjadi rangkaian panjang, kereta ini membawa lima kereta eksekutif (K1) dan delapan kereta bisnis (K2) dalam perjalanannya.
Berikut ini adalah formasi kereta api Gumarang pada saat ini:
Jurusan | Pasar Senen-Surabaya Pasarturi pp |
---|---|
Lokomotif | CC 201 (2001-2018), CC 203 (2001-2018) CC 206 (2013-sekarang) |
Rangkaian | 1 kereta pembangkit (P) + 5 kereta eksekutif (K1 JAKK) + 1 kereta makan (KM1/M1 JAKK) + 8 kereta bisnis (K2 JAKK) + 1 kereta bagasi tipe white arrow/cargo (B) |
Tempat duduk | 250 tempat duduk kelas eksekutif, 512 tempat duduk kelas bisnis
total 762 tempat duduk |
Waktu tempuh rata-rata | 11 jam |
Harga tiket | Eksekutif Rp 250.000-Rp 650.000, Bisnis Rp 150.000-Rp 550.000; bergantung jarak tempuh, subkelas, dan hari-hari tertentu seperti akhir pekan, hari libur nasional, dll.. |
Rangkaian eksekutif KA Gumarang menggunakan eksekutif angkatan tahun 1984/2002 milik dipo kereta Jakarta Kota (JAKK) kecuali eksekutif lama angkatan tahun 1964 dan 1967 (yang sebelumya eksekutif milik KA Bangunkarta), tetapi sejak rangkaian K1 buatan 2010 (K1 0 10 01 - K1 0 10 06) milik dipo Cirebon (CN) (yang sebelumnya eksekutif milik KA Argo Jati (sekarang Argo Cheribon) dan KA Ranggajati) dipindahkan ke JAKK, membuat rangkaian ini seringkali tersambung di KA Gumarang. Sedangkan kereta kelas bisnis menggunakan rangkaian eks-Kereta api Senja Utama Solo yang telah menggunakan rangkaian stainless steel 2018.
Galeri
-
KA Gumarang ft CC 204 37/CC 204 11 17
-
KA Gumarang melintas Stasiun Kandangan
Insiden
- Pada 12 Agustus 2007, kereta api Gumarang anjlok di antara Stasiun Gubug dan Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah, akibat sabotase rel yang dipotong oleh pencuri. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi dua kereta dalam satu rangkaian terguling dan tiga orang mengalami luka-luka.[2]
- Pada 16 Juni 2013, kereta api Gumarang anjlok 2 as di Stasiun Batang. Akibat insiden ini semua kereta api lintas Pantura mengalami keterlambatan.[3]
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi April 2009
- ^ Liputan6.com (2007-08-13). "KA Gumarang Anjlok". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-06-22.
- ^ "KA Gumarang Anjlok dan Terseret 50 Meter di Batang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-06-22.
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia