Kereta api Logawa

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Logawa adalah rangkaian kereta api kelas ekonomi AC PSO jarak jauh milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani rute Jember-Purwokerto via Surabaya Gubeng dan sebaliknya.

Kereta api Logawa
Berkas:LOGAWA.png
Kereta api Logawa di Stasiun Krian.
(Karya: Yoga Prasetya Utama)
Informasi umum
Jenis layananKereta api komersial jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
PendahuluPurbaya (1971-2002)
Mulai beroperasi
  • 29 Desember 1999 (Logawa sebagai Kereta api Kelas Ekonomi)
  • 01 November 2019 (Logawa akan menambahkan 3 Kereta api Kelas Bisnis)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.484 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Jumlah pemberhentian30
Stasiun akhirJember
Jarak tempuh668 km
Waktu tempuh rerata14 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi AC non PSO
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk permanen disusun 3-2
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainToilet, tabung pemadam, AC
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional45 s.d. 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal187-190
Peta rute
Templat:PWT-JR
Kereta api Logawa saat singgah di Stasiun Jombang. 2010

Stasiun pemberhentian kereta api ini adalah Stasiun Purwokerto, Kroya, Sumpiuh, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Sragen, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Mojokerto, Surabaya Gubeng, Wonokromo, Sidoarjo, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Klakah, Jatiroto, Tanggul, Rambipuji, dan Jember, dengan total jarak tempuh 668 km yang ditempuh sekitar 14 jam. Perjalanan ke arah Jember (KA 188/189) dapat berhenti juga di Kutowinangun, Kedungbanteng (keduanya berhenti hanya untuk bersilang saja dengan KA lain), dan Walikukun; sedangkan ke arah Purwokerto (KA 190/187) dapat berhenti juga di Porong (hanya untuk bersilang saja dengan KA lain) dan Krian. Di Stasiun Surabaya Gubeng terjadi proses pemindahan posisi lokomotif.

Dulu dari Stasiun Kroya, rangkaian dibagi menjadi dua: ada yang melanjutkan perjalanan ke Cilacap, ada juga yang melanjutkan perjalanan ke Purwokerto. Dengan arah sebaliknya, rangkaian yang datang dari Stasiun Cilacap dan Purwokerto akan disatukan di Stasiun Kroya, lalu berjalan ke timur. Mulai Juni 2011 kereta api ini tidak lagi menuju Stasiun Cilacap, hanya sampai Purwokerto saja. Nama kereta api ini berasal dari nama sungai yang berada di Kabupaten Banyumas.

Pada awalnya kereta api ini sempat mendampingi KA Purbaya pada akhir 1999 hingga 2002, namun kebijakan rasionalisasi yang dibuat oleh PT KA pada Januari 2002 menyebabkan KA Purbaya berhenti beroperasi karena sudah tidak dapat diandalkan lagi sebagai kereta api ekonomi cepat.[1]

Mulai 1 Juli 2018 tarif KA Logawa kembali disubsidi pemerintah berdasarkan jarak tempuh penumpang. Besaran tarifnya adalah Rp70.000,00 (jarak tempuh sampai dengan 502 km) dan Rp74.000,00 (jarak tempuh di atas 502 km). Mulai 1 Januari 2019 status tarif KA ini berubah menjadi komersial (non subsidi) dengan besaran tarif yang masih sama dan selisih tarifnya diambil dari sebagian laba penjualan tiket KA komersial.

Mulai 01 November 2019 nanti, KA Logawa akan menambahkan 3 Kereta api Kelas Bisnis, sebagai pembantu layanan Kereta api Ranggajati disegmen Kelas Eksekutif dan Bisnis serta persaing kereta api antar kota yaitu Kutojaya Selatan Tambahan, Brantas Tambahan dan Kertajaya Tambahan disegmen Kelas Bisnis dan Ekonomi AC.

Data teknis

Lintasan perjalanan Purwokerto - Jember pp.
Lokomotif CC201, CC203, CC206
Rangkaian tujuh kereta ekonomi (K3), satu kereta makan pembangkit (KMP3), dan satu kereta bagasi (B)
Jumlah tempat duduk 742 tempat duduk

Rangkaian

Rangkaian KA Logawa terdiri atas 7 kereta ekonomi (K3), 1 kereta bagasi (B), dan 1 kereta makan pembangkit (KMP3). Sejak 23 Februari 2017, KA Logawa mendapatkan hibah rangkaian dari KA Kamandaka setelah KA Kamandaka mendapatkan rangkaian baru buatan tahun 2012-2014. KA Logawa terkadang bertukar rangkaian dengan KA Serayu.

Jadwal Perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Logawa per 1 April 2017 (berdasarkan Gapeka 2017)

KA 188/189 (Purwokerto - Jember) KA 190/187 (Jember - Purwokerto)
Stasiun Tiba Berangkat Stasiun Tiba Berangkat
Purwokerto - 05.30 Jember - 06.00
Kroya 05.57 05.59 Rambipuji 06.12 06.14
Sumpiuh 06.11 06.18 Tanggul 06.34 06.36
Gombong 06.34 06.38 Jatiroto 06.48 06.50
Karanganyar 06.46 06.48 Klakah 07.12 07.24
Kebumen 07.00 07.02 Probolinggo 07.59 08.07
Kutowinangun 07.12 07.19 Pasuruan 08.53 08.55
Kutoarjo 07.36 07.40 Bangil 09.13 09.17
Wates 08.10 08.12 Porong 09.30 09.37
Lempuyangan 08.42 08.57 Sidoarjo 09.47 09.50
Klaten 09.21 09.23 Wonokromo (khusus penumpang turun) 10.08 10.10
Purwosari 09.46 09.51 Surabaya Gubeng 10.17 10.45
Sragen 10.30 10.33 Wonokromo (khusus penumpang naik) 10.52 10.54
Kedungbanteng 10.44 10.51 Krian 11.12 11.18
Walikukun 11.03 11.09 Mojokerto 11.36 11.40
Madiun 11.46 11.55 Jombang 12.01 12.04
Caruban 12.09 12.11 Kertosono 12.18 12.21
Nganjuk 12.50 12.54 Nganjuk 12.42 12.52
Kertosono 13.14 13.27 Caruban 13.32 13.34
Jombang 13.42 13.45 Madiun 13.49 13.55
Mojokerto 14.07 14.15 Sragen 14.52 14.54
Wonokromo (khusus penumpang turun) 14.49 14.52 Purwosari 15.23 15.28
Surabaya Gubeng 14.59 15.30 Klaten 15.51 15.53
Wonokromo (khusus penumpang naik) 15.37 15.40 Lempuyangan 16.17 16.32
Sidoarjo 15.58 16.03 Wates 17.03 17.05
Bangil 16.24 16.30 Kutoarjo 17.37 17.41
Pasuruan 16.48 16.50 Kebumen 18.06 18.10
Probolinggo 17.35 17.43 Karanganyar 18.22 18.24
Klakah 18.19 18.21 Gombong 18.33 18.37
Jatiroto 18.42 18.44 Sumpiuh 18.53 19.00
Tanggul 18.56 18.58 Kroya 19.11 19.16
Rambipuji 19.19 19.21 Purwokerto 19.45 -
Jember 19.35 -

Insiden

Pada hari Selasa, 29 Juni 2010, KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember anjlok dari relnya di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Kecelakaan yang terjadi di antara Stasiun Saradan dengan Stasiun Wilangan ini diduga karena KA tersebut melaju di tikungan melebihi batas kecepatan yang diizinkan dan menyebabkan jalur rel putus.[2] Peristiwa ini mengakibatkan 6 gerbong keluar dari rel dan di antaranya 3 gerbong paling belakang terguling masuk ke jurang. Enam orang penumpang tewas dan 73 penumpang yang lain luka-luka. Selain itu, peristiwa ini menyebabkan sejumlah KA dari Jombang, Kediri, dan Malang harus memutar lewat Surabaya.

Galeri

Pranala luar

Lihat pula

Catatan kaki