Kereta api Kamandaka

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 11 Oktober 2019 23.00 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Kereta api Kamandaka Merupakan Kereta api Penumpang Kelas Eksekutif dan Ekonomi AC Plus milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani jalur kereta api Purwokerto-Semarang Tawang maupun sebaliknya.

Kereta api Kamandaka
Berkas:New Papan Nama KA Kamandaka khas Daop 5.png
Berkas:KA Kamandaka masuk SMC.jpg
Kereta api Kamandaka persiapan masuk Stasiun Semarang Poncol

Kereta api Kamandaka
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api Komersial
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
Mulai beroperasi
Terakhir beroperasi1 Desember 2018 (digantikan oleh KA Joglosemarkerto)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian100.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSemarang Tawang
Jarak tempuh246 km
Waktu tempuh rerata4,5-5 jam
Frekuensi perjalanansatu rangkaian dalam tiga perjalanan pulang pergi, dalam layanan ini kecuali KA Joglosemarkerto membantu Tugas disegmen Loopline
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi AC Plus
Layanan disabilitasada
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat
  • 64 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (khusus untuk difabel), saling berhadapan ke kiri dan ke kanan
  • 80 tempat duduk disusun 2-2, saling berhadapan ke kiri dan ke kanan
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburan
  • ada (eksekutif)
  • tidak ada (ekonomi)
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional50 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api ini diluncurkan pada hari Senin tanggal 17 Febuari 2014 oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Nama kereta api ini diambil dari salah satu tokoh pada kisah legenda terkenal di wilayah sekitar Purwokerto-Kebumen-Banyumas, yakni Raden Kamandaka yang kemudian dikenal dengan Lutung Kasarung. Kereta api ini berhenti di Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Slawi, Prupuk, Bumiayu, dan Purwokerto.

Mulai 1 Desember 2018, KA Kamandaka dan KA Joglokerto tidak beroperasi karena ada layanan kereta baru yang memutari wilayah Jawa Tengah dan DIY bernama Kereta api Joglosemarkerto yang melayani rute Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Purwokerto maupun sebaliknya. Mulai 1 Februari 2019 Kereta Api Kamandaka akan beroperasi kembali untuk membantu tugas KA Joglosemarkerto di segmen rute Semarang-Purwokerto dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena masyarakat kebingungan dengan jadwal KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Tegal-Semarang yang rutenya tidak melingkari Jawa Tengah-Yogyakarta. Sedangkan KA Joglosemarkerto sendiri rutenya melingkari Jawa tengah-Yogyakarta. Agar tidak terkecoh, kemudian PT KAI mengoperasikan kembali KA Kamandaka.

Latar belakang peluncuran

Jalur kereta api Tegal-Prupuk merupakan salah satu jalur kereta api tersepi di pulau Jawa. Jalur ini hanya melayani kereta api barang bahan bakar minyak (BBM) dari Maos ke Tegal dan sama sekali tak melayani kereta api penumpang. Kereta api penumpang terakhir yang melewati jalur ini adalah Mahesa relasi Bandung-Semarang. Kereta api ini dihentikan operasionalnya pada tahun 2003 karena terlalu jauh Rute Bandung-Kroya-Tegal-Semarang serta okupansi penumpang yang sepi. Pada tahun 2009, PT Kereta Api memperpanjang trayek Kereta api Kaligung yang semula Semarang-Tegal pp menjadi Semarang-Slawi pp. Sayangnya pada tahun 2012 trayek Kereta api Kaligung dikembalikan seperti semula karena dianggap rute ini tak menguntungkan PT KAI. Barulah pada tahun 2014 PT KAI mulai mengkaji ulang untuk mengoperasikan kembali kereta api penumpang di jalur ini.

Pada tanggal 1 Desember 2018, layanan KA Kamandaka secara resmi dihapus dan digantikan oleh KA Joglosemarkerto yang melayani rute loop line Jateng-DIY walaupun ada rute KA Joglosemarkerto yang. Namun pada kenyataannya masyarakat kebingungan dengan KA Joglosemarkerto yang hanya melayani rute Purwokerto-Tegal-Semarang, padahal seharusnya KA Joglosemarkerto melayani rute loop line Jateng-DIY, sehingga pada 1 Februari 2019 KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Tegal-Semarang diubah namanya menjadi KA KAMANDAKA. Dengan rincian 1 kali perjalanan dari Purwokerto menuju Semarang dan 2 kali perjalanan dari Semarang ke Purwokerto.

Berikut adalah siklus dari KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto:

KA 223/226/229/228 Kamandaka ➡️PLB 7087/7084 Joglosemarkerto

PLB 7079/7082/7089 Joglosemarkerto ➡️PLB 7088/7085 Joglosemarkerto

PLB 7081/7080 Joglosemarkerto ➡️PLB 7083/7086 Kamandaka

Rangkaian KA

Pada awal beroperasi, susunan rangkaian KA ini adalah lima hingga tujuh (7) unit kereta kelas ekonomi AC split (K3) buatan 2006 dan 1965 milik KA Serayu berkapasitas 106 tempat duduk dan 1 unit kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi (KMP3) milik Dipo Kereta Purwokerto (PWT). Pada tanggal 19 Desember 2014, bertepatan dengan diluncurkannya KA Kamandaka 2, KA Kamandaka mendapatkan hibah 4 unit K3 split buatan tahun 1994 milik KA Progo dengan nomor K3 0 94 27 - K3 0 94 30. KA Kamandaka terkadang juga menggunakan kereta ekonomi buatan 1993 (K3 0 93 XX) milik KA Logawa dan Kereta ekonomi buatan 1966/1965/1964 (K3 0 66 XX, K3 0 65 XX dan K3 0 64 XX) milik KA Serayu. Pada tanggal 23 Februari 2017, Kereta api Kamandaka menggunakan

kereta api Ekonomi AC Plus non-PSO bekas rangkaian Kereta api Menoreh dan KA Ambarawa Ekspres buatan tahun 2012-2014 karena peremajaan rangkaian KA Menoreh dan KA Ambarawa Ekspres yang menggunakan rangkaian Ekonomi 2016. Sedangkan rangkaian lama KA Kamandaka akan dikembalikan ke KA Logawa dan KA Serayu sedangkan sisanya dimutasi ke Sidotopo (SDT) dan Malang (ML) untuk memenuhi Rangkaian KA Pasundan, KA Lokal (Penataran, Dhoho dan Kertosono) dan KA Matarmaja (Reguler dan Tambahan).

Pada tanggal 1 April 2017, KA Kamandaka ditambahkan satu unit kelas eksekutif karena tingginya animo dari masyarakat, lalu mulai Agustus 2018, KA kereta eksekutif ditambah lagi menjadi dua unit pada setiap perjalanannya.

Pada tanggal 28 September 2018, Kereta api Kamandaka dan KA Wijayakusuma mendapatkan hibah rangkaian Kereta Eksekutif buatan tahun 1964, 1966, dan 2009 dari Kereta api Purwojaya karena Kereta api Purwojaya telah menggunakan Kereta Eksekutif baru buatan tahun 2018 berbodi Stainless Steel dari PT KAI. Terkadang rangkaian Eksekutif KA Kamandaka sering bertukar rangkaian dengan KA Joglosemarkerto dan KA Wijayakusuma (relasi Cilacap-Banyuwangi).

Pada tanggal 14 Februari 2019, KA Kamandaka/Joglosemarkerto mendapatkan hibah Kereta Eksekutif (K1) buatan 1964/1966 milik KA Lodaya karena KA Lodaya sendiri telah menggunakan K1 terbaru buatan tahun 2018. Selain itu, hibah rangkaian dari KA Lodaya ke KA Kamandaka/KA Joglosemarkerto bertujuan untuk menambah Kelas Eksekutif pada rangkaian KA Kamandaka yang semula 2 Kereta Eksekutif menjadi 3 Kereta Eksekutif. Selain itu, 1 Trainset KA Jaka Tingkir (K3 0 14 11-K3 0 14 16 dan K3 0 14 18 - K3 0 14 20) juga ikut dihibahkan ke Purwokerto.

KA Kamandaka selalu digunakan untuk mengirimkan sarana Kereta dari Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta dan Solo yang akan menjalani perawatan akhir di Balai Yasa Tegal.

Berikut Ini Rangkaian KA Kamandaka: (diacak rangkaian dengan KA Joglosemarkerto)

  • Purwokerto-Semarang Tawang (Tahap 1)
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk PWT
    • 3 Kereta kelas Eksekutif (K1 PWT)
    • 1 Kereta kelas Ekonomi AC (K3 2012/2014 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 2012/2014/2016/2017 PWT)
    • 5 Kereta kelas Ekonomi AC (K3 2012/2014 PWT)
  • Purwokerto-Semarang Tawang (Tahap 2)
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk PWT
    • 1 Kereta Pembangkit (P PWT)
    • 3 Kereta kelas Eksekutif (K1 PWT)
    • 1 Kereta Makan (M1 PWT)
    • 6 Kereta kelas Ekonomi (K3 2012/2014 PWT)
  • Semarang Tawang-Purwokerto (Tahap 1)
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk PWT
    • 5 Kereta kelas Ekonomi AC (K3 2012/2014 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 2012/2014/2016/2017 PWT)
    • 1 Kereta kelas Ekonomi AC (K3 2012/2014 PWT)
    • 3 Kereta kelas Eksekutif (K1 PWT)
  • Semarang Tawang-Purwokerto (Tahap 2)
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk PWT
    • 6 Kereta kelas Ekonomi AC (K3 2012/2014 PWT)
    • 1 Kereta Makan (M1 PWT)
    • 3 Kereta kelas Eksekutif (K1 PWT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P PWT)

Kereta api Kamandaka/rute

Keterangan:

  • Sejak Akhir Juli 2019, Rangkaian KA Joglosemarkerto/Kamandaka dengan Nomor Gerbong MP3 0 12 01 PWT (Kereta Makan Pembangkit) dan Rangkaian yang sudah menggunakan livery terbaru Tahun 2019 dengan mirip kereta api premium plus stainless steel tahun 2018-2019 buatan desain BY TG.

Jadwal Perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Kamandaka per 1 Februari 2019 (revisi Gapeka 2017).

Stasiun KA 223/226 Stasiun KA 229/228 KA 7083/7086
Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat
Purwokerto - 05.00 Semarang Tawang - 11.00 - 17.12
Bumiayu 05.42 05.44 Semarang Poncol 11.07 11.13 17.19 17.29
Prupuk 06.04 06.06 Weleri 11.49 12.11 18.01 18.03
Slawi 06.29 06.32 Pekalongan 12.53 12.57 18.41 18.45
Tegal 06.49 07.00 Pemalang 13.25 13.29 19.10 19.13
Pemalang 07.25 07.29 Tegal 13.56 14.04 19.36 19.52
Pekalongan 07.55 08.01 Slawi 14.24 14.33 20.10 20.22
Weleri 08.43 08.47 Prupuk 15.01 15.03 20.50 20.52
Semarang Poncol 09.24 09.32 Bumiayu 15.20 15.22 21.12 21.14
Semarang Tawang 09.39 - Purwokerto 16.04 - 21.56 -

Insiden

  • Pada tanggal 26 Juli 2015, petugas PT KAI Daop 5 menangkap pelajar sekolah dasar yang melempar batu ke KA Kamandaka. Terjadi di km 313+⅔, di petak antara Stasiun Bumiayu hingga Stasiun Kretek.[1]
  • Pada 1 bulan setelah peluncuran Kamandaka 1, kereta ini ditabrak oleh motor di petak sinyal masuk Stasiun Slawi

Galeri

Referensi

Lihat Pula

Pranala luar