Muhammadiyah

gerakan Islam bercabang dari Sunni

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah
Muhammad callighraphy
Logo Persyarikatan Muhammadiyah
Tanggal pendirian8 Dzulhijjah 1330 (18 November 1912)
TipeOrganisasi Masyarakat Islam
TujuanKeagamaan, pendidikan, dan sosial
Kantor pusatJl. Cik Dik Tiro, Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia
Wilayah layanan
Indonesia
Jumlah anggota
50 juta
Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si.
Situs webSitus web resmi Muhammadiyah

Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Alquran, di antaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.

Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.

Sejarah

 
Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jakarta
 
Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[1]

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-laki, yang bertempat di Jalan S Parman no 68 Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya skarang menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah) yang bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam catatan Adaby Darban, ahli sejarah dari UGM kelahiran Kauman, nama ”Muhammadiyah” pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta, yang kemudian diputuskan Kyai Dahlan setelah melalui salat istikharah (Darban, 2000: 34).[2] Pada masa kepemimpinan Kyai Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, sekitar daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatra Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatra Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar ke seluruh Indonesia.

Organisasi

Jaringan Kelembagaan

  1. Pimpinan Pusat, Kantor pengurus pusat Muhammadiyah awalnya berada di Yogyakarta. Namun pada tahun 1970, komite-komite pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan berpindah ke kantor di ibu kota Jakarta. Struktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2010-2015 terdiri dari lima orang Penasihat, seorang Ketua Umum yang dibantu dua belas orang Ketua lainnya, seorang Sekretaris Umum dengan dua anggota, seorang Bendahara Umum dengan seorang anggotanya.
  2. Pimpinan Wilayah, setingkat Provinsi, terdapat 33 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
  3. Pimpinan Daerah, setingkat Kabupaten/Kota.
  4. Pimpinan Cabang, setingkat Kecamatan.
  5. Pimpinan Ranting, setingkat Pedesaan/Kelurahan.
  6. Pimpinan Cabang Istimewa, untuk luar negeri.

Pembantu Pimpinan Persyarikatan

  1. Majelis
    • Majelis Tarjih dan Tajdid
    • Majelis Tabligh
    • Majelis Pendidikan Tinggi
    • Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
    • Majelis Pendidikan Kader
    • Majelis Pelayanan Sosial
    • Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
    • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
    • Majelis Pembina Kesehatan Umum
    • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Majelis Lingkungan Hidup
    • Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia
    • Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
  1. Lembaga

Organisasi Otonom

Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, yaitu:

Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
 
 
Petahana
Haedar Nashir

sejak 6 Agustus 2015
Masa jabatan
  • 1 tahun (1912–1941)
  • 3 tahun (1950–1978)
  • 5 tahun (sejak 1985)
Dibentuk18 Desember 1912; 111 tahun lalu (1912-12-18)
Pejabat pertamaAhmad Dahlan
Situs webSitus web resmi

Berikut ini adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.[3]

Nomor urut Ketua Umum Potret Awal Akhir Masa jabatan Musyawarah Ref.
1 Ahmad Dahlan
(1868–1923)
  18 November 1912 23 Februari 1923 10 tahun, 97 hari Yogyakarta Algemene Vergadering ke-1
Algemene Vergadering ke-2
Algemene Vergadering ke-3
Algemene Vergadering ke-4
Algemene Vergadering ke-5
Algemene Vergadering ke-6
Algemene Vergadering ke-7
Algemene Vergadering ke-8
Algemene Vergadering ke-9
Algemene Vergadering ke-10
Jaarvergadering ke-11
2 Ibrahim bin Fadlil
(1874–1932)
  23 Februari 1923 1924 10–11 tahun Perkumpulan Tahunan ke-12
1924 1925 Kongres ke-13
1925 1926 Kongres ke-14
1926 1927 Surabaya Kongres ke-15
1927 1928 Pekalongan Kongres ke-16
1928 1929 Yogyakarta Kongres ke-17
1929 1930 Padang Kongres ke-18
1930 1931 Surakarta Kongres ke-19
1931 1932 Yogyakarta Kongres ke-20
1932 1933 Makassar Kongres ke-21
1933 1934 Semarang Kongres ke-22
3 Hisjam
(1883–1945)
  1934 1935 2–3 tahun Yogyakarta Kongres ke-23
1935 1936 Banjarmasin Kongres ke-24
1936 1937 Batavia Kongres ke-25
4 Mas Mansur
(1896–1946)
  1937 1938 4–5 tahun Yogyakarta Kongres ke-26
1938 1939 Malang Kongres ke-27
1939 1940 Medan Kongres ke-28
1940 1941 Yogyakarta Kongres ke-29
1941 1942 Purwokerto Kongres ke-30
5 Bagus Hadikusumo
(1890–1954)
  1942 1944 10–11 tahun Fait Accompli
1944 1946 Yogyakarta Kongres Darurat
1946 1950
1950 4 November 1953 Muktamar ke-31
6 Ahmad Rasyid
(1895–1985)
  4 November 1953 1956 5 tahun, 141 hari Purwokerto Muktamar ke-32
1956 25 Maret 1959 Yogyakarta Muktamar ke-33
7 Muhammad Yunus Anis
(1903–1979)
  25 Maret 1959 1962 2–3 tahun Palembang Muktamar ke-34
8 Ahmad Badawi
(1902–1969)
  1962 1965 5–6 tahun Jakarta Muktamar ke-35
25 Juli 1965 26 September 1968 Bandung Muktamar ke-36 [4]
9 Fakih Usman
(1904–1968)
  26 September 1968 3 Oktober 1968 7 hari Palembang Muktamar ke-37 [5][6]
10 Abdur Rozaq Fachruddin
(1915–1995)
  3 Oktober 1968 1969 22 tahun, 77 hari Fait Accompli
1969 1971 Ponorogo Sidang Tanwir
1971 1974 Ujung Pandang Muktamar ke-38
1974 30 Juni 1978 Padang Muktamar ke-39 [7]
30 Juni 1978 11 Desember 1985 Surabaya Muktamar ke-40 [8]
11 Desember 1985 19 Desember 1990 Surakarta Muktamar ke-41
11 Ahmad Azhar Basyir
(1928–1994)
  19 Desember 1990 28 Juni 1994 3 tahun, 191 hari Yogyakarta Muktamar ke-42 [9]
12 Amien Rais
(lahir 1944)
  1995 1998 2–3 tahun Banda Aceh Muktamar ke-43
13 Ahmad Syafi'i Ma'arif
(1935–2022)
  22 Agustus 1998 2000 6 tahun, 319 hari Sidang Tanwir dan Rapat Pleno [10]
2000 7 Juli 2005 Jakarta Muktamar ke-44
14 Muhammad Sirajuddin Syamsuddin
(lahir 1958)
  7 Juli 2005 7 Juli 2010 10 tahun, 30 hari Malang Muktamar ke-45 [11]
7 Juli 2010 6 Agustus 2015 Yogyakarta Muktamar ke-46 [12]
15 Haedar Nashir
(lahir 1958)
  6 Agustus 2015 20 November 2022 9 tahun, 116 hari Makassar Muktamar ke-47 [13][14]
20 November 2022 Petahana Surakarta Muktamar ke-48 [15]

Pengganti sementara

Potret Pejabat Awal Akhir Masa jabatan Ketua definitif
  Mohammad Rasjidi
(Pemangku Jabatan)
(1915–2001)
2 Oktober 1968 3 Oktober 1968 1 hari Fakih Usman
1968
  Abdur Rozaq Fachruddin
(Pemangku Jabatan)
(1915–1995)
2 Oktober 1968 3 Oktober 1968 1 hari

Referensi

  1. ^ Alfian (1989). hlm. 152.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  2. ^ Sejarah Singkat
  3. ^ "Permusyarawatan dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari Masa ke Masa". Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Diakses tanggal 9 Februari 2019. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-36 di Bandung. Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 1966. 
  5. ^ Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta. Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 
  6. ^ "Muktamar Ke-37 Yogyakarta, Muktamar Pertama Aisyiyah sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah". Suara Aisyiyah. 12 Agustus 2022. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  7. ^ Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-39 di Padang. Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 1974. 
  8. ^ "Muhammadiyah, Tumben Meriah" . Tempo.co. 8 Juli 1978. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  9. ^ "Muktamar,persatuan, dan pertarungan" . Tempo.co. 22 Desember 1990. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  10. ^ 1 Abad Muhammadiyah: Gagasan Pembaruan Sosial Keagamaan. Penerbit Buku Kompas. 2010. hlm. 315. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  11. ^ "Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010". detikcom. Malang. 7 Juli 2005. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  12. ^ "Din Syamsuddin Kembali Jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 2010-2015". detikcom. Yogyakarta. 7 Juli 2010. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  13. ^ Mukti, Hafizd (6 Agustus 2015). "Haedar Nasir Terpilih Pimpin Muhammadiyah Periode 2015-2020". CNN Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  14. ^ Nantika Jelita, Insi (19 Juli 2020). "Dampak Korona, Muktamar Muhammadiyah Diundur 2022". Media Indonesia. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 
  15. ^ Zamani, Labib (20 November 2022). Angga Rusiana, Dita, ed. "Haedar Nashir Kembali Terpilih Jadi Ketua PP Muhammadiyah". Kompas.com. Sukoharjo. Diakses tanggal 3 Juli 2023. 

Amal Usaha

Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:

  • Pendidikan [1]
    1. TK/TPQ, jumlah TK/TPQ Muhammadiyah adalah sebanyak 4623.
    2. SD/MI, jumlah data SD/MI Muhammadiyah adalah sebanyak 2604.
    3. SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah adalah sebanyak 1772.
    4. SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK Muhammadiyah adalah sebanyak 1143.
    5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah sebanyak 172.
  • Kesehatan:
    1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah yang terdata sejumlah 72 [2].
    2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
    3. Balai Kesehatan Masyarakat
    4. Balai Pengobatan
    5. Apotek
  • Sosial
    1. Panti Asuhan Yatim
    2. Panti Jompo
    3. Balai Kesehatan Sosial
    4. Panti Wreda/ Manula
    5. Panti Cacat Netra
    6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
    7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
    8. Rehabilitasi Cacat
    9. Sekolah Luar Biasa
    10. Pondok Pesantren

Pendidikan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah meliputi Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, dan Akademi.

Universitas

  1. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara
  2. Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Sumatra Utara
  3. Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat
  4. Universitas Muhammadiyah Riau
  5. Universitas Muhammadiyah Aceh
  6. Universitas Muhammadiyah Palembang, Sumatra Selatan
  7. Universitas Muhammadiyah Lampung
  8. Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung
  9. Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  10. Universitas Muhammadiyah Tangerang, Banten
  11. Universitas Muhammadiyah Jakarta
  12. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta
  13. Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat
  14. Universitas Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat
  15. Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat
  16. Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Jawa Barat
  17. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  18. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
  19. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  20. Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah
  21. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah
  22. Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah
  23. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah
  24. Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah
  25. Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur
  26. Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur
  27. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur
  28. Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur
  29. Universitas Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur
  30. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur
  31. Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat
  32. Universitas Muhammadiyah Balikpapan, Kalimantan Timur
  33. Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan
  34. Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Kalimantan Tengah
  35. Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat
  36. Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur
  37. Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan
  38. Universitas Muhammadiyah Parepare, Sulawesi Selatan
  39. Universitas Muhammadiyah Rappang, Sulawesi Selatan
  40. Universitas Muhammadiyah Palopo, Sulawesi Selatan
  41. Universitas Muhammadiyah Palu, Sulawesi Tengah
  42. Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah
  43. Universitas Muhammadiyah Buton, Sulawesi Tenggara
  44. Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara
  45. Universitas Muhammadiyah Gorontalo
  46. Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  47. Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua Barat

Sekolah Tinggi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)

  1. STIKES Muhammadiyah Palembang, Sumatra Selatan
  2. STIKES Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
  3. STIKES Muhammadiyah Ciamis, Jawa Barat
  4. STIKES Muhammadiyah Pekajangan, Jawa Tengah
  5. STIKES Muhammadiyah Klaten, Jawa Tengah
  6. STIKES Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah
  7. STIKES Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah
  8. STIKES Muhammadiyah Gombong, Jawa Tengah
  9. STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, Jawa Timur
  10. STIKES Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur
  11. STIKES Muhammadiyah Samarinda, Kalimantan Timur
  12. STIKES Muhammadiyah Sidrap, Sulawesi Selatan
  13. STIKES Muhammadiyah Manado, Sulawesi Utara
  14. STIKES Aisyiyah Bandung, Jawa Barat
  15. STIKES Aisyiyah Palembang, Sumatra Selatan
  16. STIKES Aisyiyah Surakarta, Jawa Tengah
  17. STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan

  1. STKIP Muhammadiyah Kotabumi, Lampung
  2. STKIP Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
  3. STKIP Muhammadiyah Pagaralam, Sumatra Selatan
  4. STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung
  5. STKIP Muhammadiyah Bogor, Jawa Barat
  6. STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat
  7. STKIP Muhammadiyah Lumajang, Jawa Timur
  8. STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Nusa Tenggara Timur
  9. STKIP Muhammadiyah Bone, Sulawesi Selatan
  10. STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Sulawesi Selatan
  11. STKIP Muhammadiyah Enrekang, Sulawesi Selatan
  12. STKIP Muhammadiyah Rappang, Sulawesi Selatan
  13. STKIP Muhammadiyah Barru, Sulawesi Selatan
  14. STKIP Muhammadiyah Palopo, Sulawesi Selatan
  15. STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh, Jambi
  16. STKIP Muhammadiyah Muara Bango, Jambi
  17. STKIP Muhammadiyah Sampit, Kalimantan Tengah
  18. STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah, Aceh
  19. STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya, Aceh
  20. STKIP Muhammadiyah Sorong, Papua Barat
  21. STKIP Muhammadiyah Manokwari, Papua Barat

Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE)

  1. STIE Muhammadiyah Kisaran, Sumatra Utara
  2. STIE Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
  3. STIE Muhammadiyah Kalianda, Lampung
  4. STIE Muhammadiyah Jambi
  5. STIE Muhammadiyah Jakarta
  6. STIE Ahmad Dahlan Jakarta
  7. STIE Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat
  8. STIEBIS Muhammadiyah Sumedang, Jawa Barat
  9. STIE Muhammadiyah Pekalongan, Jawa Tengah
  10. STIE Muhammadiyah Cilacap, Jawa Tengah
  11. STIE Muhammadiyah Paciran Lamongan, Jawa Timur
  12. STIE Muhammadiyah Ahmad Dahlan Lamongan, Jawa Timur
  13. STIE Muhammadiyah Tuban, Jawa Timur
  14. STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb, Kalimantan Timur
  15. STIE Muhammadiyah Samarinda, Kalimantan Timur
  16. STIEBIS Muhammadiyah Sumedang, Jawa Barat
  17. STIE Muhammadiyah Palopo, Sulawesi Selatan
  18. STIE Muhammadiyah Mamuju, Sulawesi Barat

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH)

  1. STIH Muhammadiyah Kisaran, Sumatra Utara
  2. STIH Muhammadiyah Kotabumi, Lampung
  3. STIH Muhammadiyah Kalianda, Lampung
  4. STIH Muhammadiyah Bima, Nusa Tenggara Barat
  5. STIH Muhammadiyah Takengon, Aceh

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP)

  1. STISIP Muhammadiyah Madiun, Jawa Timur
  2. STISIP Muhammadiyah Rappang, Sulawesi Selatan
  3. STISIP Muhammadiyah Sinjai, Sulawesi Selatan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA)

  1. STIA Muhammadiyah Selong, Nusa Tenggara Barat

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM)

  1. STIKOM Muhammadiyah Batam, Kepulauan Riau
  2. STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Papua

Sekolah TInggi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer (STMIK)

  1. STMIK Muhammadiyah Jakarta
  2. STMIK Muhammadiyah Banten
  3. STMIK Muhammadiyah Paguyangan Brebes

Sekolah Tinggi Teknologi (STT)

  1. STT Muhammadiyah Cileungsi, Jawa Barat
  2. STT Muhammadiyah Banten
  3. STT Muhammadiyah Kebumen, Jawa Tengah

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK)

  1. STIK Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat

Sekolah Tinggi Farmasi (STF)

  1. STF Muhammadiyah Tangerang, Banten

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER)

  1. STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot Paser, Kalimantan Timur
  2. STIP Muhammadiyah Sinjai, Sulawesi Selatan

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

  1. STAI Muhammadiyah Garut, Jawa Barat
  2. STAI Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat
  3. STAI Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah
  4. STAI Muhammadiyah Klaten, Jawa Tengah
  5. STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan, Jawa Timur
  6. STAI Muhammadiyah Probolinggo, Jawa Timur
  7. STAI Muhammadiyah Tulungagung, Jawa Timur
  8. STAI Muhammadiyah Bima, Nusa Tenggara Barat
  9. STAI Muhammadiyah Sinjai, Sulawesi Selatan

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS)

  1. STIS Muhammadiyah Tolitoli, Sulawesi Tengah
  2. STIS Muhammadiyah Pringsewu, Lampung

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)

  1. STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya, Aceh
  2. STIT Muhammadiyah Banjar, Jawa Barat
  3. STIT Muhammadiyah Wates Kulonprogo, DIY
  4. STIT Muhammadiyah Bangil Pasuruan, Jawa Timur
  5. STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Jawa Timur
  6. STIT Muhammadiyah Kediri, Jawa Timur
  7. STIT Muhammadiyah Lumajang, Jawa Timur
  8. STIT Muhammadiyah Paciran Lamongan, Jawa Timur
  9. STIT Muhammadiyah Pacitan, Jawa Timur
  10. STIT Muhammadiyah Tempurejo Ngawi, Jawa Timur
  11. STIT Muhammadiyah Sibolga, Sumatra Utara
  12. STIT Muhammadiyah Kendal, Jawa Tengah
  13. STIT Muhammadiyah Tanjung Redep Berau, Kalimantan Timur

Institut

  1. Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi, Jawa Barat
  2. Institut Keguruan dan Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere, Nusa Tenggara Timur

Politeknik

  1. Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta
  2. Politeknik Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah
  3. Politeknik Muhammadiyah Pekalongan, Jawa Tengah
  4. Politeknik Muhammadiyah Tegal, Jawa Tengah

Akademi

Akademi Keperawatan (Akper)

  1. Akper Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat
  2. Akper Muhammadiyah Kendal, Jawa Tengah
  3. Akper Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan
  4. Akper Muhammadiyah Bireuen, Aceh
  5. Akper Aisyiyah Palembang, Sumatra Selatan
  6. Akper Aisyiyah Bandung, Jawa Barat
  7. Akper Aisyiyah Padang, Sumatra Barat

Akademi Kebidanan (Akbid)

  1. Akbid Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat
  2. Akbid Muhammadiyah Madiun, Jawa Timur'
  3. Akbid Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan
  4. Akbid Muhammadiyah Palopo, Sulawesi Selatan
  5. Akbid Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
  6. Akbid Muhammadiyah Banda Aceh, Aceh
  7. Akbid Aisyiyah Palembang, Sumatra Selatan
  8. Akbid Aisyiyah Serang, Banten
  9. Akbid Aisyiyah Bandung, Jawa Barat
  10. Akbid Aisyiyah Pontianak, Kalimantan Barat
  11. Akbid Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta

Akademi Teknik Elektromedik

  1. Akademi Teknik Elektromedik Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan

Akademi Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi

  1. AKTEK Radiodiagnostik & Radioterapi Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan

Akademi Analis Kesehatan

  1. Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan

Akademi Kesehatan Lingkungan

  1. Akademi Kesehatan Lingkungan Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan

Akademi Fisioterapi

  1. Akademi Fisioterapi Muhammadiyah Aceh

Akademi Statistika

  1. Akademi Statistika Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah

Akademi Akuntansi

  1. Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, Jawa Tengah

Akademi Farmasi (Akfar)

  1. Akfar Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat
  2. Akfar Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat

Akademi Pariwisata (Akpar)

  1. Akpar Muhammadiyah Jember, Jawa Timur
  2. Akpar Muhammadiyah Banda Aceh, Aceh

Rujukan

Bacaan lanjut

  • Djurdi, S. (2010). 1 abad Muhammadiyah. Penerbit Buku Kompas. ISBN 979-709-498-7. 
  • Alfian (1989). Muhammadiyah: the political behavior of a Muslim modernist organization under Dutch colonialism. Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-118-9. 
  • DAR! Mizan (2007). Komik Muhammadiyah. DAR! Mizan. ISBN 979-752-808-1. 

Lihat pula

Pranala luar