Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan untuk Penyuntingan Terbaik (sering juga disebut Editing Terbaik) diberikan dalam Festival Film Indonesia yang dieselenggarakan sejak tahun 1955. Di bawah ini adalah daftar penerima penghargaan penyuntingan terbaik dalam Festival Film Indonesia sejak tahun 1955. Mulai tahun 1979, nama pemenang diikuti nominasi terbaik lainnya.
Penghargaan FFI untuk Penyuntingan Terbaik | |
---|---|
Deskripsi | Penyunting (Editor) Terbaik tahun ini |
Negara | Indonesia |
Dipersembahkan oleh | Festival Film Indonesia |
Diberikan perdana | 1955 |
Pemegang gelar saat ini | Greg Arya dalam Kucumbu Tubuh Indahku (2019) |
Di kategori Editing Terbaik ini, pada era sebelum 2004, perfilman Indonesia disemarakkan oleh dua sineas multi-talenta: Wim Umboh dan George Kamarullah. Pada era 1970-an, Wim yang juga seorang sutradara dengan puluhan karya (sutradara terbaik 1973), tercatat 6 kali masuk nominasi dan memenangkan 4 di antaranya yaitu tahun 1973, 1976, 1977, dan 1979. Sedangkan pada era 1980-an, George yang juga seorang sinematografer handal (4 nominasi, 3 penghargaan), di awal karirnya sebagai editor film sempat pula meraih 3 nominasi dan memenangkan ketiga-tiganya yaitu tahun 1981, 1983, dan 1984. Selain itu di akhir era ini masih ada lagi Karsono Hadi yang meraih 8 nominasi dan memenangkan 3 di antaranya, yaitu tahun 1989, 1990 dan 1992.
1955–1967
1973–1980
1981–1992
- 1981: George Kamarullah – Usia 18
- 1982: Norman Benny – Bukan Istri Pilihan
- 1983: George Kamarullah – Di Balik Kelambu
- 1984: George Kamarullah – Ponirah Terpidana
- 1985: B. Benny M.S. – Kembang Kertas
- 1986: Norman Benny – Opera Jakarta
- 1987: Emille Callebaut – Secawan Anggur Kebimbangan
- 1988: Janis Badar – Saur Sepuh (Satria Madangkara)
- 1989: Karsono Hadi – Pacar Ketinggalan Kereta
- 1990: Karsono Hadi – Taksi
- 1991: Arturo G.P. – Cinta dalam Sepotong Roti
- 1992: Karsono Hadi – Bibir Mer
2004–2010
- 2004: Dewi S. Alibasyah – Arisan!
- 2005: Yoga Krispratama – Janji Joni
- Cesa David Luckmansyah – Brownies
- Sastha Sunu – Gie
- Wawan I. Wibowo – Virgin
- Rudi Jadnauli – Ketika
- 2006: Azis Natandra – Ekskul
- 2007: Cesa David Luckmansyah – Get Married
- Monty Tiwa & Cindi R.A. – Mengejar Mas-Mas
- Sastha Sunu – Merah Itu Cinta
- Tito Kurnianto – Naga Bonar Jadi 2
- Wawan I. Wibowo – Kala
- 2008: Yoga Krispratama – Claudia/Jasmine
- 2009: Wawan I. Wibowo – Pintu Terlarang
- Waluyo Ichwandiardono – Ruma Maida
- Go Chang Senior – Identitas
- Sastha Sunu – Jamila dan Sang Presiden
- Arifin Cu'unk & Wawan I. Wibowo – Mereka Bilang, Saya Monyet!
- 2010: Aline Jusria – Minggu Pagi di Victoria Park
- Andhy Pulung – Hari Untuk Amanda
- Ramantyo Wicaksono – I Know What You Did on Facebook
- Tito Kurnianto – Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
- Wawan I. Wibowo – Red CobeX
2011–2020
- 2011: Aline Jusria & Dinda Amanda – Catatan Harian Si Boy
- 2012: Cesa David Luckmansyah – Rumah di Seribu Ombak
- Bobby Barus – Hello Goodbye
- Sastha Sunu – Dilema
- Waluyo Ichwandiardono – Lovely Man
- Wawan I. Wibowo – Soegija
- 2013: Cesa David Luckmansyah dan Ryan Purwoko – Rectoverso
- 2014: Cesa David Luckmansyah – Soekarno
- 2015: Ahsan Andrian – Filosofi Kopi
- 2016: Wawan I. Wibowo – My Stupid Boss
- 2017: Kelvin Nugroho & Sentot Sahid – Night Bus
- 2018: Kelvin Nugroho – Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
- Cesa David Luckmansyah – Hujan Bulan Juni
- Dinda Amanda & Dwi Agus Purwanto – Sekala Niskala
- Teguh Raharjo – Sebelum Iblis Menjemput
- Waluyo Ichwandiardono – Aruna dan Lidahnya
- 2019: Greg Arya – Kucumbu Tubuh Indahku
- Aline Jusria – Dua Garis Biru
- Sentot Sahid, Reynaldi Christanto – Bumi Manusia
- Wawan I. Wibowo, Lilik Subagyo – 27 Steps of May
- Waluyo Ichwandiardono – Bebas