Qasem Soleimani

perwira militer Iran

Mayor Jenderal Qasem Soleimani atau Ghasem Soleimani (11 Maret 1957 – 3 Januari 2020 bahasa Persia: قاسم سلیمانی) merupakan perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan sejak tahun 1998 menjadi komandan dari Pasukan Quds—sebuah divisi yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial dari Iran.[9] Ia adalah seorang veteran perang Iran–Irak, dan telah aktif dalam berbagai konflik Timur Tengah, terutama di Irak dan Syam. Metode yang ia gunakan merupakan gabungan antara intervensi militer dengan penanaman ideologi dan strategi diplomasi yang keras kepala. Pasukan Quds telah lama memberikan bantuan militer untuk Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Wilayah Palestina. Soleimani selalu memiliki pengaruh politik dan militer di Irak melalui partai politik Syiah dan Kurdi, yang memberontak terhadap Saddam pada Pemberontakan Irak 1991. Iran telah mempersenjatai dan membantu pemberontak melawan Saddam. Pada tahun 2012, Soleimani membantu pemerintah Suriah, sekutu penting Iran, selama Perang Saudara Suriah. Soleimani juga ikut membantu komando gabungan pemerintah Irak dan pasukan milisi Syiah melawan Negara Islam Irak dan Syam (NIIS) di 2014-2015.[10]

Sardar Sarlashkar Pasdar
Qasem Soleimani
Nama asliقاسم سلیمانی
Julukan"Haji Qassem" (di Timur Tengah)[1]
"Komandan Bayangan" (di Barat)[2][3][4][5][6]
Lahir(1957-03-11)11 Maret 1957
Qanat-e Malek, Kerman, Iran
Meninggal3 Januari 2020(2020-01-03) (umur 62)[7]
Bagdad, Irak
PengabdianIran Iran
Dinas/cabang Pengawal Revolusi Iran
Lama dinas1979–2020
Pangkat Mayor Jenderal
KesatuanPasukan Quds
KomandanDivisi Tharallah ke-41 Kerman
Korps Saheb-az-Zaman ke-7 Kerman
Pasukan Quds
Penghargaan Medali Kehormatan Fath (3)[8]

Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara AS pada 3 Januari 2020 di dekat Bandar Udara Internasional Bagdad.[11][12] Serangan udara tersebut merupakan balasan terhadap penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad yang diduga dilakukan oleh milisi yang didukung Iran.[13] Kematiannya dikonfirmasi oleh pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat. [14]

Masa muda dan pendidikan

Soleimani lahir di desa Qanat-e Malek, Provinsi Kerman, dari keluarga petani miskin. Ketika ia masih muda, ia pindah ke Kota Kerman dan bekerja pada proyek konstruksi untuk membantu membayar utang ayahnya. Pada tahun 1975, ia bekerja sebagai kontraktor di Perusahaan Air Kerman.[15] Ketika ia sedang tidak bekerja, ia menghabiskan waktunya mengangkat beban di gimnasium dan mengikuti khutbah yang disampaikan oleh Hojjat Kamyab – anak didik dari Ayatollah Khomeini.[16]

Karier dan aktivitas

Soleimani bergabung dengan Pengawal Revoluis (IRGC) pada tahun 1979 setelah Revolusi Iran. Dikabarkan walau ia menjalani pelatihan yang sangat minim, ia naik pangkat dengan cepat. Di awal kariernya sebagai seorang pengawal, ia ditempatkan di barat laut Iran, dan ikut serta dalam penanganan pemberontakan separatis Kurdi di Provinsi Azerbaijan Barat.[16]

Pada tanggal 22 September 1980, ketika Saddam Hussein meluncurkan invasi ke Iran, menyebabkan Perang Iran–Irak (1980-1988), Soleimani terjun ke medan perang sebagai pemimpin kompi militer, yang terdiri dari lelaki dari Kerman yang ia kumpulkan dan latih secara pribadi.[17] Dia menjadi terkenal dengan cepat karena keberaniannya,[18] dan naik pangkat karena perannya dalam operasi merebut kembali wilayah yang sempat diduduki Irak, yang akhirnya membuat ia menjadi komandan Divisi Sarallah 41 saat masih berusia 20-an, yang ikut serta dalam sebagian besar operasi. Ia sering ditempatkan di front selatan[17][19]

Komandan Pasukan Quds

Tanggal pelantikannya sebagai Komandan Pasukan Quds tidak diketahui secara pasti, tetapi Ali Alfoneh memperkirakan antara 10 September 1997 dan 21 Maret 1998.[15] Ia dianggap sebagai calon penerus dari Panglima IRGC, ketika Jenderal Yahya Rahim Safavi melepaskan jabatannya pada tahun 2007. Pada tahun 2008, ia memimpin sebuah kelompok yang menyelidiki kematian Imad Mughniyah. Soleimani membantu mengatur gencatan senjata antara Tentara Irak dan Tentara Mahdi di bulan Maret 2008.[20]

Soleimani digambarkan sebagai "perwira yang paling berpengaruh di Timur Tengah saat ini" dan ahli strategi dan taktik militer pada upaya Iran memerangi pengaruh Barat dan memperluas ekspansi Syiah dan pengaruh Iran di seluruh Timur Tengah.[16] Di Irak, sebagai komandan Pasukan Quds, dia diyakini telah mempengaruhi organisasi di pemerintahan Irak, terutama mendukung Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki.[16][21] Soleimani bahkan digambarkan sebagai "Erwin Rommel-nya Iran".[22]

Menurut beberapa sumber, Soleimani adalah pemimpin utama dan sosok dibalik sayap militer partai Syiah Lebanon Hizbullah sejak pelantikannya sebagai Komandan Pasukan Quds pada tahun 1998.[16]

Perang Saudara Suriah

 
Peta Al-Qusayr dan sekitarnya. Penyerangan Al-Qusayr diduga didalangi oleh Soleimani[23]

Menurut beberapa sumber, termasuk Riad Hijab, mantan Perdana Menteri Suriah yang membelot pada Agustus 2012, Soleimani merupakan salah satu pendukung utama dari Bashar al-Assad selama Perang Saudara Suriah.[16][21] Pada akhir paruh 2012, Soleimani mengatur penuh campur tangan Iran dalam Perang Saudara Suriah, ketika Iran memandang pemerintah Assad kurang mampu untuk melawan oposisi, dan dampaknya terhadap Iran jika pemerintah Suriah jatuh. Ia dilaporkan mengkoordinasikan jalannya perang dengan komandan Hizbullah Lebanon dan milisi Syiah Irak dari markas di Damaskus, selain perwira Suriah dan Iran. Brigadir Jenderal Hossein Hamadani, mantan wakil komandan Basij turut membantu untuk mengerahkan milisi yang Soleimani harapkan untuk terus berjuang jika Assad jatuh.[16] Di bawah Soleimani, "serangan menjadi terkoordinasi, milisi lebih terlatih, dan mengatur sistem untuk memantau komunikasi pemberontak".

Soleimani telah diakui memberikan strategi yang membantu Presiden Bashar al-Assad dalam melawan pasukan pemberontak dan merebut kembali beberapa kota.[24] Rincian keterlibatannya tidak diketahui dengan pasti, tetapi banyak dilakukan pelatihan milisi dan koordinasi untuk serangan militer[16] hingga penampakan pesawat tanpa awak Iran di Suriah, menunjukkan bahwa Pasukan Quds sangat terlibat dalam perang saudara.[16] Dalam kunjungan ke ibu kota Lebanon, Beirut, pada 29 Januari 2015, Soleimani berziarah ke makam anggota Hizbullah yang tewas, termasuk Emad Mughniyah, putra dari almarhum panglima Hizbullah Imad Mughniyah yang makin memperkuat kemungkinan tentang peranannya dalam aksi militer Hizbullah di Israel.[25]

Pada bulan Oktober 2015, dilaporkan bahwa ia telah berperan dalam merancang serangan Rusia-Iran-Suriah selama kunjungannya ke Moskwa di Juli 2015.[26]

Perang terhadap NIIS di Irak

 
Pronvinsi Saladin di Irak di mana Qasem Soleimani terlibat dalam menyelesaikan Pengepungan Amirli oleh NIIS[27]

Qasem Soleimani berada di kota Amerli, Irak, untuk bekerja dengan pasukan Irak melawan militan NIIS.[28][29] Menurut Los Angeles Times, Amerli adalah kota pertama berhasil menahan invasi NIIS berkat "kerjasama tentara Irak dan Kurdi, milisi Syiah yang didukung Iran dan pesawat tempur AS".[30][31]

 
Soleimani juga terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi untuk membebaskan Tikrit[32][33]

Soleimani memainkan peran penting dalam operasi untuk merebut kembali kota Tikrit di Irak dari NIIS. Kota Tikrit terletak di tepi kiri sungai Tigris dan merupakan kota terbesar dan utama di antara Bagdad dan Mosul, sehingga sangat strategis. Kota ini jatuh ke tangan NIIS pada tahun 2014. Setelah persiapan dan pengumpulan informasi selama beberapa bulan, penyerangan untuk mengepung dan merebut Tikrit diluncurkan pada awal Maret 2015.[33] Serangan itu adalah yang operasi militer terbesar di wilayah Salahuddin sejak musim panas lalu, ketika pejuang NIIS membunuh ratusan tentara Irak yang meninggalkan pangkalan militer mereka di Kamp Speicher di luar Tikrit. Operasi gagal, dan baru berhasil setelah permintaan serangan udara Amerika Serikat. Rekam jejak militer Soleimani memburuk setelah kegagalannya di Tikrit dan Suriah.[33]

Dalam budaya populer

 
Jenderal Soleimani dengan pakaian sipil pada suatu acara di 2013

Menurut sumber dari negara Barat, kepribadian Qasem Soleimani mirip dengan karakter fiksi Karla, Keyser Söze,[18] dan Scarlet Pimpernel.[34] Dia disebut-sebut memiliki pembawaan yang tenang,[35] "menarik perhatian dan jarang menaikkan suaranya", menunjukkan "karisma bersahaja".[18]

Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Information and Public Opinion Solutions LLC (iPOS) pada Maret 2016, Soleimani disukai 38% responden dan 11% tidak menyukai, sementara 45% tidak tahu dia.[36]

Kehidupan pribadi

Qasem Soleimani adalah penduduk Kerman. Ayahnya adalah seorang petani dan sekarang tinggal di desa mereka. Ibunya, Fatemeh meninggal pada tahun 2013.[37] Ia memilik lima saudara perempuan dan satu saudara laki-laki, Sohrab, yang tinggal dan bekerja dengan Soleimani di masa mudanya.[38] Soleimani mahir bela diri Karate dan merupakan pelatih kebugaran di masa mudanya. Ia memiliki empat anak: dua putra dan dua putri.[39]

Kematian

Soleimani tewas pada 3 Januari 2020 akibat serangan rudal yang menyerang rombongan dirinya di Bandara Bagdad.[14] Tubuhnya berhasil diidentifikasi dari cincin yang ia gunakan, sedangkan tes DNA masih menunggu hasil. [40] Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bahwa serangan tersebut dilakukan atas arahan dari Presiden Donald Trump.[41]

Referensi

  1. ^ "Qassem Suleimani not Just a Commander! – Taking a Closer Look at Religious Character of Iranian General". 10 March 2015. Diakses tanggal 14 July 2016. 
  2. ^ Dexter Filkins (30 September 2013). "The Shadow Commander". The New Yorker. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  3. ^ Joanna Paraszczuk (16 October 2014). "Iran's 'Shadow Commander' Steps Into the Light". The Atlantic. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  4. ^ Kambiz Foroohar. "Iran's Shadow Commander". Diakses tanggal 31 March 2015. 
  5. ^ "RealClearWorld - Syria's Iranian Shadow Commander". Diakses tanggal 31 March 2015. 
  6. ^ "Iran's 'shadow commander' steps into the spotlight". The Observers. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  7. ^ "Qasem Soleimani among those killed in Baghdad Airport attack – report". Reuters. 3 Januari 2020. 
  8. ^ "عکس/ مدال های فرمانده نیروی قدس سپاه". Diakses tanggal 11 February 2015. 
  9. ^ "Iran's Spymaster Soleimani Counters U.S. Moves in the Mideast - WSJ". WSJ. 6 April 2012. 
  10. ^ "From the east, Iran-backed force advances on Tikrit". The Daily Star. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  11. ^ "Trump Orders Strike Killing Top Iranian General Qassim Suleimani in Baghdad". The New York Times. 3 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  12. ^ "U.S. kills top Iranian commander Qasem Soleimani". Axios. 
  13. ^ "Top Iranian general killed in US airstrike in Baghdad, Pentagon confirms". CNBC. 2 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  14. ^ a b "Iraq Militia Officials, Iran's Quds Force Head Killed in U.S. Drone Strike". Newsweek.com. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  15. ^ a b Alfoneh, Ali (January 2011). "Brigadier General Qassem Suleimani: A Biography" (PDF). Middle Eastern Outlooks. 1. Diakses tanggal 18 February 2013. 
  16. ^ a b c d e f g h i Filkins, Dexter (30 September 2013). "The Shadow Commander". The New Yorker. Diakses tanggal 6 February 2014. 
  17. ^ a b "The enigma of Qasem Soleimani and his role in Iraq". 13 October 2013. Diakses tanggal 14 July 2016. 
  18. ^ a b c Weiss, Michael (2 July 2014). "Iran's Top Spy Is the Modern-Day Karla, John Le Carré's Villainous Mastermind". Diakses tanggal 14 July 2016. 
  19. ^ Alfoneh, Ali (March 2011). "Iran's Secret Network: Major General Qassem Suleimani's Inner Circle" (PDF). Middle Eastern Outlooks. 2. Diakses tanggal 18 February 2013. 
  20. ^ "Iranian who brokered Iraqi peace is on U.S. terrorist watch list". McClatchy Newspapers. 31 March 2008. Diakses tanggal 7 April 2008. 
  21. ^ a b Abbas, Mushreq (12 March 2013). "Iran's Man in Iraq and Syria". Al Monitor. Diakses tanggal 13 March 2013. 
  22. ^ Bret Stephens (16 March 2015). "Bret Stephens: What Assad Knows - WSJ". WSJ. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  23. ^ Dexter Filkins (30 September 2013). "The Shadow Commander". The New Yorker. 
  24. ^ "BBC News - Iran's Qasem Soleimani wields power behind the scenes in Iraq". BBC News. 
  25. ^ "Iran's Soleimani pays tribute to fallen Hezbollah fighters". MehrNews. 
  26. ^ "How Iranian general plotted out Syrian assault in Moscow". Reuters. 6 October 2015. Diakses tanggal 14 October 2015. 
  27. ^ "Suleimani was present during battle for Amerli". Business Insider. 3 September 2014. 
  28. ^ "Iraqi and Kurdish troops enter the sieged Amirli". BBC News. 31 August 2014. Diakses tanggal 31 August 2014. 
  29. ^ "So hilft Israels Todfeind den USA im Kampf gegen ISIS!". Diakses tanggal 4 September 2014. 
  30. ^ Bengali, Shashank (2 September 2014). "In Iraq, residents of Amerli celebrate end of militant siege". Diakses tanggal 5 September 2014. 
  31. ^ "Soleimani: Iran to help Iraq as needed". 28 May 2016. Diakses tanggal 14 July 2016. 
  32. ^ "Iranian General Again in Iraq for Tikrit Offensive". defensenews.com. 2 March 2015. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  33. ^ a b c Rasheed, Ahmad (3 March 2015). "Iraqi army and militias surround Isis in major offensive in the battle for Tikrit". The Independent. Diakses tanggal 31 March 2015. 
  34. ^ Black, Ian; Dehghan, Saeed Kamali (16 June 2014). "Qassem Suleimani: commander of Quds force, puppeteer of the Middle East". Diakses tanggal 14 July 2016. 
  35. ^ Gorman, Jay Solomon And Siobhan (6 April 2012). "Iran's Spymaster Counters U.S. Moves in the Mideast". Diakses tanggal 14 July 2016. 
  36. ^ "ظریف محبوب‌ترین چهره سیاسی ایران". Information and Public Opinion Solutions LLC (dalam bahasa Persian). 24 May 2016. Diakses tanggal 24 May 2016. 
  37. ^ مادر حاج قاسم سلیمانی درگذشت
  38. ^ پاسخ پرمعنای پدر سردار قاسم سلیمانی به استاندار
  39. ^ رازهای زندگی سردار ایرانی/ حاج قاسم چگونه زندگی می‌کند
  40. ^ "Iraqi TV Says Top Iranian Military Leader Killed In Rocket Strikes on Iraqi Airport". NPR.org. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  41. ^ "Statement by the Department of Defense". United States Department of Defense. 2 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 

Pranala luar