Kereta api Pasundan

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Pasundan merupakan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung yang melayani rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng lewat Lempuyangan dan sebaliknya. Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.

Kereta api Pasundan
Berkas:Papan Nama KA Pasundan Khas Daop 8.png
Kereta api Pasundan saat meninggalkan Stasiun Madiun
Informasi umum
Jenis layananKereta api jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluBadrasurya
Mulai beroperasi20 Januari 1997
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.300 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Gubeng
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirKiaracondong
Jarak tempuh690 km
Waktu tempuh reratarata-rata 14 jam
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk disusun 3-2
kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api, AC
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen Perkeretaapian, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal295-296
Peta rute
Templat:BD-SGU

Kereta api Pasundan merupakan kereta api favorit bagi pendukung klub sepak bola Persebaya, Bonek.

Sejarah

Berkas:Badrasurya.jpg
Kereta api Badrasurya merupakan cikal bakal dari kereta api Pasundan

Kereta api ini diresmikan pada musim mudik lebaran 1997 pada tanggal 20 Januari 1997 mendampingi kereta api "Badrasurya"—merupakan singkatan dari lintas yang dilaluinya, "Bandung Raya–Surabaya")—yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an. Kereta api Badrasurya merupakan kereta kelas ekonomi, tetapi berangkat dari Stasiun Bandung. Namun kebijakan penyederhanaan layanan yang dilakukan oleh Perumka menyebabkan kereta api Badrasurya berhenti beroperasi sehingga hanya kereta api Pasundan yang melayani.

Pengoperasian kereta api

Mulai tanggal 1 Desember 2019, kereta api Pasundan mengalami perpindahan operasional yang sebelumnya Daerah Operasi VIII Surabaya menjadi Daerah Operasi II Bandung, beserta rangkaiannya dimutasi ke BD (Bandung) yang sebelumnya SDT (Sidotopo).

Tarif

Mulai tanggal 2 Januari 2020, tarif kereta api ini berkisar antara Rp105.000,00 – Rp170.000,00 bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang.

Rangkaian kereta api

Lintasan perjalanan Kiaracondong–Surabaya Gubeng pp.
Lokomotif CC201/CC203
Rangkaian 3 kereta ekonomi (K3 BD) + 1 kereta makan pembangkit (KMP3 BD) + 4 kereta ekonomi (K3 BD) + 1 Kereta Bagasi (B BD)* + 1 Kereta Pembangkit (P BD)*
Jumlah tempat duduk 742 tempat duduk

Jadwal perjalanan

Jadwal perjalanan kereta api Pasundan per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

KA 295 Pasundan (Surabaya Gubeng - Kiaracondong) KA 296 Pasundan (Kiaracondong - Surabaya Gubeng)
Stasiun Tiba Keberangkatan Stasiun Tiba Keberangkatan
Surabaya Gubeng - 04.50 Kiaracondong - 10.15
Wonokromo 04.57 05.00 Leles 11.12 11.16
Sepanjang 05.07 05.09 Cibatu 11.33 11.35
Kedinding 05.26 05.32 Cipeundeuy 12.10 12.20
Mojokerto 05.46 05.50 Tasikmalaya 13.10 13.20
Peterongan 06.07 06.13 Ciamis 13.43 13.52
Jombang 06.19 06.22 Karangpucung 14.11 14.20
Kertosono 06.38 06.41 Banjar 14.29 14.40
Nganjuk 07.01 07.03 Meluwung 15.00 15.10
Caruban 07.31 07.33 Sidareja 15.27 15.30
Madiun 07.47 07.54 Maos 16.12 16.14
Ngawi 08.17 08.19 Kroya 16.28 16.30
Walikukun 08.36 08.38 Ijo 16.50 16.56
Sragen 08.59 09.01 Gombong 17.04 17.08
Purwosari 09.30 09.35 Kebumen 17.27 17.33
Klaten 09.58 10.00 Kutoarjo 17.58 18.01
Lempuyangan 10.25 10.35 Wates 18.31 18.33
Wates 11.05 11.07 Lempuyangan 19.03 19.15
Kutoarjo 11.37 11.41 Klaten 19.39 19.42
Kebumen 12.09 12.15 Purwosari 20.05 20.14
Maos 13.11 13.13 Sragen 20.47 20.49
Jeruklegi 13.29 13.35 Walikukun 21.11 21.13
Sidareja 14.02 14.04 Ngawi 21.29 21.31
Banjar 14.37 14.45 Madiun 21.54 21.04
Ciamis 15.11 15.13 Caruban 22.19 22.21
Tasikmalaya 15.36 15.41 Nganjuk 22.51 22.53
Cipeundeuy 16.49 16.59 Kertosono 23.14 23.18
Cibatu 17.33 17.35 Jombang 23.34 23.44
Leles 17.52 17.54 Mojokerto 00.06 00.12
Cicalengka 18.30 18.37 Sepanjang 00.41 00.43
Kiaracondong 19.00 - Wonokromo 00.50 00.53
Surabaya Gubeng 01.00 -

Galeri

Insiden

  • Pada tanggal 27 Juni 2014, kereta api Pasundan mengalami anjlok di antara Stasiun Cipeundeuy-Stasiun Cirahayu—tepatnya di Kampung Tajur, Kadipaten, Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Martinus Sitompul, membenarkan kecelakaan KA tersebut. Menurutnya, kereta api ini mengalami anjlok pada letak km 236+¼ sekitar pukul 07.50 WIB.[1]
  • Pada tanggal 11 Januari 2016, kereta api Pasundan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan sebidang km 369+7/8, Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa namun kereta api Pasundan sempat tertahan di lokasi kejadian sekitar 2,5 jam karena menunggu proses evakuasi truk yang tersangkut di pintu kereta serta proses langsir.[2]
  • Pada tanggal 5 April 2016, kereta api Pasundan mengalami anjlok di petak antara Leles-Lebak Jero. Kejadian ini menyebabkan sejumlah kereta api tertahan di Stasiun Cibatu.[3]

Referensi

Pranala luar