Pandemi COVID-19

peristiwa merebaknya virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan penyakit COVID-19

Wabah penyakit koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai wabah COVID-19 adalah peristiwa wabah penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[1] COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Kemunculan penyakit diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut Huanan yang menjual hewan hidup. Sedikitnya 70% urutan genom SARS-CoV-2 sama seperti SARS-CoV.[2][3][4][5]

Wabah penyakit koronavirus 2019–2020
Peta persebaran kasus COVID-19 di seluruh dunia:
  1000+ Kasus terkonfirmasi
  100-999 Kasus terkonfirmasi
  10-99 Kasus terkonfirmasi
  1-9 Kasus terkonfirmasi
Peta animasi COVID-19 dari tanggal 12 Januari sampai 3 Maret 2020
PenyakitPenyakit koronavirus 2019 (COVID-19)
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSeluruh dunia
Kasus pertama1 Desember 2019
AsalWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi246.889.661
Kasus sembuh{{{recovered}}}
Kematian
5.003.021

Per 1 November 2021, minimum 246.889.661 kasus telah terkonfirmasi, di antaranya terjadi di daratan Tiongkok. Jumlah penderita yang meninggal mencapai 5.003.021. Kasus kematian terbesar di luar Tiongkok terjadi di Iran, Italia dan Korea Selatan.[6][7]

Di Tiongkok dan di seluruh dunia, otoritas kesehatan masyarakat berupaya menahan penyebaran penyakit ini. Pemerintah Tiongkok telah membatasi perjalanan, mengarantina, dan membatasi orang-orang untuk keluar dari rumah, yang memengaruhi lebih dari 170 juta orang.[8][9][10][11] Sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Wuhan, Hubei, dan Tiongkok pada umumnya.[12][13] Wisatawan yang telah mengunjungi Tiongkok Daratan telah diminta untuk memantau kesehatan mereka setidaknya selama dua pekan.[14] Siapa pun yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi disarankan untuk memakai masker pelindung dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik kesehatan.[15] Bandar udara dan stasiun kereta api menerapkan pemeriksaan suhu tubuh, pernyataan kesehatan, dan plakat informasi untuk mengidentifikasi pembawa virus.[16] Banyak acara Tahun Baru Imlek dan tempat-tempat wisata ditutup untuk mencegah orang-orang berkumpul secara massal, termasuk Kota Terlarang di Beijing dan pameran kuil tradisional.[17] Pihak berwenang di 24 dari 31 provinsi, kota, dan wilayah Tiongkok, memperpanjang liburan tahun baru hingga 10 Februari dan memerintahkan sebagian besar tempat kerja agar tidak buka sampai tanggal tersebut.[18][19] Wilayah-wilayah ini menyumbang 80% produk domestik bruto dan 90% ekspor Tiongkok.[19] Hong Kong menaikkan tingkat respons penyakit menularnya ke level tertinggi dan menyatakan keadaan darurat, menutup sekolah hingga bulan Maret, dan membatalkan perayaan tahun baru.[20][21]

Wabah ini telah dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Januari 2020.[22] Pernyataan ini adalah deklarasi keenam yang dilakukan oleh WHO sejak pandemi flu 2009. Xenophobia dan rasisme terhadap orang-orang keturunan Tiongkok dan Asia Timur terjadi sebagai akibat dari wabah COVID-19, dengan ketakutan dan permusuhan terjadi di beberapa negara.[23][24][25][26] Misinformasi tentang koronavirus yang menyebar terutama melalui internet membuat WHO menyatakan "infodemik" pada 2 Februari 2020.[27]

Latar belakang

Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang. Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak sekitar 700 mil (1.100 km) di sebelah selatan Beijing,[28] 500 mil (800 km) di sebelah barat Shanghai, dan 600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong.[29] Bandar udara Wuhan memiliki penerbangan langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke Paris, tiga kali ke London, dan lima kali ke Roma.[30]

Berkas:Top 20 flight routes from Wuhan with data on IDVI for each country.jpeg
Dua puluh penerbangan terbanyak dari Wuhan sebelum terjadinya wabah.

Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia) yang tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut Huanan. Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam, burung pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah virus korona diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus korona baru ini bersumber dari hewan.[3][31][32]

Sebagian besar virus korona bersirkulasi di antara hewan, tetapi enam spesies di antaranya berevolusi dan mampu menginfeksi manusia, seperti yang terlihat pada sindrom pernapasan akut berat (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dan empat virus korona lain yang menyebabkan gejala pernapasan ringan seperti pilek. Keenamnya dapat menular dari manusia ke manusia.[33][34]

Pada tahun 2002, dengan musang sebagai sumber virus, wabah SARS dimulai di daratan Tiongkok dan menjalar hingga ke Kanada dan Amerika Serikat dengan bantuan beberapa penular super dan adanya penerbangan internasional. Akibatnya, lebih dari 700 orang meninggal di seluruh dunia.[35] Kasus SARS terakhir dilaporkan pada tahun 2004.[33][36][37] Pada saat itu, pemerintah Tiongkok dikritik oleh WHO karena bersikap lamban dalam menangani virus tersebut.[38] Sepuluh tahun setelah SARS, penyakit virus korona terkait unta arab, yaitu MERS, mengakibatkan lebih dari 850 orang tewas di 27 negara.[39] Wabah virus korona dari Wuhan dikaitkan dengan pasar yang menjual hewan untuk dikonsumsi, sehingga penyakit tersebut diduga berasal dari hewan.[34] Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa wabah virus korona baru akan mirip dengan wabah SARS.[36][40] Kekhawatiran tersebut diperburuk oleh adanya perkiraan bahwa sejumlah besar wisatawan akan berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 25 Januari 2020.[41]

Epidemiologi

Daftar negara dan teritori wabah penyakit koronavirus 2019–2020
Hingga 5 Maret 2020 (UTC)

Negara/wilayah Kasus
dikonfirmasi
Korban
jiwa
Sembuh Ref.
  Tiongkok Daratan 80.411 3.012 49.856[42][43]
  Korea Selatan 6.088 40 88[44][45]
  Italia 3.089 107 276 [46]
  Iran 2.922 92 552
  Kendaraan internasional[a] 706 6 100
  Jerman 349 0 16[47][48]
  Jepang 331 6 46[49][50]
  Prancis 285 4 12[51][52]
  Spanyol 228 2 3 [53]
  Amerika Serikat 159 11 9[54][55]
  Singapura 112 0 78[56]
  Hong Kong 105 2 43[57][58]
  Swiss 90 1 1
  Britania Raya 85 0 8 [59]
  Kuwait 56 0 0
  Norwegia 56 0 0
  Australia 52 1 21[60][61][62]
  Bahrain 52 0 1
  Swedia 52 0 1 [63]
  Malaysia 50 0 22[64]
  Thailand 47 1 31[65][66]
  Taiwan 42 1 12[67]
  Belanda 38 0 0
  Austria 37 0 1
  Irak 32 1 0 [68]
  Kanada 34 0 8 [69][70]
  India 30 0 3 [71]
  Uni Emirat Arab 28 0 5[72]
  Islandia 26 0 0
  Belgia 23 0 1 [73]
  Aljazair 17 0 0
  San Marino 16 1 0
  Vietnam 16 0 16[74][75]
  Denmark 15 0 0
  Israel 15 0 1
  Libanon 13 0 1
  Oman 12 0 2
  Ekuador 10 0 0
  Kroasia 10 0 0
  Makau 10 0 8[76][77]
  Yunani 10 0 0
  Qatar 8 0 0
  Republik Ceko 8 0 0
  Finlandia 6 0 1 [78]
  Belarus 6 0 0
  Irlandia 6 0 0
  Portugal 6 0 0
  Rumania 6 0 1
  Meksiko 5 0 1
  Pakistan 5 0 0
  Brasil 4 0 0
  Senegal 4 0 0
  Palestina 4 0 0
  Rusia 4 0 2[79]
  Azerbaijan 3 0 0
  Chili 3 0 0
  Georgia 3 0 0
  Filipina 3 1 2 [80]
  Selandia Baru 3 0 0
  Arab Saudi 2 0 0
  Bosnia dan Herzegovina 2 0 0
  Estonia 2 0 0
  Hongaria 2 0 0
  Indonesia 2 0 0 [81]
  Maroko 2 0 0
  Mesir 2 0 1 [82]
  Afghanistan 1 0 0
  Andorra 1 0 0
  Argentina 1 0 0
  Armenia 1 0 0
  Kamboja 1 0 1 [83]
  Kepulauan Faroe 1 0 0
  Gibraltar 1 0 0
  Latvia 1 0 0
  Liechtenstein 1 0 0
  Lithuania 1 0 0
  Luksemburg 1 0 0
  Monako 1 0 0
  Makedonia Utara 1 0 0
  Nepal 1 0 1 [84]
  Nigeria 1 0 0
  Polandia 1 0 0
  Republik Dominika 1 0 0
  Sri Lanka 1 0 1 [85]
  Tunisia 1 0 1
  Ukraina 1 0 0
  Yordania 1 0 1
87 wilayah 95.832 3.291 51.233
 
Perkembangan kasus di Tiongkok
 
Jumlah kasus di Tiongkok Raya (Tiongkok Daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan)
  Terkonfirmasi 1–9
  Terkonfirmasi 10–99
  Terkonfirmasi 100–499
  Terkonfirmasi 500–999
  Terkonfirmasi 1000–9999
  Terkonfirmasi ≥10000
 
Plot skala logaritma dari kasus dan kematian yang terkonfirmasi menunjukkan epidemi berada dalam fase eksponensial.

Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019.[86] Gejala awal mulai bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019.[87] Pasar ditutup tanggal 1 Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina.[86] Kurang lebih 700 orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit, menjalani karantina.[88] Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2,[2][89] dua orang di antaranya suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga yang bekerja di toko ikan.[90][91] Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari [92] dan 16 Januari 2020.[93][94][95]

Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di Thailand, dua pria di Hong Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di Amerika Serikat.[65][96][97] Angka-angka ini didukung oleh para ahli seperti Michael Osterholm.[98]

Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College London di Inggris menerbitkan perkiraan bahwa terdapat 1.723 kasus (interval kepercayaan 95%, 427–4.471) dengan timbulnya gejala virus tersebut pada 12 Januari 2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola penyebaran awal dari virus 2019-nCoV ke Thailand dan Jepang. Mereka juga menyimpulkan bahwa "penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan tidak harus dikesampingkan"..[99][100] Ketika kasus-kasus selanjutnya terungkap, mereka kemudian menghitung ulang bahwa "terjadi 4.000 kasus 2019-nCoV di Kota Wuhan … mulai timbul gejala pada 18 Januari 2020".[101][102]

Pada 20 Januari, Tiongkok melaporkan peningkatan tajam dalam kasus ini dengan hampir 140 pasien baru, termasuk dua orang di Beijing dan satu di Shenzhen.[103] Per 3 Maret, jumlah kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai 93.000 kasus, yang terdiri dari lebih dari 80.000 kasus di daratan Tiongkok, dan sisanya di beberapa negara lainnya.[104][105][106][107][108][109]

Kematian

Per 1 November 2021, terjadi 5.003.021 kasus kematian yang dikaitkan dengan COVID-19. Menurut NHC Tiongkok, sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah pasien yang lebih tua - sekitar 80% kematian yang tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan 75% memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes.[110] Kasus kematian pertama yang dilaporkan adalah seorang pria berusia 61 tahun pada 9 Januari 2020 yang pertama kali dirawat di rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019.[111] Kasus kematian pertama di luar Tiongkok terjadi di Filipina,[112] dimana seorang pria warga negara Tiongkok berusia 44 tahun menderita pneumonia parah dan meninggal pada 1 Februari.[113] Pada 8 Februari 2020, diumumkan bahwa seorang warga Jepang dan seorang warga Amerika Serikat meninggal akibat virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama yang tewas akibat virus korona.[114] Kasus kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris, Prancis pada 15 Februari 2020, ketika seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun dari Hubei meninggal setelah dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari.

Penyebab

Filogenetik dan taksonomi

Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan huruf n yang berarti novel atau baru, dan CoV yang berarti coronavirus atau virus korona.[115] Virus ini tergolong dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan genus Betacoronavirus (Beta-CoV). Genus betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), di mana 2019-nCoV bersama dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus Sarbecovirus).[2][116][117] Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga Coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain 229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV. Pada 11 Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2, disingkat SARS-CoV-2) yang merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.[1][118]

Genom SARS-CoV-2 telah berhasil diisolasi. Virus ini memiliki RNA dengan panjang sekitar 30 ribu pasangan basa. Urutan genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki tingkat kesamaan dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan virus korona kelelawar sebesar 96%.[119] Sejumlah genom SARS-CoV-2 telah diisolasi dan dilaporkan termasuk BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019, BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Virus, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok), Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.[120][121]

Penyebaran

Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan antara 2 dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.[122]

Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan menerbitkan sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan dua spesies ular",[123] yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya merupakan virus rekombinan antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk virus 2019-nCoV" yang kemudian menyebar ke manusia.[124][123][125] Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa 2019-nCoV dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara kelelawar dan ular.[124][123][126]

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa 2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.[127]

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke tubuh manusia melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.[128][129]

Karakteristik penyakit

Gejala pada presentasi klinis

Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus,[2] kelelahan dan batuk kering pada 80% kasus,[2][130] dan sesak napas 20%, dengan gangguan pernapasan 15%.[131][31][130] Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru.[131][31] Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat masuknya mereka yang dirawat di rumah sakit.[130] Tes darah biasanya menunjukkan jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia dan limfositopenia).[2]

Uji diagnostik

Pada 15 Januari 2020, WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik untuk 2019-nCoV, yang dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah Sakit Charité di Jerman.[93]

Kekhawatiran akan kurangnya laporan

Karena kurangnya tenaga medis dan peralatan medis di daerah yang terkena wabah, banyak rumah sakit gagal mengidentifikasi kasus virus korona sementara banyak pasien dengan gejala mirip virus korona diberi label sebagai "pneumonia berat".[132][133] Kebetulan, banyak dari mereka yang mengalami gejala virus 2019-nCoV memutuskan untuk tinggal di rumah daripada pergi ke rumah sakit karena waktu tunggu yang lama dan kondisi yang sempit.[134] Oleh karena itu, peneliti dari Northeastern University dan Imperial College London memperkirakan bahwa jumlah kasus ini mungkin lima atau 10 kali lebih besar dari yang dilaporkan.[135][136]

Kekhawatiran tambahan terjadi karena penanganan Tiongkok pada peristiwa merebaknya SARS pada tahun 2003, di mana pemerintah Tiongkok menyembunyikan pasien yang terinfeksi dari inspektur WHO dan melaporkan jumlah kasus SARS yang tidak dilaporkan.[137]

Pencegahan dan pengendalian

 
Pemeriksaan kesehatan di Bandara Internasional Pudong

2019-nCoV saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif atau vaksin, meskipun upaya untuk mengembangkan beberapa obat sedang dilakukan.[138][139] Gejala-gejalanya antara lain demam, kesulitan bernapas dan batuk,[140] yang digambarkan sebagai gejala "Influenza".[141] Untuk mencegah infeksi, WHO merekomendasikan "mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin … [dan] hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan (seperti batuk dan bersin)."[142] Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk virus korona manusia pada umumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan bahwa warga yang terinfeksi virus ini dapat meredakan gejalanya dengan minum obat flu biasa, minum cairan, dan istirahat.[143] Beberapa negara mengharuskan warganya untuk melaporkan gejala mirip flu ke dokter mereka, terutama jika mereka pernah mengunjungi daratan Tiongkok.[144]

Situasi di Wuhan sedang dipantau sehubungan dengan akan digelarnya putaran ketiga Turnamen Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC 2020, beberapa di antaranya digelar di kota ini dari tanggal 3 hingga 9 Februari 2020.[145] Pada 22 Januari 2020, AFC mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan pertandingan Grup A yang sebelumnya dijadwalkan untuk dimainkan di Wuhan—yang termasuk timnas masing-masing dari Australia, Tiongkok, Taiwan dan Thailand—ke Nanjing karena wabah virus korona.[146] beberapa hari kemudian, AFC mengumumkan bahwa bersama dengan Federasi Sepak Bola Australia mereka akan memindahkan pertandingan tersebut ke Sydney.[147] Kualifikasi tinju Olimpiade 2020 wilayah Asia-Pasifik, yang semula dijadwalkan akan diadakan di Wuhan pada tanggal 3-14 Februari, juga dibatalkan dan dipindahkan ke Amman, Yordania yang akan diselenggarakan antara tanggal 3-11 Maret 2020.[148][149]

Karantina

Tiongkok

Karantina yang efektif untuk perjalanan keluar-masuk Wuhan diberlakukan mulai 23 Januari 2020, pukul 10.00 waktu setempat dan seterusnya. Penerbangan dan kereta api dari dan menuju Wuhan, bus umum, sistem metro, dan lain-lain ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Langkah ini merupakan upaya untuk menghentikan penyebaran virus dari Wuhan dan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warganya, menurut Kantor Berita Xinhua. Pertemuan skala besar dan tur kelompok juga ditunda.[150] Berbagai masalah logistik telah terjadi setelah karantina, termasuk kenaikan harga pangan [151] dan kesulitan bagi staf medis yang pergi ke rumah sakit.[152]

Pemerintah Tiongkok mengumumkan pukul 23.00 (UTC+8) pada tanggal 23 Januari untuk menutup Kota Chibi efektif pukul 00.00 pada 24 Januari, didahului oleh kota-kota setingkat prefektur seperti Huanggang, Ezhou, dan Wuhan.[153]

Karena kota Wuhan telah diisolasi, warga berebut ke toko-toko terdekat untuk menimbun barang-barang penting. Ada banyak laporan tentang antrean panjang di supermarket, apotek, dan pompa bensin — warga berbondong-bondong ke pompa bensin karena desas-desus palsu tentang kehabisan bahan bakar. Setelah karantina, harga barang meningkat secara signifikan di Wuhan.[154][155]

Seorang ahli epidemiologi dan ahli virus SARS dengan tim yang terdiri dari spesialis medis yang baru saja terbang kembali ke Hong Kong setelah inspeksi satu hari mereka di Wuhan mengatakan bahwa Wabah Wuhan setidaknya 10 kali lebih besar daripada SARS dan meminta warga untuk menjauh dari Wuhan sesegera mungkin.[156][157][158][159]

Beberapa postingan di Weibo menunjukkan bahwa rumah sakit di Wuhan telah kelebihan beban dengan ribuan orang yang demam dan sangat kritis terhadap keandalan angka-angka statistik yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok meskipun postingan tersebut sekarang dihapus karena alasan yang tidak diketahui.[160]

Internasional

Di luar Daratan Tiongkok, beberapa kapal pesiar dikarantina setelah penumpang mengalami gejala atau dinyatakan positif SARS-nCoV-2. Costa Smeralda dikarantina pada 30 Januari di dekat Civitavecchia, Italia, setelah penumpang mengalami gejala mirip flu - karantina berakhir ketika tes untuk virus diputuskan negatif.[161] Dua kapal selanjutnya dikarantina pada 5 Februari yaitu Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, Jepang dan World Dream, yang kembali ke Hong Kong setelah ditolak masuk ke Kaohsiung, Taiwan. Dalam kedua kasus, penumpang dan kru dinyatakan positif.[162][163][164][165] Pada tanggal 10 Februari penumpang diizinkan untuk turun dari World Dream "tanpa perlu karantina sendiri setelah pergi."[166] Selain itu, meskipun tidak dikarantina kapal MS Westerdam ditolak masuk oleh beberapa pelabuhan setelah meninggalkan Hong Kong pada 1 Februari.

Evakuasi diplomat dan warga negara asing dari Wuhan

Pemerintah Belgia, Filipina, Thailand dan Amerika Serikat merencanakan penerbangan evakuasi untuk warga negaranya dari Tiongkok.[167][168][169][170] Brasil, Republik Ceko, Prancis, Pakistan, India, Jepang, Korea Selatan dan Rusia juga mempertimbangkan tindakan serupa.[171][172][173][174][175][176]

Sri Lanka dan Panama mulai memulangkan mahasiswa mereka dari Tiongkok.[177][178] Myanmar mulai memulangkan lima puluh mahasiswa mereka dari sekitar Wuhan.[179]

Vietnam mengizinkan empat penerbangan luar biasa untuk membawa pulang penumpang warganya dari Wuhan dari tanggal 24 hingga 27 Januari,[180] dan mengatur penerbangan untuk mengevakuasi warga dan diplomat negara mereka.[181]

Pada tanggal 29 Januari, Australia dan Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan ke Pulau Natal. Ada antara 50-82 warga Selandia Baru di Wuhan dan 600 warga Australia di provinsi Hubei termasuk 140 anak-anak asal Australia di Wuhan.[182][183]

Pada tanggal 29 Januari, Korea Selatan membuat persiapan menit terakhir untuk mengangkut sekitar 700 warga Korea Selatan dari Wuhan, termasuk menyelesaikan rincian logistik dengan Pemerintah Tiongkok. Para pejabat Korea Selatan menyiapkan dua pesawat dengan dua set tim medis yang terdiri dari sekitar 20 dokter, perawat, dan pejabat.[184]

Pada 1 Februari, sebuah pesawat carteran berangkat dari Thailand ke Wuhan untuk mengevakuasi 64 warga negara Thailand yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul. Pesawat itu termasuk tim medis yang berspesialisasi dalam infeksi saluran pernapasan dan obat darurat.[185]

Pada tanggal 2 Februari 2020, tim perwira dari Kedutaan Besar Malaysia di Beijing bergegas ke Wuhan melalui jalur darat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi 120 warganya dari Wuhan dan sekitarnya. Perintah evakuasi dilakukan setelah keputusan Kabinet pada tanggal 29 Januari 2020.[186]

Rumah Sakit khusus

Berkas:Wuhan Jinyintan Hospital (retouched).jpg
Rumah Sakit Jinyintan pada awalnya ditugaskan untuk merawat mereka yang menderita virus korona.
 
Tempat konstruksi Rumah Sakit Huoshenshan seperti yang terlihat pada 24 Januari.

Sebuah rumah sakit khusus bernama Rumah Sakit Huoshenshan telah dibangun sebagai upaya penanggulangan terhadap wabah virus korona dan untuk mengkarantina pasien dengan lebih baik. Dilaporkan, pemerintah Kota Wuhan telah meminta sebuah badan usaha milik negara (China Construction Third Bureau Group) untuk membangun kembali tempat akomodasi di Wuhan menjadi Pusat Terapi Virus dengan kecepatan tercepat dibandingkan dengan saat wabah SARS pada tahun 2003.[187] Pada 24 Januari, pihak otoritas Wuhan merinci perencanaannya, mengatakan mereka berencana membangun Rumah Sakit Huoshenshan dalam waktu enam hari sejak pengumuman dan mulai beroperasi pada 3 Februari 2020. Rumah sakit khusus tersebut akan memiliki 813 tempat tidur[188] dan itu akan memakan lahan sebesar 25.000 meter persegi. Rumah sakit itu dibuat berdasarkan pada Rumah Sakit Xiaotangshan, yang dibuat akibat wabah SARS tahun 2003, itu sendiri dibangun hanya dalam waktu seminggu.[189][190] Media pemerintah melaporkan bahwa terdapat 1.500 pekerja dan hampir 300 unit mesin konstruksi di lokasi pada puncaknya, dan tim cadangan lain dari 2.000 pekerja telah berkumpul.[191]

Otoritas setempat mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit khusus kedua pada 25 Januari yang akan dinamai Rumah Sakit Leishenshan, dengan kapasitas 1.600 tempat tidur; [192] Rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada 6 Februari.[193][194] Beberapa orang menyuarakan keprihatinan mereka melalui media sosial, mengatakan keputusan pihak berwenang untuk membangun rumah sakit lain dalam waktu yang sangat singkat menunjukkan tingkat keparahan wabah ini bisa jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.[195]

Pada 24 Januari 2020, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan mengubah bangunan kosong di Distrik Huangzhou, Huanggang menjadi rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur bernama Pusat Medis Regional Gunung Dabie. Konstruksi dimulai pada hari berikutnya oleh 500 personel dan gedung tersebut mulai menerima pasien pada 28 Januari 2020 pukul 22.30 waktu setempat[196]

Reaksi

Organisasi Kesehatan Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memuji upaya pihak berwenang Tiongkok dalam mengelola dan mengatasi virus korona tersebut dengan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyatakan "kepercayaan terhadap pendekatan Tiongkok untuk mengendalikan epidemi" dan menyerukan agar masyarakat "tetap tenang".[197]

WHO mencatat perbedaan antara wabah SARS 2003, di mana pihak berwenang Tiongkok dituduh kerahasiaan yang menghalangi upaya pencegahan dan penahanan, dan kasus wabah virus saat ini di mana pemerintah pusat "telah memberikan pembaruan informasi secara rutin untuk menghindari kepanikan menjelang liburan Tahun Baru Imlek."[198] Sebagai reaksi terhadap keputusan pemerintah pusat untuk menerapkan larangan transportasi di Wuhan, perwakilan WHO Gauden Galea mengatakan bahwa sementara itu "tentu saja bukan rekomendasi yang telah dibuat WHO", itu juga "indikasi yang sangat penting dari komitmen untuk menahan virus epidemi di tempat yang paling terkonsentrasi "dan menyebutnya" belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat ".[198]

Pada 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan status wabah 2019-nCoV sebagai Darurat Kesehatan Global untuk keenam kalinya sejak Wabah flu babi 2009. Ini diakibatkan karena risiko penyebaran global, terutama ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tanpa sistem kesehatan yang kuat yang mampu melakukan pengawasan setelah kemungkinan penularan dari manusia ke manusia terkonfirmasi.[199]

Respons Pemerintah Indonesia

Sebagai antisipasi atas merebaknya virus korona yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia, salah satunya adalah dengan membentuk 100 rumah sakit rujukan yang langsung berada di bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).[200] Beberapa rumah sakit di berbagai daerah juga menjadi rujukan seperti RSPI Sulianti Saroso,[201] RSUD Tarakan,[201] Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto,[202] dan beberapa rumah sakit lain di berbagai daerah di Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk daratan Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki atau transit di Indonesia. Selain itu penerbangan dari dan ke daratan Tiongkok ditunda per 5 Februari.[203][204]

Evakuasi WNI

Pada tanggal 29 Januari, TNI Angkatan Udara (TNI-AU) menyiapkan tiga pesawat termasuk dua Boeing 737 dan satu pesawat C-130 Hercules, dengan batalion pakar kesehatan untuk membantu mengevakuasi warga negara Indonesia dan warga lain dari Wuhan. Sebelumnya, TNI-AU menunggu instruksi dari Kementerian Luar Negeri dan siap siaga selama 24 jam jika perintah diberikan.[205][206]

Pada tanggal 1 Februari, evakuasi terhadap 245 WNI dari Provinsi Hubei, termasuk Wuhan dimulai. Mereka akan dikarantina di Kabupaten Natuna selama 14 hari.[207] Sebuah tim evakuasi yang beranggotakan 42 orang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno–Hatta mulai pukul 13.00 WIB.[207] Proses evakuasi direncanakan memakan waktu sekitar 9 jam. Untuk keperluan ini, Pemerintah menyewa pesawat Batik Air jenis Airbus A330-300.[208] Mereka tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada 2 Februari pukul 08.45 WIB yang kemudian langsung dibawa ke Pangkalan Udara Raden Sadjad, Kepulauan Natuna.[209][210] Dari 245 WNI yang akan dievakuasi, hanya 238 saja yang tiba di Indonesia.[209]

Respons Internasional

Respon Tiongkok terhadap virus telah dipuji oleh beberapa pemimpin luar negeri.[211] Presiden AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping "atas nama Rakyat Amerika" pada 24 Januari 2020 di Twitter, menyatakan bahwa "Tiongkok telah bekerja sangat keras untuk mengendalikan virus korona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka" dan menyatakan bahwa "Semuanya akan bekerja dengan baik."[212] Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television, mengatakan dengan perbandingan dengan respon Tiongkok terhadap SARS pada tahun 2003: "Ada perbedaan besar dengan SARS. Kami memiliki Tiongkok yang jauh lebih transparan. Tindakan Tiongkok jauh lebih efektif di hari-hari pertama." Dia juga memuji kerja sama dan komunikasi internasional dalam menangani virus ini.[213]

Pada misa hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada tanggal 26 Januari 2020, Paus Fransiskus memuji "komitmen besar oleh komunitas Tionghoa yang telah diberlakukan untuk menanggulangi virus korona" dan memulai doa penutup untuk "orang-orang yang sakit karena virus yang telah menyebar ke Tiongkok".[214]

Dampak

Tiongkok

Pariwisata di Tiongkok telah dilanda oleh pembatasan perjalanan dan ketakutan akan penularan virus korona, termasuk larangan terhadap grup wisata domestik dan internasional.[215] Banyak maskapai membatalkan atau mengurangi banyak penerbangan ke Tiongkok dan beberapa penasihat perjalanan (travel advisories) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Tiongkok. Banyak negara, termasuk Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Jepang, telah mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan dan provinsi Hubei.[216]

Mayoritas sekolah dan universitas telah memperpanjang liburan tahunan mereka hingga pertengahan Februari.[217] Mahasiswa luar negeri yang terdaftar di universitas-universitas Tiongkok telah pulang ke negara asalnya karena takut terinfeksi kasus-kasus pertama yang dilaporkan oleh Nepal dan Kerala, keduanya adalah mahasiswa yang telah kembali ke negaranya.[218][219]

Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan akan sepenuhnya mensubsidi biaya medis pribadi yang dikeluarkan oleh pasien.[220]

Taiwan

 
Masker bedah yang digunakan oleh masyarakat di Taiwan
 
Masker bedah dan peralatan medis lainnya terjual habis di Taiwan

Pada 6 Januari 2020, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menerapkan pemeriksaan suhu untuk setiap penerbangan langsung dari Wuhan ke Taiwan.[221] Setelah Taiwan melaporkan kasus pertama virus korona di Taiwan pada 21 Januari, Taiwan telah meningkatkan status peringatan perjalanan di Wuhan menjadi level 3, merekomendasikan untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke Wuhan.[222]

Pada 24 Januari, pemerintah Taiwan mengumumkan untuk sementara waktu melarang ekspor masker wajah selama sebulan untuk memasok masker bagi warganya.[223][224] Pada 2 Februari 2020, Pusat Komando Epidemi memutuskan untuk menunda pembukaan sekolah dasar dan menengah hingga 25 Februari dan berakhirnya sekolah dasar dan menengah hingga 14 Juli.[225][226]

Jepang

 
Rak-rak pada apotek di Jepang terjual habis pada 3 Februari 2020

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa "virus korona baru memiliki dampak besar pada pariwisata, ekonomi dan masyarakat kita secara keseluruhan".[227][228] Ada laporan bahwa masker wajah telah terjual habis di seluruh negara dan ada tekanan pada sistem perawatan kesehatan karena permintaan untuk pemeriksaan kesehatan meningkat.[229] Toko-toko mengatakan bahwa stok masker wajah mereka habis dalam satu hari.[230] Orang Tionghoa, atau orang yang dianggap etnis Tionghoa, melaporkan terjadinya diskriminasi di Jepang karena orang Jepang takut akan kemungkinan penularan virus.[231] Menteri Kesehatan telah menunjukkan bahwa situasi belum mencapai titik di mana perkumpulan massa harus dibatalkan.[232]

Virus ini diperkirakan memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Jepang. analis dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley meramalkan bahwa dampak ekonomi dari wabah tersebut akan lebih buruk daripada SARS karena pariwisata memainkan peran yang lebih besar dalam ekonomi Jepang saat ini.[233] Menteri ekonomi Yasutoshi Nishimura juga memperingatkan bahwa wabah virus dapat berdampak kuat pada ekonomi Jepang karena gangguan logistik dan operasi pabrik.[234] Maskapai penerbangan Jepang sudah mulai menangguhkan penerbangan ke Tiongkok[235] dan JTB, agen perjalanan terbesar di negara itu, telah membatalkan semua tur ke Tiongkok.[236] Banyak perusahaan, termasuk Toyota, telah menghentikan semua lini produksi mereka di Daratan Tiongkok[237] dan Honda telah mengevakuasi semua stafnya dari Wuhan.[238]

S&P Global mencatat bahwa perusahaan yang paling terpukul adalah perusahaan yang mencakup sektor perjalanan, kosmetik dan ritel yang paling terekspos oleh pariwisata Tiongkok.[239] Tercatat bahwa peningkatan penjualan masker wajah dan alat pelindung tidak mungkin untuk mengimbangi penurunan ekonomi.[240]

Wabah itu sendiri telah menjadi perhatian bagi Olimpiade Musim Panas 2020 yang dijadwalkan berlangsung di Tokyo mulai akhir Juli. Pemerintah Jepang telah mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk membantu meminimalisir dampak dari wabah virus tersebut.[241][242] Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional telah memantau dampak wabah tersebut di Jepang.[241]

Asia Tenggara

Di antara negara anggota ASEAN, Singapura diperkirakan menjadi salah satu negara yang paling terdampak menurut Maybank.[243] Para ekonom memperingatkan bahwa wabah virus akan berdampak pada ekonomi negara tersebut, tetapi terlalu dini untuk memberikan jawaban tertentu. Sektor pariwisata dianggap sebagai "perhatian langsung" selain dampak pada jalur produksi karena gangguan pada pabrik dan logistik di daratan Tiongkok.[244] Singapura mengalami kepanikan membeli bahan kebutuhan pokok [245], dan masker, termometer, serta berbagai produk sanitasi meskipun diminta agar tidak dilakukan oleh pemerintah.[246][247]

Ekonom Maybank menilai Thailand sebagai negara yang paling berisiko, dimana ancaman dampak penyebaran virus korona terhadap pariwisata menyebabkan nilai tukar Baht jatuh ke level terendah dalam tujuh bulan.[248]

Di Malaysia, para ekonom memperkirakan bahwa wabah itu akan mempengaruhi PDB negara tersebut, arus perdagangan dan investasi, harga komoditas, dan kedatangan wisatawan.[249] Awalnya, perlombaan balap sepeda Le Tour de Langkawi dikabarkan dibatalkan, tetapi penyelenggara menyatakan bahwa perlombaan itu akan terus diadakan seperti biasa. Meskipun demikian, dua tim bersepeda, Tim Bersepeda Hengxiang dan Tim Bersepeda Giant, keduanya dari Tiongkok, ditarik dari keikutsertaan dalam perlombaan ini karena takut akan wabah virus korona.[250] Karena situasi wabah yang semakin memburuk, beberapa konser yang akan diadakan di Kuala Lumpur, seperti Kenny G, Jay Chou, The Wynners, Super Junior, Rockaway Festival dan Miriam Yeung ditunda, dan konser boyband asal Korsel Seventeen dibatalkan.[251]

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen melakukan kunjungan khusus ke Tiongkok dengan tujuan untuk menunjukkan dukungan Kamboja kepada Tiongkok dalam memerangi wabah virus korona..[252]

Asia Selatan

Di India, para ekonom memperkirakan dampak jangka pendek dari wabah virus korona akan terbatas pada rantai pasokan konglomerat utama, terutama obat-obatan, pupuk, mobil, tekstil dan elektronik. Dampak terparah pada logistik perdagangan global juga diperkirakan karena gangguan logistik di Tiongkok Daratan, akan tetapi karena risiko gabungan dengan ketegangan geopolitik regional, perang perdagangan yang lebih luas, dan Brexit.[253]

Di Sri Lanka, pengamat memperkirakan dampak ekonomi yang terbatas dalam jangka pendek pada sektor pariwisata dan transportasi.[254]

Catatan

  1. ^ Angka tersebut menunjukkan kasus di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di perairan Jepang, tetapi tidak termasuk dalam hitungan WHO dan pemerintah Jepang. Organisasi Kesehatan Dunia menggolongkan kasus-kasus tersebut sebagai "kasus yang berada di alat angkut internasional" dan bukan di Jepang.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b Gorbalenya, Alexander E. (11 Februari 2020). "Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus – The species and its viruses, a statement of the Coronavirus Study Group". bioRxiv (dalam bahasa Inggris): 2020.02.07.937862. doi:10.1101/2020.02.07.937862. 
  2. ^ a b c d e f Hui, David S.; Azhar, Esam EI; Madani, Tariq A.; Ntoumi, Francine; Kock, Richard; Dar, Osman; Ippolito, Giuseppe; Mchugh, Timothy D.; Memish, Ziad A.; Drosten, Christian; Zumla, Alimuddin (14 Januari 2020). "The continuing epidemic threat of novel coronaviruses to global health – the latest novel coronavirus outbreak in Wuhan, China". International Journal of Infectious Diseases (dalam bahasa Inggris). 91: 264–266. doi:10.1016/j.ijid.2020.01.009. ISSN 1201-9712. 
  3. ^ a b "Undiagnosed pneumonia – China (HU) (01): wildlife sales, market closed, RFI Archive Number: 20200102.6866757". Pro-MED-mail. International Society for Infectious Diseases. Diakses tanggal 13 Januari 2020. 
  4. ^ Cohen, Jon; Normile, Dennis (17 Januari 2020). "New SARS-like virus in China triggers alarm". Science (dalam bahasa Inggris). 367 (6475): 234–235. doi:10.1126/science.367.6475.234. ISSN 0036-8075. PMID 31949058. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 17 Januari 2020. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  5. ^ Parry, Jane (20 Januari 2020). "China coronavirus: cases surge as official admits human to human transmission" . British Medical Journal (dalam bahasa Inggris). 368. doi:10.1136/bmj.m236. ISSN 1756-1833. 
  6. ^ Griffiths, James (22 Januari 2020). "Wuhan coronavirus death toll rises to nine with 440 infected says China, sparking fears of wider spread". CNN. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  7. ^ Field, Field (22 Januari 2020). "Nine dead as Chinese coronavirus spreads, despite efforts to contain it". The Washington Post. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  8. ^ "Wuhan lockdown 'unprecedented', shows commitment to contain virus: WHO representative in China". Reuters. 23 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  9. ^ Griffiths, James; Woodyatt, Amy. "Wuhan coronavirus: Thousands of cases confirmed as China goes into emergency mode". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  10. ^ "襄阳火车站关闭,湖北省最后一个地级市"封城"". thepaper.cn. 29 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  11. ^ "Zhejiang province next to Shanghai adopts draconian quarantine measures". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 6 February 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  12. ^ "2019-nCoV information for Travelers". U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 3 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  13. ^ Deerwester, Jayme; Gilbertson, Dawn. "Coronavirus: US says 'do not travel' to Wuhan, China, as airlines issue waivers, add safeguards". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2020. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  14. ^ "Travelers from China asked to check for flu-like symptoms". BusinessWorld. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Januari 2020. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  15. ^ "Updates on Novel Coronavirus". Ministry of Health, Goverment of Singapore. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  16. ^ "Coronavirus Update: Masks And Temperature Checks In Hong Kong". Nevada Public Radio. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  17. ^ "China cancels Lunar New Year events over deadly virus fears". Deutsche Welle. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  18. ^ "As China goes back to work, will the coronavirus spread even more rapidly?". South China Morning Post. 4 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  19. ^ a b Cheng, Evelyn (1 Februari 2020). "More than half of China extends shutdown over virus". CNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2020. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  20. ^ "Hong Kong Chinese New Year". Hong Kong Tourism Board. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2019. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  21. ^ Lum, Alvin; Sum, Lok-kei (25 Januari 2020). "China coronavirus: Hong Kong leader hits back at delay criticism as she suspends school classes, cancels marathon and declares city at highest level of emergency". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Januari 2020. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  22. ^ "Statement on the second meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the outbreak of novel coronavirus (2019-nCoV)". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Organisasi Kesehatan Dunia. 30 Januari 2020. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  23. ^ Iqbal, Nosheen (1 Februari 2020). "Coronavirus fears fuel racism and hostility, say British-Chinese". The Observer. ISSN 0029-7712. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  24. ^ "Coronavirus fears trigger anti-China sentiment across the globe". Global News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  25. ^ Yeung, Jessie. "As the coronavirus spreads, fear is fueling racism and xenophobia". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  26. ^ Somvichian-Clausen, Austa (30 Januari 2020). "The coronavirus is causing an outbreak in America—of anti-Asian racism". TheHill. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  27. ^ World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (‎2019-nCoV)‎: situation report, 13 (Laporan). Organisasi Kesehatan Dunia. hdl:10665/330778 . 
  28. ^ "Outbreak of Pneumonia of Unknown Etiology (PUE) in Wuhan, China". emergency.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. 8 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2020. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  29. ^ Chan, Ho-him; Mai, Jun (5 Januari 2020). "China says Wuhan pneumonia not Sars, but virus remains unidentified, more people hospitalised". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2020. 
  30. ^ "Update: Cluster of pneumonia cases associated with novel coronavirus – Wuhan, China – 2019". Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (dalam bahasa Inggris). 14 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 18 Januari 2020. 
  31. ^ a b c "Pneumonia of Unknown Cause in China – Watch – Level 1, Practice Usual Precautions – Travel Health Notices | Travelers' Health | CDC". wwwnc.cdc.gov. 6 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2020. Diakses tanggal 7 Januari 2020. 
  32. ^ Schnirring, Lisa (8 Januari 2020). "Virologists weigh in on novel coronavirus in China's outbreak". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2020. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  33. ^ a b Rogier van Doorn, H.; Yu, Hongji (2019). "33. Viral Respiratory Infections". Dalam Edward T Ryan, David R Hill, Tom Solomon, Timothy P Endy, Naomi Aronson. Hunter's Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases E-Book (edisi ke-10th). Elsevier Health Sciences. hlm. 286. ISBN 978-0-323-55512-8. 
  34. ^ a b "Novel Coronavirus 2019 | CDC". www.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). 13 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2020. 
  35. ^ "Summary of probable SARS cases with onset of illness from 1 November 2002 to 31 July 2003". WHO. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  36. ^ a b "Mystery pneumonia virus probed in China". BBC News (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2020. Diakses tanggal 5 Januari 2020. 
  37. ^ "What to Know About the Wuhan Pneumonia Oubreak". Time (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2020. Diakses tanggal 8 Januari 2020. 
  38. ^ "China probes pneumonia outbreak for Sars links: State media". The Straits Times. 31 Desember 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2020. 
  39. ^ "Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV)". WHO. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  40. ^ Gallagher, James (2020). "Mystery Chinese virus: How worried should we be?". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 11 Januari 2020. 
  41. ^ "NaTHNaC – Chinese new year travel advice". TravelHealthPro (dalam bahasa Inggris). 10 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2020. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  42. ^ 实时更新:新型肺炎疫情最新动态 [Update real-time: perkembangan terbaru dalam epidemi pneumonia baru]. QQ (dalam bahasa Tionghoa). 
  43. ^ 黃金棋陳倩婷李恩慈勞敏儀侯彩琳. "疫情地图" (dalam bahasa Tionghoa). DXY. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  44. ^ '신종코로나' 확진 2명 추가…국내 확진자 총 27명 [Konfirmasi Terinfeksi Virus korona ke-27]. Korean Broadcasting System (dalam bahasa Korea). 9 Februari 2020. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  45. ^ "South Korea confirms second case of Wuhan coronavirus". CNN (dalam bahasa Inggris). 23 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  46. ^ "Coronavirus, primi due casi in Italia. Chiuso traffico aereo con la Cina. Oms dichiara l'emergenza globale" [Coronavirus, dua kasus pertama di Italia. Lalu lintas udara dengan Tiongkok ditutup. WHO mengumumkan keadaan darurat global]. Il Sole 24 Ore (dalam bahasa Italia). 30 Januari 2020. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  47. ^ "Aktuelle Informationen zur Coronavirus-Lage in Bayern – Bayerisches Gesundheitsministerium: Jetzt insgesamt sechs Fälle" [Informasi terkini tentang virus korona di Bavaria - Kementerian Kesehatan Bavaria: sekarang total ada enam kasus] (dalam bahasa Jerman). Jerman: Bayerisches Staatsministerium für Gesundheit und Pflege. 31 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  48. ^ Zeitung, Süddeutsche (28 Januari 2020). "Drei weitere Infizierte in Bayern". Süddeutsche.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  49. ^ "新型コロナウイルスに関連した肺炎の患者の発生について(13例目)" (dalam bahasa Jepang). Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial Jepang. 31 Januari 2020. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  50. ^ 新型コロナウイルスに関連した無症状病原体保有者(*)の発生について [Tentang wabah pembawa patogen tanpa gejala (*) yang terkait dengan virus korona baru] (dalam bahasa Jepang). 31 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020. Kasus ke 4 dari pembawa patogen tanpa gejala 
  51. ^ Berlianto (24 Januari 2020). "Pertama di Eropa, Prancis Konfirmasi Dua Kasus Virus Wuhan". Sindonews. 
  52. ^ "Nouveau coronavirus quatriéme cas en France | le Patient en réanimation" [Sebuah kasus baru telah dikonfirmasi di Prancis] (dalam bahasa Prancis). 28 Januari 2020. 
  53. ^ "BREAKING: Spain's Health Ministry confirms first case of coronavirus". Observatory. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  54. ^ Jr, Berkeley Lovelace (24 Januari 2020). "CDC confirms second US case of coronavirus and is monitoring 63 other possible infections". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  55. ^ Lovelace Jr, Berkeley; Feuer, William (30 Januari 2020). "CDC confirms first human-to-human transmission of coronavirus in US". CNBC. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  56. ^ "Singapore confirms 3 new cases of Wuhan virus; total of 10 infected". CNA (dalam bahasa Inggris). 29 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  57. ^ "Hong Kong finds first case of Wuhan virus: sources". news.rthk.hk. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  58. ^ "Latest situation of reported cases of Severe Respiratory Disease associated with a Novel Infectious Agent" (PDF). Centre for Health Protection. Hong Kong: Pusat Perlindungan Penyakit. 26 Januari 2020. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  59. ^ "First coronavirus cases confirmed in UK" (dalam bahasa Inggris). bbc.com. BBC. 31 Januari 2020. 
  60. ^ Kachor, Kate (27 Januari 2020). "Coronavirus: Three confirmed cases of infection in NSW, one in Victoria". Nine News. Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  61. ^ "Coronavirus: Westmead Hospital treating fifth Australian case". 7NEWS (dalam bahasa Inggris). 26 Januari 2020. Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  62. ^ Pearson, Charis; Chang, Stephanie; Bedo (30 Januari 2020). "Reports of third Victorian coronavirus case". news.com.au. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  63. ^ "Breaking: First case of coronavirus confirmed in Sweden". The Local. 31 Januari 2020. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  64. ^ "Satu lagi kes positif coronavirus, jumlah terkini 15 kes". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). 7 Februari 2020. Diakses tanggal 7 Februari 2020. 
  65. ^ a b "China virus cases up sharply as infection spreads". BBC News (dalam bahasa Inggris). 20 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 20 Januari 2020. 
  66. ^ "สธ.ยืนยันพบผู้ป่วย "ไวรัสโคโรนา" 8 ราย". PPTVHD36 (dalam bahasa Thai). 25 Januari 2020. Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  67. ^ 中央流行疫情指揮中心公布國內第5例境外移入嚴重特殊傳染性肺炎病例,衛生單位已依相關處置流程啟動防治 [Pusat Pengendalian Penyakit mengumumkan kasus domestik kelima pneumonia menular khusus di luar negeri, dan unit kesehatan telah memulai pencegahan dan perawatan sesuai dengan prosedur pembuangan yang relevan.] (dalam bahasa Tionghoa). Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan. 28 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  68. ^ "Iraq reports first coronavirus infection". Kantor Berita Anadolu (dalam bahasa Inggris). 29 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Februari 2020. 
  69. ^ "First Vancouver coronavirus case confirmed". Kanada: The Toronto Star. 28 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  70. ^ "Information on novel coronavirus". The Star. 28 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  71. ^ "Update on Novel Coronavirus: one positive case reported in Kerala" (dalam bahasa Inggris). India: Biro Informasi Pers Pemerintah India. 30 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  72. ^ "Coronavirus: First case confirmed in UAE" (dalam bahasa Inggris). Gulf News. 29 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  73. ^ "First case of coronavirus confirmed in Belgium". brusselstimes.com (dalam bahasa Inggris). 4 Februari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020. 
  74. ^ "Vietnam confirms first acute pneumonia cases from Wuhan virus". vnexpress.net. 23 Januari 2020. 
  75. ^ "Ca thứ 7 ở Việt Nam nhiễm virus corona - VnExpress Sức Khỏe". VnExpress (dalam bahasa Vietnam). Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  76. ^ "Coronavirus Toll Update: Cases & Deaths by Country of Wuhan, China Virus - Worldometer". www.worldometers.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  77. ^ "確診增至七宗 澳門禁湖北旅客入賭場 違者囚兩年". hk.news.yahoo.com (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  78. ^ "Matkailijalla todettu koronavirustartunta Lapin keskussairaalassa" [Infeksi virus Korona ditemukan dalam sebuah perjalanan di sebuah rumah sakit pusat di Lapland]. Terveyden ja hyvinvoinnin laitos (dalam bahasa Suomi). 29 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  79. ^ TASS (31 Januari 2020). "В России выявили первые два случая заражения коронавирусом" [Dua kasus pertama infeksi virus korona telah diidentifikasi di Rusia]. ТАSS (dalam bahasa Rusia). TASS. Информацио́нное аге́нтство Росси́и ТАСС. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  80. ^ "Philippines confirms first case of new coronavirus" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  81. ^ "BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona". Kompas. 2 Maret 2020. 
  82. ^ Damarjati, Danu (15 Februari 2020). "Mesir Laporkan Kasus Pertama Virus Corona di Afrika". detikNews. Diakses tanggal 15 Februari 2020. 
  83. ^ "Cambodia confirms first case of coronavirus: Health minister". CNA. Channel NewsAsia. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  84. ^ "First case of coronavirus in Nepal after student who returned from Wuhan tests positive". Asian News International (dalam bahasa Inggris). 24 Januari 2020. 
  85. ^ "Sri Lanka confirms first case of coronavirus" (dalam bahasa Inggris). Reuters. 27 Januari 2020. 
  86. ^ a b "Pneumonia of unknown cause – China. Disease outbreak news". Organisasi Kesehatan Dunia. 5 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2020. 
  87. ^ Schnirring, Lisa (14 Januari 2020). "Report: Thailand's coronavirus patient didn't visit outbreak market". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  88. ^ Schnirring, Lisa (11 Januari 2020). "China releases genetic data on new coronavirus, now deadly". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  89. ^ Lu, Hongzhou; Stratton, Charles W.; Tang, Yi-Wei (16 Januari 2020). "Outbreak of Pneumonia of Unknown Etiology in Wuhan China: the Mystery and the Miracle" . Journal of Medical Virology (dalam bahasa Inggris). doi:10.1002/jmv.25678. ISSN 1096-9071 – via Wiley. 
  90. ^ Schnirring, Lisa (15 Januari 2020). "Second family cluster found in Wuhan novel coronavirus outbreak". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Januari 2020. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  91. ^ Wee, Sui-Lee; Jr, Donald G. McNeil (8 January 2020). "China Identifies New Virus Causing Pneumonialike Illness". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2020. 
  92. ^ Qin, Amy; Hernández, Javier C. (10 Januari 2020). "China Reports First Death From New Virus". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 11 Januari 2020. 
  93. ^ a b Schirring, Lisa; 2020 (16 Januari 2020). "Japan has 1st novel coronavirus case; China reports another death". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  94. ^ Kyodo News. "China announces 2nd death from new coronavirus". Kyodo News+. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  95. ^ "武汉市卫生健康委员会" [Tiongkok melaporkan 136 kasus dalam dua hari]. wjw.wuhan.gov.cn (dalam bahasa Tionghoa). Komisi Kesehatan Kota Wuhan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 20 Januari 2020. 
  96. ^ "WHO | Novel Coronavirus – Thailand (ex-China)". WHO. 14 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  97. ^ "1st case of coronavirus from China confirmed in U.S." NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-21. 
  98. ^ Schnirring, Lisa; 2020 (23 Januari 2020). "Wuhan nCoV outbreak quadruples, spreads within China". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  99. ^ Wangsa, Shiriene (19 Januari 2020). "Virus Misterius China Diduga Telah Menginfeksi 1.700 Orang". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  100. ^ Imai, Natsuko; Dorigatti, Ilaria; Cori, Anne; Riley, Steven; Ferguson, Neil M (17 Januari 2020). "Estimating the potential total number of novel Coronavirus cases in Wuhan City, China". Imperial College London (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Januari 2020. 
  101. ^ Imai, Natsuko; Dorigatti, Ilaria; Cori, Anne; Riley, Steven; Ferguson, Neil M (17 Januari 2020). "Estimating the potential total number of novel Coronavirus cases in Wuhan City, China (Report 2" (PDF). Imperial College London (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Januari 2020. 
  102. ^ Newey, Sarah (22 Januari 2020). "Experts estimate at least 4,000 people infected with coronavirus and cases could reach UK". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  103. ^ "Korban tewas virus misterius di China bertambah, banyak negara kini waspada". Kontan Online. 20 Januari 2020. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  104. ^ CDC (21 Januari 2020). "2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV)". Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  105. ^ France-Presse, Agence (19 Januari 2020). "Coronavirus: China reports 17 new cases of Sars-like mystery virus". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 19 Januari 2020. 
  106. ^ Deng, Chao (19 Januari 2020). "China Reports New Cases of Wuhan Virus as Hectic Travel Period Nears". WSJ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2020. Diakses tanggal 19 Januari 2020. 
  107. ^ 广东确诊1例新型冠状病毒感染的肺炎病例
  108. ^ "South Korea confirms first case of new coronavirus in Chinese visitor". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 Januari 2020. 
  109. ^ hermesauto (20 Januari 2020). "Wuhan virus: China announces more confirmed cases, including in Shanghai and Guangdong". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 Januari 2020. 
  110. ^ "Coronavirus: Window of opportunity to act, World Health Organization says". BBC News (dalam bahasa Inggris). 5 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  111. ^ "Coronavirus Death Toll Climbs in China, and a Lockdown Widens". The New York Times. 23 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  112. ^ Philippines, World Health Organization (1 Februari 2020). "A 44-year-old male is confirmed as the second person with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in the Philippines. He passed away on 1 February 2020.pic.twitter.com/5a5tPWtvpc" [Seorang Laki-laki berusia 44 tahun dikonfirmasi sebagai orang kedua dengan Penyakit Koronavirus 2019 (COVID-19) di Filipina. Dia meninggal pada 1 Februari 2020]. @WHOPhilippines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  113. ^ "Virus Corona, Filipina Laporkan Korban Meninggal Pertama di Luar China". Kompas.com. 2 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  114. ^ "Warga Amerika dan Jepang Meninggal karena Virus Corona". Tempo.co. 8 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  115. ^ Novel Coronavirus(2019-nCoV) Situation Report-10, 30 Januari 2020. Organisasi Kesehatan Dunia. Diakses tanggal 31 Januari 2020
  116. ^ Antonio C. P. Wong, Xin Li, Susanna K. P. Lau, Patrick C. Y. Woo: Global Epidemiology of Bat Coronaviruses, in: Viruses. 2019 Feb; 11(2): 174, doi:10.3390/v11020174
  117. ^ "Phylogeny of SARS-like betacoronaviruses". nextstrain. Diakses tanggal 18 Januari 2020. 
  118. ^ "ICTV". Diakses tanggal 12 Februari 2020. 
  119. ^ Zhou, Peng; Yang, Xing-Lou; Wang, Xian-Guang; Hu, Ben; Zhang, Lei; Zhang, Wei; Si, Hao-Rui (23 January 2020). "Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin". bioRxiv: 2020.01.22.914952. doi:10.1101/2020.01.22.914952 – via www.biorxiv.org. 
  120. ^ "Initial genome release of novel coronavirus". Virological (dalam bahasa Inggris). 11 Januari 2020. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  121. ^ "Wuhan seafood market pneumonia virus isolate Wuhan-Hu-1, complete genome" (dalam bahasa Inggris). 17 Januari 2020. 
  122. ^ How the new coronavirus stacks up against SARS and MERS
  123. ^ a b c Hamzelou, Jessica. "Wuhan coronavirus may have been transmitted to people from snakes". New Scientist. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  124. ^ a b Haitao Guo, Guangxiang "George" Luo, Shou-Jiang Gao (22 Januari 2020). "Snakes Could Be the Original Source of the New Coronavirus Outbreak in China". Scientific American. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  125. ^ Ji, Wei; Wang, Wei; Zhao, Xiaofang; Zai, Junjie; Li, Xingguang (22 Januari 2020). "Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human". Journal of Medical Virology. doi:10.1002/jmv.25682. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  126. ^ Callaway, Ewen; Cyranoski, David (23 Januari 2020). "Why snakes probably aren't spreading the new China virus". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/d41586-020-00180-8. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  127. ^ "Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin". bioRxiv. bioRxiv. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  128. ^ Schnirring, Lisa; 2020 (23 Januari 2020). "WHO holds off on nCoV emergency declaration as cases soar". CIDRAP. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  129. ^ Shi, Zheng-Li; Zhou, Peng; Yang, Xing-Lou; Wang, Xian-Guang; Hu, Ben; Zhang, Lei; Zhang, Wei; Si, Hao-Rui; Zhu, Yan; Li, Bei; Huang, Chao-Lin (23 Januari 2020). "Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin". bioRxiv: 2020.01.22.914952. doi:10.1101/2020.01.22.914952. 
  130. ^ a b c "Experts explain the latest bulletin of unknown cause of viral pneumonia". Komisi Kesehatan Kota Wuhan. 11 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 11 Januari 2020. 
  131. ^ a b Schnirring, Lisa (6 Januari 2020). "Questions still swirl over China's unexplained pneumonia outbreak". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Januari 2020. Diakses tanggal 7 Januari 2020. 
  132. ^ Fifield, Anna (22 Januari 2020). "As families tell of pneumonia-like deaths in Wuhan, some wonder if China virus count is too low". Washington Post. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  133. ^ Kuo, Lily (21 Januari 2020). "Coronavirus: Chinese hospitals not testing patients, say relatives". The Guardian. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  134. ^ Buckley, Chris (24 Januari 2020). "Fear of Virus Ruins the 'Happiest Day' for Millions of Chinese". New York Times. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  135. ^ "News / Wuhan Coronavirus". Imperial College London (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  136. ^ "Report 2: Estimating the potential total number of novel Coronavirus cases in Wuhan City, China". Imperial College London (dalam bahasa Inggris). 22 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  137. ^ Eckholm, Erik (21 April 2003). "THE SARS EPIDEMIC: EPIDEMIC; China Admits Underreporting Its SARS Cases". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  138. ^ "China confirms deadly Wuhan coronavirus can be transmitted by humans". Sky News. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  139. ^ "MENGENAL PNEUMONIA WUHAN, WABAH PENYAKIT BARU DARI CINA". Almi.or.id. 17 Januari 2020. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  140. ^ "Fakta-fakta Penting Seputar Virus Corona China". CNN Indonesia. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  141. ^ "DOH monitors child from Wuhan, China who manifested flu-like symptoms". Yahoo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  142. ^ "Coronavirus". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2020. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  143. ^ "Coronavirus | About | Prevention and Treatment" (dalam bahasa Inggris). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. 9 Agustus 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Desember 2019. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  144. ^ "Wuhan pneumonia: Hong Kong widens net but can hospitals cope?". South China Morning Post. 17 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  145. ^ "China's coronavirus ground zero at Wuhan the destination for Matildas' Olympic qualifiers". ABC News. 22 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2020. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  146. ^ "懂球帝". n.dongqiudi.com. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  147. ^ Colangelo, Anthony; Wicks, Kathryn (26 Januari 2020). "Matildas' Olympic qualifiers switched to Sydney after virus fears". Brisbane Times. 
  148. ^ "IOC Boxing Task Force: Asian/Oceanian Tokyo 2020 boxing qualifying event to be held in Jordan in March" (dalam bahasa Inggris). Olympic Channel. 24 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  149. ^ "Olympic boxing qualifiers moved to Jordan" (dalam bahasa Inggris). The Japan Times. Reuters. 25 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  150. ^ "China halts flights and trains out of Wuhan as WHO extends talks". CNA. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  151. ^ "武汉一线 | 菜价上涨,市民称白菜35一颗" [Naiknya harga sayuran, napa masing-masing seharga 35 Yuan Tiongkok]. 澎湃新闻-The Paper (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  152. ^ Global Times (23 Januari 2020). "武汉公共交通暂停运营 医护人员反映出行遇到困难" [Staf medis mengeluh tentang masalah transportasi saat Wuhan menghentikan angkutan umum]. Sina News (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  153. ^ 武漢肺炎湖北再封第4城 赤壁市宣布公共運輸暫停 - 兩岸 - 重點新聞. Central News Agency (Taiwan) (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  154. ^ Baker, Sinéad (23 Januari 2020). "Residents left in Wuhan — which China quarantined to stop the coronavirus — are desperately stockpiling food and fuel, leaving empty shelves and prices skyrocketing". Business Insider. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  155. ^ "Residents of China's Wuhan rush to stock up as transport links severed". Reuters. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  156. ^ 武漢肺炎》抗煞專家待1天逃離武漢 估疫情SARS十倍起跳 - 國際. Liberty Times (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  157. ^ 管轶:去过武汉请自我隔离 (dalam bahasa Tionghoa). Caixin. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 保守估计,此次感染规模最终可能会是SARS的10倍起跳。我经历过这么多,从没有感到害怕过,大部分可控制,但这次我怕了。 
  158. ^ "'This time I'm scared': SARS virologist warns Wuhan virus is far worse, as China locks down second city". The Globe and Mail (dalam bahasa Inggris). 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  159. ^ "武漢肺炎來勢洶洶 專家:規模至少SARS十倍 - 兩岸 - 重點新聞". Central News Agency (Taiwan) (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  160. ^ "武漢肺炎疫情疑遭隱瞞 中國網友指患者多到躺地上 - 兩岸 - 重點新聞". 中央社 CNA (dalam bahasa Tionghoa). 17 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  161. ^ "Italia: Penumpang Kapal Pesiar Negatif Virus Corona". Republika Online. 31 Januari 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2020. 
  162. ^ McCurry, Justin; Ratcliffe, Rebecca (5 Februari 2020). "Coronavirus: cruise ship carrying 3,700 quarantined in Japan after 10 test positive". The Guardian. 
  163. ^ "Almost 2,000 passengers held on cruise ship in Hong Kong amid coronavirus scare". CNBC (dalam bahasa Inggris). 5 Februari 2020. Diakses tanggal 13 February 2020. 
  164. ^ "Ada yang Kena Corona, Ribuan Penumpang Kapal Pesiar Dikarantina". Sindo News. 7 Februari 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2020. 
  165. ^ Denyer, Simon; Brulliard, Karin; Taylor, Adam; Iati, Marisa (6 Februari 2020). "Another 41 people test positive for coronavirus on quarantined cruise ship in Japan, health minister says". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Februari 2020. 
  166. ^ "Virus corona: Ratusan WNI awak kapal pesiar yang dikarantina di Jepang dan Hong Kong 'sehat dan tidak terkena virus'". BBC News Indonesia. 10 Februari 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2020. 
  167. ^ NWS, VRT (27 Januari 2020). "België haalt landgenoten terug uit Chinese provincie Hubei na uitbraak coronavirus". vrtnws.be (dalam bahasa Belanda). 
  168. ^ "C130 aircraft on standby for Wuhan evacuation" (dalam bahasa Inggris). Bangkok Post. 26 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  169. ^ Riza, Budi (25 Januari 2020). "Amerika Evakuasi Diplomat dan Warga Pasca Virus Corona di Wuhan". Tempo.co. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  170. ^ "PH sending special flights to get Pinoys from Wuhan, Hubei in China". Tempo Philippines (dalam bahasa Inggris). 29 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  171. ^ "Negara-negara Ini Evakuasi Warganya dari Wuhan karena Virus Corona". detikNews. Deutsche Welle. 29 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  172. ^ "Embassy steps in, promises to evacuate Indian students of China's Wuhan University". www.thenewsminute.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 Januari 2020. 
  173. ^ "Jepang Sudah Evakuasi 206 Warganya dari Wuhan". Republika Online. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  174. ^ Tri Verdiana, Benedikta Miranti (28 Januari 2020). "Evakuasi Warganya dari Wuhan, Jepang-Korea Selatan Bakal Kirim Pesawat". Liputan6.com. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  175. ^ "Brasil diz que não pode tirar cidadãos de área com coronavírus, mas outros países têm planos para isso". G1 (dalam bahasa Portugis). 28 Januari 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  176. ^ "Čeští studenti z Wu-chanu odletí francouzským speciálem - Novinky.cz". www.novinky.cz (dalam bahasa Cheska). Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  177. ^ "Panamá repatriará a 75 estudiantes becados en China por el coronavirus". laestrella (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  178. ^ "Repatriation of Sri Lankan students in China commences". www.adaderana.lk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  179. ^ "Sixty Myanmar Students to Be Evacuated From China as Coronavirus Spreads". The Irrawady (dalam bahasa Inggris). 27 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  180. ^ "Vietnam to fly last Wuhan visitors home" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  181. ^ "Sẵn sàng chở công dân Việt Nam 'mắc kẹt' từ Vũ Hán về nước" (dalam bahasa Vietnam). Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  182. ^ Eka Purnama, Basuki (29 Januari 2020). "Warga Australia di Wuhan akan Dievakuasi Kemudian Dikarantina". Media Indonesia. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  183. ^ Walls, Jason; Jancic, Boris (29 Januari 2020). "Coronavirus: New Zealand and Australia to evacuate citizens". New Zealand Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  184. ^ "(LEAD) S. Korea makes last-minute preparations to airlift citizens from coronavirus-hit Wuhan" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. 29 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  185. ^ Nanuam, Wassana; Wipatayotin, Apinya (31 Januari 2020). "Thais to be evacuated from Wuhan on Saturday" (dalam bahasa Inggris). Bangkok Post. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  186. ^ Suhael Adnan, Ahmad (2 Februari 2020). "Kedutaan gerakkan pasukan bawa pulang rakyat Malaysia di Wuhan" (dalam bahasa Melayu). Berita Harian. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  187. ^ 比照SARS集中醫治 武漢擬6天建千床醫療站 - 兩岸 - 重點新聞. Central News Agency (Taiwan) (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  188. ^ "李克强督战武汉"小汤山"医院建设:把这里建成遏制疫情蔓延的"安全岛"". gov.cn (dalam bahasa Tionghoa). 28 Januari 2020. 
  189. ^ "Wuhan to follow Beijing's SARS treatment model in new coronavirus control" (dalam bahasa Inggris). Xinhua. 24 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  190. ^ "Wuhan Bangun Rumah Sakit untuk 1.000 Pasien Virus Corona". Tempo.co. 24 Januari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  191. ^ Xu, Jinbo (25 Januari 2020). 特别的除夕:武汉吹响建设火神山医院“集结号” [Malam Tahun Baru Imlek: Wuhan menyuarakan rapat umum untuk membangun rumah sakit Huoshenshan] (dalam bahasa Tionghoa). China News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  192. ^ "雷神山医院病床增至1600张". bjnews.com.cn (dalam bahasa Tionghoa). 29 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  193. ^ "火神山、雷神山医院将于2月3日和2月6日收治病人". 31 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  194. ^ He, Guanghua; Tian, Doudou (25 Januari 2020). 武汉将再建一个“小汤山”医院 [Wuhan akan membangun rumah sakit "Xiaotangshan" lainnya]. People's Daily (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  195. ^ 武漢肺炎︰火神山首階段施工近完成 當局再建雷神山 [Wuhan Pneumonia: Tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan hampir selesai, pemerintah akan membangun Rumah Sakit Leishenshan]. Oriental Daily News (dalam bahasa Tionghoa). 25 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  196. ^ Simatupang, Tasya (29 Januari 2020). "Atasi korona, Tiongkok bangun RS dalam 6 hari". Lokadata.id. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  197. ^ Yang, Stephanie (28 Januari 2020). "WHO Chief Praises Beijing's Coronavirus Response as Travel Barriers Rise". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  198. ^ a b "Wuhan lockdown 'unprecedented', shows commitment to contain virus: WHO representative in China". Reuters (dalam bahasa Inggris). 23 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  199. ^ Imam Saputro (31 Januari 2020). "WHO: Wabah Corona Jadi Darurat Kesehatan Global, Jadi Yang Keenam Sejak 2009". Tribunnews. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  200. ^ "Antisipasi virus corona, Pemerintah siapkan 100 rumah sakit rujukan". Liputan6.com. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  201. ^ a b "3 RS di Jakarta Jadi Rujukan Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona". Kompas.com. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  202. ^ Catra Mulia, Wildan (27 Januari 2020). "Waspada Virus Korona, Dinkes Jakarta Siapkan 3 Rumah Sakit". INews.id. Jakarta. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  203. ^ "Pemerintah Indonesia Minta WNI Tak Bepergian ke China". Kompas. 2 Februari 2020. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  204. ^ Prasetia, Andhika. "Menlu: Penerbangan Langsung dari dan ke China Ditunda Sementara". detikNews. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  205. ^ "Virus corona: TNI AU siapkan tiga pesawat di tengah evakuasi warga Jepang, AS dan Korea". BBC News Indonesia. 29 Januari 2020. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  206. ^ "TNI AU Tunggu Instruksi Kemenlu Evakuasi WNI di Wuhan China". CNN Indonesia. 29 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  207. ^ a b Hutabarat, Delvira (1 Februari 2020). "WNI dari Wuhan Akan Dikarantina 14 Hari di Natuna". liputan6.com. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  208. ^ Dandy Bayu Bramasta; Sari Hardiyanto (1 Februari 2020). "Evakuasi WNI Terkait Virus Corona Dimulai, Batik Air Gunakan Airbus 330-300". Kompas.com. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  209. ^ a b "238 WNI dari Wuhan Tiba di Pulau Natuna". liputan6.com. 2 Februari 2020. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  210. ^ "Dievakuasi dari Wuhan, 238 WNI yang Tiba di Batam Negatif Virus Corona". IDN Times. 2 Februari 2020. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  211. ^ AFP (25 Januari 2020). "Trump praises China 'efforts and transparency' on virus". Business Standard India (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Januari 2020. Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  212. ^ "Trump Puji 'Upaya dan Transparansi' China Tangani Virus Corona". detikNews. 25 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  213. ^ "China Doing Good Job in Combating Virus, German Minister Says – Bloomberg". webcache.googleusercontent.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Januari 2020. 
  214. ^ "Paus Fransiskus puji China tanggulangi wabah virus corona". Antara News. 26 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  215. ^ Tan, Huileng (28 Januari 2020). "China's travel restrictions amid coronavirus outbreak will hit other Asian economies" (dalam bahasa Inggris). CNBC. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  216. ^ Hunter, Marnie. "Everything travelers need to know about Wuhan coronavirus" (dalam bahasa Inggris). CNN. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  217. ^ Press, The Associated (25 Januari 2020). "China virus prompts car ban, school closures as it continues to spread". pennlive (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  218. ^ Republica. "China-returned Nepali student found infected with Coronavirus". My Republica. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  219. ^ "First case of coronavirus confirmed in India; student tested positive in Kerala". businesstoday.in (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  220. ^ "各地财政补助武汉肺炎治疗费用,个人有望实现全免费". 第一财经 (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  221. ^ "In response to pneumonia outbreak in Wuhan, China, Taiwan CDC advises travellers visiting outbreak area to take relevant precautions throughout trip and after returning to Taiwan". Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (dalam bahasa Inggris). 6 Januari 2020. 
  222. ^ "Taiwan timely identifies first imported case of 2019 novel coronavirus infection returning from Wuhan, China through onboard quarantine; Central Epidemic Command Center (CECC) raises travel notice level for Wuhan, China to Level 3: Warning". Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (dalam bahasa Inggris). 21 Januari 2020. 
  223. ^ "Coronavirus: Does China have enough face masks to meet its needs?". BBC News Online. 6 Februari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  224. ^ "Panik Virus Corona Membuat Pasok Masker dan Pembersih Tangan di Asia Langka". Kabar24. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  225. ^ "In response to the outbreak of 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) in China, Central Epidemic Command Center (CECC) decides that all primary and secondary schools postpone first day of spring semester until 2 weeks later". Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (dalam bahasa Inggris). 2 Februari 2020. 
  226. ^ "School opening postponed to Feb. 25 due to coronavirus". Focus Taiwan (dalam bahasa Inggris). 2 Februari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  227. ^ "Japan reports 20th case of coronavirus as Abe vows new steps to combat outbreak". Japan Times (dalam bahasa Inggris). 1 Februari 2020. ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  228. ^ "South Korea says Chinese tour guide arriving from Japan found to be infected with coronavirus". Japan Times (dalam bahasa Inggris). 1 Februari 2020. ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  229. ^ "Jepang Intensifkan Langkah Penanganan Virus Korona". Medcom.id. 31 Januari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  230. ^ Takahashi, Ryusei (31 Januari 2020). "Amid virus outbreak, Japan stores scramble to meet demand for face masks". Japan Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  231. ^ Pfanner, Eric (30 Januari 2020). "Chinese tourists finding they are no longer welcome as fear over coronavirus takes hold". Japan Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  232. ^ "3 Japanese returnees from Wuhan test positive for new coronavirus". Japan Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  233. ^ "Virus Corona Ancam Ekonomi Jepang". Bisnis.com. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  234. ^ "China virus could take larger-than-expected bite out of Japan's economy". Japan Times (dalam bahasa Inggris). 28 Januari 2020. ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  235. ^ "ANA suspends flights between virus-hit Wuhan and Narita through February". Japan Times (dalam bahasa Inggris). 29 Januari 2020. ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  236. ^ "Wabah Virus Corona, Jepang Larang Kunjungan Pelancong dari provinsi Hubei". Kompas. 1 Februari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  237. ^ "Toyota stops production in China until Feb. 9 amid coronavirus outbreak". Japan Times (dalam bahasa Inggris). 29 Januari 2020. ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  238. ^ Daurat, Cecile (27 Januari 2020). "Tracking the Wuhan virus outbreak's impact on business and travel". Japan Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0447-5763. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  239. ^ "Chinese coronavirus fear spreads over luxury, retail sectors". spglobal.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  240. ^ "Bad timing: New virus poses threat to fragile world economy". AP NEWS (dalam bahasa Inggris). 28 Januari 2020. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  241. ^ a b News, A. B. C. "Abe brushes aside worries of virus impact on Tokyo Olympics" (dalam bahasa Inggris). ABC News. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  242. ^ Primus, Josephus (31 Januari 2020). "Olimpiade Tokyo 2020, IOC Berkoordinasi dengan WHO". Kompas.com. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  243. ^ "Singapore's economy likely to be amongst the worst-hit by Wuhan virus" (dalam bahasa Inggris). MSN. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  244. ^ "Wuhan virus to hit Singapore's tourism sector, but too soon to assess impact on overall economy: Experts". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  245. ^ "No need to rush for supplies, says Chan Chun Sing, amid reports of surge in demand". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  246. ^ Nurdin, Ajang. "Singapura Larang Turis Asal China, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok". Liputan6.com. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  247. ^ "Wuhan virus in Singapore: The first 7 days". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  248. ^ Limited, Bangkok Post Public Company. "Baht hits 7-month low as China virus threatens tourism". Bangkok Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  249. ^ Baharu, Media (2 Februari 2020). "Penularan Coronavirus berterusan akan jejas ekonomi negara". Radio Televisyen Malaysia (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  250. ^ Long, Jonny (3 Februari 2020). "Coronavirus sees Chinese teams pull out of Tour de Langkawi and all riders subjected to health-screenings". Cycling Weekly (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  251. ^ "Dampak Virus Corona: Konser Zico dan Super Junior Dibatalkan". Tirto.id. 11 Februari 2020. Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  252. ^ "Archived copy" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  253. ^ "How coronavirus outbreak can impact India, world economy - Near-term impact on India Inc". The Economic Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Februari 2020. 
  254. ^ "talkingeconomics - Coronavirus Epidemic and China's Slowdown: Economic Impact on Sri Lanka" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Februari 2020. 

Bacaan lebih lanjut

Daratan Tiongkok

Hong Kong

Britania Raya

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa

WHO

Pranala luar