Purwokerto (kota)

ibu kota Kabupaten Banyumas, Indonesia
Revisi sejak 11 Mei 2020 15.20 oleh Anastasia345 (bicara | kontrib) (Perbaikan Kesalahan Pengetikan)

Kota Purwokerto (Hanacaraka: ꦏꦸꦛ​ꦥꦸꦂꦮꦺꦴꦏꦼꦂꦠꦺꦴ, Bahasa Banyumasan: Kota Purwakerta) adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 257.692 jiwa pada tahun 2018 menurut data BPS kabupaten banyumas.[1] Berbagai julukan disandang kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari kota wisata, kota kripik, kota transit, kota pendidikan sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan akhirnya menetap di kota ini. Di kota ini pula terdapat museum Bank Rakyat Indonesia, karena bank pertama kali berdiri ada disini dan pendiri bank ini adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja putra daerah Purwokerto.[butuh rujukan]

Purwokerto
Ibukota Kabupaten
Kota Purwokerto
Transkripsi Lainya
 • Ejaan LamaPurwakerta
 • Pegon-
 • Jawa-
Objek Wisata Baturaden
Objek Wisata Baturaden
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBanyumas
Dinamai berdasarkanPurwokerto
Kecamatan-
Luas
 • Total38,58 km2 (1,490 sq mi)
Populasi
 (2018)
 • Total257,692 jiwa
 • Kepadatan6,679/km2 (17,300/sq mi)
DemonimBanyumasnese
Demografi
 • Suku bangsaJawa
 • AgamaIslam 50%
Kristen 48,6%
Buddha 1%
Hindu 0,3%
Konghucu 0,1%
 • BahasaBanyumasan
Indonesia
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
-
Kode area telepon0281
Plat kendaraanR
Situs webhttps://banyumaskab.go.id/

Pemerintahan

 
Hotel Aston Purwokerto

Purwokerto adalah sebuah kota yang tak otonom karena masih menjadi bagian Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Sebenarnya ada wacana pembentukan Kota Purwokerto terlepas dari Kabupaten Banyumas terus bergulir. Jika dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana sebagian Kotif lain sudah menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri. Jika Purwokerto berhasil menjadi Kota, minimal ada 4 kecamatan yang tergabung,[2] seperti yang terlihat di tabel berikut ini:

Kecamatan di Kota Purwokerto[3]
Nama Kecamatan Ibu kota Kecamatan Jumlah Kelurahan Penduduk Tahun 2018
Purwokerto Barat Rejasari 7 53.393
Purwokerto Timur Purwokerto Wetan 6 58.669
Purwokerto Utara Bancarkembar 7 67.261
Purwokerto Selatan Karangklesem 7 78.369

Geografi

Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi Purwokerto terletak di koordinat 7°26′S 109°14′E / 7.433°S 109.233°E / -7.433; 109.233. Selain menjadi pusat pemerintahan karena menjadi pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III. berbatasan Sokaraja terdapat Kali Pelus.

Sejarah

 
Alun-alun Purwokerto di masa Hindia Belanda,foto oleh Wicher Gosen Nicolaas van der Sleen (1886-1967)
 
Gadis Belanda di Purwokerto (1923-1925)

Awal-awal abad XX. Pada suatu kota. Saat itu, babak baru dalam tata ruang tengah memasuki kota tersebut. Setiap jalan terlihat lebar. Pepohonan hijau nan rindang meneduhi para pejalan kaki ketika melintas di area pedestrian. Jalan-jalan terlihat asri. Sulit untuk membedakan antara jalan utama dengan jalan penghubung. Di depan gedung karesidenan, terdapat sebuah taman kota. Taman Merdeka, nama taman itu. Sebuah taman untuk tempat warga kota melepas penat setelah kesibukan. Kota terasa nyaman bagi warganya. Inilah suasana Kota Purwokerto dengan perencanaan tata ruang yang baru. Suatu masa ketika Pulau Jawa mulai berkembang. Saat itu, kota-kota di Pulau Jawa tengah mengalami lonjakan penduduk. Kota-kota meledak. Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali lipat. Kota-kota, mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah kolonial Belanda kelimpungan menghadapi persoalan itu. Sibuk mencari model pembangunan bagi kota-kota di Jawa.

Saat kesibukan meliputi Pemerintah Kolonial Belanda, Herman Thomas Kartsen menjejakkan kaki di Semarang pada 1914. Kota yang juga tengah mengalami persoalan pertambahan penduduk. Dalam catatan W.F. Wertheim melalui buku Masyarakat Indonesia dalam Transisi, pertambahan penduduk di kota itu hampir mencapai seratus persen. Di kota tersebut, Kartsen menemui Henri Maclaine Pont. Pont adalah teman Kartsen semasa kuliah di Insitut Teknologi Delf, Amsterdam, Belanda. Di Semarang, Pont mendirikan biro arsistek. Melalui Pont, Kartsen mendapat banyak informasi tentang keadaan Semarang dan kota lainnya. Kedatangan Kartsen di Semarang adalah guna merancang Kota Semarang dan kota-kota di Pulau Jawa.terdapat pabrik gula kalibagor.[4]

Ekonomi

 
Rita mall Purwokerto

Secara tradisional, Purwokerto bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri amat jarang ditemukan di Purwokerto, padahal Purwokerto merupakan daerah potensial yang sangat strategis untuk melakukan investasi dalam bidang Industri selain dari lahan yang masih luas, akses menuju kota-kota besar lainnya yang mudah, juga tenaga kerja profesional di Purwokerto masih banyak. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektare. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja (seperti industri rokok rumahan, industri mie atau soun kering kecil-kecilan, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam yang tidak seberapa, serta industri makanan oleh-oleh yang hanya ramai pada musim Lebaran). Sektor perdagangan pun setali tiga uang. Di kota ini tidak ditemukan aktivitas perdagangan dalam skala besar. Kota ini tidak memiliki pelabuhan atau fasilitas bongkar-muat barang dalam skala yang secara ekonomi signifikan. Juga tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.

Sampai dengan awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan anak sekolah. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Akhirnya, kota ini secara ekonomi saat itu tidak terlalu berkembang.

Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun-tahun 2000-an, yakni saat kota ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kota di pulau Jawa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi di sini (terutama di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun menggeliat. Ribuan kamar kos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Ratusan tempat makan didirikan untuk melayani kebutuhan lambung para mahasasiswa yang menjalani siklus lapar setiap 6 jam. Kios-kios alat tulis bermunculan. Warnet tumbuh bagai cendawan di musim semi. Bahkan, jasa pencucian baju (laundry) pun mulai bermunculan guna memenuhi kebutuhan pembersihan pakaian para mahasiswa yang memiliki sedikit waktu untuk mencuci sendiri. Kondisi ini membuat perekonomian kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.

Di akhir tahun 2011, telah berdiri Hotel bintang 5 Aston dengan 12 Lantai. Pada pertengahan tahun 2012, telah tampak perubahan yang cukup signifikan dalam bidang perdagangan. Bisa dilihat dari dibangunnya Rita Supermall dengan 16 lantai dan 2 basement tepat di selatan alun-alun Purwokerto. Dan juga pemekaran Moro menjadi Mega Mall dengan 3 tower.


 
Pabrik Gula Poerwokerto sekitar tahun 1900

Bahasa dan Budaya

 
Pagelaran budaya di kota purwokerto

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau lebih familiar dengan istilah Ngapak. Bahasa ini merupakan bahasa kebanggaan yang patut untuk dilestarikan dan dihargai. Dialek dan budaya masyarakatnya memperkaya keanekaragaman Indonesia. Wikipedia juga turut melestarikan bahasa banyumasan ini dengan menerbitkan Wikipedia bahasa Banyumasan. Kenthongan atau musik thek-thek adalah seni musik yang dimainkan dengan alat musik bambu yang dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaaannya.

Pariwisata

 
Museum Bank BRI

Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam andalan yang berskala nasional, berupa gua, air terjun dan wana wisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain: Baturaden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua SaraBadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest[5], Dan yang terbaru adalah diresmikannnya Kebun Raya Baturraden oleh Megawati Sukarno Putri Desember 2015,yang merupakan salah kebun raya yang dimiliki Indonesia setelah Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat.

Pendidikan

Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa, ini dikarenakan cukup banyaknya jumlah sekolah dan perguruan tinggi di kota ini.

Perguruan Tinggi

 
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
 
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Sebuah kewajaran jika Purwokerto menyandang predikat sebagai kota Pelajar karena memang Purwokerto merupakan kota yang sangat strategis untuk menimba ilmu selain letak geografisnya yang mudah dijangkau dari berbagai kota khususnya di pulau jawa, biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia, selain itu juga Purwokerto memang kondusif tergolong untuk belajar jadi tidak heran kalau setiap tahunnya dibanjiri Mahasiswa-mahasiswa pendatang yang datang dari seluruh pelosok Nusantara. Adapun perguruan tinggi di baik negeri maupun swasta di antaranya:

Universitas Jenderal Soedirman, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN), Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma (Unwiku), Universitas Amikom Purwokerto, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah, Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP), Politeknik Ma'arif Purwokerto, Politeknik Kesehatan DEPKES Semarang - Kampus Purwokerto, Sekolah Tinggi Ilu Kesehatan Bina Cipta Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria, Politeknik Pratama, Akademi Manajemen Rumah Sakit Kusuma Husada, Akademi Kebidanan YLPP Karang Klesem, Akademi Pariwisata Eka Sakti, Akademi Keperawatan Yakpermas, AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto, Akademi Farmasi Kusuma Husada,Politeknik Ma'arif NU Purwokerto Akademi Kebidanan Perwira Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso (STIKOMYOS).

Olahraga

Olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah atlet cabang bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada 2 buah Stadion Besar di kota Purwoketo, yakni GOR Satria (milik Pemerintah Kabupaten Banyumas) dan GOR yang dimiliki oleh UNSOED yaitu GOR Soesilo Soedarman yang sering dijadikan homebase Pelatnas Atletik karena memiliki trek lari yang berstandar Internasional. Purwokerto pernah melahirkan Pelari Nasional Poernomo yang menjadi pelari jarak pendek Indonesia pertama yang mengikuti Olimpiade. Pebulu tangkis Christian Hadinata dan Fung Permadi juga atlet kelahiran Purwokerto yang telah meraih berbagai macam penghargaan tingkat internasional, sedangkan Meitri Widya Pangastika adalah atlet renang putri andalan nasional dizamannya. Begitu melekatnya cabang aletik di Purwokerto sehingga SMAN 3 Purwokerto mengkhususkan 1 kelasnya untuk menjadi atlet.[butuh rujukan]. Persibas Banyumas merupakan klub sepak bola daerah ini. Pendukungnya disebut Bombastik[butuh rujukan]

Kuliner

Makanan khas dari kota ini adalah

 
Mendoan khas Purwokerto
  • Mendoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang.
  • Tahu Brontak, makanan yang terbuat dari tahu yang diberi tepung, diberi bumbu dan digoreng. karena saat di goreng sayuran yang ada di dalam tahu pada keluar maka dinamai tahu berontak.
  • Kripik Tempe, prosesnya seperti mendoan tetapi digoreng sampai kering. Kota Kripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto.
  • Sroto, daerah lain menyebutnya Soto.
  • Gethuk Goreng, sentra pembuatannya adalah Kec. Sokaraja, sebuah kota kecamatan di pinggir kota Purwokerto.
  • Keong Kuah Pedas, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan. Biasa disebut juga dengan "kraca".
  • Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis".
  • Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang di atas api kecil. Makanan yang menjadi simbol hidup melarat ini kini sudah amat-sangat susah ditemukan.
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan "geprekan" kencur yang sangat menyegarkan.
  • Empal basah, berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah adanya sensasi gatal dan geli yang ditimbulkan oleh campuran srundeng di dalam kuah kental tersebut. Empal basah sangat cocok dimakan dengan ketupat berkulit janur (jangan ketupat berkulit plastik).
  • Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung. Makanan yang akan meninggalkan rasa seret di tenggorokan ini sudah semakin jarang ditemui.
  • Nopia.
  • Beberapa jenis makanan tradisional yang dikenal yakni: ranjem, mi thayel, timus, klanthing, sempora (awug-awug), utri, puli (ciwel), ongol-ongol, gebral, kluban, grontol, mireng, kamir, moho, golang-galing, lopis, ondol-ondol, widaran, angleng klapa, angleng kacang, rujak mentah, rujak mateng, ampyang, grebi, dampleng (mirip combro). soto

Transportasi

Kereta Api

 
Suasana peron Stasiun Purwokerto

Untuk menuju kota Purwokerto dari kota-kota di Pulau Jawa sarana transportasi favorit saat ini adalah dengan menggunakan Jalur Kereta api dari kelas ekonomi sampai eksekutif semuanya singgah di stasiun besar Purwokerto, dan Stasiun Purwokerto sendiri merupakan besar yang merupakan bagian dari PT. KAI (Persero) yakni Purwokerto termasuk Daerah Operasional (DAOP) V. Yakni Stasiun Kroya, Stasiun Cilacap, Stasiun Kebumen, Stasiun Karanganyar, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Slawi. Dan kondisi sekarang hingga Desember 2015, jalur ganda Jakarta - Purwokerto sudah sepenuhnya beroperasi sehingga mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto rata-rata 4.5 jam hingga 5 jam perjalanan. Saat ini Desember 2015, sedang dilanjutkan pembuatan DT (Double Track) dari Purwokerto_Kroya sepanjang 28 km.

Untuk sampai Kota Purwokerto saat ini tersedia pilihan pemberangkatan KA dari Jakarta-Bandung-Semarang-Yogyakarta-Solo-Surabaya-Jember, baik kereta kelas Ekesekutif, Bisnis dan Ekonomi (semua ber-AC). Untuk Semarang-Purwokerto tersedia KA Reguler Kamandaka dengan 3 kali pemberangkatan menuju Stasiun Tawang Semarang. Untuk Solo dan Yogyakarta tersedia KA ekonomi Joglokerto. Untuk jarak terjauh ke Jember tersedia KA Logawa dan ke Merak tersedia KA Krakatau.

Saat ini Desember 2015, sedang dilakukan renovasi sekitar area Stasiun Besar Daop V Purwokerto seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang dari Stasiun ini,

Bus Antar Kota

Berkas:Terminal-pwt.jpg
Terminal Bus Purwokerto, merupakan terminal Type A terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terminal Tirtonadi di Solo

Sarana transportasi bus juga tersedia dari dan ke kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatra, dengan berbagai kelas dari mulai ekonomi, bisnis, eksekutif, hingga super eksekutif. Terminal Bus Type A Bulupitu merupakan salah satu terminal terbaik dan terbersih di Indonesia, di mana sedang dilakukan pembangunan Taman Lalu Lintas Bulupitu. Dan terminal bus ini sekarang jauh lebih humanis, bersih dan hijau.

Angkutan Antar Jemput

Selain kereta api dan bus tersedia juga layanan antar jemput atau lebih dikenal dengan istilah travel, puluhan perusahaan travel di Purwokerto sendiri sangat banyak pilihan dan sangat bervariasi dan siap mengantar anda dari dan menuju kota-kota besar di Pulau Jawa dan sekitarnya.bahkan ada salah satu perusahaan travel yang akan memperluas trayeknya hingga Sumatra dan Bali, tapi masih dalam proses mungkin akan di adakan dalam tempo yang tidak begitu panjang

Angkutan Dalam Kota

Untuk angkutan dalam kota tersedia transportasi taksi dengan berbagai kelas dan dengan harga yang sangat kompetitif yang tersedia 24 jam dan angkutan kota (angkot) yang tersedia dari pagi hingga sore hari, satu lagi yang unik di Purwokerto ada layanan taksi motor sejenis taksi pada umumnya akan tetapi menggunakan sepeda motor atau yang lebih di kenal dengan sebutan "Ojek".

Becak

Becak dapat dengan mudah ditemui hampir di semua sudut kota Purwokerto. Kendaraan ini masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Purwokerto karena harganya yang relatif terjangkau.

Dokar

Dokar adalah kendaraan yang dijalankan dengan tenaga kuda. Saat ini kendaraan tersebut tidak lagi digunakan sebagai sarana transportasi utama. Dokar lebih sering digunakan untuk keperluan rekreasi. Anda akan menjumpainya di sekitar kawasan Gor Satria, Taman Satria, dan Alun-alun Purwokerto, pada hari-hari tertentu seperti hari minggu atau pada perayaan tertentu.

Taksi

Kini di Purwokerto juga sudah ada transpotasi taksi yang beroperasi 24 jam, seperti Kobata Taxi dan Satria Taxi. Sekarang ada 3 operator taksi resmi dengan armada akan menjadi 170 unit.

Pusat Perbelanjaan

Purwokerto memiliki sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional sampai mal-mal dan plaza.

  • Rita Supermall and CGV Cinema
  • Shinta Fashion Mart
  • Moro Mall
  • Living Plaza (ACE Hardware, Informa, Chatime)
  • Kebondalem Plaza (Matahari Department Store)
  • Rita Pasaraya Kebon Dalem
  • Rita Pasaraya Store Isola
  • Rita Pasaraya Alun-Alun
  • Duta Mode
  • P&D Aroma
  • Cherry Fresh Fruit Market
  • Purwokerto City Walk
  • berbagai pasar tradisional seperti Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Kliwon, Pasar Pon, dan lain sebagainya.
  • Depo Pelita Sokaraja

Akomodasi

Purwokerto yang dikenal sebagai kota Transit menyediakan banyak pilihan tempat menginap dari mulai losmen, hotel kelas melati hingga hotel berbintang. [6]

  • Astro Hotel Purwokerto ***
  • Aston Imperium Hotel Purwokerto ****
  • Java Heritage Hotel Purwokerto ****
  • Santika Hotel Purwokerto ***
  • Green Valley Resort Baturaden ***
  • Queen Garden Hotel Baturaden ***
  • Rosenda Cottages Baturaden ***
  • The Atrium Resort ***
  • Meotel by Dafam **
  • Wisata Niaga Hotel **
  • Puri Wisata Hotel Baturaden **
  • Borobudur Hotel and Restaurant **
  • Tiara Hotel and Cottage **
  • Prima Resort Baturaden **
  • Hotel Darajati **
  • Villa Sylva *
  • Hotel Moro Seneng *
  • Hotel Anggrek *
  • Hotel Dominic ** - 8 floors
  • Serela *** (U/C) by Kagum Group - 8 floors
  • Calista Hotel **** (U/C) - 9 floors
  • Royal Wonder - 5 floors
  • COR Hotel *** - 6 floors

Media lokal

Televisi

Berkas:Ancas1.jpg
Ancas Edisi I

Purwokerto memiliki stasiun televisi lokal BMS TV, waktu on air adalah 06.00 sampai 23.00. Acaranya lebih banyak produksi sendiri dan hasil karya rumah produksi lokal dengan muatan gaya Banyumasan yang kental, pada jam-jam tertentu juga merelay stasiun televisi Kompas TV. Alamat Banyumas TV berada di Jl. Prof. Dr.HR Bunyamin. Selain Banyumas TV, Purwokerto juga memiliki Televisi Lokal (Satelit TV) yang beralamat di Jl. Dr. Angka No. 79, Glempang, Bancarkembar, Purwokerto Utara.

Surat kabar

Surat kabar yang beredar di Purwokerto antara lain:

  • Harian Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas, dan masih satu grup dengan Suara Merdeka Semarang.
  • Radar Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas, dan masih satu grup dengan Jawa Pos Surabaya.
  • SatelitPost
  • Banyumasi adalah koran rakyat yang dikelola oleh pengusaha lokal sejak Mei 2006 di Purwokerto.
  • Ancas, Majalah berita populer berbahasa Jawa dialek Banyumasan yang didirikan oleh Ahmad Tohari pada 6 April 2010.[7]
  • SuaraPurwokerto.com, Media pertama di Purwokerto yang fokus pada portal online dengan menggunakan teknologi terkini.

Radio

Stasiun radio yang ada di Purwokerto diantaranya adalah RRI, Mitra FM, Metro FM, Paduka FM, Dian Swara FM, Yasika FM, POP FM, Sonora Purwokerto FM, Suara Purwokerto FM, Raden Mas FM, Gradiosta FM, dan SBC Sokaraja.

Musik

Di bidang musik, Purwokerto telah menyumbang beberapa warganya di pentas nasional, antara lain Titik Sandora yang cukup terkenal pada tahun 70-an. Juga penyanyi Mayang Sari yang terkenal kontroversial. Lalu muncul Eric yang menyanyi bersama Melly Goeslaw untuk film AADC. Bukan cuma musik popular, di musik independen (Indie) Purwokerto juga terbilang cukup berkembang, Tunas Bangsa Simphony salah satu band independen yang merambah ke nasional. Selain itu baru-baru ini juga band Supernova juga tengah naik daun dan sedang merambah ke industri musik nasional. Supernova merupakan satu-satunya band Purwokerto, sampai saat ini, yang berhasil meraih penghargaan Double Platinum RBT Awards untuk aktifasi RBT lebih dari 2 juta download.

Tokoh Terkenal yang berkaitan dengan Purwokerto

Kota Kembar

Referensi

Lihat pula

Pranala luar