Ilyasa' atau Alyasa' (bahasa Arab: اليسع), disebut Elisa bahasa Ibrani: אֱלִישָׁע, Modern ʼElišaʻ Tiberias ʼĔlîšāʻ dalam Yahudi dan Kristen, adalah seorang tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh. Dia adalah seorang nabi Bani Israil dan merupakan penerus Ilyas.

Ilyasa'
اليسعאֱלִישָׁע
Kaligrafi Ilyasa' 'alaihis-salam
Tempat tinggalKerajaan Samaria, Palestina
Nama lainElisa
Gelar

KIsah

Nama Ilyasa' disebutkan dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam) sebanyak dua kali. Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), Ilyasa' (disebut Elisa dalam Yahudi dan Kristen) disebutkan dalam 1 Raja-Raja (M'lakhim) 19 dan 2 Raja-Raja 2-13.

Latar belakang

Alkitab menyebutkan bahwa Ilyasa' hidup di Kerajaan Israel pada abad ke-8 SM dan berperan sebagai nabi pada masa kekuasaan Raja Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas.[1] Dia merupakan murid Ilyas dan penerusnya sebagai nabi Bani Israil.[2][3]

Alkitab menyebutkan bahwa Ilyasa' berasal dari Abel-Meholah, sebuah kota di sebelah Sungai Yordan. Silsilahnya adalah Ilyasa' bin Safat.[4][2] Terdapat beberapa pendapat dari ulama terkait latar belakang keluarga Ilyasa'. Muhammad bin Ishaq menyebutkan bahwa silsilahnya adalahnya Ilyasa' bin Ukhtub. Ibnu Asakir berpendapat bahwa dia adalah keturunan Efraim bin Yusuf bin Ya'qub. Keterangan lain menyatakan bahwa dia adalah sepupu Ilyas.[5]

Mukjizat

Al-Qur'an tidak menyebutkan kisah Ilyasa'. Alkitab menyebutkan kisah Ilyasa' yang sarat dengan mukjizatnya.

Disebutkan bahwa penduduk Yerikho mengeluh pada Ilyasa' bahwa air mereka tidak baik karena dapat menyebabkan wanita hamil keguguran. Ilyasa' kemudian memurnikan air tersebut dengan melemparkan garam ke sumber air. Saat ada sekelompok anak-anak yang berusaha mengusir Ilyasa', tiba-tiba muncul dua beruang betina mencabik-cabik anak-anak tersebut.[6]

Saat pasukan gabungan Kerajaan Samaria, Yehuda, dan Edom kehabisan air dalam perjalanan menyerang Kerajaan Moab, Ilyasa' memerintahkan pasukan gabungan tersebut menggali parit-parit di wadi dan menyatakan bahwa air akan memenuhi wadi meski tidak ada hujan. Esoknya, air dari arah Edom mengalir memenuhi wadi tersebut seperti perkataan Ilyasa'.[7] Seorang janda yang terlilit utang meminta bantuan Ilyasa', padahal wanita itu tidak memiliki apa-apa selain sebotol kecil minyak zaitun. Ilyasa' memerintahkan wanita tersebut pergi meminjam botol-botol kosong, kemudian menuangkan minyak zaitun dari botol kecil tersebut ke tiap-tiap botol yang lain. Botol-botol yang lain juga penuh terisi minyak zaitun dan kemudian dijual janda tersebut untuk menutupi utang.[8]

Suatu kali, seorang wanita kaya di Sunem menjamu Ilyasa' di kediamannya. Seak saat itu, Ilyasa' selalu berkunjung ke rumahnya saat berada di Sunem. Wanita tersebut sangat yakin bahwa Ilyasa' adalah hamba Allah yang saleh, sehingga dia dan suaminya membuatkan kamar yang khusus diperuntukkan untuk menginap Ilyasa' bila dia sedang berada di Sunem. Ilyasa' mendoakan wanita tersebut akan memiliki putra dan wanita itu benar-benar melahirkan seorang putra pada tahun berikutnya. Saat putra wanita tersebut sakit dan meninggal, Ilyasa' menghidupkannya kembali.[9]

Rujukan

  1. ^ Achtemeijer, Paul L. ed., and Dennis R. Bratcher, Ph.D. "Elisha." HaperCollins' Bible Dictionary. New York, New York: HarperCollins Publishers, 1996.
  2. ^ a b ""Elisha", Jewish Encyclopedia". 
  3. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 673.
  4. ^ 1 Raja–raja 19: 16
  5. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 673-674.
  6. ^ 2 Raja–raja 2: 19–25
  7. ^ 2 Raja–raja 3: 1–20
  8. ^ 2 Raja–raja 4: 1–7
  9. ^ 2 Raja–raja 4: 8–37

Daftar pustaka

Pranala luar