Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Revisi sejak 20 Agustus 2020 02.18 oleh Surya tama85 (bicara | kontrib) (Perbarui teknologi tepat guna)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, juga disingkat BPPT, adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
BPPT
Gambaran umum
Didirikan1978
Bidang tugasPengkajian dan penerapan teknologi
Di bawah koordinasi
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Kepala[1]
Hammam Riza
Sekretaris Utama
Dadan Moh. Nurjaman
Kantor pusat
Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta Pusat
Situs web
www.bppt.go.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini, BPPT dipimpin oleh Hammam Riza sejak 30 Januari 2019.

Sejarah

Awal mula

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bermula dari gagasan Soeharto pada tahun 1974 yang kemudian menugaskan B. J. Habibie selaku penasihat pemerintah di bidang Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan untuk pembentukan badan tersebut.[2]

BPPT dibutuhkan sebagai lembaga yang mengkaji masalah-masalah teknologi secara mendalam dan menyeluruh agar penerapan teknologi memberikan manfaat bagi kepentingan bangsa, khususnya dalam rangka mengembangkan industri dan produksi yang dapat memperkuat ketahanan nasional.[2]

Pada tanggal 23 Agustus 1978, B. J. Habibie dilantik menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Kabinet Pembangunan III melalui Keputusan Presiden Nomor 25/1978 sebagai Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab kepada presiden.[2]

Transformasi teknologi nasional

Pada tahun 1989, Indonesia menggaungkan transformasi nasional dengan membangun industri strategis nasional.[3] Perancangan dan pengkajian industri strategis hampir seluruhnya dikerjakan oleh BPPT, terutama aset sumber daya manusia yang menjadi dasar setiap industri strategis.[2]

Momen keberhasilan transformasi teknologi nasional adalah sebuah rancang bangun pesawat N-250, disebut juga dengan Gatotkaca, yang berhasil terbang perdana pada 10 Agustus 1995.[2][4][5]

Berdasarkan keberhasilan tersebut, maka pada setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).[6]

BPPT bertanggung jawab menghasilkan inovasi

Awalnya, BPPT menjembatani dan melakukan mediasi antara penyedia teknologi dengan pengguna teknologi. Selain itu, BPPT menjadi lembaga yang merekomendasikan atau memilih teknologi yang paling tepat untuk pembangunan di Indonesia, serta memberikan solusi teknologi.[7]

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK) pada tanggal 13 Agustus 2019, maka BPPT menjadi lembaga pengkajian dan penerapan yang berfungsi menumbuhkembangkan teknologi maupun pendayagunaan teknologi serta bertanggung jawab menghasilkan inovasi.[8]

Implementasi dari undang-undang tersebut adalah produk inovasi berupa pesawat tanpa awak pengawas kedaulatan nasional,[9] pabrik garam terintegrasi,[10] teknologi modifikasi cuaca,[11] pembangkit listrik tenaga sampah,[12] dan stasiun pengisian kendaraan listrik.[13]

Peran

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang disahkan tanggal 13 Agustus 2019,[14] BPPT selaku penyelenggara iptek memiliki tujuh peran dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi di Indonesia.[15]

Tujuh peran BPPT yang dimiliki oleh BPPT mencakup perekayasaan, kliring teknologi, audit teknologi, alih teknologi, intermediasi, difusi, dan komersialisasi.[15][16]

Organisasi dan sumber daya manusia

Dalam menjalankan tugas pengkajian dan penerapan teknologi, Kepala BPPT dibantu oleh sekretaris utama dan lima kedeputian teknis yang fokus pada bidangnya masing-masing, yaitu:

  • Pengkajian kebijakan teknologi
  • Teknologi pengembangan sumber daya alam
  • Teknologi agroindustri dan bioteknologi
  • Teknologi informasi, energi, dan material
  • Teknologi industri rancang bangun dan rekayasa

Daftar Kepala BPPT

Sumber daya manusia

Pada tahun 2020, BPPT memiliki 2.884 pegawai dengan tingkat pendidikan S-3 sebanyak 206 pegawai (7,14%), S-2 sebanyak 773 pegawai (26,80%), S-1 sebanyak 1.421 pegawai (49,27%), dan sisanya sebanyak 484 pegawai (16,78%).[29]

Berdasarkan surat edaran Menteri PAN dan RB Nomor 384, 390, dan 391 Tahun 2019 mengenai Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi,[30] BPPT melaksanakan perampingan jabatan struktural dari yang sebelumnya 328 pejabat menjadi 48 pejabat struktural dengan terdiri dari Kepala BPPT, Sekretaris Utama, 5 Deputi (JPT Madya), Pejabat Tinggi Pratama, dan Kepala Balai. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka total pejabat fungsional tertentu sebanyak 2.134 pegawai atau sebesar 74% dari total pegawai.[29]

Penghargaan

BPPT memberikan apresiasi kepada para pelaku teknologi yang berjasa, berprestasi, dan berdedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia dalam inovasi dan berkreasi untuk menghasilkan karya nyata teknologi, melalui beberapa penghargaan sesuai dengan kategorinya, yaitu:

BPPT Innovator Award

BPPT Innovator Award adalah penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada insan dan instansi/lembaga/perguruan tinggi/perusahaan yang mampu berprestasi melalui upaya inovasi dalam karya nyata teknologi.[31][32]

Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award

Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) adalah penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada pelaku teknologi yang telah berprestasi melalui upaya inovasi dalam karya nyata teknologi.[33]

Perekayasa Utama Kehormatan

Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) merupakan gelar yang diberikan BPPT kepada pelaku teknologi atas jasa-jasanya yang besar dalam dunia teknologi/kerekayasaan (engineering) di Indonesia. Gelar PUK ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada peraih gelar tersebut.[34][35]

Afiliasi

BPPT menaungi secara langsung maupun tidak langsung beberapa organisasi terkait pengkajian dan perkembangan teknologi, yaitu:

Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19

Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) adalah kolaborasi model penta heliks dengan terdiri dari 9 institusi atau lembaga, 18 perguruan tinggi, 5 industri, 4 rumah sakit, 15 komunitas, dan 6 perusahaan rintisan[36] untuk menghasilkan produk pencegahan dan penanganan COVID-19 di Indonesia.[37][38]

Himpunan Perekayasa Indonesia

Himpunan Perekayasa Indonesia (HIMPERINDO) merupakan organisasi profesi resmi untuk profesi perekayasa di Indonesia yang berada di bawah pembinaan BPPT.[39]

Anggota HIMPERINDO adalah pelaku kegiatan perekayasaan baik yang bernaung di bawah BPPT; kementerian dan lembaga tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota, serta daerah; perguruan tinggi; badan usaha; maupun lembaga internasional.[39]

Ikatan Auditor Teknologi Indonesia

Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) adalah organisasi profesi yang menjadi wadah pengembangan kompetensi auditor teknologi di Indonesia.[40]

Inovasi dan layanan teknologi

Ekosistem inovasi

Berdasarkan pula pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 pasal 23-34,[14] BPPT diamanatkan untuk memberikan atau menghasilkan produk inovasi.

Dalam proses menghasilkan produk inovasi dibutuhkan pendampingan mulai dari tahap ide hingga komersialisasi, untuk menghindari berakhirnya teknologi tersebut di lembah kematian teknologi , yaitu sebuah kondisi dimana sebuah produk inovasi tidak diserap oleh pasar ataupun industri, untuk diproduksi secara massal .[41]

Pendampingan ini bisa dijembatani melalui kolaborasi dan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan dengan membentuk sebuah ekosistem inovasi, yang melibatkan pemerintah (kementerian/lembaga), perguruan tinggi, industri, komunitas atau asosiasi, dan pemilik modal. Salah satu implementasi dari ekosistem inovasi terwujud pada era pandemi COVID-19 di Indonesia, dengan menghasilkan alat kesehatan penanganan virus corona buatan dalam negeri.[42]

Program flagship

Ina-TEWS

Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) adalah alat pendeteksi tsunami yang memiliki tujuan untuk mitigasi bencana dan sekaligus mengurangi dampak dari bencana tsunami di Indonesia.[43]

Ina-TEWS terdiri dari empat buoy yang dipasang di empat titik yang berpotensi terjadi gempa dan tsunami, yaitu bagian selatan Kuta, selatan Malang, selatan Cilacap, dan Selat Sunda.[44] Selain itu, Ina-TEWS juga dilengkapi dengan pemasangan dua cable based tsunameter (CBT) di kawasan Gunung Anak Krakatau dan perairan Mentawai.[45]

PLTSa Merah Putih

Berdasarkan realisasi dari Perpres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan,[46] maka dibentuklah pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia dengan nama PLTSa Merah Putih yang beroperasi sejak tahun 2019 di Bantargebang.[47]

PLTSa Merah Putih mampu mengolah sampah dengan kapasitas 100 ton per hari, serta dapat menghasilkan tenaga listrik dengan daya 700 kWh.[12][48]

Teknologi pengolahan emas bebas merkuri

Melalui ratifikasi Konvensi Minamata, yang mewajibkan Indonesia menghapuskan penggunaan merkuri di pertambangan emas rakyat skala kecil, BPPT menerapkan ujicoba pengolahan emas bebas merkuri dan akan dijadikan contoh untuk diterapkan secara nasional.[49]

Teknologi yang digunakan untuk mengolah emas adalah melalui proses leaching dengan sianida. Proses tersebut dapat membuat pengolahan emas lebih optimal, serta tidak berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.[49]

Ujicoba proyek ini telah diterapkan di pertambangan rakyat di Kulon Progo dan Lebak.[49][50]

Metode Kerangka Sampling Area (KSA) data produksi padi nasional

Sejak Januari 2018, metode Kerangka Sampling Area (KSA) digunakan untuk mengukur luasan panen padi, mulai dari persiapan lahan, fase vegetatif awal, hingga masa panen.[51] KSA memberikan data produktivitas pertanian dengan pengambilan data sesuai titik koordinat melalui citra satelit.[52] Hasil dari data tersebut digunakan untuk penelitian langsung ke lapangan dan diambil gambarnya yang kemudian dikirim menggunakan sistem Android untuk hasil yang lebih akurat.[52]

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, luas baku sawah berkurang dari 7,75 juta hektar pada tahun 2013 menjadi 7,1 juta hektar pada tahun 2018.[butuh rujukan]

Bahan baku obat

BPPT berkerja sama dengan industri dalam negeri dan perguruan tinggi mengembangkan bahan baku obat yaitu amoksisilin, parasetamol, insulin, adjuvant vaksin, dan herbal.[53] Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat sebanyak 1.200 ton per tahun.[54]

Purula

Purula, singkatan dari Peptida Unggul Rumput Laut, merupakan pangan berupa abon tabur pendamping makanan untuk mencegah lahirnya bayi stunting.[55][56] Purula mengandung hidrolisat kedelai dan rumput laut, serta diperkaya dengan zat besi dan vitamin yang diformulasikan dalam bentuk makanan.[57]

Purula juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia.[57]

Stasiun pengisian kendaraan listrik

Berdasarkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, BPPT telah menghasilkan tiga stasiun pengisian listrik atau electric vehicle charging station (EVCS).[58]

Lokasi pengisian daya tersebut terdapat di BPPT Jakarta dengan kemampuan pengisian daya cepat 50 kW, B2TKE-BPPT Kawasan Puspiptek Serpong dengan kemampuan pengisian daya pintar 20 kW, dan satu lagi di PT. Len Industri yang berada di Bandung.[59]

Bahan bakar nabati biodiesel B30

Bahan bakar B30 adalah campuran biodiesel berbasis kelapa sawit sebanyak 30% dalam minyak solar. B30 digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk mengurangi emisi dan konsumsi maupun impor BBM.[60]

Pembangkit listrik tenaga panas bumi

Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) BPPT mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dioperasikan di Kamojang, Kabupaten Bandung dengan skala kecil yaitu 3 MW.[61]

PLTP skala kecil menggunakan komponen dari dalam negeri, termasuk industri komponen oleh UKM.[61] Hal ini membuat penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik tenaga diesel akan mampu dihemat.[62]

Artificial Intelligence Innovation Center

BPPT membangun Artificial Intelligence Innovation Center yang berguna untuk mendukung program Strategi Nasional AI Indonesia 2020-2045.[63]

Pesawat tanpa awak Elang Hitam

Pada tahun 2019, BPPT membuat pesawat tanpa awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) dengan nama Elang Hitam yang diproduksi oleh PT. Dirgantara Indonesia.[9]

Pesawat tersebut dibuat untuk menjaga kedaulatan nasional demi mencegahnya terorisme, penyelundupan, pembajakan, pencurian SDA, pembalakan liar, pengambilan ikan secara liar, hingga ancaman di daerah perbatasan.[64]

Teknologi tepat guna

Ex vitro

Ex vitro merupakan teknologi memperbanyak benih tanaman secara vegetatif. Melalui teknologi ini, petani dapat memperbanyak benih unggul dengan cara yang sederhana, cepat, dan murah.[65]

BPPT telah melakukan penyemaian benih ex vitro di berbagai daerah, yaitu Bangka (lada), Batu (kentang), Bantaeng (saitomo), Pemalang (jahe merah), Aceh (kakao), dan Bojonegoro (jati).[66]

Air siap minum

BPPT membangun teknologi air siap minum (arsinum) dengan sistem sterilisasi ultraviolet. Teknologi ini memiliki 2 jenis, yaitu Arsinum Fix (unit pengolahan air dalam bangunan permanen) dengan kapasitas 5.000 liter dan Arsinum Mobile (unit pengolahan air menggunakan mobil gardan ganda) dengan kapasitas 4.000 liter yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum 2.000 orang per hari per unitnya.[67]

Arsinum Mobile didistribusikan kepada 20 hingga 80 kepala keluarga dengan total mencapai 65.000 liter selama operasi penanganan bencana.[68] Pengoperasiannya menggunakan genset atau panel surya, serta dibutuhkan maksimal 2.000 W saat beroperasi.[69]

Ikan nila

Ikan nila Salina merupakan program ketahanan pangan nasional yang dikembangkan untuk mengantisipasi dampak pemanasan global yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut ke wilayah tambak dan berakibat tingginya kandungan garam di lahan tambak.[10] Ikan nila ini merupakan jenis yang dapat tumbuh baik di lingkungan perairan dengan kadar garam tinggi antara 20-25 ppt.[10]

Budidaya ikan nila ini tidak membutuhkan waktu lama, hanya membutuhkan sekitar 4-5 bulan dan mampu hidup di tambak maupun laut.[12] Ikan nila ini juga memiliki kandungan gizi tinggi dengan komposisi protein sebesar 78,76%, lemak sebesar 6,19%, serat kasar 4,2%, kandungan abu 10,84%, asam lemak omega 3-6-9, serta EPA/DHA.[12]

Pakan sapi berbahan limbah sawit

Hingga tahun 2018, 40% dari konsumsi total daging sapi domestik di Indonesia masih mengandalkan impor. Sementara itu, Indonesia memiliki 14,03 juta hektar perkebunan sawit dengan 4,4 juta area yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan ternak sapi.[70] Namun, hanya 132.000 hektar yang berhasil dimanfaatkan dengan 66.000 ekor sapi.[71]

BPPT menerapkan inovasi pakan sapi berbahan limbah sawit dan menjadikannya pakan ternak yang mengandung nutrisi tinggi.[72] Pakan sapi ini sudah dilakukan oleh pemerintah Riau dan mampu meningkatkan bobot sapi, serta diharapkan untuk mengurangi ketergantungan sapi impor.[73]

Kedeputian teknologi

BPPT memiliki lima kedeputian yang berfokus kepada bidangnya masing-masing; yaitu Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam; Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi; Teknologi Informasi, Energi, dan Material; Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa; serta Pengkajian Kebijakan Teknologi.

Layanan teknologi

BPPT melaksanakan pelayanan teknologi kepada seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, daerah, kementerian/lembaga, industri, dan masyarakat. Beberapa layanan teknologi yang diberikan adalah:

Catatan kaki

  1. ^ Pusat Manajemen Informasi & Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPPT. "Struktur Organisasi BPPT". Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  2. ^ a b c d e Supriyanto, Agus; Pratama, Surya (2018). Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. hlm. 60,61,69,70,71. ISBN 9786026773265. 
  3. ^ "Membangun Industri Strategis Ala Orde Baru - Nasional - koran.tempo.co". Tempo. 2004-12-02. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  4. ^ Makka, Makmur, Andi, 1945- (1995). B.J. Habibie, kisah hidup & kariernya (edisi ke-Cet. 3). Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 195. ISBN 979-561-365-0. OCLC 34246164. 
  5. ^ "Kisah BJ Habibie dan Pesawat Pertama Indonesia N250 Gatot Kaca". Suara. 2019-09-12. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  6. ^ "Makna Hakteknas". Republika Online. 2016-08-11. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  7. ^ "Luhut: peran BPPT untuk proyek strategis diperbesar". Antara News. 2017-02-21. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  8. ^ "Jadikan Iptek Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Nasional". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  9. ^ a b "Spesifikasi Drone Pertahanan 'Elang Hitam' Buatan Anak Bangsa". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  10. ^ a b c "BPPT Terapkan Inovasi Budidaya Ikan Nila Salina di Kota Pontianak". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  11. ^ "Potensi awan masih ada, BPPT optimalkan TMC cegah karhutla". Antara News. 2020-08-14. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  12. ^ a b c d "Ikan Nila Kini Mampu Hidup di Air Laut". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :5
  14. ^ a b "Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019 - Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi". JDIH BPK RI. 
  15. ^ a b "Kepala BPPT: UU Sisnas Arahkan Kebijakan Berbasis IPTEK". Republika Online. 2019-07-24. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  16. ^ "Peran BPPT". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  17. ^ Pusat Manajemen Informasi & Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPPT. "Sejarah BPPT". Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  18. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 91. 
  19. ^ Gelobang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 99. 
  20. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 107. 
  21. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 115. 
  22. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 121. 
  23. ^ Hingga tahun 2006 jabatan Kepala BPPT dijabat rangkap oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek). Said Jenie adalah Kepala BPPT pertama yang bukan menjabat Menristek.
  24. ^ http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=1139
  25. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 127. 
  26. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 133. 
  27. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 139. 
  28. ^ Zhacky, Mochamad. "Menristekdikti Lantik Hammam Riza Jadi Kepala BPPT Baru". detiknews. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  29. ^ a b "Rekapitulasi Pegawai BPPT". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  30. ^ Paramitha, Raden Rara Clara Ariski. "Langkah Strategis Penyederhanaan Birokrasi". Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  31. ^ Prima, Erwin (2019-12-09). "BPPT Innovator Award 2019 Digelar, Ini Pemenangnya". Tempo. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  32. ^ "BPPT Innovation Award". BPPT. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  33. ^ "Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award". BPPT. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  34. ^ "Perekayasa Utama Kehormatan". BPPT. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  35. ^ "JK: Menteri PUPR Layak Raih Gelar Perekayasa Utama Kehormatan". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  36. ^ "BPPT Mendorong Produk Inovasi Melalui Sinergi dan Kolaborasi". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2020-07-06. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  37. ^ "Hadapi Corona, BPPT Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  38. ^ "BPPT Luncurkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Corona Covid-19". Liputan6.com. 2020-05-21. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  39. ^ a b "Profil HIMPERINDO". himperindo.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  40. ^ "IATI AKAN GELAR DIALOG INTERAKTIF PERAN AUDIT TEKNOLOGI DALAM BIDANG INFRASTRUKTUR". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  41. ^ "Menristek Singgung Lembah Kematian Produk Riset-Inovasi RI". CNN. Diakses tanggal 2020-07-30. 
  42. ^ "BPPT Wujudkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Penanganan COVID-19 - Berita Terkini | Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19". covid19.go.id. Diakses tanggal 2020-07-30. 
  43. ^ Prima, Erwin (2019-12-12). "BPPT Pasang Alat Peringatan Dini Tsunami di Jawa, Bali, Sumatera". Tempo. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  44. ^ "BPPT Luncurkan Alat Penditeksi Dini Tsunami". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  45. ^ "BPPT Luncurkan Alat Deteksi Tsunami Generasi Terbaru". Republika Online. 2019-12-11. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  46. ^ "BPPT dan Pemprov DKI Ground Breaking PLTSa | Jakarta Bisnis.com". Bisnis.com. 2018-03-21. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  47. ^ "BPPT Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantargebang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  48. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :8
  49. ^ a b c "BPPT Ciptakan Teknologi Olah Emas tanpa Merkuri". Media Indonesia. 2018-12-23. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  50. ^ "BPPT Bangun Pengolahan Emas Non Merkuri Di Lebak". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  51. ^ "BPPT Kombinasikan Citra Satelit Data Produksi Padi". Antara News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  52. ^ a b "Inovasi KSA BPPT Lebih Akurat Hitung Produksi Padi Nasional". Technology Indonesia. 2018-10-24. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  53. ^ "BPPT Dorong Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  54. ^ "Kaya Bahan Baku, Indonesia Perlu Akselerasi Teknologi Produksi Obat | Ekonomi". Bisnis.com. 2019-10-09. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  55. ^ "BPPT kembangkan Purula cegah stunting". Antara News. 2019-08-27. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  56. ^ "BPPT Pamer Inovasi Pangan Pencegah Stunting di Hakteknas 2019". Media Indonesia. 2019-08-27. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  57. ^ a b "BPPT Kembangkan Purula Cegah Stunting". Republika Online. 2019-08-28. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  58. ^ "BPPT resmikan stasiun "fast charging" ke-3 untuk kendaraan listrik". Antara News. 2019-12-23. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  59. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 205. 
  60. ^ "BPPT Akan Pantau Performa BBM B30". suara.com. 2019-06-13. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  61. ^ a b "BPPT Garap PLTP Kamojang, Mayoritas Komponen Lokal". Tempo. 2017-03-01. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  62. ^ "Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi". b2tke.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  63. ^ Prima, Erwin (2019-10-17). "BPPT Bangun Pusat Inovasi Kecerdasan Buatan". Tempo. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  64. ^ Prima, Erwin (2019-12-31). "Drone Tipe MALE, Inovasi BPPT untuk Kemandirian Alutsista". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-18. 
  65. ^ "Teknologi Ex Vitro BPPT, Cara Mudah Dapatkan Benih Unggul Berkualitas". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  66. ^ "Petani Desa Sumber Brantas Dibantu Perbanyak Benih Kentang Ex Vitron". Malang TIMES. 2018-01-22. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  67. ^ "Arsinum, Teknologi Air Siap Minum Buatan BPPT Untuk Para Korban Gempa - National Geographic". National Geographic Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  68. ^ Wuragil, Zacharias (2020-01-14). "Arsinum Mobile, Cara BPPT Olah Air Banjir Jadi Siap Minum". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-20. 
  69. ^ BeritaSatu.com. "BPPT Kirim Teknologi Pengolahan Air Siap Minum ke Palu". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  70. ^ "4,4 Juta Ha Lahan Sawit Potensial untuk Integrasi Sapi Sawit". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  71. ^ "BPPT Kaji Pembiakan Sapi di Lahan Sawit". BPDP. 2019-10-25. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  72. ^ "BPPT Ubah Limbah Sawit Jadi Pakan Sapi". Republika Online. 2018-01-11. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  73. ^ "Dukung Ketahanan Pangan Nasional, BPPT Terapkan Integrasi Sawit Sapi Di Kabupaten Pelalawan". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 

Pranala luar