Jembatan Mbeling

jembatan di Indonesia

7°48′56″S 110°14′01″E / 7.8155639°S 110.2336246°E / -7.8155639; 110.2336246

Jembatan Progo
(Jembatan Mbeling)
Kategori bangunan hikmat: Jembatan
Kiri: Jembatan Progo lama.
Kanan: Jembatan Progo baru.
Letak
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenKulon Progo
KecamatanSentolo
PosisiDi atas Kali Progo, di sebelah utara Jalan Yogya-Wates
Sejarah
Tahun dibangun1886, 1930, 1957
Informasi bangunan
OperatorDaerah Operasi VI Yogyakarta
Panjang Jembatan96 m
LayananArgo Wilis, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Gajayana, BIMA, Taksaka, Turangga, Fajar Utama Yogya, Senja Utama Yogya dan Solo, Mutiara Selatan, Lodaya, Malabar, Bogowonto, Gajah Wong, Jaka Tingkir, Krakatau, Bengawan, Gaya Baru Malam, Kahuripan, Logawa, Pasundan, Progo, ketel minyak, dan angkutan semen.
Jembatan darurat di atas Kali Progo
(Kredit: Kassian Cephas)

Jembatan Progo (dikenal pula sebagai Jembatan Mbeling) adalah nama jembatan kereta api yang menghubungkan Sedayu, Bantul dengan Sentolo, Kulonprogo. Jembatan ini dikelola oleh Daerah Operasi VI Yogyakarta. Letak jembatan ini berada persis di sebelah utara Jalan Raya Yogya-Wates-Purworejo. Jembatan ini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1886 sebagai jembatan darurat, disempurnakan pada tahun 1930, dan dibangun ulang oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA) pada tahun 1957 dengan konstruksi baru, yang merupakan konstruksi jembatan terunik di Indonesia bahkan konstruksi jembatan ini hanya ada 2 di dunia.[1]

Jembatan ini memiliki panjang 96 meter dan membentang di atas Kali Progo. Jembatan ini memiliki konstruksi baja yang kukuh sehingga tahan terhadap gempa bumi. Titik tumpuannya tidak mati dan menggunakan sistem roll, serta tidak memiliki tiang penyangga di tengah-tengahnya, sehingga tidak ambrol jika diterjang arus deras Kali Progo.[2]

Jembatan yang juga memiliki konstruksi seperti jembatan Progo ada di Belanda namun sudah tidak beroperasi lagi. Jembatan ini bahkan menonjolkan kebudayaan Jawa, antara lain apabila seseorang berjalan di tengah rel yang dilintasi jembatan ini, maka struktur kerangkanya akan membentuk seperti gunungan wayang.[3] Jembatan ini pun menjadi daya tarik railfans (pecinta kereta api) yang berburu kereta api di sekitar jembatan ini. Bahkan jembatan ini menjadi objek studi konstruksi jembatan bagi para peneliti di bidang teknik konstruksi.

Jembatan baru

Pada saat penggandaan jalur kereta api Kutoarjo-Purwosari, dibuatlah jembatan baru di selatan jembatan lama. Berbeda dengan jembatan lama, jembatan baru ini dilengkapi pilar dengan konstruksi jembatan yang berbeda. Konstruksi ini ada di semua jembatan baru di Indonesia apabila jalurnya digandakan.

Data teknis

BH
Nama sungai Progo
Tahun dibangun 1930
Tahun dibangun ulang 1957
Panjang 96 m
Letak km

Lihat pula

Referensi

Galat Lua: unknown error.