NET.

Jaringan televisi di Indonesia

NET. (singkatan dari News and Entertainment Television) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Net Visi Media. NET. melakukan siaran percobaan pada tanggal 18 Mei 2013 dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB dalam rangka acara "Grand Launching NET.".[1] NET. menggantikan siaran terestrial Spacetoon yang sebagian sahamnya telah diambil alih oleh Indika Group.[2] Berbeda dengan Spacetoon yang acaranya ditujukan untuk anak-anak, program-program NET. ditujukan kepada keluarga dan pemirsa anak muda. Kantor pusat stasiun televisi ini berada di The East Lt. 27-29, Jl. Dr. Ide Agung Gede Agung Mega Kuningan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Waktu siaran NET. adalah 24 jam sehari.

NET.
PT Net Mediatama Televisi
Negara Indonesia
Wilayah siaranNasional
Kantor pusatThe East Lt. 27-29
Jl. Dr. Ide Agung Gede Agung Mega Kuningan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan Jakarta
SloganTelevisi Masa Kini
(18 Mei 2013-sekarang, sebagai logo perusahaan)
Nonton TV Asiknya di NET.
(12 Juli 2019-sekarang)
PemilikIndika Group
(18 Mei 2013-3 Juli 2018)
Net Visi Media
(3 Juli 2018-sekarang)
Media streaming
IndiHome (UseeTV)NET.
Saluran 112 (SD)
Saluran 910 (HD)
M2V Mobile TVSaluran 114 (SD)
Saluran 144 (HD)
DensTVSaluran 14 (SD)
NetcitiSaluran 48 (SD)
VidioStreaming
YouTubeStreaming

Selain melalui televisi terestrial, NET. juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring sosial dan YouTube.[3]

Sejarah

Berdiri

 
Logo NET. versi biru (18 Mei 2013-sekarang), sejak 2020 logo tersebut masih dipakai sebagai logo perusahaan, kode produksi, mikrofon dan logo running text
 
Logo NET., digunakan saat "on-air" dan "jeda komersial" (18 Mei 2013-sekarang)

Pada tahun 2012, Konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono (Komisaris Utama NET. dan Presiden Direktur Indika Group) dan Wishnutama Kusubandio (Direktur Utama NET.) ingin membangun sebuah stasiun televisi di Indonesia yang membawakan sebuah revolusi media yang maju dan lebih modern. Pada pertengahan Maret 2013, PT Net Mediatama Televisi mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih oleh Indika Group sebesar 95% dari saham kepemilikan Spacetoon. Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada tanggal 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi Spacetoon di Indonesia.

Siaran percobaan

NET. memulai siaran percobaan pada tanggal 18 Mei 2013 mulai pukul 05.00 WIB dengan acara kartun Kobo Chan. Sementara, NET. menggantikan siaran terestrial Spacetoon, dengan menggunakan format gambar 16:9 dalam format HDTV dan safe area 4:3 dalam format SDTV.

Masa siaran percobaan NET. disiarkan pada tanggal 18 Mei-25 Mei 2013 mulai pukul 05.00-00.00 WIB tanpa ada iklan komersial. Selama masa itu, jeda iklan NET. hanya promosi acara saja.[4] Setelah selesai masa siaran percobaan, jam tayang NET. diperpanjang dari pukul 05.00-01.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadan, siaran NET. menjadi 24 jam perhari.

Siaran resmi

Setelah selesai masa siaran percobaan, NET. resmi diluncurkan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB pada program "Grand Launching NET." yang ditayangkan secara langsung di Jakarta Convention Center. Disiarkan juga secara streaming melalui YouTube dan situs resmi NET., dan acara peluncuran ini menampilkan penyanyi internasional seperti: Carly Rae Jepsen dan Taio Cruz, juga didukung oleh beberapa penyanyi nasional seperti: Maudy Ayunda, Noah, Raisa, Kahitna, Dewa 19, Andien dan Ungu. Diiringi musik oleh Andi Rianto dan pembawa acara oleh Reza Rahardian.[1]

Seluruh program-program dari Spacetoon dirombak menjadi yang maju dan lebih modern, akan tetapi NET. tetap menayangkan lima program kartun unggulan lisensi dari Spacetoon yang disiarkan setiap Senin-Jum'at mulai pukul 13.30-16.00 WIB dengan nama NET. Playground atau NETOON yang berakhir pada 19 Desember 2014. Pada tanggal 15 Desember 2018, NET. menyiarkan kembali program-program kartun lisensi dari Cartoon Network dengan nama NET.TOON dimulai pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB dan sampai sekarang NET. masih menyiarkan program animasi, yang sebelumnya disiarkan oleh Trans TV dari tahun 2016 hingga 2018.[5]

Pada tanggal 25 Agustus 2017, NET. berpindah siaran satelit dari satelit Telkom-1 ke satelit Palapa D. Setelah itu, mulai 1 Juli 2020, NET. berpindah siaran satelit kedua kalinya dari satelit Palapa D ke satelit Telkom-4.

Perubahan pada 2019-2020

NET. bisa dikatakan pada awal kemunculannya merupakan stasiun TV yang cukup revolusioner. Ada yang menganggap stasiun TV ini memberikan harapan baru, terutama bagi penonton milenial yang sudah jenuh dengan siaran TV yang cenderung monoton. Berbagai drama, komedi dan programnya tampak cocok di kalangan pemirsanya yang disebut Good People.

Namun, walaupun terlihat heboh dan menjanjikan, masalahnya adalah program NET. cenderung tidak memiliki rating AC Nielsen yang tinggi. Walaupun pihak NET. pernah menyatakan bahwa mereka memiliki aplikasi yang dapat menghitung rating bernama NET. Connect,[6] namun tampaknya memasuki tahun 2019, masalah rating ini mulai menjadi faktor penting yang mulai diperhatikan oleh manajemen. Berbagai acara seperti Sarah Sechan, The Comment, Waktu Indonesia Timur, Waktu Indonesia Bercanda, d'SIGN dan hampir seluruh program beritanya, kecuali untuk yang siang hari perlahan-lahan dihentikan. Berhentinya program tersebut, diiringi dengan penayangan berbagai program kartun dari Cartoon Network, serta kampanye Nonton TV Asyiknya di NET. mulai digalakkan di stasiun "Masa Kini" ini.[7][8] Perlahan-lahan, TV ini mulai menggalakkan program bagi masyarakat bawah, seperti Jalan Kesembuhan, Suami-Suami Takut Istri dan program mistik.

Memasuki pertengahan-akhir 2019, masalah yang menerjang stasiun TV ini makin banyak diberitakan. Pada Juni 2019, induk NET. yaitu NET Visi Media tiba-tiba membatalkan rencana penawaran umum perdananya di Bursa Efek Indonesia.[9] Sementara itu, di Agustus 2019, NET. dikabarkan melakukan PHK massal pada karyawannya. Namun, pihak NET. membantahnya dan menyatakan bahwa mereka hanya melakukan strategi baru dengan "mendorong" karyawannya untuk mengundurkan diri dengan sejumlah insentif, atau pensiun dini.[10][11] Walaupun dibantah, namun memang menurut sumber internal ada karyawan NET. yang di-PHK, terutama di biro daerah yang menyiarkan berita lokal.[12][13] Tak pelak, maraknya isu PHK ini sempat membuat NET. dikabarkan hampir bangkrut. Walaupun manajemen membantahnya, namun isu ini tetap muncul di akhir 2020 ketika NET. digugat pailit oleh seseorang bernama Bambang Sutrisno Kusnadi.[14] Meskipun kemudian gugatan ini dicabut, namun kemudian terungkap bahwa stasiun ini telah banyak menunggak ke berbagai pihak.[15]

Pada tahun 2020, walaupun tidak diketahui bagaimana masalah dalam stasiun TV ini, namun sepertinya manajemen terus melakukan perubahan. Acara andalan NET. yaitu Ini Talkshow dihentikan pada bulan Mei. Namun, Sule membantah penghentian program ini dikarenakan rumor kesulitan keuangan di TV ini.[16] Di tahun ini juga, bisa dikatakan acara "lama" yang masih bertahan hanyalah Tonight Show dan 86. Walaupun demikian, NET. di tahun ini juga berhasil menjalin kerjasama dengan Mola TV, untuk menyediakan acara olahraga.

Program acara

Penyiar

Jangkauan siaran

Berikut ini adalah transmisi NET. dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Saat ini, NET. menjangkau hingga 156 kota/kabupaten melalui 43 stasiun transmisi di Indonesia. Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo[17]

Nama Jaringan Daerah Frekuensi Analog (PAL) Frekuensi Digital (DVB-T2)
PT NET Mediatama Televisi DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 27 UHF
PT NET Media Gorontalo Gorontalo 27 UHF
PT NET Media Kupang Kupang 60 UHF
PT Televisi Anak Bandung Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur 30 UHF
PT Televisi Anak Kota Malang Malang 58 UHF
PT Televisi Anak Madiun Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo 29 UHF
PT Televisi Anak Jember Jember 56 UHF
PT Televisi Anak Surabaya Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan 58 UHF
PT Televisi Anak Kediri Kediri, Pare, Kertosono, Jombang, Blitar, Tulungagung 27 UHF
PT Televisi Anak Medan Medan 43 UHF
PT Televisi Anak Garut Garut, Tasikmalaya, Ciamis 26 UHF
PT Alam Bali Semesta Televisi Denpasar 39 UHF
PT Anugerah Media Televisi Pelaihari 60 UHF
PT Bahana Commercial Palembang 55 UHF
PT Borneo Global Media Palangkaraya 27 UHF
PT Cakrawala Adyswara Media Takalar, Makassar 57 UHF
PT Favorit Mitra Media Televisi Padang, Pariaman 35 UHF
PT Riau Channel Televisi Pekanbaru 32 UHF
PT Sarana Media Aceh Banda Aceh 60 UHF
PT Semenanjung Televisi Batam Batam, Tanjung Balai Karimun 39 UHF
PT Sentani Televisi Jayapura 46 UHF
PT Tiara Lestari Televisi Kuningan, Cirebon 23 UHF
PT Media Televisi Tegal Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan 22 UHF
PT Media Televisi Purwokerto Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Kebumen 22 UHF
PT Industri Televisi Semarang Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus 54 UHF
PT Industri Televisi Lampung Bandar Lampung, Kota Metro 51 UHF
PT Mitra Televisi Yogyakarta Yogyakarta, Wonosari, Solo, Sleman, Wates 57 UHF
PT Mitra Televisi Kota Jambi Jambi 59 UHF
PT Mitra Televisi Balikpapan Balikpapan 25 UHF
PT Mitra Televisi Kota Bengkulu Bengkulu 59 UHF
PT Mitra Televisi Pontianak Pontianak 56 UHF
PT Mitra Televisi Banjarmasin Banjarmasin, Martapura, Marabahan 55 UHF
PT Mitra Televisi Samarinda Samarinda 25 UHF
PT Mitra Televisi Pangkal Pinang Pangkal Pinang 44 UHF
PT Mitra Televisi Ambon Ambon 28 UHF
PT Mitra Televisi Ternate Ternate 38 UHF
PT Mitra Televisi Mataram Mataram 58 UHF
PT Mitra Televisi Palu Palu 52 UHF
PT Mitra Televisi Kendari Kendari 53 UHF
PT Mitra Televisi Manado Manado 51 UHF
PT Mitra Televisi Mamuju Mamuju 36 UHF
PT Televisi Top Mimika Damai Abadi Timika 33 UHF
PT Manokwari Nusantara Televisi Manokwari 26 UHF

NET. juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:

NET. dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Telkom-4.

NET. HD

NET. HD juga menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengadopsi kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition yang dinamakan NET. HD. NET. HD sendiri hadir di Skynindo, First Media, Biznet Home, MyRepublic, IM2 PayTV, Indihome (UseeTV), M2V Mobile TV, Vision+, Vidio dan live streaming di netmedia.co.id/live-streaming.

Kontroversi

Spacetoon menjadi NET.

Proses perubahan TV Anak Spacetoon menjadi NET. diduga bermodus jual beli izin. Jual beli izin bertentangan dengan Pasal 34 ayat 4 Undang Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

“Dalam pengajuan izin Spacetoon, segmennya adalah anak. Dalam proses perubahan, konten yang ditampilkan justru tidak layak untuk anak. Ini bertentangan dengan Pasal 36 ayat 3 Undang-Undang Penyiaran,” ungkap Koordinator Bidang Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Iswandi Syahputra, seperti dirilis situs KPI pada hari Rabu, 05 Juni 2013.

Iswandi menduga, proses perubahan nama dari Spacetoon menjadi NET. bagian dari modus jual beli izin. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam kasus-kasus jual beli izin dengan berbagai modus.

Terkait dengan dugaan itu, pihak PT Net Mediatama Indonesia telah memenuhi undangan Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyampaikan klarifikasi seputar perubahan nama dari TV Anak Spacetoon menjadi NET., pada hari Rabu, 05 Juni 2013.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor KPI Pusat itu, Direktur Utama PT Televisi Anak Spacetoon atau NET., Deddy Hariyanto, menyampaikan jawaban dan klarifikasi. Klarifikasi yang disampaikan pihak Spacetoon atau NET. itu akan menjadi pertimbangan KPI sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

NET. dalam siarannya pernah mendapatkan teguran dari KPI, hal ini terkait adanya laporan masyarakat atas tayangan program Ini Talkshow kala itu muncul kata-kata tidak pantas yang diungkapkan seseorang yang ditujukan pada gambar wajah orang lain.[18]

Favorit TV menjadi NET. di Padang

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatra Barat memanggil perwakilan stasiun NET. bertempat di kantor KPID Sumatra Barat, Purus, Padang Barat, Padang, Sumatra Barat pada tanggal 26 Februari 2014.

KPID Sumatra Barat meminta klarifikasi atas kepemilikan dan status izin televisi yang menyiarkan secara lokal di Sumatra Barat. KPID mendesak agar memenuhi kelengkapan izin serta adminstrasi yang dibutuhkan.

Selain itu NET. diminta segera menyiarkan konten lokal Sumatra Barat sebanyak 10 persen untuk televisi berjaringan. Ketua KPID Sumatra Barat, Afrianto Korga, menyebutkan KPID ingin meminta klarifikasi soal kepemilikan dan saham dari NET. "Belakangan bisa kita tonton di Kota Padang. Kami dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ingin meminta klarifikasi sehingga masyarakat juga mengetahuinya. Pasalnya, izin awalnya NET. tidak ada dalam arsip permohonan izin,” katanya. Sedangkan, KPID Sumatra Barat sendiri mengaku belum menerima surat dari kedua perihal perubahan nama dan logo. “Kini banyak masyarakat yang mempertanyakan kedua televisi tersebut," tuturnya.

NET. sejak beberapa waktu belakangan[per kapan?] sudah bersiaran di Kota Padang dan Kota Pariaman. NET. sebelumnya merupakan Favorit TV, dimana dimiliki seorang pengusaha bernama H. Yendril. Kini, mayoritas sahamnya sudah diambil alih oleh NET. Perwakilan NET. yang langsung datang dari Jakarta menyebut, bahwa mereka akan melengkapi segala kelengkapan izin dan persyarakatan administrasi yang diminta KPID. "Intinya kami mendukung aturan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dan secara bertahap akan kami penuhi," kata Azuan Syahril, Pimpinan NET.

Pihak NET. juga menyerahkan surat permohonan pergantian nama dan logo dari Favorit TV menjadi NET. Padang yang sudah ditandatangani Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Menyikapi polemik tersebut, Ketua Bidang Perizinan KPID Sumatra Barat, Ardian Yonas meminta agar dua lembaga penyiaran ini untuk berjalan sesuai dengan izin siaran yang ada. "TV ini harus jelas mereka siaran lokal atau siaran berjaringan, jadi tidak bisa asal saja," katanya.

Terkait isi siaran, Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Sumatra Barat, Rino Zulyadi mendesak agar konten lokal 10 persen harus segera dipenuhi oleh NET. "Televisi tersebut berada di Sumatra Barat ya, konten lokalnya harus ada. Jadi tidak etis kalau izinnya lokal, namun semua acaranya direlai dari pusat. Kita ingin nilai-nilai budaya serta potensi Sumatra Barat bisa diangkat lembaga penyiaran ini," jelasnya. KPID kembali akan menyurati sejumlah lembaga penyiaran televisi berjaringan lainnya untuk segera memiliki kantor atau studio di Sumatra Barat. KPID memberi tenggang waktu hingga enam bulan ke depan, lembaga penyiaran televisi harus sudah memiliki kantor perwakilan.

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Wishnutama 18 Mei 2013 5 April 2019
2 Deddy Sudarijanto 5 April 2019 sekarang

Daftar manajemen

No. Nama Jabatan
1 Deddy Sudarijanto Direktur Utama
2 Azuan Syahril Direktur Operasional
3 Kurnia Direktur Penjualan dan Pemasaran
4 Leo Nagasaputra Direktur Keuangan
5 Yeni Anshar Direktur Produksi dan Pemrograman
6 Edo Wicaksono Penanggung Jawab Produksi
7 Dede Apriadi Pemimpin Redaksi

Jam siaran NET.

Referensi

Pranala luar