Kereta api Argo Dwipangga

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 18 Februari 2021 12.36 oleh Petrus 777X (bicara | kontrib) (Jadwal perjalanan: update jadwal baru)

Kereta api Argo Dwipangga merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan luxury (reguler) yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang memiliki rute Solo BalapanGambir dan sebaliknya.

Kereta api Argo Dwipangga
KA ARGO DWIPANGGA
SOLOBALAPAN - GAMBIR PP
Kereta api Argo Dwipangga saat melintas di Tambun Selatan, Bekasi

Kereta api Argo Dwipangga
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
PendahuluDwipangga
Mulai beroperasi5 Oktober 1998
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harianrata-rata 800 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh571 km
Waktu tempuh reratasekitar 8 jam 28 menit hingga 8 jam 35 menit
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif & luxury (reguler)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1-2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, meja lipat, pengeras suara, bantal, dan selimut.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal9-10 (reguler)
59F-60F (fakultatif)

Kereta api ini menempuh perjalanan dari Solo Balapan menuju Gambir sejauh 571 km dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di Klaten, Yogyakarta, Kutoarjo (kecuali untuk layanan fakultatif), Purwokerto, dan Jatinegara (arah Gambir). Kereta api yang membawa sembilan kereta kelas eksekutif dan satu kereta kelas luxury ini menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya.

Nama Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah.

Sejarah

Awal pengoperasian kereta api

Kereta api Dwipangga (1998)

Kereta api Dwipangga pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Giri Suseno Hadihardjono, pada 21 April 1998.[1] Rangkaian kereta yang digunakan awalnya merupakan kereta kelas spesial dengan susunan kursi 2–1 sebanyak 33 kursi dalam satu kereta, hasil perbaikan kereta keluaran 1950-an maupun lebih muda secara besar-besaran.[2] Tarif yang ditetapkan untuk kelas spesial saat itu sebesar Rp160.000,00.[2]

Kereta api Argo Dwipangga (1998–2011)

 
Kereta api Argo Dwipangga saat melintas di Stasiun Cikini, 2013

Sebagai tanggapan atas rendahnya tingkat okupansi pada kereta api kelas spesial, maka ia dilakukan perubahan layanan menjadi kelas eksekutif dan mengalami perubahan nama menjadi "Argo Dwipangga" pada 5 Oktober 1998. Corak pada rangkaian kereta api Argo Dwipangga saat itu berwarna putih-kuning gading, sebagian berwarna abu-abu khas kereta api Argo.[3]

Pada November 1998, kereta api Argo Dwipangga mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA, namun kereta makan dan kereta pembangkit yang digunakan berupa kereta yang telah ada di Depo Solo Balapan. Selain itu, kereta api ini beroperasi menggunakan bekas rangkaian kereta eksekutif Argo Lawu keluaran 1996 setelah ia beroperasi menggunakan rangkaian berbogie K9.[3]

Kereta api Argo Dwipangga saat itu memiliki ciri khas, yaitu logo "Dwipangga" dengan gambar gajah baik saat masih menjadi kereta kelas spesial maupun kelas eksekutif Argo—tidak seperti logo pada kereta api Argo saat itu—sebelum dilakukan perubahan logo seperti kereta api kelas eksekutif Argo lainnya.

Pengoperasian kereta api mulai 2011–sekarang

 
Kereta api Argo Dwipangga saat meninggalkan Stasiun Purwokerto, 2020

Setelah Balai Yasa Manggarai melakukan penyehatan kereta eksekutif keluaran tahun 1984 dan 1986 sebagai eksekutif new image dengan kaca berbentuk "seperti pesawat", kereta api Argo Dwipangga beroperasi menggunakan kereta eksekutif hasil penyehatan tersebut mulai 2011, sementara kereta buatan tahun 1996 digunakan untuk pengoperasian kereta api Taksaka.

Setelah hari raya Idul Fitri pada 2016, kereta api Argo Dwipangga untuk perjalanan reguler sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif terbaru keluaran 2016 oleh PT INKA—bersama kereta api Argo Lawu—sebelum dilakukan penggantian rangkaian kereta pada 2019.

Kereta api Argo Dwipangga melayani kelas luxury mulai 26 Mei 2019.[4]

Data teknis

Lintas pelayanan Solo BalapanGambir pp.
Susunan rangkaian kereta
Kereta nomor Kereta pembangkit (P) 1 2 3 4 Kereta makan (M1) 5 6 7 8 9 1
Keterangan Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas Luxury (K1)
Catatan: Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu

Tarif

Tarif kereta api Argo Dwipangga berkisar antara Rp210.000,00–Rp900.000,00 tergantung pada layanan kelas, jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus untuk kelas eksekutif yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun-stasiun yang berada dalam lintas berikut.

Jadwal perjalanan

Berikut adalah jadwal perjalanan kereta api Argo Dwipangga per 10 Februari 2021 (berdasarkan Gapeka 2021).

KA 9 Argo Dwipangga
(Solo Balapan – Gambir)
KA 10 Argo Dwipangga
(Gambir – Solo Balapan)
Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat
Solo Balapan - 19.55 Gambir - 08.30
Klaten 20.19 20.21 Cirebon 11.18 11.23
Yogyakarta 20.42 20.47 Purwokerto 13.14 13.19
Purwokerto 22.53 22.58 Yogyakarta 15.22 15.27
Cirebon 00.48 00.53 Klaten 15.48 15.50
Jatinegara 03.26 03.28 Solo Balapan 16.14 -
Gambir 03.43 -

Jadwal perjalanan kereta api Argo Dwipangga Fakultatif*) per 10 Februari 2021 (berdasarkan Gapeka 2021).

*) Kereta api fakultatif beroperasi pada masa lebaran, natal-tahun baru, terkadang di akhir pekan tertentu

KA 59F Argo Dwipangga Fakultatif
(Solo Balapan – Gambir)
KA 60F Argo Dwipangga Fakultatif
(Gambir – Solo Balapan)
Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat
Solo Balapan - 22.10 Gambir - 09.50
Klaten 22.35 22.37 Cirebon 12.54 13.02
Yogyakarta 23.00 23.04 Purwokerto 14.56 15.04
Kebumen 00.16 00.18 Kroya 15.29 15.32
Kroya 00.58 01.01 Kutoarjo 16.32 16.35
Purwokerto 01.26 01.32 Yogyakarta 17.25 17.33
Cirebon 03.24 03.30 Klaten 17.58 18.01
Jatinegara 06.10 06.12 Solo Balapan 18.27 -
Gambir 06.28 -

Insiden

Pada 10 Desember 2002, kereta api Argo Dwipangga terguling ke sawah di Sarwogadung, Mirit, Kebumen, akibat truk yang menyenggol jembatan kereta dan mengakibatkan rel bergeser. Akibatnya, empat orang tewas dan 24 lainnya luka berat, serta ratusan penumpang terluka ringan akibat anjlokan tersebut.[5]

Pada 3 April 2007, kereta api Argo Dwipangga mengalami anjlok di km 342+500, Babakan, Karanglewas, Banyumas yang mengakibatkan perjalanan kereta api terhambat.[6]

Pada 1 Oktober 2013, kereta api Argo Dwipangga menabrak mobil bak terbuka yang mengangkut rombongan haji di Kertasemaya, Indramayu. Ketiga belas orang tewas dalam kejadian tersebut.[7]

Pada 25 Agustus 2019, kereta api Argo Dwipangga menabrak truk di km 463+4/5 antara Stasiun Kutowinangun dan Stasiun Prembun yang mengakibatkan sopir truk meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka.[8]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Liem, Dewangga (2019-09-02). "Dwipangga, Tunggangan Dewa Indra yang Disematkan HB X Sebagai Nama Kereta Api | GenPI Jogja". Diakses tanggal 2020-01-04. 
  2. ^ a b "Dwipangga". Perusahaan Umum Kereta Api. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Februari 2002. 
  3. ^ a b "Argo Dwipangga, Gajah Sakti dari Solo". Roda Sayap. Diakses tanggal 2020-04-22. 
  4. ^ "Mengenal Kemewahan KA Luxury 2, Ini Fasilitas dan Jadwal Keberangkatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-10. 
  5. ^ Suara Merdeka: KA Dwipangga Terguling, 4 Tewas
  6. ^ Detikcom: KA Dwipangga Anjlok di Banyumas, Jalur Tengah Terganggu
  7. ^ Vivanews: Argo Dwipangga Tabrak Pick Up Rombongan Haji, 13 Meninggal
  8. ^ [1]

Pranala luar