Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor (aksara Sunda: ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮘᮧᮍᮁᮧ, Latin: Kabupatén Bogor) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pusat pemerintahannya adalah Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara, Kabupaten Sukabumi di selatan dan mengelilingi wilayah Kota Bogor.
Kabupaten Bogor
ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Prayoga Tohaga Sayaga Kuta Udaya Wangsa | |
Koordinat: 6°19′S 106°10′E / 6.32°S 106.17°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 3 Juni 1482; 538 tahun yang lalu |
Ibu kota | Cibinong |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ade Yasin |
• Wakil Bupati | Iwan Setiawan[1] |
Luas | |
• Total | 2.644 km2 (1,021 sq mi) |
• Luas daratan | 2,115,2 km2 (816,7 sq mi) |
• Luas perairan | 528,8 km2 (204,2 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 5.132.355 |
• Kepadatan | 1.893,16/km2 (4,903,3/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 97,17% Kristen 2,29% - Protestan 1,72% - Katolik 0,57% Buddha 0,33% Konghucu 0,16% Hindu 0,05%[2][3] |
• Bahasa | Bahasa Indonesia Bahasa Sunda Bahasa Betawi |
• IPM | 74,10 (2021) 70,65 (2019) |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 021 dan 0251 |
Kode Kemendagri | 32.01 |
DAU | Rp. 2.083.540.132.000 (2021) |
Situs web | www |
Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.[4]
Sejarah
Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman digabungkan oleh Gubernur Baron van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.
Pada waktu itu, Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari Sungai Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke Kalimulya.[5]
Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari bahasa Arab yaitu Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti pinggan besar yang cekung dan bertepi lebar terbuat dari logam. Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap ahlinya.
Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.
Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada 4 abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja yang mengawali zaman Kerajaan Pajajaran, raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:
- Kerajaan Tarumanegara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak tahun 358 sampai dengan tahun 669.
- Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516 hingga tahun 852.
- Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai dengan tahun 1333.
- Kerajaan Kawali, diperintah oleh 6 orang raja. Berkuasa sejak tahun 1333 hingga 1482.
- Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Bogor untuk dijadikan calon ibukota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Parung, dan Kecamatan Cibinong.
Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke Pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibukota adalah Desa Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Akan tetapi Pemerintah Pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan Pusat Pemerintahan Kota Bogor dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah Kota Bogor.
Oleh karena itu atas petunjuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Bogor tahun 1980, ditetapkan bahwa calon ibukota Kabupaten Bogor terletak di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.
Penetapan calon ibukota ini diusulkan kembali ke pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan serta dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibukota Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor berkedudukan di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.
Sejak saat itu, dimulailah rencana persiapan pembangunan Pusat Pemerintahan ibukota Kabupaten Bogor dan pada tanggal 5 Oktober 1985 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kabupaten Bogor saat itu.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut merupakan daftar Bupati Bogor.
No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai | Wakil Bupati | Periode | Referensi | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Ipik Gandamana | 1948 | 1949 | Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia | N/A | 1 | [ket. 1] | ||
2 | Abdoellah Natadipoera | 1950 | 1958 | Non Partai | N/A | 2 | |||
3 | Raden Kahfi | 1958 | 1960 | Majelis Syuro Muslimin Indonesia | N/A | 3 | |||
1960 | 1961 | 4 | |||||||
4 | Suprayogi | 1961 | 1969 | N/A | 5 | ||||
5 | Wissatya Sasemita | 1969 | 1973 | N/A | 6 | ||||
6 | Raden Mochamad Muchlis | 1973 | 1976 | N/A | 7 | ||||
7 | Ayib Rughby | 1976 | 1978 | Militer | N/A | ||||
1978 | 30 Desember 1983 | 8 | [ket. 2] | ||||||
8 | Soedardjat Nataatmadja | 30 Desember 1983 | 30 Desember 1988 | N/A | 9 | ||||
9 | Eddie Yoso Martadipura | 30 Desember 1988 | 30 Desember 1993 | • Moh. Masduki (1994–?) |
10 | ||||
30 Desember 1993 | 30 Desember 1998 | 11 | |||||||
10 | Agus Utara Effendi | 30 Desember 1998 | 30 Desember 2003 | N/A | 12 | [ket. 3] | |||
30 Desember 2003 | 30 Desember 2008 | Laode Albert Pribadi | 13 (2003) |
||||||
11 | Rahmat Yasin | 30 Desember 2008 | 30 Desember 2013 | Partai Persatuan Pembangunan | Karyawan Faturahman | 14 (2008) |
|||
30 Desember 2013 | 25 November 2014 | Nurhayanti | 15 (2013) |
||||||
12 | Nurhayanti | 16 Maret 2015 | 30 Desember 2018 | Non Partai | N/A | [ket. 4] | |||
13 | Ade Yasin | 30 Desember 2018 | 28 April 2022 | Partai Persatuan Pembangunan | Iwan Setiawan | 16 (2018) |
[ket. 5] | ||
14 | Iwan Setiawan | 28 April 2022 | 30 Desember 2023 | Partai Gerakan Indonesia Raya | N/A | [7] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Bogor dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[8] | 2019–2024[9] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 2 | 6 | |
Gerindra | 6 | 14 | 12 | |
PDI-P | 7 | 6 | 5 | |
Golkar | 9 | 6 | 7 | |
NasDem | 3 | 0 | 4 | |
PKS | 5 | 9 | 7 | |
Hanura | 3 | 1 | 0 | |
PAN | 3 | 5 | 2 | |
Demokrat | 4 | 6 | 6 | |
PPP | 7 | 6 | 6 | |
Jumlah Anggota | 50 | 55 | 55 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 9 |
Kecamatan
Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan, 19 kelurahan, dan 416 desa. Pada tahun 2019, jumlah penduduk mencapai 5.965.410 jiwa dengan luas wilayah 2.663,85 km² dan sebaran penduduk 2.236 jiwa/km².[10]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bogor, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Ibu kota | Kelurahan | Desa | Kodepos[11] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
32.01.05 | Babakan Madang | Babakan Madang | 9 | 16861-16869 | Desa | ||
32.01.13 | Bojonggede | Bojonggede | 1 | 8 | 16921-16929 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
32.01.27 | Caringin | Cimande Hilir | 12 | 16731-16739 | Desa | ||
32.01.08 | Cariu | Cariu | 10 | 16841-16849 | Desa | ||
32.01.15 | Ciampea | Bojong Rangkas | 13 | 16621-16629 | Desa | ||
32.01.24 | Ciawi | Bendungan | 13 | 16721-16729 | Desa | ||
32.01.01 | Cibinong | Cirimekar | 13 | - | 16911-16919 | Kelurahan | |
32.01.16 | Cibungbulang | Cimanggu 2 | 15 | 16631-16639 | Desa | ||
32.01.38 | Cigombong | Cigombong | 9 | 16741-16749 | Desa | ||
32.01.22 | Cigudeg | Cigudeg | 15 | 16661-16669 | Desa | ||
32.01.28 | Cijeruk | Warung Menteng | 9 | 16781-16789 | Desa | ||
32.01.07 | Cileungsi | Cipenjo | 12 | 16821-16829 | Desa | ||
32.01.29 | Ciomas | Pagelaran | 1 | 10 | 16611-16619 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
32.01.25 | Cisarua | Leuwimalang | 1 | 9 | 16751-16759 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
32.01.33 | Ciseeng | Cibentang | 10 | 16381-16389 | Desa | ||
32.01.03 | Citeureup | Puspanegara | 2 | 12 | 16811-16819 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
32.01.30 | Dramaga | Dramaga | 10 | 16681-16689 | Desa | ||
32.01.02 | Gunung Putri | Wanaherang | 10 | 16961-16969 | Desa | ||
32.01.11 | Gunungsindur | Gunungsindur | 10 | 16341-16349 | Desa | ||
32.01.19 | Jasinga | Pamagersari | 16 | 16671-16679 | Desa | ||
32.01.06 | Jonggol | Jonggol | 14 | 16831-16839 | Desa | ||
32.01.12 | Kemang | Kemang | 1 | 8 | 16311-16319 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
32.01.32 | Klapanunggal | Kembang Kuning | 9 | 16871-16879 | Desa | ||
32.01.14 | Leuwiliang | Leuwiliang | 11 | 16641-16649 | Desa | ||
32.01.39 | Leuwisadeng | Leuwisadeng | 8 | 16281-16288 | Desa | ||
32.01.26 | Megamendung | Sukamaju | 12 | 16771-16779 | Desa | ||
32.01.21 | Nanggung | Parakan Muncang | 11 | 16651-16659 | Desa | ||
32.01.17 | Pamijahan | Gunung Sari | 15 | 16691-16699 | Desa | ||
32.01.10 | Parung | Warujaya | 9 | 16331-16339 | Desa | ||
32.01.20 | Parung Panjang | Parung Panjang | 11 | 16361-16369 | Desa | ||
32.01.34 | Rancabungur | Rancabungur | 7 | 16251-16256 | Desa | ||
32.01.18 | Rumpin | Rumpin | 14 | 16351-16359 | Desa | ||
32.01.35 | Sukajaya | Pasir Madang | 11 | 16291-16299 | Desa | ||
32.01.09 | Sukamakmur | Sukamakmur | 10 | 16881-16889 | Desa | ||
32.01.04 | Sukaraja | Cimandala | 13 | 16711-16719 | Desa | ||
32.01.37 | Tajurhalang | Tajurhalang | 7 | 16931-16937 | Desa | ||
32.01.31 | Tamansari | Sirnagalih | 8 | 16261-16268 | Desa | ||
32.01.36 | Tanjungsari | Tanjungsari | 10 | 16851-16859 | Desa | ||
32.01.23 | Tenjo | Singabraja | 9 | 16371-16379 | Desa | ||
32.01.40 | Tenjolaya | Tapos 1 | 7 | 16271-16276 | Desa | ||
TOTAL | 19 | 416 |
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 40 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2002 saat ini wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 410 desa dan 16 kelurahan.
Demografi
Saat ini populasi penduduk di Kabupaten Bogor mencapai hampir 7.000.000 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, membuat Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia.
Sejak masa Orde Baru banyak pendatang yang memilih Kabupaten Bogor karena lokasinya yang tak jauh dari Jakarta kebanyakan pendatang dari Suku Jawa, bahkan di Kecamatan Cibinong populasi orang Jawa mencapai 32% dan di Kecamatan Gunung Putri 30%. Sementara di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Tanjungsari populasi orang Jawa dibawah 3%.
Suku Bangsa
- Suku Sunda 69%
- Suku Jawa 21%
- Suku Betawi 4%
- Lainnya 6%
Bahasa
Bahasa Sunda mayoritas dituturkan penduduk di kecamatan bagian selatan yang berbatasan dengan kota Bogor serta Kabupaten Cianjur dan kecamatan bagian barat Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Sementara Bahasa Betawi dituturkan hampir seluruh kecamatan yang berbatasan dengan Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang menggunakan bahasa ini.
Geografi
Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 2.664 km². Secara geografis terletak di antara 6°18'0"–6°47'10" Lintang Selatan dan 106°23'45"–107°13'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi, dari dataran yang relative rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, dataran rendah sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15-100 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan kategori ekologi hilir. Dataran bergelombang sekitar 43,62% berada pada ketinggian 100–500 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan kategori ekologi tengah. Sekitar 19,53% daerah pegunungan berada pada ketinggian 500-1.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi hulu. Daerah pegunungan tinggi sekitar 8,43% berada pada ketinggian 1.000–2.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi hulu dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000–2.500 meter dpl, merupakan kategori hulu.[12]
Transportasi
Kabupaten Bogor dilintasi Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini adalah jalur wisata utama dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini melewati rute Jalan Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Bandung. Jalur Ciawi-Puncak merupakan salah satu yang terpadat pada musim libur, karena kawasan tersebut merupakan tempat berlibur warga Jakarta dan sekitarnya.[13]
Apabila jalur wisata utama tersebut macet, yang biasanya terjadi pada hari-hari libur, maka dapat menggunakan rute alternatif melewati Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cianjur-Bandung.
Untuk angkutan kereta api, terdapat jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang jalur kereta apinya berlanjut hingga ke Stasiun Sukabumi, dan Stasiun Cianjur dengan menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD). Dan jalur akhir berhenti di Stasiun Padalarang.
Untuk angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya terdapat di Terminal Cileungsi. Ada beberapa PO Bus AKAP diantaranya:
- PO. Sumber Alam
- PO. Rosalia Indah
- PO. Ramayana
- PO. Santoso
- PO. Maju Lancar
- PO. Sinar Jaya
- PO. Harapan Jaya
- PO. New Shantika
- PO. Haryanto
- PO. Bejeu
- PO. Kramat Jati
- PO. Rukun Jaya
- PO. Dedi Jaya
- PO. Dewi Sri
- PO. Agra Mas
- PO. Gunung Harta
Dan untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Cileungsi ada beberapa PO Bus, diantaranya:
Sarana transportasi lain di wilayah Kabupaten Bogor adalah Angkutan Kota (Angkot), Angkutan Pedesaan (Angkudes), Ojek Motor, Becak Kayuh dan Delman.
Angkutan Kota
- D03: Depok-Parung PP
- D05: Depok-Bojong Gede PP
- D25: Parung-Rumpin PP
- D26: Citayam-Sawangan PP
- D27: Parung-BSD PP
- D29: Parung-Ciputat PP
- D41: Gandaria-Citeureup PP
- D68: Leuwinanggung-Cibinong PP
- D71: Cibinong-Kampung Bulak PP
- D72: Cibinong-Kampung Sawah PP
- D106: Parung-Lebak Bulus PP
- D111: Citayam-Sasak Panjang PP
- D111A: Parung-Sasak Panjang PP
- D117: Parung-Bojong Gede PP
- D121: Cileungsi-Kampung Rambutan PP
- D121A: Ciangsana-Kampung Rambutan PP
- F02: Sukasari-Cicurug PP
- F02A: Sukasari-Cisarua PP
- F02B: Sukasari-Cibedug PP
- F02C: Ciawi-Pasir Muncang PP
- F06: Parung-Merdeka PP
- F06A: Merdeka-Ciampea PP
- F07: Pasar Anyar-Bojong Gede PP
- F08: Citeureup-Pasar Anyar PP
- F11: Leuwiliang-Ciampea PP
- F12: Ciampea-Bojong Gede PP
- F17: Laladon-Kampus Dalam PP
- F18: Laladon-Neglasari PP
- F19: Laladon-Cibeureum Petir PP
- F23: Ciampea-Putat Nutug PP
- F26: Simpang Parung-Pasar Prumpung PP
- F28: Parung-Kuripan PP
- F31: Bojong Gede-Ciluar PP
- F32: Cibinong-Taman Pagelaran PP
- F34: Bambu Kuning-Cibinong City Mall PP
- F35: Cibinong-Bambu Kuning PP
- F38: Citeureup-Simpang Nagrak PP
- F40: Cileungsi-Serang PP
- F40: Cileungsi-Griya Alam Sentosa PP
- F42: Cileungsi-Situsari PP
- F43: Citeureup-Sukamakmur PP
- F44: Citeureup-Babakan Madang PP
- F45: Cileungsi-Perumahan Graha Prima PP
- F49: Cileungsi-Bojong Kulur PP
- F50: Laladon-Tenjolaya PP
- F53: Laladon-Segog PP
- F54: Leuwiliang-Parabakti PP
- F55: Leuwiliang-Segog PP
- F56: Leuwiliang-Nanggung PP
- F57: Leuwiliang-Puraseda PP
- F59: Leuwiliang-Gunung Bunder PP
- F60: Cileungsi-Pasir Tanjung PP
- F64: Cibinong-Jonggol PP
- F66: Citeureup-Gunung Putri PP
- F73: Citeureup-Lulut PP
- F74: Citeureup-Nambo PP
- F83: Parung Panjang-Griya PP
- F90: Leuwiliang-Hamaro PP
- F90A: Leuwiliang-Cisaranten PP
- F92: Cileungsi-Bantar Gebang PP
- K56: Cileungsi-UKI PP
- P01: Cileungsi-Cisalak PP
- T02: Cileungsi-Ciawi PP
- T02A: Ciawi-Citeureup PP
- T05: Cileungsi-Laladon PP
Stasiun Kereta Api Aktif
- Stasiun Cilebut
- Stasiun Bojong Gede
- Stasiun Nambo
- Stasiun Cibinong
- Stasiun Cilejit
- Stasiun Tenjo
- Stasiun Parung Panjang
- Stasiun Cigombong
- Stasiun Maseng
Stasiun Kereta Api Non Aktif
Pariwisata
Objek Wisata:
- Jungle Fest
- Puncak
- Taman Safari
- Gunung Salak Endah
- Gunung Gede Pangrango
- Gunung Salak
- Sirkuit Sentul
- Stadion Pakansari
- Hutan Pinus Catang Malang
- Taman Wisata Air Panas Ciseeng
- Penangkaran Rusa Cariu
- The Jungle Land Bogor
- Pemandian Air Panas Gunung Pancar
- Bukit Pelangi
- Pasar Ah Poong
- Sentul Paradise Park
- Taman Wisata Mekarsari
- Taman Wisata Matahari
- Curug Cilember
- Water Kingdom Cileungsi
- Kampoeng Soenda Siliwangi
Rencana Pemekaran
Kabupaten Bogor saat ini memiliki 40 kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 5,7 juta jiwa. Hal ini menyebabkan masyarakat Kabupaten Bogor kesulitan mengurus administrasi kependudukan yang letaknya cukup jauh. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana memekarkan 7 kecamatan menjadi Kabupaten Bogor Timur dan 14 kecamatan menjadi Kabupaten Bogor Barat.[14][15]
Wacana ini digagas oleh Bupati Bogor, Ade Yasin. Kabupaten/kota yang mungkin bergabung yakni :
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Bogor Barat (dalam proses pengajuan)
- Kabupaten Bogor Selatan (dalam proses pengajuan)
- Kota Bogor (ibukota)
- Kota Cibinong (dalam proses pengajuan)
- Kota Depok
- Kota Sukabumi
- Kabupaten Sukabumi
- Kabupaten Sukabumi Utara (dalam proses pengajuan)
- Kota Pelabuhan Ratu (dalam proses pengajuan)
- Kabupaten Cianjur
- Kota Cipanas (dalam proses pengajuan)
Namun, perjuangan Pemekaran Provinsi Bogor Raya mengalami hambatan. Terutama karena masyarakat Kabupaten Cianjur menolak bergabung dengan Provinsi Bogor Raya. Mereka mengganggap pemekaran ini tidak menguntungkan bagi masyarakat Cianjur dan terkesan dipaksakan.
Referensi
- ^ "Ade Yasin Resmi Jadi Bupati Bogor". www.republika.co.id.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDUKCAPIL
- ^ "Statistik Kabupaten Bogor". bogorkab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ Profil Daerah Kabupaten Bogor regionalinvestment.bkpm.go.id
- ^ Sejarah Kabupaten Bogor kemendagri.go.id
- ^ "Ade Yasin Resmi Jadi Bupati Bogor". www.republika.co.id.
- ^ Mahendra, Rizky Adha (4 September 2023url=https://news.detik.com/berita/d-6911786/iwan-setiawan-resmi-dilantik-jadi-bupati-bogor-gantikan-ade-yasin). "Iwan Setiawan Resmi Dilantik Jadi Bupati Bogor Gantikan Ade Yasin". news.detik.com.
- ^ DPRD Kabupaten Bogor Didominasi Wajah Baru.Kompas
- ^ Gerindra Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Bogor Periode 2019-2024 .Kompas
- ^ "Kabupaten Bogor Dalam Angka 2020". bogorkab.bps.go.id.
- ^ Kode Pos Kabupaten Bogor
- ^ "Gambaran Umum Kabupaten Bogor". bogorkab.go.id.
- ^ Jalur Puncak Macet tempo.co
- ^ Wuragil, Zacharias (2019-07-22). "Usulan Bogor Timur Ditekan, Kabupaten Bogor Akan Dipecah Tiga". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-15.
- ^ Admin. "Kabupaten Bogor Barat Memisahkan Diri, Ini Kata Ade Yasin" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-19.
Pranala Luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi Kabupaten Bogor
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "ket.", tapi tidak ditemukan tag <references group="ket."/>
yang berkaitan