Malta

negara di Eropa Selatan

Republik Malta, umumnya dikenal sebagai Malta, adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Selatan. Malta terletak sekitar 80 km (50 mi) di selatan dari Italia, 284 km (176 mi) di timur dari Tunisia dan 333 km (207 mi) di utara dari Libya. Malta, yang hanya mempunyai luas daerah sebesar 316 km2 (122 sq mi) dengan jumlah penduduk sekitar 450.000, membuatnya menjadi salah satu negara terkecil di dunia dengan penduduk yang paling padat. Malta terletak di tengah-tengah Laut Tengah dan terdiri dari lima pulau, tiga di antaranya berpenghuni, yaitu Malta, Gozo dan Comino. Ibu kota negaranya adalah Valletta, dengan luas daerah sekitar 08 km2 (3,1 sq mi), adalah ibu kota terkecil di Uni Eropa. Malta mempunyai satu bahasa nasional yaitu bahasa Malta, dan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi.

Republik Malta

Repubblika ta' Malta (Malta)
Republic of Malta (Inggris)
{{{coat_alt}}}
Lambang
SemboyanVirtute et constantia
(Latin: "Moral dan Keteguhan")
Lokasi Malta
Lokasi Malta
Ibu kotaValletta
35°53′42″N 14°30′36″E / 35.89500°N 14.51000°E / 35.89500; 14.51000
Kota terbesarBirkirkara
35°53′48″N 14°27′45″E / 35.89667°N 14.46250°E / 35.89667; 14.46250
Bahasa resmiMalta dan Inggris
PemerintahanRepublik parlementer
• Presiden
Myriam Spiteri Debono
Robert Abela
LegislatifKamra tad-Deputati
Kemerdekaan
• Dari Britania Raya
21 September 1964
• Republik
13 Desember 1974
Luas
 - Total
316 km2 (207)
 - Perairan (%)
0,001
Penduduk
 - Perkiraan 2021
516.100[1] (173)
 - Sensus Penduduk 2011
417.432[2]
1.633/km2 (4)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $28,486  miliar[3]
Kenaikan $54.647[3]
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $17,251 miliar[3]
Kenaikan $33.094[3]
Gini (2019) 28,0[4]
rendah · 15
IPM (2021)Kenaikan 0,918[5]
sangat tinggi · 23
Mata uangEuro (€)
(EUR)
Zona waktuWaktu Eropa Tengah (CET)
(UTC+1)
 - Musim panas (DST)
UTC+2 (Waktu Musim Panas Eropa Tengah (CEST))
Lajur kemudikanan
Kode telepon+356
Kode ISO 3166MT
Ranah Internet.mt
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Lokasi Malta yang sangat strategis di tengah Laut Tengah telah menyebabkan Malta menjadi penting di dalam sejarah. Malta telah digunakan sebagai basis angkatan laut, dan serangkaian kekuasaan seperti Fenisia, Kartagena, Yunani, Romawi, Byzantin, Moor, Norman, Sisilia, Spanyol, Ordo Santo Yohanes, Prancis dan Inggris telah memerintah Malta.

Pada tahun 1942, Raja George VI dari Inggris menyerahkan Salib Santo George kepada Malta untuk keberanian negara itu pada saat Perang Dunia II. Salib Santo George menjadi simbol yang tampil di bendera nasional Malta. Di bawah Undang-Undang Kemerdekaan Malta yang disahkan oleh Parlemen Inggris di 1964, Malta memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya sebagai salah satu negara bagian dari Kerajaan Persemakmuran, yang secara resmi sejak 1964 sampai 1974 dikenal sebagai Negara Bagian Malta, dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negaranya. Malta menjadi republik pada tahun 1974 dan walaupun Malta bukan lagi anggota dari Kerajaan Persemakmuran, negara itu masih menjadi anggota dari Negara-negara Persemakmuran. Malta menjadi anggota PBB pada tahun 1964, dan menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2004. Pada tahun 2008, Malta termasuk bagian Zona Euro.

Malta memiliki sejarah warisan Kristen yang panjang dan Keuskupan Agung Malta dinyatakan sebagai salah satu suksesi apostolik, karena menurut Kisah Para Rasul, Rasul Paulus terdampar di "Melita", yang menurut orang-orang itu adalah Malta. Agama resmi di Malta adalah Katolik.

Malta terkenal sebagai tujuan pariwisata populer khususnya bagi orang Eropa, dengan iklim hangat, berbagai area rekreasi dan monumen sejarah dan arsitektur. Beberapa monumen terkenal seperti tiga Situs Warisan Dunia UNESCO: Ħal Saflieni Hypogeum, Valletta dan tujuh kuil megalitik, beberapa diantaranya adalah struktur tegak bebas tertua di dunia.

Sejak 1993, Malta terbagi menjadi 68 dewan kota (local council), kebanyakan penduduk Malta adalah Keturunan Italia dan Libya, 93.9% (2018)[6] dari total penduduk Malta menganut agama Gereja Katolik Roma.

Etimologi

Asal istilah Malta itu tidak jelas dan variasi kata modern itu diambil dari Bahasa Malta. Etimologi yang paling umum adalah kata Malta itu berasal dari kata Yunani μέλι, meli, 'madu'. Orang Yunani kuno menamakan pulau itu Μελίτη (Melitē) yang artinya 'madu manis', mungkin karena Malta memproduksi madu unik dari sebuah jenis lebah unik yang tinggal di pulau itu. Orang Romawi kemudian memanggil pulau itu dengan nama Melita, yang bisa dianggap sebagai latinisasi dari kata Yunani Μελίτη atau sebagai adaptasi pengucapan dialek Dorik Yunani atas kata yang sama Μελίτη.

Konjektur lain mengusulkan bahwa istilah Malta itu berasal dari kata Fenisia Maleth, 'suaka' atau 'pelabuhan' yang merujukkan kepada jumlah teluk-teluk yang banyak di Malta. Beberapa etimologi lain muncul di literatur klasik, dengan istilah Malta tampil seperti bentuk sekarang di dalam "Rencana Perjalanan Antoine" (Itin. Marit. hal. 518; Sil. Ital. xiv. 251).

Sejarah

Geografi

Politik

Pembagian administratif

Sejak tahun 1993, Malta dibagi menjadi 68 dewan kota yaitu:

Ekonomi

Demografi

Budaya

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "News Release" (PDF). nso.gov.mt. 9 July 2021. Diakses tanggal 16 January 2022. 
  2. ^ "Census of Population and Housing 2011: Report" (PDF). National Statistics Office. 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 June 2020. Diakses tanggal 10 July 2020. 
  3. ^ a b c d "Malta". International Monetary Fund. 
  4. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income – EU-SILC survey". ec.europa.eu. Eurostat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2019. Diakses tanggal 19 June 2020. 
  5. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  6. ^ "MaltaToday Survey | Maltese identity still very much rooted in Catholicism". MaltaToday.com.mt (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 March 2019. Diakses tanggal 2019-03-26. 

Bacaan lebih lanjut

  • Negara dan Bangsa Jilid 6: Eropa. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-05-4.  (Indonesia)

Pranala luar

  Uni Eropa