Pulau Natal

pulau di Australia

Pulau Natal adalah sebuah wilayah terluar Australia yang terletak di dekat Pulau Jawa, tepatnya di sebelah barat daya Pulau Jawa. Iklimnya merupakan iklim tropis.

Pulau Natal

Territory of Christmas Island (Inggris)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan
Lagu kebangsaan
Advance Australia Fair
(Indonesia: "Majulah Australia Jaya")
Lokasi Pulau Natal
Lokasi Pulau Natal
Ibu kota
Flying Fish Cove
Bahasa resmiInggrisMelayu
PemerintahanMonarki konstitusional
• Raja
Charles III
Peter Cosgrove
Natasha Griggs
• Presiden Shire
Gordon Thomson
LegislatifShire Council
Teritori eksternal Australia
• Dikuasai oleh Imperium Britania Raya
1888
• Diambil alih oleh Australia
1957
Luas
 - Total
135 km2 (224)
 - Perairan (%)
0
Populasi
 - Perkiraan 2011
2.072[1] (248)
 - Sensus Penduduk 2016
1.843[2]
10,39/km2
PDB (KKB)(n/a)
 - Total
-
-
PDB (nominal)2010
 - Total
US$52,177 juta[3]
Mata uangDolar Australia (A$)
(AUD)
Zona waktuWaktu Standar Natal
(UTC+7)
Lajur kemudikiri
Kode telepon+61-8-9164
Kode ISO 3166CX
Ranah Internet.cx
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Meskipun letak geografisnya lebih dekat dengan Pulau Jawa, pulau ini berada di bawah kepemilikan Australia. Pulau ini berada di Samudera Hindia terletak 2.600 kilometer (1.600 mil) dari arah barat laut kota Perth, Australia Barat, 500 km (310 mil) dari arah selatan Jakarta, Indonesia dan 975 km (606 mil) dari Kepulauan Cocos (Keeling).

Pulau ini memiliki populasi sebesar 1.402 warga yang tinggal di sejumlah "daerah pemukiman" di ujung utara pulau: Flying Fish Cove (juga dikenal sebagai Kampung), Kota Perak, Poon Saan, dan Drumsite.

Pulau ini terisolasi secara geografis dan jauh dari jangkauan manusia hingga abad ke-19. Tidak mengherankan jika berbagai flora dan fauna endemik di pulau ini relatif tidak terganggu. Kondisi ini merupakan hal yang penting untuk para ilmuwan dan naturalists.

Sejarah

Nama "Christmas Island" diberi kapten William Mynors dari kapal Royal Mary milik English East India Company waktu dia berlayar melewatinya pada hari Natal tahun 1643[4]. Pulau ini sudah dimasukkan ke surat pelayaran orang Inggris dan Belanda sejak awal abad ke-17, namun baru tahun 1666 sebuah peta yang mengandung pulau ini diterbitkan ahli peta asal Belanda Pieter Goos dengan nama "Mony" atau "Moni"[5][6]. Kapten William Dampier dari kapal Inggris Cygnet menjadi pengunjung pertama yang diketahui dan mengelilingi pulau tersebut pada bulan Maret 1688[5]. Dia mencatat bahwa pulau itu tidak dihuni manusia[7][5].

Selain bangsa Melayu, bangsa Tionghoa juga banyak terdapat di Pulau ini. Dahulu mereka didatangkan dari Malaysia dan Singapura sebagai pekerja tambang fosfat (guano).

Asia Pasific Space Center

Asia Pasific Space Center (ASPC) adalah perusahaan peluncuran satelit yang merupakan patungan antara Samara Space Center, Sydney, Australia dan Rosaviacosmos, Rusia. ASPC menjadikan Pulau Natal sebagai tempat peluncuran satelit karena letaknya yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa dan iklimnya mudah diprediksi. Selain itu letak Pulau Natal yang terpencil menjadikan risiko jatuhnya roket penngorbit satelit mengenai manusia bisa diminimalkan.

Demografi

Tiga agama mayoritas di negara ini adalah Islam, Kristen (8.8% Katolik, 6.5% Protestan, 3.3% Kristen lainnya) dan Buddha, namun kebanyakan warga pulau ini tidak terafiliasi

Sensus Agama di Pulau Natal (2016)[8]
Tidak ditentukan
  
27,7%
Islam
  
19,4%
Buddha
  
18,3%
Kristen
  
18,3%
Tidak ada
  
15,5%
Lain lain
  
0,6%

Referensi

  1. ^ Biro Statistik Australia (31 Oktober 2012). "Christmas Island". 2011 Census QuickStats. Diakses tanggal 30 July 2013. 
  2. ^ "2016 Census: Christmas Island" (PDF). Department of Infrastructure and Regional Development. Australian Government. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 January 2018. Diakses tanggal 3 May 2020. 
  3. ^ Lundy, Kate (2010). "Chapter 3: The economic environment of the Indian Ocean Territories". Inquiry into the changing economic environment in the Indian Ocean Territories (PDF). Parliament House, Canberra: Joint Standing Committee on the National Capital and External Territories. hlm. 22. ISBN 978-0-642-79276-1. 
  4. ^ "Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts – Christmas Island History". Australian Government. 8 July 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2012. Diakses tanggal 26 April 2009. 
  5. ^ a b c   Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Christmas Island". Encyclopædia Britannica. 6 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 294–295. 
  6. ^ "Digital Collections – Maps – Goos, Pieter, ca. 1616–1675. Paskaerte Zynde t'Oosterdeel Van Oost Indien (cartographic material) : met alle de Eylanden deer ontrendt geleegen van C. Comorin tot aen Iapan". National Library of Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-05. Diakses tanggal 26 April 2009. 
  7. ^ Carney, Gerard (2006). The constitutional systems of the Australian states and territories. Cambridge University Press. hlm. 477. ISBN 0-521-86305-8. The uninhabited island was named on Christmas Day, 1643, by Captain William Mynors as he sailed past, leaving to William Dampier the honour of first landing ashore in 1688. 
  8. ^ "Christmas Island Religions - Demographics". www.indexmundi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-31. 

Pranala luar

(Inggris) http://www.aerospace-technology.com/projects/christmas/christmas3.html