{ Seringnya umat Islam dipojokkan oleh setiap isu terorisme, membuat banyak kalangan ormas Islam gerah. Mereka menolak dengan tegas kalau Islam bukanlah teroris dan mensinyalir adanya rekayasa kelompok bahkan negara-negara tertentu untuk memojokkan Islam|url=http://www.nationalreview.com/article/388593/moderate-muslims-stand-against-isis-christine-sisto%7Ctitle=Moderate Muslims Stand against ISIS|last=Christine Sisto|website=National Review Online|access-date=7 January 2015}}</ref>

Terminologi

Penggunaan istilah "terorisme Islam" secara harfiah hingga kini masih diperdebatkan. Cara penyebutan seperti itu dalam diskursus politik di Barat, dinilai "kontra-produktif", "terlalu dipolitisasi", "secara intelektual dapat dipertanyakan", serta dinilai dapat "merusak hubungan masyarakat".[1]

Akan tetapi, sementara pihak yang mendukung penggunaan istilah ini menganggap, bahwa penyangkalan penggunakan istilah "terorisme Islam" adalah "menipu diri sendiri", "sensor besar-besaran", serta "ketidakjujuran intelektual".[2][3][4][5]

Contoh organisasi dan aksi

 
"Bendera hitam Jihad ", digunakan oleh berbagai organisasi Islamis sejak akhir dekade 1990-an, terdiri dari tulisan Syahadat putih di atas latar hitam.


Lihat juga

Referensi

  1. ^ Jackson, Richard (2007). "Constructing Enemies: 'Islamic Terrorism' in Political and Academic Discourse". Government and Opposition. 42 (3): 394–426. doi:10.1111/j.1477-7053.2007.00229.x. ISSN 0017-257X. 
  2. ^ "Obama Would Rather Declare War on the English Language than Speak of Islamic Terrorism". 
  3. ^ Terrorism (4 April 2016). "4 Problems With Obama Censoring 'Islamist Terrorism'". The Federalist. 
  4. ^ Terrorism (20 June 2016). "Obama Admin Deletes ISIS References From Orlando 911 Calls". The Federalist. 
  5. ^ "Why can't we talk frankly about Islamic terrorism?".